Anda di halaman 1dari 39

BUPATI BARRU

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI BARRU

NOMOR 49 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA
KABUPATEN BARRU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARRU,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 13 Peraturan Daerah


Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
diamanahkan bahwa Susunan Organisasi, Perincian Tugas,
Fungsi, Kedudukan dan Tata Kerja Perangkat Daerah
ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Barru
tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Barru;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1822);

1
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang


Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Barru (Lembaran Daerah Kabupaten Barru
Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Barru Nomor 37).

2
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI,


KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA
DINAS PARIWISATA KABUPATEN BARRU.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Barru.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai Unsur Penyelenggara


Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah Otonom.
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas Perbantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

4. Bupati adalah Bupati Barru.

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Barru.

6. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Barru.

7. Dinas adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Barru.

8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pariwisata KabupatenBarru.

9. Tugas pokok adalah Ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan.

10. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari tugas pokok.

11. Rincian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan
yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan.

3
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2
(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri atas :
a. kepala dinas.

b. sekretariat :

1. Subbagian Program;

2. Subbagian Keuangan;

3. Subbagian Umum dan Sumber Daya Manusia;

c. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata :

1. Seksi Pengembangan Obyek Wisata ;

2. Seksi Industri Wisata

d. Bidang Pemasaran dan Promosi :

1. Seksi Promosi dan Pameran ;

2. Seksi Daya Tarik Wisata.

e. Bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya :

(1) Seksi Pengembangan Investasi dan Sumber Daya Pariwisata ;

(2) Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata.

f. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif :

(1) Seksi Pengembangan Produk dan Usaha Ekonomi Kreatif;

(2) Seksi Pembinaan Industi Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media
Desain dan Iptek.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan susunan organisasi Dinas Pariwisata sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

4
BAB III

KEDUDUKAN

Pasal 3

(1) Dinas Pariwisata merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di


bidang Pariwisata yang menjadi kewenangan daerah;
(2) Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.

BAB IV

TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS

Bagian Kesatu

Kepala Dinas

Pasal 4

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pariwisata yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Pemerintah Daerah berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran
tugas.

(2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan


kegiatan bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata;

b. perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan


kegiatan bidang Pemasaran dan Promosi;

c. perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan


kegiatan bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya
Pariwisata;

d. perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan


kegiatan bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif;

e. perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan


kegiatan kesekretariatan yang menunjang tugas organisasi; dan

5
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan
fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. menyusun kebijakan, merencanakan, mengorganisasikan,


menggerakkan dan mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta
menyusun Renstra Dinas sesuai dengan visi dan misi daerah;

b. merumuskan program kerja sesuai Renstra Dinas;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup


Dinas;

d. membina Sekretaris dan para Kepala Bidang dalam melaksanakan


tugasnya;

e. mengarahkan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas;

f. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Dinas;

g. memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas pokok organisasi


agar senantiasa berjalan optimal;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar senantiasa


sesuai dengan rencana dan target yang ditetapkan;

i. melaporkan dan memberi saran kepada atasan terkait capaian


pelaksanaan tugas pokok organisasi;

j. melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan


pemerintahan daerah di bidang Pariwisata;

k. menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang Pariwisata;

l. menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum di bidang


Pariwisata berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah;

m. mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas pembinaan pada


Kesekretariatan agar tercipta sinkronisasi kebijakan penyelenggaraan
tugas lingkup Dinas;

6
n. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;dan

o. menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan


baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Kedua

Sekretariat

Pasal 5

Sekretariat terdiri dari :

a. Subbagian Program;

b. Subbagian Keuangan; dan

c. Subbagian Umum dan Sumber Daya Manusia.

Pasal 6

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada pasal 5 dipimpin oleh Sekretaris


mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan dalam
rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan subbagian
perencanaan dan kepegawaian, umum dan keuangan serta memberikan
pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam
lingkungan Dinas Pariwisata berdasarkan pedoman yang ada untuk
kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Program;

b. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Keuangan;

7
c. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang umum dan
Sumber Daya Manusia;

(4) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;

c. memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,


operasionalisasi dan pelaporannya;

d. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Sekretariat;

e. mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Sekretariat;

f. mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan


kegiatan dalam lingkup Sekretariat;

g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan


memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;

h. merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan


mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang program,
keuangan, dan Umum dan Sumber Daya Manusia;

i. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan


administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas
Pariwisata;

j. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan


Sumber Daya Manusia;

k. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Program;

l. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan;

8
m. mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA,
LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen perencanaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan;

n. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan


dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan
masalah;

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan


baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;

Pasal 7

(1) Sub Bagian Program sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf a,


dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian mempunyai tugas memimpin
dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun,mengelola dan
melaksanakan administrasi urusan program, melakukan pembinaan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan pelaporan
berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Subbagian Program mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang program;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang program;

c. pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang


program; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan serta


penganggaran Dinas Pariwisata sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbagian;

9
d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbagian;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbagian;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian program dan


memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;

g. menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan di


bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

h. mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan,


dan pelaporan DinasPariwisata;

i. menginventarisir permasalahan-permasalahan pelaksanaan program


kegiatan;

j. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP,


RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

k. melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja bulanan;

l. melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan,


semester;

m. melakukan pengolahan data LAKIP SKPD;

n. melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan rencana


kerja tahunan SKPD; dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf b


dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian mempunyai tugas memimpin
dan melaksanakan administrasi keuangan atau penatausahaankeuangan
meliputi pengelolaan urusan penyusunan anggaran, verifikasi,

10
perbendaharaan, pembukuan, dan pelaporan keuangan berdasarkan
peraturan yang ada untuk kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Subbagian keuangan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang keuangan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang keuangan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan serta
penganggaran Dinas Pariwisata sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbagian;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbagian;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbagian;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian keuangan dan


memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;

g. membuat daftar usulan kegiatan;

h. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian;

i. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan


keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. melaksanakan perbendaharaan keuangan;

11
k. mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima
tahunan dan tahunan;

l. mengelola dan melaksanakan verifikasi anggaran;

m. mengelola dan melaksanakan pembukuan dan pelaporan keuangan;

n. melaksanakan pengendalian tugas pembantu pemegang kas;dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 9

(1) Sub Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud
pada pasal 5 huruf c dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai
tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun
mengelola dan melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan dinas
meliputi pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan,
protokol, perjalanan dinas, tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan
tugas umum lainnya berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran
tugas.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


Kepala sub bagian umum dan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum


danSumber Daya Manusia;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang umum


danSumber Daya Manusia;

c. pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang umum


dan Sumber Daya Manusia; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

12
b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

f. menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait


pelaksanaan tugas;

g. mengelola dan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat


menyurat;

h. mengelola dan melaksanakan urusan kearsipan;

i. mengelola dan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalanan


dinas;

j. mengelola dan melaksanakan urusan ketatalaksanaan;

k. mengelola dan melaksanakan urusan perlengkapan;

l. mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian;

m. mengelola dan melaksanakan urusan umum lainnya;

n. membuat laporan hasil pelaksanaan tugas; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh


pimpinan baik lisan maupun tertulis.

Bagian Ketiga

Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

Pasal 10

Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata terdiri dari :

a. seksi pengembangan obyek wisata; dan

13
b. seksi industri wisata.

Pasal 11

(1) Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata sebagaimana


dimaksud pada pasal 10 dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan di bidang Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata
mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan
Objek Wisata;

b. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Industri Wisata;

c. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,


operasionalisasi dan pelaporannya;

d. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

e. mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

f. mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan


kegiatan dalam lingkup Bidang;

14
g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pengembangan
Destinasi dan Industri Pariwisata dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

h. melakukan perencanaan, pengumpulan, dan perumusan data program


di Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata;

i. melakukan perumusan menyiapkan bahan koordinasi dengan


kabupaten/kota, instansi terkait, stakeholder pariwisata dalam
pengembangan sumber daya wisata alam dan budaya;

j. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan


kabupaten/kota, instansi terkait, stakeholder pariwisata dalam
pengembangan sumber daya wisata alam dan budaya;

k. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis di Bidang


Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata;

l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang tugasnya;

m. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait dan pusat dalam rangka kebijakan dan Obyek Daya Tarik
Wisata (ODTW);

n. melakukan koordinasi dengan stakeholder, usaha pariwisata, PHRI,


ASITA, PUTRI; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 12

(1) Seksi Pengembangan Obyek Wisata sebagaimana dimaksud pada pasal 10


huruf a dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin
dan melaksanakan penyiapanbahan penyusunan kebijakan teknis,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan
di seksi Pengembangan Obyek Wisata berdasarkan pedoman yang ada
untuk kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Pengembangan Obyek Wisata mempunyai fungsi:

15
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
Pengembangan Obyek Wisata;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan


Obyek Wisata;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Obyek


Wisata; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Pengembangan Obyek Wisata sebagai


pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan


Obyek Wisata dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan;

g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Pengembangan


Obyek Wisata;

h. melaksanakan kebijakan di bidang Pengembangan Obyek Wisata;

i. melaksanakan pembinaan obyek wisata, atraksi wisata dan rekreasi


hiburan umum;

j. meningkatkan dan mengembangkan sarana prasarana obyek wisata,


atraksi wisata dan rekreasi hiburan umum;

16
k. menyiapkan bahan koordinasidalam rangka peningkatan dan
pengembangan obyek wisata, atraksi wisata dan rekreasi hiburan
umum;

l. melakukan koordinasi dalam rangka Pengembangan Obyek Wisata;

m. memberikan rekomendasi/ pertimbangan pemberian ijin di bidang


obyek wisata, atraksi wisata dan rekreasi hiburan umum;

n. mengembangkan, mensosialisasikan, menerapkan dan mengawasi


standarisasi obyek wisata, atraksi wisata dan rekreasi hiburan
umum;dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 13

(1) Seksi Industri Pariwisata sebagaimana dimaksud pada pasal 10 huruf b


dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di
seksiIndustri Pariwisata berdasarkan pedoman yang ada untuk
kelancaran tugas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Industri Pariwisata mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Industri


Pariwisata;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Industri


Pariwisata;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Indusstri Pariwisata; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Industri Pariwisata sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

17
b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Industri Pariwisata


dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;

g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Industri


Pariwisata;

h. melaksanakan kebijakan di bidang Industri Pariwisata ;

i. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan pelaku


usaha industri pariwisata untuk pembinaan teknis dan evaluasi di
bidang fasilitasi usaha dan pelayanan wisata ;

j. melaksanakan dan menyiapkan bahan pembinaan terhadap pelaku


usaha pariwisata di Kabupaten mengenai standarisasi, norma, kriteria,
diversifikasi, kemudahan usaha pariwisata;

k. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan stakeholder,


usaha pariwisata, PHRI, ASITA, PUTRI ;

l. melakukan koordinasi dalam rangka Industri Pariwisata;

m. melaksanakan pembinaan terhadap usaha, jasa dan tenaga kerja


pariwisata;

n. memberikan rekomendasi/ pertimbangan atas pemberian ijin di bidang


akomodasi, rumah makan dan kafe; dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

18
Bagian Keempat

Bidang Pemasaran dan Promosi

Pasal 14

Bidang Pemasaran dan Promosi terdiri dari :

a. Seksi Promosi dan Pameran; dan


b. Seksi Daya Tarik Wisata.

Pasal 15

(1) Bidang Pemasaran dan Promosi sebagaimana dimaksud pada pasal 14


dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan dukungan atas
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang
Pemasaran dan Promosi berdasarkan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi mempunyai fungsi :

c. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan
Pemasaran dan Promosi;

d. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang layanan
Pemasaran dan Promosi;

e. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan
Pemasaran dan Promosi;

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

19
b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang
merata;

c. memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,


operasionalisasi dan pelaporannya;

d. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

e. mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

f. mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan


kegiatan dalam lingkup Bidang;

g. melakukan penghimpunan dan pengolahan data dalam rangka


perencanaan teknis bidang Pemasaran dan Promosi;

h. melakukan pelayanan informasi bidang Pemasaran dan Promosi;

i. melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pemasaran wisata dan


pengembangan kemitraan pariwisata

j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pemasaran dan


Promosi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;

k. melaksanakan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dan stakeholder


dan lembaga-lembaga pariwisata untuk pengembangan pasar;

l. melakukan perumusan segmen pasar dalam dan luar negeri dan


strategi pemasaran

m. melakukan penyiapan bahan-bahan informasi pariwisata sebagai


sarana promosi pariwisata

n. melaksanakan promosi potensi pariwisata di dalam dan luar


negeri;dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

20
Pasal 16

(1) Seksi Promosi dan Pameran sebagaimana dimaksud pada pasal 14 huruf
a dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi
Promosi dan Pameran berdasarkan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Promosi dan Pameran mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Promosi dan


Pameran;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Promosi dan


Pameran;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Promosi dan Pameran;


dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Promosi dan Pameran sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Promosi dan


Pameran dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;

21
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Promosi dan
Pameran;

h. melaksanakan kebijakan di bidang Promosi dan Pameran;

i. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan


Kabupaten/Kota, stakeholder di bidang bahan informasi, strategi
pemasaran, prosedur dan pedoman sebagai bahan promosi pariwisata
di dalam dan luar negeri;

j. melaksanakan dan menyiapkan bahan dan melengkapi standar


administratif serta dokumen-dokumen dalam pelaksanaan
promosipariwisata;

k. melaksanakan analisa pasar untuk promosi dan pemasaran


pariwisata;

l. menyiapkan dan melaksanakan promosi, informasi wisata dan


bimbingan wisata;

m. menyiapkan bahan kerjasama dan menyiapkan bahan koordinasi


dalam rangka promosi, informasi wisata dan bimbingan wisata;

n. mengembangkan sarana promosi melalui pemanfaatan teknologi


informasi;dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 17

(1) Seksi Daya Tarik Wisata sebagaimana dimaksud pada pasal 14 huruf b
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi
Daya Tarik Wisata berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran
tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Daya Tarik Wisata mempunyai fungsi :

22
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Daya Tarik
Wisata ;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Daya Tarik


Wisata;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Daya Tarik Wisata; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(1) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Seksi Daya Tarik Wisata sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Daya Tarik Wisata


dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;

g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Daya Tarik Wisata


;

h. melaksanakan kebijakan di bidang Daya Tarik Wisata;

i. melakukan koordinasi dalam rangka kegiatan di bidang Daya Tarik


Wisata;

j. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait dan pusat dalam rangka kebijakan dan Obyek Daya Tarik
Wisata;

23
k. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Daya Tarik Wisata sebagai
pedoman dan landasan kerja;

l. melaksanakan dan menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi


di bidang diversifikasi dan revitalisasi produk Obyek Daya Tarik
Wisata;

m. melaksanakan pembinaan, pengembangan dan pengawasan terhadap


obyek dan daya tarik wisata, atraksi, rekreasi dan hiburan umum
sesuai dengan petunjuk dan peraturan perundang – undangan yang
berlaku;

n. memantau obyek dan daya tarik wisata, atraksi wisata dan hiburan
umum sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang –
undangan yang berlaku; dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Kelima

Bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya

Pasal 18

Bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Investasi dan Sumber Daya Pariwisata; dan

b. Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata.

Pasal 19

(1) Bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya sebagaimana


dimaksud pada pasal 18 dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan di bidang Pengembangan Investasi dan Sumber
Daya berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

24
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya mempunyai
fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan
Pengembangan Investasi dan Sumber Daya Pariwisata;

b. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Kemitraan dan
Kelembagaan Pariwisata; dan

c. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,


operasionalisasi dan pelaporannya;

d. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

e. mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

f. mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan


kegiatan dalam lingkup Bidang;

g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pengembangan


Investasi dan Sumber Daya;

h. memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan


perumusan kebijakan;

i. melaksanakan pengembangan profesionalisme sumber daya manusia


dan daya saing SDM kepariwisataan;

j. memfasilitasi kegiatan investasi kepariwisataan;

25
k. melaksanakan peningkatan hubungan kemitraan dengan stakeholder
kepariwisataan;

l. menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan


dengan Pengembangan Investasi dan Sumber Daya dan menyiapkan
bahan petunjuk pemecahan masalah;

m. melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang


Pengembangan Investasi dan Sumber Daya;

n. melaksanakan pembentukan kelembagaan kepariwisataan di daerah


untuk pengembangan kepariwisataan; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 20

(1) Seksi Pengembangan Investasi dan Sumberdaya Pariwisata sebagaimana


dimaksud pada pasal 18 huruf a dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi Pengembangan Investasi
dan Sumber daya Pariwisata berdasarkan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Pengembangan Investasi dan Sumber daya Pariwisata
mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang


Pengembangan Investasi dan Sumber daya Pariwisata;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan


Investasi dan Sumber daya Pariwisata;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Investasi


dan Sumber daya Pariwisata; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(1) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

26
a. merencanakan kegiatan Pengembangan Investasi dan Sumber daya
Pariwisata sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan


Investasi dan Sumberdaya Pariwisata dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Pengembangan


Investasi dan Sumberdaya Pariwisata;

h. melaksanakan kebijakan di bidang Pengembangan Investasi dan


Sumber Daya Pariwisata;

i. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,


kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Pengembangan Investasi dan
Sumber Daya Pariwisata sebagai pedoman dan landasan kerja;

j. melaksanakan fasilitasi dan dukungan Pengembangan Investasi dan


Sumber Daya Pariwisata;

k. menyiapkan bahan pembinaan perencanaan, penelitian,


pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan
pemerintahan di bidang Pengembangan Investasi dan Sumber Daya
Pariwisata;
l. melaksanakan peningktan kemitraan penelitian dan pengkajian
pengembangan obyek wisata dan sarana wisata serta profesionalisme
dan daya saing SDM;
m. melakukan upaya-upaya dalam rangka terciptanya sistem dan iklim
usaha jasa pariwisata yang sehat;

27
n. melakukan pembinaan dan peningkatan profesionalisme kelompok
sadar wisata serta pendataan, pemantauan dan pengawasan terhadap
pemandu wisata dan tenaga kerja kepariwisataan; dan
o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik
lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 21

(1) Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata sebagaimana dimaksud


pada pasal 18 huruf b dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai
tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan
program dan kegiatan di seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata
berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Kemitraan


dan Kelembagaan Pariwisata ;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Kemitraan dan


Kelembagaan Pariwisata ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kemitraan dan


Kelembagaan Pariwisata; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(1) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Pariwisata


sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

28
d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Kemitraan dan


Kelembagaan Pariwisata dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Kemitraan dan


Kelembagaan Pariwisata;

h. melaksanakan kebijakan di bidang Kemitraan dan Kelembagaan


Pariwisata;

i. melaksanakan koordinasi kegiatan terkait dengan bidang Kemitraan


dan Kelembagaan Pariwisata;

j. meningkatkan kemitraan penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja


kepariwisataan;

k. melaksanakan peningkatan kemitraan pengembangan produk dan jasa


pariwisata;

l. melaksanakan pembentukan lembaga kepariwisataan daerah;

m. melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas seksi Kemitraan dan


Kelembagaan Pariwisata dan lembaga kepariwisataan Daerah;

n. melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan bidang Kemitraan dan


Kelembagaan Pariwisata; dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Keenam

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif

Pasal 22

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari :

a. seksi pengembangan produk dan usaha ekonomi kreatif; dan

29
b. seksi pembinaan industi kreatif berbasis seni, budaya lokal, media
desain dan iptek.

Pasal 23

(1) Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud pada


pasal 22 dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas
memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis, memberikan
dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang
Pengembangan Ekonomi Kreatif berdasarkan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan
Produk dan Usaha Ekonomi Kreatif;

b. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,


monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pembinaan
Industri Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek;
dan

c. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman


pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan kebijakan,


operasionalisasi dan pelaporannya;

d. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

e. mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

30
f. mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan dalam lingkup Bidang;

g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pengembangan


Ekonomi Kreatifdan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan;

h. melaksanakan kebijakan di bidang ekonomi kreatif berbasis media,


desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber
daya alam dan manusia;

i. melakukan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di


bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan
pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia;

j. melaksanakan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang


ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan
pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia;

k. melaksanakan pengembangan dan penelitian ekonomi kreatif sehingga


tercipta jejaring kreatif untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
karya kreatif yang sudah ada serta mendorong penciptaan karya
kreatif baru;

l. melaksanakan penyiapan bahan pemberian rekomendasi dan izin


pelaksanaan even-even kreatif berbasis seni dan budaya serta media,
desain dan iptek;

m. melakukan fasilitasi dan kerja sama industri kreatif melalui forum,


gathering, festival, diskusi, talkshow, coaching kreasi dan produksi
atau kegiatan lainnya ;

n. melaksanakan peningkatan apresiasi dan kebanggaan masyarakat


terhadap karya-karya kreatif skala Kabupaten dan Nasional; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 24

(1) Seksi Pengembangan produk dan Usaha Ekonomi Kreatif sebagaimana


dimaksud pada pasal 22 huruf a dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,

31
mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan di seksi pengembangan produk dan
Usaha Ekonomi Kreatif berdasarkan pedoman yang berlaku untuk
kelancaran tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Pengembangan produk dan Usaha Ekonomi Kreatif
mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang


Pengembangan produk dan Usaha Ekonomi Kreatif;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan


produk dan Usaha Ekonomi Kreatif;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan produk


dan Usaha Ekonomi Kreatif; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Pengembangan produk dan Usaha Ekonomi


Kreatif sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan


produk dan Usaha Ekonomi Kreatif dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

32
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Pengembangan
produk dan Usaha Ekonomi Kreatif;

h. menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan seksi


Pengembangan Produk dan Usaha Ekonomi Kreatif serta menyiapkan
bahan petunjuk pemecahan masalah;

i. melaksanakan monitoring seksi Pengembangan Produk dan Usaha


Ekonomi Kreatif;

j. melaksanakan kebijakan di bidang Pengembangan produk dan Usaha


Ekonomi Kreatif;

k. melakukan koordinasi dalam rangka Pengembangan produk dan


Usaha Ekonomi Kreatif;

l. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait dan pusat, kabupaten/kota, pelaku-pelaku seni dan
stakeholder dalam perumusan standar, norma, kriteria, prosedur di
bidang pengembangan Produk dan usaha ekonomi kreatif;

m. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait baik pusat maupun daerah untuk pengembangan produk dan
usaha ekonomi kreatif dibidang perfilman, seni rupa, seni pertunjukan
dan industri musik serta merumuskan standar, norma, kriteria, yang
berpedoman pada muatan lokal/budaya lokal daerah serta sumber
daya dan teknologi ;

n. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait pusat dan daerah dalam rangka pemberian bimbingan teknis di
bidang pengembangan produk dan usaha ekonnomi kreatif;dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 25

(1) Seksi Pembinaan Industri Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media
Desain dan Iptek sebagaimana dimaksud pada pasal 22 huruf b dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di seksi
33
Pembinaan Industri Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media Desain
dan Iptek berdasarkan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Seksi Pembinaan Industri Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal,
Media Desain dan Iptek mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pembinaan
Industri Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Pembinaan


Industri Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pembinaan Industri


Kreatif Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

(3) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. merencanakan kegiatan Pembinaan Industri Kreatif Berbasis Seni,


Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;

b. membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas yang


merata;

c. menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai


rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan


sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pembinaan Industri


Kreatif Berbasis Seni,Budaya Lokal,Media Desain dan Iptek dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;

g. menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pembinaan


Industri Kreatif Berbasis Seni,Budaya Lokal,Media Desain dan Iptek
serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

34
h. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang Pembinaan
Industri Kreatif Berbasis Seni,Budaya Lokal,Media Desain dan Iptek;

i. melaksanakan kebijakan di bidang Pembinaan Industri Kreatif


Berbasis Seni,Budaya Lokal,Media Desain dan Iptek;

j. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait dan pusat, kabupaten/kota, pelaku-pelaku seni dan
stakeholder dalam perumusan standar, norma, kriteria, prosedur
dibidang perfilman, seni rupa, seni pertunjukan dan industri musik;

k. melaksanakan koordinasi dalam rangka Pembinaan Industri Kreatif


Berbasis Seni, Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek;

l. melaksanakan monitoring seksi Pembinaan Industri Kreatif Berbasis


Seni, Budaya Lokal, Media Desain dan Iptek;

m. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan pusat dan


lembaga perfilman, seni rupa, seni pertunjukan dan industri musik
serta merumuskan standar, norma, kriteria, prosedur di bidang
produksi film yang beroedoman pada muatan lokal daerah serta
sumber daya dan teknologi;

n. melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi


terkait pusat dan daerah dalam rangka pemberian bimbingan teknis di
bidang Pembinindutri kreatif berbasis budaya lokal, media Desain dan
iptek;dan

o. melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh atasan baik


lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 26
(1) kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

35
(2) Pembentukan kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(1) Pembinaan terhadap jabatan fungsional di koordinasikan pejabat


fungsional senior yang di tetapkan oleh kepala dinas dan bertanggung
jawab kepada kepala dinas.

BAB V

TATA KERJA

Pasal 27

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas wajib dan taat
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang – undangan.

(2) Kepala Dinas mengembangkan koordinasi dan kerjasama dengan


Organisasi Perangkat Daerah dan/atau instansi pemerintah/swasta
terkait, dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas.

Pasal 28

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi,


Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dan pegawai pada Dinas wajib
melaksanakan tugas masing –masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan serta menerapkan prinsip koordinasi, kerja sama,
integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan
efesiensi.

Pasal 29

(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi,
Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas wajib
memimpin, mengoordinasikan, memberikan bimbingan, memberikan
petunjuk pelaksanaan tugas, membina dan menilai kinerja bawahan
masing – masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi,
Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Pariwisata
mengikuti dan mematuhi perintah kedinasan atasan masing –masing
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

36
Pasal 30

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi,


Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Pariwisata
mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan masing – masing
serta mengambil langkah – langkah yang diperlukan apabila menemukan
adanya penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan.

Pasal 31

(1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi,
Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Pariwisata
wajib menyampaikan laporan dan kendala pelaksanaan tugas kepada
atasan masing – masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan.
(2) Atasan yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahan
pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangan masing – masing.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 32

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Barru
Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Rincian Tugas Jabatan
Struktural pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata,Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Barru(Berita Daerah Kabupaten Barru Tahun 2008 Nomor 24)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Apabila terjadi perubahan yang diakibatkan karena hasil evaluasi


penataan perangkat daerah, akan diperbaiki dan disempurnakan
sebagaimana mestinya.

Pasal 33

(1) Dalam pelaksanaan tugas, setiap pimpinan satuan/unit organisasi


senantiasa mempedomani urusan pemerintahan daerah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

37

Anda mungkin juga menyukai