Ringkasan Eksekutif
Pemanfaatan Dana Desa dalam mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa pada potensi
pangan dan pariwisata dengan cara pelatihan, pendampingan dan pengawasan. Padi yang
dihhasilkan oleh setiap petani yang ada di desa Cigunungsari dikelola oleh BUMDes mulai
dari penampungan hingga penjualan dengan cara pelatihan, pendampingan dan
pengawasan.
Latar Belakang
Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk diberikan
kepada Desa. Pada tahun 2018, Pemerintah Pusat telah menganggarkan sebesar Rp60
triliun, realisasi dana desa yang telah dikucurkan mencapai Rp59,86 triliun atau 98,77%.
Pada tahun 2019, Dana Desa meningkat menjadi sebesar Rp70 triliun, dengan realisasi
dana desa yang telah dikucurkan hingga Agustus 2019 mencapai Rp42,2 triliun atau
60,29%, dan di tahun 2020 kembali meningkat menjadi Rp72 triliun.
Presiden Joko Widodo, menginginkan agar penyaluran Dana Desa benar-benar efektif dan
berdampak signifikan pada desa terutama dalam percepatan ekonomi produktif,
menggerakkan industri di pedesaan, serta mengurangi kemiskinan desa. Dan priorotas dana
desa Prioritas Dana Desa dialokasikan untuk membiayai bidang pemberdayaan
masyarakat didasarkan atas kondisi dan potensi desa.
Akan tetapi pada kenyataannya BUMDes yang ada di Desa Cigunungsari tidak berjalan
sebagaimana mestinya sehingga tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi
masayarakat. Oleh karena itu perlu adanya suatu formulasi pemanfaatan dana desa untuk
optimalisasi BUMDes pada sektor pangan dan pariwisata Desa Cigunungsari. Pada sektor
pangan luas area sawah di desa Cigunungsari menurut https://opendata.karawangkab.go.id
adalah 184 Ha dan pada sektor pariwisata memiliki budi daya tanaman bonsai.
Rekomendasi
Atas dasar latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rekomendasi untuk perbaikan,
diantaranya:
Untuk merealisasikan visi Desa Berdaya Saing, berdasarkan rekomendasi diatas. Maka program yang
dibuat adalah sebagai berikut: