Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN INDIVIDU KULIAH KERJA NYATA

DI DESA LAU KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

DISUSUN OLEH

MOHAMMAD NUR ADITYA

1020183122

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

Jln, Ganesha I, Purwosari, Kudus 59316, Telp/Fax. 0291-442993/437218

Telepon/Fax : (0291) 437218 E-mail Address : sekretariat@umkudus.ac.id

Web Address : http://www.umkudus.ac.id

i
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN UMKU

Desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

Periode : 3-22 Januari 2022

Maka saya mengajukan pengesahan LPK yang telah disusun

Kudus, Februari 2022

Mengetahui, Mahasiswa KKN

Kepala Desa Lau Desa Lau

H. Rawuh Hadiyanto Mohammad Nur Aditya


NIM. 1020183122

Menyetujui,

Dosen Penanggung Jawab Dosen Pembimbing


KKN Desa Lau KKN Desa Lau

Yulisetyaningrum,S.Kep.,Ners.,M.Si.Med Yulisetyaningrum,S.Kep.,Ners.,M.Si.Med
NID. 0618048103 NID. 0618048103

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini hingga penyusunan
laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salampun kami haturkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah
memberikan tauladan baik sehingga akal dan fikiran penyusun mampu
menyelesaikan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, semoga kita semua
termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan Laporan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diantaranya:
1. Bapak Rusnoto, SKM., M. Kes (Epid) selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Kudus.
2. Ibu Umi Farida, MNS. selaku Ketua panitia KKN Universitas
Muhammadiyah Kudus.
3. Ibu Yulisetyaningrum,S.Kep.,Ners.,M.Si.Med selaku dosen pembimbing dan
penanggung jawab KKN Desa Lau
4. Bapak H. Rawuh Hadiyanto, selaku kepala desa Lau beserta staf yang telah
memberi izin serta mendukung semua program yang dijalankan.
5. Para Tokoh Masyarakat Desa Lau, yang juga ikut berpartisipasi dalam
pelaksanakaan KKN. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dari
pelaksanaan KKN hingga tersusunnya laporan ini.

Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, kami susun berdasarkan apa yang
telah kami jalankan selama melaksanakan KKN di Desa Lau, Kecamatan Dawe,
Kabupaten Kudus yang dilaksanakan selama 20 hari yaitu, mulai tanggal 3 Januari
– 22 Januari 2022.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.

iii
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.

Kudus, Februari 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................I

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................II

KATA PENGANTAR......................................................................................III

DAFTAR ISI....................................................................................................IV

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU............................................................V

A. Sholat Berjamaah...............................................................................1-5
B. Mengajar.............................................................................................5
C. Kultum.................................................................................................5-10
D. Penyuluhan..........................................................................................10
E. Laporan Kegiatan Mingguan............................................................11-15

LAMPIRAN....................................................................................................15-78

v
LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

A. Sholat Berjamaah
NAMA : Mohammad Nur Aditya
NIM : 1020183022
PRODI : S1 KEPERAWATAN
DESA : Lau

HARI, JUMLAH JAMA’AH


TANGGAL, (BERI TANDA V)
NO DAN IMAM
NAMA ≤9 10-24 25-49 ≥ 50
SHALAT
SENIN, 3 JANUARI 2022
1 SUBUH
2 DZUHUR
3 ASHAR √ BPK. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ BPK. Qomaruddin
5 ISYA’ √ BPK. Qomaruddin
SELASA, 4 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR
4 MAGHRIB √ BPK. Pardi
5 ISYA’ √ BPK. Pardi
RABU, 5 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Muhtarom
2 DZUHUR √ Bpk. Pardi
3 ASHAR √ Bpk. Pardi
4 MAGHRIB √ Bpk. Qomaruddin
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin

1
KAMIS, 6 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR
4 MAGHRIB √ BPK. Pardi
5 ISYA’ √ BPK. Pardi
JUM’AT, 7 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR √ Bpk. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ BPK. Qomaruddin
5 ISYA’ √ BPK. Qomaruddn
SABTU, 8 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Pardi
2 DZUHUR √ Bpk. Qomaruddin
3 ASHAR √ BPK. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ BPK. Pardi
5 ISYA’ √ BPK. Pardi
AHAD, 9 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Pardi
2 DZUHUR √ Bpk. Pardi
3 ASHAR
4 MAGHRIB
5 ISYA’
SENIN, 10 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR √ Bpk. Pardi
4 MAGHRIB √ Bpk. Qomaruddin
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin

2
SELASA, 11 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Pardi
2 DZUHUR
3 ASHAR √ BPK. Pardi
4 MAGHRIB √ Bpk. Qomaruddin
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin
RABU, 12 JANUARI 2022
1 SUBUH
2 DZUHUR
3 ASHAR √ Bpk. Pardi
4 MAGHRIB √ BPK. Qomaruddin
5 ISYA’ √ BPK. Qomaruddin
KAMIS, 13 JANUARI 2022
1 SUBUH √ Bpk. Pardi
2 DZUHUR √ Bpk. Qomaruddin
3 ASHAR √ Bpk. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ BPK. Pardi
5 ISYA’ √ Bpk. Pardi
JUM’AT, 14 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Pardi
2 DZUHUR
3 ASHAR √ Bpk. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ BPK. Qomaruddin
5 ISYA’ √ BPK. Qomarudinn
SABTU, 15 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Qomaruddin
2 DZUHUR √ Bpk. Qomaruddin
3 ASHAR
4 MAGHRIB √ Bpk. Pardi
5 ISYA’ √ Bpk. Pardi

3
AHAD, 16 JANUARI 2022
1 SUBUH √ Bpk. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR
4 MAGHRIB √ BPK. Pardi
5 ISYA’ √ Bpk. Qomarudiin
SENIN, 17 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR √ Bpk. Pardi
4 MAGHRIB √ Bpk. Qomarudiin
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin
SELASA, 18 JANUARI 2022
1 SUBUH √ Bpk. Pardi
2 DZUHUR √ Bpk. Qomaruddin
3 ASHAR √ Bpk. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ Bpk. Pardi
5 ISYA’ √ Bpk. Pardi

RABU, 19 JANUARI 2022


1 SUBUH √ Bpk. Qomaruddin
2 DZUHUR
3 ASHAR √ Bpk. Pardi
4 MAGHRIB √ Bpk. Muhtarom
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin
KAMIS, 20 JANUARI 2022
1 SUBUH √ BPK. Pardi
2 DZUHUR √ Bpk. Qomarudiin
3 ASHAR
4 MAGHRIB √ Bpk. Qomaruddin

4
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin
JUM’AT, 21 JANUARI 2022
1 SUBUH √ Bpk pardi
2 DZUHUR
3 ASHAR √ BPK. Qomaruddin
4 MAGHRIB √ BPK. Qomaruddin
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin
SABTU, 22 JANUARI
1 SUBUH √ BPK. Pardi
2 DZUHUR √ BPK. Pardi
3 ASHAR
4 MAGHRIB √ BPK.qomaruddin
5 ISYA’ √ Bpk. Qomaruddin

B. Mengajar

NO. HARI / TANGGAL TEMPAT

1. Jum’at, 7 Januari 2022 Posko KKN

2. Rabu, 9 Januari 2022 Posko KKN

3. Minggu, 14 Januari 2022 Posko KKN

4. Rabu, 19 Januari 2022 Posko KKN

C. Kultum
1. Kultum Berbuat Baik

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat
Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah memberikan kita banyak sekali nikmat,

5
seperti nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat, iman, dan nikmat islam sehingga
kita semua bisa berkumpul di masjid yang insya Allah Mulia ini.

Tak lupa juga sholawat dan salam marilah kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang
telah membawa kita dari zaman jahiliya ke zamn ilmiah yang terang benderang
seperti yang kita rasakan sekarang ini. Semoga kita semua termasuk golongan
yang menerima syafa’atnya kelak di hari kiamat nanti, aamiin.

Di zaman yang sekarang ini dimana teknologi semakin canggih dan


maju, manusia semakin kehilangan arah. Dengan berkembangnya teknologi ini
harusnya kita memanfaatkanya untuk kegiatan yang baik-baik seperti.Namun
sayangnya dengan teknologi ini harusnya kita semakin menambah ketaatan kita
kepada Allah, malahan membuat kita jauh dari Allah dan lupa akan tugas kita
di dunia.Seharusnya kita sebagai manusia yang berikan iman oleh Allah
memanfaatkan teknologi yang ada untuk berlomba-lomba menyebarkan
kebaikan.

Seperti yang kita ketahui kita bisa menyebarkan banyak hal baik lewat
internet ke seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Namun sayangnya banyak
orang yang malah menyebarkan hal buruk dan tidak patut dicontoh.Jika kita
menyebarkan kebaikan maka bisa menjadi amal jariyah untuk kita, sebaliknya
jika kita menyebarkan keburukan atau contoh buruk maka bisa menjadi dosa
jariya untuk kita yang akan terus menglir meskipun kita sudah meninggal.Pada
saat kita berbuat hal baik atau kebaikan, bukan cuma pahala saja yang akan kita
dapatkan dari Allah. Selain mendapatkan pahala, kita juga akan mendapat
ampunan dari Allah, dari sini bisa kita lihat betapa indahnya berbuat baik.

Allah akan membalas semua perbuatan kita tanpa terkecuali, karena


Allah akan selalu mengawasi apa yang kita perbuat, baik itu perbuatan baik
maupun perbuatan buruk.Jadi kita harus selalu berbuat baik meskipun tidak ada

6
orang yang melihat kita, karena Allah selalu melihat dan mengawasi apapun
yang kita lakukan.Seperti sabda rasulullah berikut yang artinya, “Engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tak
melihat-Nya, (yakinlah) bahwa Dia (Allah) menyaksikanmu.” (HR. Bukhari
dan Muslim).

Pada saat ingin berbuat baik jangan menunggu banyak orang terlebih
dahulu, jangan menunggu orang melihat atau tidak. Malah yang lebih bagus
lagi adalah kita berbuat baik tanpa diketahui oleh orang lain, cukup kita dan
Allah saja yang tahu.Karena pada saat kita berbuat baik misalnya sedekah di
depan banyak orang maka bisa muncul rasa sombong. Karena itulah pada saat
sedekah disarankan untuk secara sembunyi-sembunyi atau tidak banyak yang
tahu bahwa kita bersedah.Demikianlah apa yang bisa saya sampaikan, semoga
ilmu tadi bisa bermanfaat dan menjadi dan menjadi amalan untuk kita semua,
terima kasih.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

2. Kultum Bersedekah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillaah, wasyukurillaah. Washolatu wassalaamu alaa


Rosuulillaah. Pertama-tama dan paling utama marilah kita panjatkan puji dan
syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih
sayangnya kepada kita semua.

Sholawat beserta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan nabi
besar kita baginda Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan
pengikutnya sampai akhir zaman. Amiin.

Dalam kesempatan kali ini izinkan saya memberikan sedikit ceramah


yang berjudul Manfaat Bersedekah. Kata sedekah sudah tidak asing lagi

7
ditelinga kita, namun masih banyak orang yang enggan melakukan amal yang
baik ini.Sedekah banyak sekali manfaatnya dan bagi kita umat Islam
disunnahkan untuk melakukan sedekah, karena dengan bersedekah akan
mendatangkan kebahagian baik di dunia maupun akhirat. Ada 3 manfaat
utama dalam bersedekah diantaranya adalah:

a. Sedekah menjadi penyebab bertambahnya rezeki seseorang.

"Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat


menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya
Allah menyayangi kalian." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11).

b. Sedekah dapat mengangkat derajat seseorang.

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, sedekah itu tidak
akan mengurangi harta . Allah SWT akan menambah kemulyaan kepada
hambanya yang pemaaf dan bagi hamba yang tawadhu karena Allah
SWT, Allah SWT akan mengangkat derajatnya." ( H.R Muslim )

c. Malaikat akan mendo'akan orang yang bersedekah dan melaknat orang


yang bakhil.

Dua Imam, yaitu Ahmad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda: " Sesungguhnya satu Malaikat yang ada di sebuah pintu
dari pintu-pintu langit berkata: ‘Barangsiapa meminjamkan pada satu hari
ini, maka akan dibalas pada esok hari, dan satu Malaikat lainnya yang ada di
pintu lain berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan
segera hancurkanlah (harta) orang yang kikir. "

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang


menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah

8
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Cukup sekian ceramah tentang sholat wajib yang saya sampaikan.


Mohon maaf bila ada kalimat yang tidak berkenan di hati Anda.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

A. Kultum Hati Ikhlas

Assalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdulillah kita telah diberi kesempatan pada siang hari ini untuk
bertemu di masjid besar ini. Alhamdulillah kita diberi nikmat sehat yang tiada
tarannya sehingga kita dapat berkumpul untuk saling bersilaturahim.

Baiklah para hadirin yang saya cintai, mari kita pnjatkan piji syukur
kepada Allah SWT dan solawat kepada nabi Muhammad SAW.Disini saya
akan sedikit menjelaskan tentang keutamaan rasa ‘’ikhlas’’ dalam diri dan
jiwa kita sebagai manusia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa ikhlas dalam setiap ketentuan Allah baik
itu baik atau buruk. Karena kita hanyalah manusia yang diri ini sendiri adalah
milik Allah, kapanpun kita dan segala yang Allah berikan sebagai nikmat di
dunia ini dapat diambil kapanpun dimanapun. Oleh karena itu, menjaga agar
diri ini senantiasa ikhlas dalam setiap ketetapan itu amatlah penting.

Setiap manusia selalu mengharap diberkahi dengan kenikmata hidup baik


itu keluarga, harta, tahta semua adalah karunia yang diberikan Allah dalam
wujud nyata dan terlihat. Selain itu masih banyak nikmat tak terlihat yang
kadang kita tidak sadari seperti nikmat sehat, bernafas, bahkan ketika kita
dapat merasa ikhlas itu juga adalah nikmat yang luar biasa.

Ikhlas itu memang tidak mudah, tetapi ketika daam jiwa ini selalu dipupuk
untuk ikhlas karena Allah maka akan bersemayamlah iman yang tak ternilai

9
hargannya. Bahkan keihlasan pada setiap takdir Allah itu tidak dapat dibeli
walau serupiahpun hargannya.

Sebagaimana ketika kita memberikan sesuatu baik berwujud materi atau


non materi kepada orang lain hendaklah kita bersikap ikhlas tulus hanya
mengharap imbalan dari sang Kuasa tanpa menyebut-sebut pemberian yang
dapat menyakiti orang yang telah kita beri atau tolong.

Sekian mungkin sedikit dari saya yang dapat saya sampaikan, apabila
terdapat kekurangan mohon dimaafkan. Smoga dapat memberikan segudang
manfaat bagi saudara sekalian.

Wasalamualaikum. Warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber Referensi : https://www.pintarnesia.com/contoh-kultum-singkat/

D. Penyuluhan
Terlampir

10
E. Laporan Kegiatan Mingguan

NAMA : Mohammad Nur Aditya KEC : DAWE

NIM : 1020183122 DESA : LAU

PRODI : S1 KEPERAWATAN

HARI, TGL, PELAKSANAAN PARAF


NO NAMA KEGIATAN DESKRIPSI
JAM TEMPAT SASARAN MASYARAKAT
1. a. Serah terima Senin, 3 januari a. Kantor Mahasiswa Mempersiapkan program
mahasiswa KKN 2022 kecamatan kerja, penyampaian
b. Rapat kelompok KKN dawe gambaran terkait KKN di
desa lau b. Posko KKN Desa Lau
c. Penyusunan program c. Musholla
kerja
d. Sholat ashar, magrib
isya
2. a. Apersepsi dengan Selasa, 4 januari a. Balai desa Kepala Desa Serah terima mahasiswa
kepala Desa Puyoh 2022 Lau dan para Ketua dengan kepala desa,
dan para ketua RT dan b. Posko KKN RT dan RW penyampaian program kerja,
RW c. musholla serta silaturahmi dengan para
b. Rapat pembagian ketua RT dan RW setempat
program kerja
c. Sholat jamaah

11
3. a. pengkajian dan Rabu, 5 januari a. Rumah Kepala dusun Melakukan pengkajian/
observasi ke kepala 2022 kepala dusun desa lau observasi ke kepala dusun dan
dusun b. mushola dimalam hari melakukan
b. evaluasi evaluasi terkait dengan
c. Sholat jamaah pengkajian
4. a. Bimbingan Kamis, 6 januari a. Rumah Pelaku umkm Bimbingan dengan dosen dan
b. Kunjungan ke pelaku 2022 umkm desa desa lau Melakukan kunjungan ke
UMKM didesa Lau lau pelaku umkm di desa lau dan
c. Sholat jamaah melihat proses pembuatan
product
5. a. membersihkan Jumat, 7 januari a. mushola Masyarakat, Membersihkan mushola di
musholla 2022 b. masjid dan anak-anak desa lau, memberikan kultum,
b. kultum c. posko kkn sekolah dan berbagi snack kepada
c. berbagi snack dengan masyarakat lau, serta
warga desa lau mengajari anak untuk belajar
d. Sholat jamaah
e. mengajari anak belajar
6. a. Membersihkan posko Sabtu, 8 januari a. Posko kkn mahasiswa Membersihkan posko KKN
KKN 2022
b. Sholat jamaah
7. a. Senam sehat Minggu,9 januari a. Aula Mahasiswa dan Melakukan senam bersama
b. Sholat jamaah 2022 desa lau masyarakat ibu-ibu di balai desa lau dan
c. Mengajar mengajari anak belajar
8. a. Memberikan Kultum Senin, 10 januari a. Masjid masyarakat Memberikan kultum kepada
b. Sholat jamaah 2022 masyarakat desa lau

12
9. a. Kegiatan Vaksin Selasa, 11 januari a. Balai desa masyarakat Memberikan vaksin kepada
b. Sholat jamaah 2022 lau siswa SD desa lau
10. a. Kegiatan Vaksin Rabu, 12 januari a. SD lau a. Siswa SD Memberikan vaksin kepada
b. Penyuluhan kesehatan 2022 b. SMP lau lau siswa SD, dan melakukan
c. Sholat jamaah c. Rumah b. Siswa SMP penkes kepada siswa SMP
d. Kumpul bapak RT ketua rt 7 lau terkait dengan bullying, serta
c. masyarakat mengikuti kegiatan kumpul
bapak RT
11. a. Kegiatan Penkes Kamis, 13 januari a. SMA Lau a. Siswa SMA Memberikan penkes terkait
b. Sholat jamaah 2022 b. Rumah lau pernikahan dini kepada siswa
c. Bimbingan warga b. Pemuda SMA setelah itu bimbingan
d. Kumpul karang taruna Karang dengan dosen dan mengikuti
Taruna kegiatan kumpul karang
taruna pemuda di desa lau
12. a. Kegiatan Penyuluhan Jumat, 14 Januari a. SD Lau Siswa SD lau Memberikan penkes terkait
kesehatan 2022 dengan gosok gigi kepada
b. Sholat jamaah siswa SD lau
13. a. Membeli bahan Sabtu, 15 januari a. Posko KKN Mahasiswa Membeli bahan untuk
pembuatan produk 2022 pembuatan produk dan
b. Membersihkan posko membersihkan posko kkn
kkn
c. Sholat jamaah
14. a. Senam Sehat Minggu,16 januari a. Aula balai Masyarakat dan Melakukan senam bersama
b. Sholat jamaah 2022 desa lau mahasiswa ibu-ibu di balai desa lau
c. Trial product

13
15. a. Trial product Senin, 17 januari a. Posko kkn mahasiswa Membuat produk dan
b. Sholat jamaah 2022 melakukan evaluasi kegiatan
c. Evaluasi kegiatan
16. a. Kegaiatan Penyuluhan Selasa, 18 januari a. Rumah ibu Masyarakat, Memberikan penkes ke ibu
Kesehatan 2022 pkh mahasiswa pkh terkait hipertensi ,
b. Sholat jamaah b. Posko kkn membuat produk
c. Trial product
17. a. Penyuluhan TOGA Rabu, 19 januari a. Balai desa Masyarakat dan Memberikan penyuluhan
b. Penanaman TOGA 2022 lau mahasiswa kepada masyarakat terkait
c. Bimbingan TOGA , melakukan
d. Sholat jamaah penenaman TOGA dan
bimbingan terkait produk
dengan dosen pembimbing
18. a. Bersih mushola Kamis, 20 januari a. Mushola Masyarakat, Membersihkan mushola dan
b. Penyerahan kenang- 2022 b. masjid mahasiswa melakukan penyerahan
kenangan ke masjid kenang-kenangan ke masjid
c. Sholat jamaah
19. a. Penarikan mahasiswa Jumat, 21 Januari a. Kantor mahasiswa Penarikan mahasiswa KKN
KKN 2022 kecamatan karena program KKN telah
b. Sholat jamaah Dawe selesai , dan memberikan
c. Pemberian kenang- b. SD,SMP,SM kenang-kenangan ke
kenangan A SD,SMP,SMA

20. a. Persiapan bazar Sabtu, 22 januari a. Balai desa Mahasiswa, Mempersiapkan acara bazar,
b. Membersihkan posko 2022 Lau masyarakat pawai nyebar pamflet bazar
kkn b. Posko kkn
c. Sholat jamaah

14
21. a. Senam Minggu,23 januari Balai desa Lau masyarakat Mengadakan acara senam, cek
b. Event Bazar 2022 kesehatan, dan bazar
c. Cek kesehatan mempromosikan dan
d. Sholat jamaah mendemontrasikan hasil
produk yang telah dibuat oleh
mahasiswa

15
LAMPIRAN

16
Lampiran 1

Dokumentasi Sholat Berjamaah

Lampiran 2

17
FOTO MENGAJAR

Lampiran 3

18
DAFTAR HADIR

KULTUM 1

KULTUM 2

19
KULTUM 3

Lampiran 4

20
Dokumentasi

Kultum 1

Kultum 2

Kultum 3

21
Lampiran 5

22
SAP 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BULLYING

DISUSUN OLEH:

MOHAMMAD NUR ADITYA

1020183122

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN

23
BULLYING

Pokok bahasan : Kesehatan Mental Remaja

Sub pokok bahasan : Bullying

Sasaran : Siswa Siswi SMP 1 Dawe

Hari/tanggal : Kamis, 13 Januari 2022

Tempat : Ruang Kelas SMP 1 Dawe

Waktu : 10.00-10.40 (40 menit)

Penyuluh : Mahasiswa KKN Desa Lau Universitas Muhammadiyah


Kudus

A. Latar Belakang
Masa remaja yaitu masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Dalam masa peralihan ini remaja mengalami perkembangan untuk
mencapai kematangan sosial, fisik dan emosional. Masa ini berlangsung
dari umur 13 tahun sampai 18 tahun, masa ini biasanya disebut sebagai
masa sulit, baik bagi remaja sendiri maupun bagi keluarga dan lingkungan
sekitar, karena remaja mempunyai energi yang besar dan belum sempurna
dalam mengendalikan diri dan juga sering mengalami perasaan tidak
tenang, tidak aman, dan juga khawatir (Asrori, 2011).
Masa remaja bisa disebut sebagai masa stress yang dimana
ketegangan emosi yang tinggi dikarenakan adanya perubahan fisik.
Tingginya emosi pada remaja juga disebabkan seorang remaja berada
didalam sebuah tekanan yang menuntutnya agar menjadi harapan baru di
masa sekarang dan masa yang akan mendatang. Keadaan remaja yang
tertekan dapat menyebabkan seorang remaja gagal dalam menyelesaikan
suatu permasalahan, oleh karena itu masa remaja juga sering disebut

24
sebagai usia yang banyak akan masalah. Masalah-masalah yang timbul
ketika usia remaja akan menjadi masalah yang sulit diatasi dikarenakan
para remaja merasa dirinya sudah mandiri sehingga ingin menyelesaikan
masalahnya sendiri dan menolak bantuan dari orang tua, keluarga, maupun
guru (Nuri Aprilia, 2014).
Istilah bullying sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat
Indonesia. Bullying merupakan tindakan menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara fisik, verbal dan juga psikologis sehingga
membuat korban merasa trauma, tak berdaya dan tertekan. Sikap dan
perilaku bullying menjadi tanggung jawab berbagai pihak, terutama
pemerintah, sekolah dan orang tua. Tanggung jawab sekolah yaitu
memberikan rasa aman dan nyaman untuk anak-anak pada saat menuntut
ilmu dan pembentukan karakter. Pada tahun 2014 Data Komisi
Perlindungan Anak Indonesia menunjukkan adanya 19 kasus perundungan
di sekolah. Jumlah ini didapatkan berdasarkan pengaduan secara langsung,
yaitu melalui surat elektronik dan melalui media. Bullying dimulai dari
ejekan sampai perlakuan kasar terhadap seseorang sehingga
mengakibatkan luka fisik. Sejauh ini Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) menyampaikan telah banyak laporan kasus bullying mulai dari
ejekan, mengadu teman, bahkan mengancam dipaksa minum air toilet
(Pranawati, 2018).
Tindakan bullying cenderung kurang diperhatikan dan disepelekan
dalam kehidupan sehari-hari . Perlakuan bullying masih dianggap tidak
berbahaya, padahal yang sebenarnya bullying memberikan dampak negatif
terhadap korban (Wiyani, 2012). Tindakan bullying yang terus menerus
tidak harus dilakukan berkali-kali oleh pelaku namun hanya berlangsung
sekali akan tetapi dampak yang dirasakan oleh korban dapat dirasakan
secara terus menerus (Rigby, 2011).
KPAI mencatat dalam kurun waktu 9 tahun, dari 2011 hingga
2019, terdapat 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak sekolah, untuk

25
bullying baik di Pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai
2.473 laporan dan terus meningkat (KPAI, 2020)

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksonal Umum
Setelah mendapat penjelasan mengenai bullying selama 40 menit,
diharapkan siswa siswi SMP 1 Dawe mampu memahami,
menjelaskan, dan menerapkan bagaimana cara pencegahan bullying
dikehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 40 menit, siswa siswi SMP 1
Dawe diharapkan:
a. Mampu menjelaskan pengertian bullying
b. Mampu menjelaskan bentuk-bentuk bullying
c. Mampu menjelaskan faktor penyebab bullying
d. Mampu menjelaskan hal yang perlu diperhatikan
e. Mampu menjelaskan dampak bullying

C. Pokok Materi
Terlampir

D. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Media
a. Leaflet
b. Powerpoint
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Pengorganisasian
a. Pemateri : Mohammad Nur Aditya
4. Kegiatan Penyuluhan

26
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media
Pembukaan:
a. Memberi salam
Menjawab
b. Memperkenalkan diri
salam,
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
1 5 menit mendengarkan Lisan
d. Kontrak waktu
dan
e. Menyebutkan materi/pokok
memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
f. Apersepsi
Pelaksanaan:
a. Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi: Leaflet,
Menyimak dan
2 20 menit 1) Pengertian Bullying lisan,
memperhatikan
2) Bentuk-bentuk Bullying powerpoint
3) Faktor Penyebab Bullying
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
5) Dampak bullying
Evaluasi:
a. Menyampaikan secara
Menyimak,
singkat materi penyuluhan Leaflet,
mempraktekkan
3 10 menit b. Memberi kesempatan kepada lisan,
dan
peserta untuk bertanya powerpoint
mendengarkan
c. Melakukan apersepsi materi
kepada peserta penyuluhan
4 5 menit Penutup: Menjawab salam Lisan
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
b. Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah

27
di berikan kepada peserta
a. Mengucapkan salam

E. Setting tempat

A : penyuluh B : moderator
A B
C : fasilitator D : observer

E : dokumentasi
D
F C F C F F : peserta penyuluhan
E

F. Media dan Sumber


1. Media : leaflet, powerpoint
2. Sumber :
Nasir, A. dan Abdul, M. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa:
Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
Perdew, Laura. (2015).Bullying. United States of America, North
Mankato, Minnesota: Abdo Publishing
Chakrawati, F. (2015). Bullying Siapa Takut ?: Panduan Untuk
Mengatasi Bullying. Solo: Tiga Ananda
Rahman, R. M. A. E. (2014). Perception of Students Nurses’ Bullying
Behaviors and Coping Strategies Used in Clinical Settings.
Journal of Nursing Education Researc Conference, 1-22

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Proposal pendidikan kesehatan yang berisi satuan acara penyuluhan
telah siap sebelum kegiatan dimulai
b. Kontrak waktu, tempat, dan topik dengan sasaran pendidikan
kesehatan

28
c. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
d. Penyuluh/penyaji telah siap memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dan sasaran berperan sesuai dengan perannya
b. Kegiatan berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan
c. Keadaan kondusif saat pendidikan kesehatan berlangsung
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat acara
e. Adanya umpan balik secara aktif antara penyuluh dan sasaran
f. Media digunakan dengan secara efektif
g. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin
dicapai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian bullying dengan presentase
90%
b. Peserta mampu menjelaskan bentuk-bentuk bullying dengan
presentase 85%
c. Peserta mampu menjelaskan faktor penyebab bullying dengan
presentase 85%
d. Peserta mampu menjelaskan hal yang perlu diperhatikan dengan
presentase 85%
e. Peserta mampu menjelaskan dampak bullying dengan presentase
85%

29
Lampiran Materi

BULLYING

1. Pengertian Bullying
Bullying berasal dari kata Bahasa Inggris, yakni bull yang berarti
banteng yang senang menyeruduk sesukanya. Maksud dari pernyataan
tersebut yaitu bullying dapat terjadi apabila ada kemauan dan secara sadar
ingin membuat orang lain sakit hati dan merasa tertekan (Wiyani, 2014).
Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak tindakan bullying
merupakan kekerasan psikologis dan fisik dalam jangka Panjang yang
dilakukan oleh seseorang atau sekumpulan orang. Bullying merupakan
perilaku negatif sehingga membuat seseorang merasa dalam keadaan
tersakiti (Wiyani, 2014).
Pendapat lain mengenai bullying yaitu penggertakan yang sering
memicu perbuatan buruk yang mengundang tindakan kejahatan (Suryani,
2016). Seseorang yang mengalami bullying mendapatkan memori memori
yang terburuk dan sulit untuk dilupakan. Bullying adalah “learned
behaviours” karena seseorang tidak terlahir menjadi penggertak dan
pengganggu. Bullying merupakan perilaku yang tidak sehat dan tidak
dapat diterima secara sosial (Wiyani, 2014).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa bullying merupakan perilaku tidak baik yang seringkali dilakukan
dengan tujuan menyakiti seseorang, baik dilakukan secara perorang
ataupun kelompok.

2. Bentuk-Bentuk Bullying
a. Bullying verbal merupakan penggunaan kata-kata kasar untuk
menyakiti orang lain seperti mencela, memfitnah. Bullying verbal
merupakan jenis bullying yang dilakukan seseorang secara langsung
dan melalui ucapan. Misalnya: mengejek, mencaci, menggosip,

30
memaki, membentak, berkata kasar dan sebagainya. Bullying verbal
menimbulkan rasa marah, takut dan tidak berdaya pada korbannya.
Biasanya ditujukan pada orang yang lebih muda, budaya, ras atau
agama, bahkan hal terkecil yang membuat mereka sedikit berbeda
seperti sifat fisik atau kemampuan akademik.
b. Bullying fisik merupakan kekerasan yang menggunakan fisik seperti
meludahi, menendang, menampar atau pukulan.
c. Bullying Psikologis merupakan jenis bullying yang dilakukan secara
tidak langsung dan menyakiti seseorang secara psikologis. Misalnya:
mengucilkan, mengabaikan, mendeskriminasi, atau hal lain yang
menyebabkan orang tersakiti secara psikologis. Bullying psikologis
tidak tertangkap oleh indra, bullying psikologis berupa permainan
pikiran dan bisa sangat menakutkan bagi korban
d. Bullying cyber merupakan tindakan menyakiti orang lain melalui
internet dengan sarana media elektronik.

Secara garis besar bullying dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu


secara langsung maupun tidak langsung.
a. Bullying langsung meliputi bullying fisik dan bullying verbal,
bullying fisik biasanya bertujuan agar menyakiti tubuh seseorang
seperti memukul, mendorong, menampar, menjahili dan
menendang, sedangkan bullying verbal menyakiti dengan ucapan
seperti mengejek, mencela, dan membentak.
b. Bullying tidak langsung meliputi bullying psikis seperti
mengucilkan, mengabaikan, menekan, dan mendiskriminasi
(Chakrawati, 2015).

3. Faktor Penyebab Bullying


Beberapa faktor penyebab terjadinya bullying sebagai berikut:
a. Perasaan dendam, seseorang yang pernah merasakan disakiti biasanya
akan menyimpan rasa dendam sehingga disalurkan kepada orang lain
melalui tindakan bullying.

31
b. Permusuhan, rasa kesal diantara teman dapat memicu seseorang
melakukan bullying.
c. Kurang percaya diri dan mencari perhatian, seseorang yang ingin
diperhatikan dan kurang percaya diri akan melakukan tindakan
bullying terhadap orang lain sehingga dirinya merasa puas.
d. Keluarga yang tidak rukun/harmonis, seperti: keluarga yang saling
bermusuhan, keluarga broken home, dan lain-lain.
e. Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, gender,
etnisitas/rasisme. Tradisi senioritas, sebuah tradisi senioritas yang
diwariskan secara turun temurun.
f. Situasi sekolah yang tidak harmonis atau diskriminatif.
g. Karakter individu/kelompok, seperti: dendam atau iri hati, adanya
semangat ingin menguasai korban dengan kekuatan fisik dan daya
tarik seksual, dan untuk meningkatkan popularitas pelaku di kalangan
teman sepermainan (peer group)-nya
h. Persepsi nilai yang salah atas perilaku korban.
Salah satu faktor yang paling besar terjadinya Tindakan bullying
yaitu teman sebaya dan terkadang memberi pengaruh negatif di dalam
kehidupan korban bullying (Wardhana, 2015).

4. Hal Yang Perlu Diperhatikan


a. Dengarkan teman anda
b. Ikut terlibat dalam kegiatan/proyek (aktif)
c. Tulus dan perhatian terhadap teman
d. Ceritakan pada teman tentang hari-harimu
e. Pikirkan kembali setiap tindakan dan keputusan
f. Kenali orang yang kamu kagumi dan percaya
g. Gunakan cara yang jauh dari kekerasan untuk memenangkan argumen
h. Ucapkan terima kasih
i. Berkumpulah bersama keluarga setidaknya sekali seminggu
j. Libatkan orang tua dalam tugas sekolah
k. Terimalah perbedaan

32
l. Lawan stereotyping
m. Membaca untuk kesenangan

5. Dampak Bullying
a. Gangguan kesehatan fisik : sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk,
bibir pecah, sakit dada.
b. Menurunnya kesejahteraan psikologis : emosi negative (marah, kesal,
dendam, tertekan, malu, sedih, terancam, tidak nyaman), perasaan
rendah diri dan tidak berharga.
c. Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial untuk para
korban : selalu merasa takut, cemas berlebihan, depresi, terganggu
pretasi akademikny (di sekolah).

Dokumentasi

33
34
SAP 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR

DISUSUN OLEH:

MOHAMMAD NUR ADITYA

1020183122

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKDEMIK 2021/2022

35
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR

Pokok bahasan : Seksualitas Remaja

Sub pokok bahasan : Pernikahan di Bawah Umur

Sasaran : Siswa Siswi SMA Hidayatul Mustafidin

Hari/tanggal : Rabu, 12 Januari 2022

Tempat : Ruang Kelas SMA Hidayatul Mustafidin

Waktu : 10.00-10.40 (40 menit)

Penyuluh : Mahasiswa KKN Desa Lau Universitas Muhammadiyah


Kudus

A. Latar Belakang
Dalam 30 tahun terakhir, perkawinan usia anak di seluruh dunia
telah mengalami penurunan secara bertahap dari 33 persen pada tahun
1985 menjadi 26 persen pada tahun 2010. Akan tetapi, berbeda dengan
kemajuan ini, secara keseluruhan prevalensi perkawinan usia anak tetap
relatif konstan dari tahun 2000 sampai 2010. Lebih dari 700 juta
perempuan yang hidup saat ini menikah sebelum mencapai usia dewasa
yaitu usia 18 tahun, dan sepertiga atau sekitar 250 juta anak menikah
sebelum usia 15 tahun. Jika kecenderungan ini berlanjut, diperkirakan 142
juta anak perempuan (atau 14,2 juta per tahun) akan menikah sebelum usia
18 tahun dari tahun 2011 sampai 2020, dan 151 juta anak perempuan atau
15,1 juta per tahun akan menikah sebelum usia 18 tahun dari tahun 2021
sampai 2030.

36
Angka pernikahan dini di Indonesia tertinggi kedua di ASEAN
setelah Kamboja. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa prevalensi
umur pernikahan pertama antara 15-19 tahun sebanyak 41,9%.
Namun realita yang terjadi di masyarakat pernikahan dibawah
umur ini menimbulkan dampak terhadap keharmonisan dalam pernikahan,
dimana karena keinginan melangsungkan pernikahan namun belum
mencapai kematangan psikis atau bisa dikatakan belum cukup umur
menyebabkan kelabilan dalam berumah tangga dan menimbulkan ketidak
seriusan dalam melangsungkan pernikahan tersebut. Fenomena tersebut
menunjukan bahwa pasangan yang menikah dibawah umur masih labil
dalam menghadapi masalah. Marak terjadi perceraian yang dilakukan oleh
mereka yang melakukan pernikahan dibawah umur yang dimana hubugan
pernikahan mereka masih dalam usia pernikahan yang masih sangat
pendek.
Pasangan yang menikah dibawah umur secara sosial ekonomi bisa
dikatakan kurang atau belum matang. Pada umunya yang menikah
dibawah umur belum memiliki pekerjaan tetap sehingga kesulitan untuk
mencari pekerjan guna mencukupi kebutuhan rumah tangga sehingga
kesulitan ekonomi pun memicu konflik rumah tanga yang menyebabkan
menjadi tidak harmonis.
Pendidikan kesehatan di SMA dipilih karena usia anak SMA
sedang mengalami masa keidakstabilan secara emosional serta masih
minimnya pengetahuan dan penyuluhan mengenai seksualitas remaja.
Oleh karena itu penyuluhan dilakukan sebagai upaya awal pencegahan
pernikahan dibawah umur pada siswa siswi SMA.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksonal Umum
Setelah mendapat penjelasan mengenai bullying selama 40 menit,
diharapkan siswa siswi SMA Hidayatul Mustafidin mampu

37
memahami, menjelaskan, dan menerapkan bagaimana upaya
pencegahan pernikahan dibawah umur dikehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 40 menit, siswa siswi SMA
Hidayatul Mustafidin diharapkan:
a. Mampu menjelaskan pengertian pernikahan dibawah umur
b. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pernikahan
dibawha umur
c. Mampu menjelaskan dampak pernikahan dibawah umur
d. Mampu menjelaskan upaya pencegahan pernikahan dibawah
umur

C. Pokok Materi
Terlampir

D. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Media
a. Leaflet
b. Powerpoint
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Pengorganisasian
a. Pemateri : Mohammad Nur Aditya
4. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media


1 5 menit Pembukaan: Menjawab Lisan
a. Memberi salam salam,
b. Memperkenalkan diri mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan

38
d. Kontrak waktu
e. Menyebutkan materi/pokok
memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
f. Apersepsi
Pelaksanaan:
a. Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi:
1) Pengertian Pernikahan
Leaflet,
dibawah Umur Menyimak dan
2 20 menit lisan,
2) Faktor yang Mempengaruhi memperhatikan
powerpoint
Pernikahan dibawah Umur
3) Dampak Pernikahan
dibawah Umur
4) Upaya Pencegahan
Pernikahan dibawah Umur
Evaluasi:
a. Menyampaikan secara singkat
Menyimak,
materi penyuluhan Leaflet,
mempraktekkan
3 10 menit b. Memberi kesempatan kepada lisan,
dan
peserta untuk bertanya powerpoint
mendengarkan
c. Melakukan apersepsi materi
kepada peserta penyuluhan
4 5 menit Penutup: Menjawab salam Lisan
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
b. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta

39
c. Mengucapkan salam

E. Setting tempat

A : penyuluh B : moderator
A B
C : fasilitator D : observer

E : dokumentasi
D
F C F C F F : peserta penyuluhan
E

F. Media dan Sumber


1. Media : leaflet, powerpoint
2. Sumber :
Rahmatiah Hl, “Studi Kasus Perkawinan Dibawah Umur”, Dalam
Jurnal Al daulah, volume 5, Nomor 1, Juni 2016, h. 149
Nita Fatmawati, “Dispensasi Perkawinan Dibawah Umur Akibat
Hamil Di Luar Nikah (Studi Di Pengadilan Agama Demak)”,
Dalam Jurnal Hukum, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, h. 14-15.
Eka Rini Setiawati, “Pengaruh pernikahan Dini Terhadap
Keharmonisan Pasangan Suami Dan Istri Di Desa Bagan Bhakti
Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir”, Dalam Jurnal
Jom FISIP Volume 4 No 1 Februari 2017, h. 4
Fauziatu Shufiyah, “Pernikahan Dini Menurut dan Dampaknya”,
Jurnal Living Hadis, Volume 3, Nomor 1, Mei 2018, h. 63.
Savendra, Anggi Dian. 2019. PENGARUH PERNIKAHAN DI
BAWAH UMUR TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH
TANGGA (Studi Kasus Di Desa Banarjoyo Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur). Metro. Skripsi

G. Kriteria Evaluasi

40
1. Evaluasi Struktur
a. Proposal pendidikan kesehatan yang berisi satuan acara penyuluhan
telah siap sebelum kegiatan dimulai
b. Kontrak waktu, tempat, dan topik dengan sasaran pendidikan
kesehatan
c. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
d. Penyuluh/penyaji telah siap memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dan sasaran berperan sesuai dengan perannya
b. Kegiatan berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan
c. Keadaan kondusif saat pendidikan kesehatan berlangsung
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat acara
e. Adanya umpan balik secara aktif antara penyuluh dan sasaran
f. Media digunakan dengan secara efektif
g. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin
dicapai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian pernikahan dibawah umur
dengan presentase 90%
b. Peserta mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pernikahan
dibawah umur dengan presentase 85%
c. Peserta mampu menjelaskan dampak pernikahan dibawah umur
dengan presentase 85%
d. Peserta mampu menjelaskan upaya pencegahan pernikahan
dibawah umur dengan presentase 85%

41
Lampiran Materi

PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR

1. Pengertian Pernikahan Di Bawah Umur

pernikahan di bawah umur atau juga disebut pernikahan dini ini


terdiri dari dua kata yaitu “pernikahan” dan “dini”. “pernikahan” dalam
undang-undang nomor 16 tahun 2019 (pasal 1) ialah “ikatan lahir batin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga), yang bahagia dan kekal
bedasarkan ketuhanan yang maha esa”.14 sedangkan “dini” dalam kamus
besar bahasa indonesia artinya “pagi sekali, sebelum waktunya”.
berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa pernikahan
dini adalah pernikahan yang dilakukan ketika seseorang belum mencapai
batas usia minimal yang di sebutkan dalam undang-undang untuk
menikah. pendapat lain menyatakan bahwa pernikahan usia dini adalah
pernikahan dibawah umur (usia muda) yang seharusnya belum siap untuk
melaksanakan pernikahan.16 menurut undang-undang nomor 16 tahun
2019 pasal 7 ayat (1), perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita
sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.
jadi perkawinan dibawah umur adalah perkawinan yang dilakukan
oleh seorang laki-laki dan seorang wanita di mana umur keduanya masih
dibawah batas minimum yang diatur oleh undang-undang dan kedua calon
mempelai tersebut belum siap secara lahir maupun bathin, serta kedua
calon mempelai tersebut belum mempunyai mental yang matang dan juga
belum siap dalam hal materi.

42
2. Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Di Bawah Umur
a. Hamil Di Luar Nikah
Faktor yang menjadi alasan pasangan di bawah umur melakukan
perkawinan adalah karena pasangannya sudah hamil sebelum
dilakukannya perkawinan sebagai akibat pergaulan yang terlalu bebas,
sehingga untuk menutupi aib keluarga maka harus segera dilakukan
perkawinan.
Kurangnya kontrol dari orang tua terhadap anaknya yang
diperbolehkan melakukan pergaulan dengan semua orang tua tanpa bisa
membedakan mana teman yang baik dengan teman yang malah justru
menjerumuskan dirinya. Kurangnya kontrol teerhadap orang tua ini
biasanya dimanfaatkan oleh para remaja untuk melakukan hal-hal yang
mereka ingikan karena masa remaja adlah masa transisi dari masa anak-
anak menuju masa remaja. Di masa-masa remaja inilah banyak anak-
anak yang suka mencoba hal baru atau hal yang baru saja mereka llihat.
Dalam lingkungan masyarakat yang memegang teguh norma,
perilaku seksual di luar nikah tidak dapat dibenarkan. Perilaku tersebut
dikatakan sebagai perbuatan buruk yang sangat terlarang yang dapat
merusak tata nilai yang berlaku dalam masyarakat
b. Faktor Ekonomi
Tingginya angka kawin muda dipicu oleh rendahnya kemampuan
ekonomi masyarakat atau kesulitan ekonomi, Kondisi ekonomi
masyarakat yang lemah menyebabkan orang tua tidak bisa
menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, untuk
meringankan beban keluarga maka orang tua lebih memilih menikahkan
anaknya dengan orang yang dianggap mampu agar beban hidupnya
berkurang. Karena alasan pemohon sudah tidak sanggup lagi menjalani
beban hidup sehingga jalan terakhir yaitu menikahkan anaknya
meskipun belum cukup umur dan dimintakan dispensasi umur
perkawinan di Pengadilan.

43
c. Faktor Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua dan keluarga semakin
rendah terjadinya perkawinan dibawah umur. Karena tingkat
pendidikan mempengaruhi cara pandang dan pikir seseorang. Orang tua
yang memiliki pendidikan tinggi, biasanya lebih mengarahkan aaknya
untuk meraih pendidikan yang tinggi, urusan perkawinan biasanya di
nomor duakan. Karena mereka meyakini dengan pendidikan yang tinggi
yang dimiliki oleh anak dapat menjadi bekal anak dalam berumah
tangga. Dengan ilmu yang dimilikinya anak akan mampu untuk
menjaga hubungan keluarga yang harmonis, dapat beerfikir kritis, dan
memiliki kearifan. Namun, sebaliknya dengan tinggkat pendidikan
orang tua yang rendah.
Pemikiran pemikiran orang tua yang seperti itu karena faktor
pendidikan dan faktor dari lingkungannya karena para orang tua tidak
terbiasa melihat perempuan bekerja diluar rumah. Hal semacam ini
melekat pada masyarakat perdesaan. Faktor dari lingkungan juga
mempengaruhi, biasanya masyarakat perdesaan menganggap anak yang
sudah aqil baliq sudah dapat dinikahkan padahal sebaliknya di dalam
perundang-undangan diatur mengenai batasan usia untuk melakukan
perkawinan. Pendidikan dapat mempengaruhi seorang wanita untuk
menunda usia untuk menikah karena banyak hal yang harus ditata baik
ekonomi mentalitas anak itu sendir. Makin lama seorang mengikuti
pendidikan sekolah, maka secara teoritis makin tinggi pula usia kawin
pertamanya.
d. Kekhawatiran Orang Tua
Kekhawatiran orang tua terhadap hubungan anaknya dengan
pasanganya yang menjalin hubungan terlalu jauh, ditakutkan akan
menimbulkan dosa karena melakukan hal yang dilarang oleh Agama.
Masa remaja adalah masa yang digunakan oleh para remaja untuk
mengenal lebih jauh tentang lingkungan sekitarnya dan mengnal lawan
jenisnya dengan cara berteman maupun berpacaran. Masa remaja juga

44
biasanya digunakan oleh remaja untuk melakukan hal-hal yang tidak
pernah dilakukan. Hubungan yang dilakukan sang anak dengan
pasanganya jika sudah terlalu jauh atau intim akan menimbullkan aib
bagi keluarga dan masyarakat sekitar juga akan memperhatikan hal
tersebut.
e. Pernanan Media Massa
Remaja adalah kelompok atau golongan yang mudah dipengaruhi
karena remaja sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan
mudah untuk meniru atau mencontoh apa yang dia lihat, seperti pada
film atau berita yang sifatnya kekerasan, porno, dan sebagainya.
Apalagi jika kebebasan pers dan penyiaran menjadikan media membabi
buta mengekspos perilaku-perilaku menyimpang yang “layak jual”
untuk dikonsumsi khalayak luas, termasuk remaja. Hal ini diperparah
dengan banyaknya stasiun televisi yang menayangkan program-
program yang tidak mendidik.

3. Dampak Pernikahan Di Bawah Umur


a. Bidang Kesehatan
1) Berpotensi mengalami komplikasi kehamilan dan kelahiran yang
dapat menyebabkan terjadinya kematian.
2) Potensi bayi yang lahir dari ibu yang masih remaja memiliki resiko
yang tinggi untuk meninggal setelah dilahirkan/melahirkan.
3) Bayi yang dilahirkan memiliki kemungkinan memiliki berat badan
lahir rendah.
4) Kehamilan pada usia remaja memiliki pengaruh negatif terhadap
setatus gizi ibu.
b. Bidang Pendidikan
1) Kehilangan kesempatan menikmati pendidikan yang lebih tinggi.
2) Pernikahan pada usia anak atau di bawah umur menyebabkan anak
tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk bertahan hidup, dan kesempatan untuk mengangkat diri dan
keluarganya dari kemiskinan.

45
3) Perempuan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah lebih tidak
siap untuk memasuki masa dewasa dan memberikan kontrubusi,
baik terhadap keluarga mereka maupun masyarakat.
c. Bidang Psikologis
1) Secara psikologis berpengaruh pada kondisi mental yang masih
labil serta belum adanya kedewasaan dari si anak. Dikhawatirkan,
keputusan yang diambil untuk menikah adalah keputusan remaja
yang jiwan dan kodisi psikologisnya belum stabil.
2) Pasangan usia muda belum siap bertanggung jawab secara normal,
pada setiap apa saja yang merupakan tanggung jawabnya.
3) Perempuan yang menikah di usia muda memiliki resiko yang tinggi
terhadap kekerasan dalam rumah tangga dibanding dengan wanita
yang menikah di usia yang lebih dewasa.
d. Bidang Sosial
1) Menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya
dianggap pelengkap seks laki-laki saja.
2) Perceraian dini; seorang remaja pasti memiliki emosi yang tidak
stabil, kadang mereka tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri,
hal ini apabila dalam kehidupan setelah pernikahan ada suatu
permasalahan, sering kali pasangan ini terjadi adnya konflik,
sehingga ada ketidaksukaan terhadap pasangan yang bisa
mengakibatkan perceraian.
3) Interaksi dengan lingkungan teman sebaya berkurang. Bagi
pasangan pernikahan dibawah umur, hal ini dapat berpengaruh
dalam berhubungan dengan teman sebaya. Mereka akan merasa
canggung atau enggan bergaul dengan teman sebayanya.
4) Dampak lainnya adalah tidak sempurnanya pendidikan dan
pengasuhan anak dan keluarga yang dimiliki; rendahnya
ketrampilan pengasuhan anak; tidak sempurnanya fungsi sebagai
ibu dan istri dan tiimbulnya perasaan kurang aman, malu, atau
frustasi.

46
e. Bidang Ekonomi
1) Pernikahan yang dlakukan di bawah umur sering kali belum mapan
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Sehingga ini dikhawatirkan
akan menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga.
2) Keadaan ekonomi yang semakin sulit; pernikahan dibawah umur ini
sering dilakukan dimana sebenarnya pengantin laki-laki belum
sepenuhnya sia untuk menafkahi keluarganya, atau belum siap
ekonominya.
3) Sempitnya peluang mendapatkan kesempatan kerja yang otomatis
mengekalkan kemiskinan (status ekonomi keluarga rendah karena
pendidikan yang minim), seorang yang memiliki pendidikan rendah
hanya dapat bekerja sebagai buruh saja, dengan demikian dia tidak
dapat mengeksplor kemampuan yang dimilikinya.
4) Kemiskinan; dua orang anak yang menikah dibawah umur cenderun
belum memiliki penghasilan yanng cukup atau bahkan belum
bekerja.

4. Upaya Pencegahan Pernikahan Di Bawah Umur


a. Remaja yang belum berkeluarga dapat diberikan pengarahan melalui
kegiatan pendidikan dalam arti meningkatkan pengetahuan remaja
tentang arti dan peran perkawinan serta akibat negatif yang ditimbulkan
perkawinan pada usia yang sangat muda dengan melakukan kegiatan
yang positif.
b. Remaja yang telah berkeluarga yaitu mencegah remaja berkeluarga agar
tidak segera hamil, salah satunya dengan kegiatan pendidikan keluarga
untuk meningkatkan pengetahuan keluarga muda.
c. Penyuluhan kepada keluarga agar menghilangkan kebiasaan keluarga
untuk mengawinkan anak dalam usia muda dan meningkatkan status
ekonomi sehingga dapat menghindari terjadinya perkawinan usia muda
dengan alasan ekonomi.

47
d. Melakukan sosialisasi untuk menghilangkan budaya menikah muda,
memperbanyak kesempatan kerja dan berperilaku tegas dalam
melaksanakan peraturan perundang-undangan mengenai perkawinan,
yaitu memberi sanksi bagi yang melanggarnya, meningkatkan status
kesehatan masyarakat, dan menyukseskan program keluarga berencana.

48
49
50
SAP 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGIS HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

MOHAMMAD NUR ADITYA

1020183122

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

51
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGIS HIPERTENSI


Pokok bahasan : Hipertensi

Sub pokok bahasan : Penatalaksanaan Non-Farmakologis Hipertensi

Sasaran : Anggota PKH Desa Lau

Hari/tanggal : Selasa, 18 Januari 2022

Tempat : Rumah Ibu PKH

Waktu : 10.00-10.30 (30 menit)

Penyuluh : Mahasiswa KKN Desa Lau Universitas Muhammadiyah


Kudus

A. Latar Belakang
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO (2015)
menyatakan 1,3 Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data itu
mengartikan 1 dari 3 orang di Dunia terdiagnosis menderita Hipertensi. Di
Indonesia hasil Riskesdas tahun 2018 Hipertensi mengalami kenaikan jika
di bandingkan hasil riskesdas 2013 dari 25,8% menjadi 34,1%.
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih
dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi
sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama
gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut
sebagai "pembunuh diam-diam" karena orang dengan darah tinggi sering
tidak menampakkan gejala. Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah
memperkirakan separuh orang yang menderita darah tinggi tidak sadar
akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus

52
dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi merupakan kondisi
seumur hidup.
Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita
hipertensi. Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15
juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi
hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor
resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit
degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia (Smeltzer, 2012).
Masyarakat di desa Lau sebagian besar mengalami hipertensi serta
belum banyak yang mengetahui tentang penatalaksanaan non-
farmakologis Hipertensi. Oleh karena itu, kami akan melakukan
penyuluhan terkait penatalaksanaan non-farmakologis Hipertensi untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat di desa Lau.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksonal Umum
Setelah mendapat penjelasan mengenai penyuluhan hipertensi untuk
pengobatan selama 30 menit, diharapkan anggota PKH desa Lau
mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
penatalaksanaan non-farmakologis hipertensi dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 30 menit, anggota PKH desa
Lau diharapkan:
a. Mampu menjelaskan pengertian Hipertensi
b. Mampu menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi
c. Mampu menjelaskan penyebab Hipertensi
d. Mampu menjelaskan penatalaksanaan non-farmakologis Hipertensi

53
C. Pokok Materi
Terlampir
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Media
a. Leaflet
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Pengorganisasian
a. Pemateri : Mohammad Nur Aditya
4. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Media
No Waktu Kegiatan Penyuluhan
Peserta
Pembukaan:
a. Memberi salam
Menjawab
b. Memperkenalkan diri
salam,
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
1 5 menit mendengarkan Lisan
d. Kontrak waktu
dan
e. Menyebutkan materi/pokok
memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
f. Apersepsi
2 15 menit Pelaksanaan: Menyimak dan Leaflet,
a. Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan lisan,
secara berurutan dan teratur.
Materi:
1) Mampu menjelaskan
pengertian Hipertensi
2) Mampu menjelaskan tanda
dan gejala Hipertensi
3) Mampu menjelaskan
penyebab Hipertensi

54
4) Mampu menjelaskan
penatalaksanaan non-
farmakologis Hipertensi
Evaluasi:
a. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan
b. Memberi kesempatan kepada Menyimak dan Leaflet,
3 10 menit
peserta untuk bertanya mendengarkan lisan,
c. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
Penutup:
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
4 5 menit Menjawab salam Lisan
b. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
c. Mengucapkan salam

E. Setting tempat

A : penyuluh B : moderator
A B
C : fasilitator D : observer

E : dokumentasi
D
F C F C F F : peserta penyuluhan
E

F. Media dan Sumber


1. Media : leaflet

55
2. Sumber :
Krisnanda, Made Yogi. 2017. Laporan Penelitian Hipertensi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Udayana
Aspiani, R. Yuli. 2016. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular.
Trianto. 2014. Pelayanan Peperawatan Pagi Penderita Hipertensi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Kemenkes.RI. 2014. Pusdatin Hipertensi. Infodatin, Hipertensi, 1–7.
https://doi.org/10.1177/109019817400200403
Sari, Novia Puspita. 2020. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Hipertensi yang di Rawat di Rumah Sakit.
Poltekkes Kemenkes Samarinda

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Proposal pendidikan kesehatan yang berisi satuan acara penyuluhan
telah siap sebelum kegiatan dimulai
b. Kontrak waktu, tempat, dan topik dengan sasaran pendidikan
kesehatan
c. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
d. Penyuluh/penyaji telah siap memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan
e. Menyiapkan pertanyaan

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dan sasaran berperan sesuai dengan perannya
b. Kegiatan berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan
c. Keadaan kondusif saat pendidikan kesehatan berlangsung
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat acara
e. Adanya umpan balik secara aktif antara penyuluh dan sasaran

56
f. Media digunakan dengan secara efektif
g. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin
dicapai
3. Evaluasi Hasil

a. Peserta Mampu menjelaskan pengertian Hipertensi dengan


presentasi 90%
b. Peserta Mampu menjelaskan tanda dan gejala dengan presentasi
Hipertensi 85%
c. Peserta Mampu menjelaskan penyebab Hipertensi dengan
presentasi 85%
d. Peserta Mampu menjelaskan penatalaksanaan non-farmakologis
Hipertensi dengan presentasi 85%

57
Lampiran Materi

PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGIS HIPERTENSI

1. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes.RI, 2014).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian / mortalitas (Trianto,
2014).

2. Penyebab
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung atau
peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa factor yang
memengaruhi terjadinya hipertensi :
a. Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau
transport Na.
b. Obesitas : terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang
mengakibatkan tekanan darah meningkat.
c. Stress karena lingkungan
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah (Aspiani, 2016)
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan:
a. Hipertensi primer (esensial)

58
Hipertensi primer adalah hipertensi yang belum diketahui
penyebabnya. Diderita oleh seitar 95% orang. Oleh karena itu,
penelitian dan pengobatan lebih ditujukan bagi penderita esensial.
Hipertensi primer disebabkan oleh faktor berikut ini:
1) Faktor keturunan
Dari data statistic terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika
orang tuanya adalah penderita hipertensi.
2) Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah umur (jika umur bertambah maka tekanan darah
meningkat), jenis kelamin (pria lebih tinggi dari perempuan),
dan ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih).
3) Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi (lebih dari 30g),
kegemukan atau makan berlebih, stress, merokok, minum
alcohol, minum obat-obatan (efedrin, prednisone, epinefrin).
b. Hipertensi sekunder (renal)
Hipertensi sekunder terjadi akibat penyebab yang jelas salah
satu contoh hipertensi sekunder adalah hipertensi vascular renal, yang
terjadi akibat stenosis arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat
kongenital atau akibat aterosklerosis stenosis arteri renalis
menurunkan aliran darah ke ginjal sehingga terjadi pengaktifan
baroreseptor ginjal, perangsangan pelepasan renin, dan pembentukan
angiotensin II. Angiotensin II secara langsung meningkatkan tekanan
darah tekanan darah, dan secara tidak langsung meningkatkan sintesis
andosteron dan reabsorpsi natrium. Apabila dapat dilakukan perbaikan
pada stenosis, atau apabila ginjal yang terkena di angkat,tekanan darah
akan kembali ke normal.

59
Penyebab lain dari hipertensi sekunder, antara lain
ferokromositoma, yaitu tumor penghasil epinefrin di kelenjar adrenal,
yang menyebabkan peningkatan kecepatan denyut jantung dan volume
sekuncup, dan penyakit cushing, yang menyebabkan peningkatan
volume sekuncup akibat retensi garam dan peningkatan CTR karena
hipersensitivitas system saraf simpatis aldosteronisme primer
(peningkatan aldosteron tanpa diketahui penyebab-nya) dan hipertensi
yang berkaitan dengan kontrasepsi oral juga dianggap sebagai
kontrasepsi sekunder (Aspiani, 2016).
Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya sudah
diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit diabetes, jantung,
ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan kehamilan.
Kasus yang sering terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal.
Garam dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor
penyebab. (WHO, 2014)

3. Tanda Dan Gejala


Pada umumnya, penderita hipertensi esensial tidak memiliki keluhan.
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah, palpitasi,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, lemas dan
impotensi. Nyeri kepala umumnya pada hipertensi berat, dengan ciri khas
nyeri regio oksipital terutama pada pagi hari. Anamnesis identifikasi faktor
risiko penyakit jantung, penyebab sekunder hipertensi, komplikasi
kardiovaskuler, dan gaya hidup pasien.
Perbedaan Hipertensi Esensial dan sekunder Evaluasi jenis hipertensi
dibutuhkan untuk mengetahui penyebab. Peningkatan tekanan darah yang
berasosiasi dengan peningkatan berat badan, faktor gaya hidup (perubahan
pekerjaan menyebabkan penderita bepergian dan makan di luar rumah),
penurunan frekuensi atau intensitas aktivitas fisik, atau usia tua pada
pasien dengan riwayat keluarga dengan hipertensi kemungkinan besar
mengarah ke hipertensi esensial. Labilitas tekanan darah, mendengkur,

60
prostatisme, kram otot, kelemahan, penurunan berat badan, palpitasi,
intoleransi panas, edema, gangguan berkemih, riwayat perbaikan
koarktasio, obesitas sentral, wajah membulat, mudah memar, penggunaan
obat-obatan atau zat terlarang, dan tidak adanya riwayat hipertensi pada
keluarga mengarah pada hipertensi sekunder (Adrian, 2019)

4. Penatalaksanaan Non-Farmakologis Hipertensi


Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditas yang
berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan tekanan
sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan distolik dibawah 90 mmHg dan
mengontrol factor risiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya
hidup saja, atau dengan obat antihipertensi (Aspiani, 2016).
a. Pengaturan diet
Berbagai studi menunjukan bahwa diet dan pola hidup sehat atau
dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan dapat
memperbaiki keadaan hipertrofi ventrikel kiri. Beberapa diet yang
dianjurkan:
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah
pada klien hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat
mengurangi stimulasi system renin-angiotensin sehingga sangat
berpotensi sebagai anti hipertensi. Jumlah asupan natrium yang
dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per
hari.
2) Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi
mekanismenya belum jelas. Pemberian kalium secara intravena
dapat menyebabkan vasodilatasi, yang dipercaya dimediasi oleh
oksidanitrat pada dinding vascular.
3) Diet kaya buah dan sayur
Makanan yang dianjurkan : Pisang, Sayuran Hijau kecuali daun
singkong, daun melinjo dan bijinya, Buah- buahan kecuali buah

61
durian, Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak, Susu
Skim, Oatmeal, Ikan.

Contoh jus untuk hipertensi :


a) Jus Apel dan Seledri : 1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3
sendok irisan seledri
b) Jus belimbing dan Timun : 3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7
iris mentimun segar bisa di tambah perasan jeruk nipis sesuai
selera
c) Jus timun Seledri : 5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok
irisan seledri.
4) Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung
koroner.
b. Penurunan berat badan
Mengatasi obesitas pada sebagian orang, dengan cara
menurunkan berat badan (target indeks massa tubuh dalam batas normal
untuk Asia-Pasifik yaitu 18,5-22,9 kg/m2) mengurangi tekanan darah,
kemungkinan dengan mengurangi beban kerja jantung dan volume
sekuncup. Pada beberapa studi menunjukan bahwa obesitas
berhubungan dengan kejadian hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri.
Jadi, penurunan berat badan adalah hal yang sangat efektif untuk
menurunkan tekanan darah.
c. Olahraga
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan
jantung. Target aktivitas fisik minimal 30 menit/hari dilakukan paling
tidak 3 hari dalam seminggu

d. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat


Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alcohol, penting untuk
mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui

62
menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung. (Aspiani, 2016)

63
64
65
66
SAP 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) UNTUK


PENGOBATAN DI DESA LAU

DISUSUN OLEH:

MOHAMMAD NUR ADITYA

1020183122

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

67
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) UNTUK


PENGOBATAN DI DESA LAU

Pokok bahasan : TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Sub pokok bahasan : Penyuluhan Toga (Tanaman Obat Keluarga) Untuk


Pengobatan Di Desa Lau

Sasaran : Anggota PKK Desa Lau

Hari/tanggal : Rabu, 19 Januari 2022

Tempat : Aula Balai Desa Lau

Waktu : 10.00-10.40 (40 menit)

Penyuluh : Mahasiswa KKN Desa Lau Universitas Muhammadiyah


Kudus

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan biodiversitas, salah
satunya dari kingdom Plantae (tumbuhan). Sebanyak 10% spesies
tumbuhan dunia hidup di Indonesia, dari tumbuhan tingkat rendah hingga
tingkat tinggi. Salah satu golongan tumbuhan yang dimiliki Indonesia
adalah tanaman obat atau lebih dikenal sebagai tanaman herbal (Alfiani,
2014; Novrinawati, 2016). Dari sekitar 8.000 jenis tanaman obat di
Indonesia, baru sekitar 1.200 jenis yang telah dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk obat tradisional dan jamu (Hidayat, 2006). Pemanfaatan
tanaman obat di suatu daerah dapat membantu meningkatkan
pembangunan kesehatan daerah dan pendapatan masyarakat melalui
keberlangsungan usaha obat tradisional. ataupun konservasi berbagai
sumber daya (Sitepu & Sutigno, 2011).

68
Beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan masyarakat
untuk kembali ke alam, atau yang lebih dikenal dengan istilah “back to
nature”, dimana istilah ini berdampak pada trend pengobatan yang
menggunakan bahan dari alam, terkhusus tanaman obat. Trend pengobatan
tradisional tidak terlepas dari kelemahan obat sintetis yang memiliki efek
samping, kejadian resistensi obat di masyarakat dan harga yang mahal.
Hasil analisis data Susenas 2007 yang dilakukan oleh Supardi dan
Susyanty (2010) menunjukkan sebanyak 28,1% dari penduduk Indonesia
yang mengeluh sakit dalam kurun waktu sebulan sebelum survey memilih
pengobatan sendiri menggunakan obat tradisional. Biaya kesehatan yang
semakin mahal menyebabkan obat sintetis menjadi barang mewah bagi
sebagian masyarakat menengah kebawah sehingga obat tradisional dipilih
sebagai pengobatan alternatif yang dapat diperoleh dari tanaman obat di
sekitar kita.
Sedangkan penyuluhan ini dilakukan di Desa Lau, Kecamatan
Dawe karena warga di Desa Lau ini ada yang sudah menanam TOGA tapi
pemanfaatannya belum begitu maksimal karena warga belum mengetahui
manfaat dan bagaimana cra menanam TOGA untuk pemanfaatan sebagai
obat.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksonal Umum
Setelah mendapat penjelasan mengenai penyuluhan TOGA untuk
pengobatan selama 40 menit, diharapkan anggota PKK desa Lau
mampu memahami, menjelaskan, dan menerapkan bagaimana cara
menananm dan memanfaatkan TOGA untuk pengobatan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 40 menit, anggota PKK desa
Lau diharapkan:
a. Mampu menjelaskan pengertian TOGA
b. Mampu menjelaskan jenis tanaman untuk TOGA

69
c. Mampu menjelaskan fungsi TOGA
d. Mampu menjelaskan pemanfaatan TOGA
e. Mampu menjelaskan contoh TOGA

C. Pokok Materi
Terlampir

D. Kegiatan Belajar Mengajar


1. Media
a. Leaflet
b. Power point
c. Demonstrasi
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. Pengorganisasian
a. Pemateri : Mohammad Nur Aditya
4. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media


Pembukaan:
a. Memberi salam
Menjawab
b. Memperkenalkan diri
salam,
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
1 5 menit mendengarkan Lisan
d. Kontrak waktu
dan
e. Menyebutkan materi/pokok
memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
f. Apersepsi

70
Pelaksanaan:
a. Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi: Leaflet,
Menyimak dan
2 15 menit 1) Pengertian TOGA lisan,
memperhatikan
2) Jenis tanaman untuk TOGA powerpoint
3) Fungsi TOGA
4) Pemanfaatan TOGA
5) Contoh TOGA
Evaluasi:
a. Menyampaikan secara singkat
Menyimak,
materi penyuluhan Leaflet,
mempraktekkan
3 10 menit b. Memberi kesempatan kepada lisan,
dan
peserta untuk powerpoint
mendengarkan
mendemonstrasikan materi
penyuluhan
Penutup:
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
4 5 menit Menjawab salam Lisan
b. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
c. Mengucapkan salam

71
E. Setting tempat

A : penyuluh B : moderator
A B
C : fasilitator D : observer

E : dokumentasi
D
F C F C F F : peserta penyuluhan
E

F. Media dan Sumber


1. Media : leaflet, powerpoint
2. Sumber :
Hanifa, Nisa Isnaeni, dkk. 2020. Penyuluhan Penggunaan TOGA
(Taman Obat Keluarga) Untuk Pengobatan di Desa Senggigi.
(3)2 : 87-92
Kementerian Kesehatan. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 9
Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan
Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat
Handayani, A. D., & Setyowidodo, I. (2018). Pemanfaatan Pekarangan
Rumah Menjadi Taman Toga Di Desa Bulusari, Tarokan,
Kediri. In Proceeding of Community Development (Vol. 2, pp.
754– 759)

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Proposal pendidikan kesehatan yang berisi satuan acara penyuluhan
telah siap sebelum kegiatan dimulai
b. Kontrak waktu, tempat, dan topik dengan sasaran pendidikan
kesehatan
c. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
d. Penyuluh/penyaji telah siap memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan

72
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh dan sasaran berperan sesuai dengan perannya
b. Kegiatan berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan
c. Keadaan kondusif saat pendidikan kesehatan berlangsung
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat acara
e. Adanya umpan balik secara aktif antara penyuluh dan sasaran
f. Media digunakan dengan secara efektif
g. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin
dicapai
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian TOGA dengan presentase
90%
b. Peserta mampu menjelaskan jenis tanaman untuk TOGA dengan
presentase 85%
c. Peserta mampu menjelaskan fungsi TOGA dengan presentase 85%
d. Peserta mampu menjelasan pemanfaatan TOGA dengan presentase
85%
e. Peserta mampu menjelasan contoh TOGA dengan presentase 85%

73
Lampiran Materi

TOGA

1. Pengertian Toga
TOGA atau Taman Obat Keluarga adalah sekumpulan tanaman
berkhasiat obat untuk kesehatan keluarga yang ditata menjadi sebuah
taman dan memiliki nilai keindahan (Kementerian Kesehatan, 2016).
TOGA biasanya memanfaatkan sebidang tanah di halaman rumah,
kebun maupun ladang untuk budidaya tanaman berkhasiat obat. Kunyit,
salam, serai, kencur, dan jeruk nipis adalah beberapa contoh dari tanaman
obat yang ada di TOGA (Handayani & Setyowidodo, 2018).
Tanaman ini bisa diolah menjadi obat tradisional yang dapat
menjaga kebugaran tubuh dan mengatasi penyakit ringan. Batuk, panas,
sakit perut, mencret, gatal, sakit kepala dan nyeri haid adalah beberapa
gangguan kesehatan keluarga yang dapat ditangani menggunakan ramuan
tanaman dari TOGA (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat,
2010).

2. Jenis Tanaman Untuk Toga


a. Tanaman Liar
Tanaman liar yaitu tanaman yang tumbuh di sembarang tempat tanpa
sengaja. Contohnya tanaman bluntas (Pluchea indica L.) dan ciplukan
(Physalis angulata).
b. Umbi-umbian
1) Umbi Akar
Umbi ini seluruhnya berada di bawah tanah. Umbi akar dalam satu
tanaman ada yang berjumlah satu buah dan dalam satu tanaman
ada yang berjumlah lebih dari satu. Contoh tanaman yang
mempunyai satu umbi akar dalam satu tanaman adalah tanaman

74
wortel. Sedangkan contoh tanaman yang dalam satu tanaman
terdapat lebih dari satu umbi adalah tanaman singkong atau sering
disebut dengan ketela pohon. Contoh lainnya yaitu tanaman ketela
pohon atau singkong, wortel, uwi, ubi jalar.
2) Umbi Batang
Umbi batang letaknya ada yang dibawah permukaan tanah semua
dan ada yang berada sebagian didalam tanah dan sebagian lagi
berada diatas permukaan tanah. Contoh umbi batang yang
umbinya berada seluruhnya didalam tanah adalah tanaman
kentang. Sedangkan contoh umbi batang yang sebagian umbinya
di dalam tanah dan sebagian lagi berada di atas tanah adalah
tanaman talas. Contoh lainnya yaitu tanaman talas, suweg,
kentang.
3) Umbi Lapis
Umbi lapis adalah salah satu umbi yang bentuknya berlapis-lapis.
Umbi ini biasanya ujungnya bersatu dengan daun dan pangkalnya
dengan akar. Contoh tanaman umbi lapis adalah tanaman bawang
merah dan bawang bombay.
c. Tanaman Pagar Hidup
Tanaman yang ditanam dapat berupa tanaman yang bisa dipanen
seperti sayuran, biasanya beluntas dipakai untuk diambil daunnya
untuk pengobatan atau sayur-sayuran. Ada juga daun katuk, selain
dipakai untuk melancarkan ASI, dipakai pula untuk mengobati orang
sakit gila pada tahun 80an
d. Tanaman Hias Merambat
Beberapa jenis tanaman hias merambat misalnya sutera Bombay
(Portulaca grandiflora), ivy, dan sirih gading. Tanaman hias
merupakan salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari
tanaman hortikultura. Oleh karena itu dalam konteks umum tidak
menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat,
atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.

75
3. Fungsi TOGA
Tanaman obat keluarga berfungsi sebagai pemanfaatan lingkungan
di sekitar rumah dan kebun. Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai
sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan
masyarakat yang antara lain meliputi :
a. Upaya preventif (pencegahan)
b. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)
c. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)

Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu :

a. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat


Banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-
buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, seledri, pepaya dan lain-
lain.
b. Sarana untuk pelestarian alam
Pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu
terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
c. Sarana penyebaran gerakan penghijauan
Solusi untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami
penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman
obat yang berbentuk pohon-pohon misalnya pohon asam, pohon
kedaung, pohon trengguli dan lainlain.
d. Sarana untuk pemerataan pendapatan
TOGA disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan
obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan
bagi keluarga tersebut.
e. Sarana keindahan
Adanya TOGA dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang atau masyarakat yang ada

76
disekitarnya untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan
terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan
rumah
4. Pemanfaat TOGA
Tanaman obat yang dipilih untuk ditanam di pekarangan biasanya
adalah tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk pertolongan pertama
atau obat-obat ringan, seperti demam dan batuk. Tanaman obat yang
sering ditanam di pekarangan, antara lain: sirih, kunyit, jahe, temulawak,
kembang sepatu, daun dewa, sambiloto, beluntas, jambu biji, belimbing
wuluh, bunga kenop, cengkeh, delima, jeruk nipis, kumis kucing, manggis,
dan tomat.
Pemanfaatan TOGA umumnya untuk pengobatan gangguan
kesehatan keluarga menurut gejala-gejala umum seperti demam panas,
batuk, sakit perut, dan gatal-gatal

5. Contoh TOGA
a. tanaman yang diambil akarnya/rimpangnya
1) Jahe (Zingiber officinale). Manfaat jahe sangat banyak, antara
lain untuk mengobati batuk, peluruh dahak, peluruh keringat,
peluruh haid, mengobati sakit rematik, dan penambah nafsu
makan.
2) Lengkuas, untuk mengobati panu,kadas, dan biduran.
3) Kunyit untuk menyembuhkan diare.
b. kulit batangnya
1) Jeruk nipis, kulit batangnya dapat digunakan sebagai antiseptik,
sehingga bisa dipakai bahan baku obat kumur.
2) Kayu manis dimanfaatkan untuk mengobati penyakit batuk, sesak
napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan
menghangatkan lambung.
c. daunnya
1) Seledri, manfaatnya untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi.

77
2) Belimbing, digunakan untuk menyembuhkan tekanan darah
tinggi.
3) Kelor, manfaatnya mengobati panas dalam atau demam.
4) Daun bayam duri, manfaatnya untuk mengobati kurang darah.
5) Kangkung, manfaatnya untuk mengobati insomia.
6) Sirih, manfaatnya untuk menyembuhkan batuk, antiseptika, dan
obat kumur.
7) Salam, bersifat astringensia.
8) Jambu Biji, manfaatnya untuk menyembuhkan mencret.
d. Bunganya
misalnya pada bunga bakung (Lilium sp.), bunga matahari (Helianthus
anuus L.), bunga kurma/ mayang kurma (thal)
e. buahnya
1) Jeruk nipis dan belimbing wuluh untuk menyembuhkan batuk dan
mencairkan dahak.
2) Mengkudu untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
3) Pare untuk menimngkatkan nafsu makan.
4) Papaya untuk mengobati sakit maag.
5) Buah pinang untuk mengatasi keputihan, dan lain-lain.
f. bijinya
contoh : kecubung, pinang, pala, dan lain-lain

78
79

Anda mungkin juga menyukai