Buletin. 2014. Lembaran Baru Penuntasan Kawasan Permukiman Kumuh
Buletin. 2014. Lembaran Baru Penuntasan Kawasan Permukiman Kumuh
Lembaran Baru
Penuntasan Kawasan
Permukiman Kumuh
Berita Utama
4 Lembaran Baru
Penuntasan Kawasan
Permukiman Kumuh
liputan khusus
info baru
12 Bantuan
Tanggap Darurat Bencana
Banjarnegara dan Bandung 4
14 Menteri PU-Pera Resmikan
Rusun Mahasiswa UGM
dan Infrastruktur Cipta Karya
di DIY
9
16 Goodhope Asia Holding Ltd
Siap Dukung
Pembangunan Infrastruktur
Cipta Karya melalui CSR
17 Pamsimas
Penduduk
Layani 11 Juta
19 Program KKN
Tematik SPAM Perdesaan
12
Dievaluasi
20 Evaluasi Pembangunan
Infrastruktur CSR
26
PT. Adaro Indonesia
di Kalimantan Selatan
21 Serahterima Rehabilitasi
Aset Pengolahan Sampah
Pasca Tsunami Aceh dan
Sumut
20
inovasi
28
22 Formula
SUPER:
PEMUDA
28 Meningkatkan Kualitas
Perencanaan dan
Pemrograman
Bidang Cipta Karya
2
Pelindung
editorial
Pelindung
Tuntaskan
Budi Yuwono P
Imam S. Ernawi
Penanggung Jawab
Antonius Budiono
Kawasan Kumuh,
Penanggung Jawab
Dewan Redaksi
Antonius Budiono
Susmono, Danny Sutjiono,
M. Sjukrul Amin, Amwazi Idrus,
Sendiri?
Dian Irawati, Sudarwanto
Nugroho Tri Utomo
Penyunting dan Penyelaras Naskah
T.M. Hasan, Bukhori
Pemimpin Redaksi
Bagian Produksi
Sri Murni Edi K, Sudarwanto
Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono,
Diana Kusumastuti, Bernardi Heryawan,
Pemerintah memanen kritik dalam mencanangkan Indonesia Bebas Kawasan Kumuh
M. Sundoro, Redaksi
Penyunting Chandra RP. Situmorang,
Fajar Santoso, IlhamBuchori
Muhargiady, tahun 2019. Ada yang mengingatkan Pemerintah harus berhati-hati menterjemahkan
Bhima Dhananjaya,
Sri Murni Edi K, Desrah, visi ‘warisan’ pemerintah sebelumnya tersebut ke dalam bahasa program dan target
Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto, yang akan dilaksanakan kabinet kerja Presiden Jokowi. Ada yang pesimis karena
Bhima Dhananjaya,
Bagian Produksi Djati Waluyo Widodo, gemanya hanya disuarakan satu instansi saja, sedangkan riilnya kawasan permukiman
Indah Raftiarty,
Elkana Catur H.,Danang Pidekso
Dian Ariani,
Djati Waluyo Widodo banyak unsur yang mendukung di dalamnya, apalagi ditilik dari aspek ekonomi.
Bagian Administrasi & Distribusi
Luargo, Joni Santoso, Nurfathiah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak bisa bekerja sendirian
untuk mewujudkan program ini dalam kurun waktu lima tahun. Kalau konteksnya
Bagian Administrasi & Distribusi
Kontributor
Luargo,
Dwityo A. Joni SantosoHadi Sucahyono,
Soeranto, menangani fisik, secara perhitungan angka yang disajikan dalam lima tahun, bisa
Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea, saja Kementerian PU-Pera mampu memenuhi target itu. Tapi, sekali lagi penanganan
Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat, kawasan kumuh tidak semata bicara perbaikan fisik saja, melainkan juga cara menaikkan
Kontributor
RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini
Dwityo taraf hidup masyarakat di kawasan itu.
Respati,A. Soeranto,
Joerni R. MulanaSyamsul
Makmoerniati, MP. Sibuea,
Hadi,
M. Sundoro, Dian Irawati, Nieke Nindyaputri,
Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin, Beberapa pihak yang bisa bekerjasama dengan Kementerian Pu-Pera terkait
Prasetyo, Oloan MS., Hosen Utama, dengan program ini, misalnya Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi,
Aswin G. Sukahar, TM. Hasan, Kusumawardhani,
RudiSyaiful
Ade A. Arifin, Endang Setyaningrum,
Rachman, Aryananda Sihombing, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Kementerian Agraria, dan
Alex A.
Dian Chalik,
Suci Djoko Mursito, N. Sardjiono,
Hastuti. Kementerian Kelautan yang bisa membantu membangun kampung nelayan. Tanpa
Oloan M. Simatupang, Hilwan, Kun Hidayat S,
Deddy Sumantri, Halasan Sitompul, ada kolaborasi lintas kementerian tersebut, program penanganan kawasan kumuh
Sitti Bellafolijani,
Alamat Redaksi M. Aulawi Dzin Nun, dikhawatirkan hanya menjadi program yang mengindahkan kawasan saja. Sedangkan
Ade
Jl. Syaiful Rahman,
Patimura Aryananda
No. 20, Kebayoran Sihombing,
Baru 12110 akar kekumuhannya tidak akan selesai akibat lapangan pekerjaan, taraf hidup, gaya
Telp/Fax.
Agus Achyar,021-72796578
Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti, hidup, dan budayanya tidak ikut dibenahi.
Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak,
Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri, Namun di luar kementerian tersebut, pihak yang mutlak harus dilibatkan adalah
Email
Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar, pemerintah kota atau daerahnya. Di era desentralisasi seperti saat ini, pemerintah
publikasi_djck@yahoo.com
Wahyu K. Susanto, Putri Intan Suri, daerah merupakan ujung tombak pembangunan. Selain itu, pihak swasta juga bisa
Siti Aliyah Junaedi diikutsertakan melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR). Saat ini, telah
website
http://ciptakarya.pu.go.id
Alamat Redaksi banyak program CSR yang terjun membenahi kawasan kumuh. Pemerintah, baik pusat
Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 dan daerah mengarahkan swasta untuk masuk ke lokasi-lokasi yang diprioritaskan.
Telp/Fax. 021-72796578 (Teks : Elkana Catur H)
twitter
Email
@ditjenck
publikasi_djck@yahoo.com
Cover :
Permukiman kumuh nelayan di Wakatobi,
Sulawesi Tenggara
(Foto : Elkana Catur)
Lembaran Baru
Penuntasan Kawasan
Permukiman Kumuh
Lembaran baru program pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tekah dibuka. Lembaran tersebut bernama
“Kota Tanpa Kawasan Kumuh “pada
2019 dengan target mengurangi luasan
kawasan kumuh menjadi nol persen.
D
alam rangka mencapai visi tersebut, pemerintah
memiliki beberapa kebijakan kunci dalam mena
ngani kawasan permukiman kumuh. Se tidaknya
Bappenas menyebut tiga kebijakan utama yang
akan didorong pelaksanaanya hingga tahun 2019,
yaitu menciptakan lingkungan yang memampukan (enabling
environment), meningkatkan kualitas lingkungan permukiman ku
muh, dan mencegah pembentukan kumuh baru.
Kebijakan tersebut diterjemahkan kembali menjadi enam
Foto Atas : Sebuah permukiman di tepi anak sungai Mahakam di Kota Samarinda
masih mengandalkan jamban mengapung.
4
berita utama
strategi pokok, diantaranya; Pertama, menyediakan lahan Bappenas mencatat 9 daerah telah sukses menangani pe
perumahan untuk MBR. Kedua, meningkatkan kapasitas mu kiman kumuh. Daerah-daerah itu adalah Surabaya, Sema
Pemerintah Daerah. Ketiga, memfasilitasi pembangunan peru rang, Banjarmasin, Tangerang, Malang, Makassar, Palembang,
mahan swadaya. Keempat, menangani permukiman kumuh Yogyakarta, dan Pekalongan.
yang komprehensif dan terpadu dengan Rencana Kota. Kelima, Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas,
memperluas akses pembiayaan perumahan bagi MBR. Keenam, Deddy S Priatna, mengatakan 9 daerah ini akan menjadi per
menyediakan pelayanan dasar yang terpadu dengan sistem kota. contohan untuk penanganan kawasan kumuh nasional. “Sembilan
Bappenas menyebutkan komponen penanganan kawasan kota ini akan menjadi kota percontohan untuk penanganan
permukiman kumuh ke dalam empat kategori. Pertama, Capacity kumuh di Indonesia,” ungkapnya di Gedung Bappenas, Jakarta,
Building mencakup Pembinaan Pengelolaan Sarana, dan Pelatihan Senin (22/12/2014).
Pemetaan Swadaya. Kedua, Pembangunan Ekonomi, Pelatihan Semua kabupaten/kota akan tergabung dalam rencana besar
Kewirausahaan, dan Pinjaman Modal Usaha. Ketiga, Pembangunan program nasional penanganan wilayah kumuh 2015-2019 oleh
Fisik-Lingkungan, seperti Rusunawa, Air dan Sanitasi, serta Ser pemerintah pusat.
tifikasi Lahan. Keempat, Pembangunan Sosial terdiri dari Pen Pemerintah Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini
didikan dan Kesehatan. misalnya mengajak masyarakatnya untuk terus meningkatkan
Di atas kertas, angka-angka rencana program, anggaran pembangunan infrastruktur dasar sebagai bagian untuk mengu
beserta outputnya bisa diatasi dengan hanya satu mufakat, yaitu rangi kawasan atau pemukiman kumuh di wilayahnya. Dalam
kerjasama, kemitraan, komitmen, dan kepedulian bersama. mendukung program tersebut, ujarnya, Pemerintah Kota Surabaya
Beberapa pihak yang haru bekerjasama terkait dengan program secara rutin melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada ma
ini, adalah Kementerian Pu-Pera, Kementerian Kesehatan, syarakat mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang
Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mene sehat dan sejuk.
Untuk menyiapkan program kerja untuk mendukung
target “Kota Tanpa Kawasan Kumuh”, maka Ditjen Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA)
mengacu pada pola penanganan yang diarahkan dalam Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman. Dalam UU tersebut, permukiman kumuh adalah
permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi
syarat.
Untuk menanganinya, maka Ditjen Cipta Karya merancang
Foto : Drone DJCK
6
berita utama
Foto : Kemal
Adapun kegiatan progam “Kota Tanpa Kumuh” ini, dibagi
menjadi tiga yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman
kembali. Pada tahap pemugaran, pemerintah memperbaiki dan
membangun kembali menjadi permukiman layak huni. “Saat
pemugaran masyarakat tidak harus pindah,” kata Hadi. Rusunawa Manggar di Kota Balikpapan mengurangi kawasan kumuh tepi sungai.
Adapun pada tahap peremajaan, masyarakat diharapkan
bisa pindah secara temporer, sementara kawasannya diperbaiki. aman air minum pada tahun 2013 adalah 67,7%. Direktur
Tahap terakhir adalah pemukiman kembali jika suatu lokasi tidak Pengembangan Air Minum (PAM) Ditjen Cipta Karya, Mochammad
memungkinkan lagi dipugar atau diremajakan. Ketidakmungkin Natsir, meluruskan definisi akses adalah air minum dengan jari
an ini berdasarkan kriteria lokasi yang tidak sesuai dengan rencana ngan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan yang terlindungi.
tata ruang atau rawan bencana serta menimbulkan bahaya bagi Sedangkan yang dimaksud aman yaitu memenuhi pronsip 4K,
barang atau manusianya. yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan.
Pada tahap pemukiman kembali, pemerintah menyiapkan Indonesia sudah hampir pasti melampaui target Millennium
new site development dan pembangunan rumah susun sederhana. Development Goals (MDGs) yang sejak 20 tahun lalu mentargetkan
Pembenahan permukiman kumuh akan berlangsung di 149 Indonesia memiliki capaian akses aman air minum 68,87% hingga
kabupaten/kota se-Indonesia. Pembenahan pemukiman kumuh tahun 2015. Jika pada 2013 sudah mencapai 67,7%, maka pada
ini juga termasuk pembangunan kawasan hunian rusun sewa. tahun 2014 ini Indonesia sudah melayani 70% penduduknya
Untuk program ini menggunakan 10% dari total dana pena dengan air minum yang aman dan terlindungi.
nganan lingkungan kumuh, maka akan ada Rp 670 miliar untuk “Pada tahun 2015 akan mencapai 73% jika menggunakan
memuluskan membangun rusun sewa murah. dana reguler tahun 2015 sebesar Rp5,3 triliun. Jika memakai
skenario APBNP 2015 dengan tambahan sekitar Rp3,5 triliun akan
Akses aman air minum 100% meningkatkan capaian sampai 76%,” jelas Natsir.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), capaian akses Jika melihat ke belakang, capaian lima tahun terakhir menurut
Pembangunan Fisik
Pembangunan Ekonomi
Program pembangunan
Pengembangan modal Pembangunan Sosial perumahan, prasarana
sosial, pendidikan & dan sarana dasar
kesehatan Memorandum Capacity Building
Natsir tergolong naik signifikan sekitar 4-6%. Sejak MDGs masih rendahnya komitmen Pemda untuk mengalokasikan APBD
dideklarasikan pada 1993 atau 20 tahun lalu hingga sekarang di sektor ini. Akses pelayanan air limbah sampai tahun 2013
sudah mengcover akses air minum 30% dengan rata-rata kenaikan sebesar 60,91%, tersebar di perkotaan 77% dan perdesaan 44,74%.
pelayanan tiap tahun adaalah 1,5%. Tapi lima tahun belakangan ini Sementara pemerintah mentargetkan akses sanitasi layak
menurut Natsir rata-ratanya meningkat hampir 4,6%, jika ke depan sampai tahun 2019 100% dengan tangga target pencapaian dapat
rata-ratanya mencapai 6% maka target 100% tahun 2019. terlihat dari rencana tahun 2015 sebesar 64%, tahun 2016 sebesar
“Seperti kita tahu bersama investasi di bidang air minum lima 72%, tahun 2017 sebesar 85%, tahun 2019 sebesar 92%, dan tahun
tahun ke belakang yang berseumber dari APBN, APBD, maupun 2019 sebesar 100%.
swasta tidak seperti yang diharapkan. Namun ternyata dapat Tangga target tersebut harus didukung dengan pencapaian
melampaui target MDGs karena kesadaran masyarakat untuk fisik pembangunan 95% Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)
mengusahakan akses air minum mereka sendiri,” kata Natsir. Setempat di perkotaan dan 100% di perdesaan. Sedangkan SPAL
Tantangan menggapai target universal acces air minum 100% terpusat di perkotaan harus mencapai 5% dari yang ada saat ini
pada tahun 2019 terlihat dari beberapa hal seperti secara teknis kurang dari 3%.
masih banyaknya idle capacity sebanyak 40.000 liter/detik, tingkat Begitu pula dengan target menaikkan komitmen pendanaan
kehilangan air yang masih tinggi 33%, terbatasnya air baku untuk Pemda sebesar 5% anggaran APBD dan diikuti dengan terben
air minum sebanyak 189 m3/detik. tuknya lembaga pengelola air limbah di kabupaten/kota.
Faktor non teknis juga sepertinya masih muncul sepanjang Ditjen Cipta Karya memiliki strategi pelaksanaan antara lain
tahun, seperti rendahnya komitmen Pemda untuk pendanaan meningkatkan kesadaran masyarakat, kepedulian dan komitmen
air minum yang hanya 0,04% dari total APBD, masih banyaknya Pemda, kelembagaan dan kompetensi SDM, meningkatkan akses
PDAM kurang sehat sebanyak 104 PDAM, dan masih lambatnya air limbah yang layak, kerjasama lintas sektor dan kemitraan,
peningkatan akses air minum per tahun yang masih di kisaran mengembangkan skala penanganan, dan meningkatkan kualitas
rata-rata 4,5%. perencanaan air limbah.
“Tahun 2015 ditargetkan tercapai 64% dengan dukungan
Akses Sanitasi Layak 100% pendanaan dari APBN sebesar Rp1 triliun. Namun jika ditambah
Berbeda dengan sektor air minum yang didukung dengan dengan APBN Perubahan menjadi sebesar Rp5,2 triliun maka
kesadaran masyarakat untuk mendapatkan akses aman air minum, dapat mendongkrak akses sanitasi layak 66,4%,” ujar Direktur
sektor sanitasi masih belum mendapatkan dukungan kesadaran Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, M. Maliki
dari masyarakat secara luas. Hal itu berbanding lurus dengan Moersid. (Teks : bcr/berbagai sumber)
8
liputan khusus
R
asanya badan ini gemetar, dan sulit berkata-
kata saat ditanya Presiden Joko Widodo (Jokowi),
tentang nama-nama ikan,” kata Ibramsyah, saat
dipanggil Presiden ke depan undangan saat puncak
peringatan Hari Nusantara ke-14 di Kotabaru, Senin
15 Desember 2014.
Foto Atas : Masyarakat Desa Rampa Pala Kecamatan Pantai Utara Kabupaten Kota
Foto : Manti
Baru saat ini tak lagi resah karena jalan lingkungannya sudah dipaving.
Foto Bawah : Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi KASAL
Laksamana TNI Dr Marsetio dan Kalakhar Badan Keamanan Laut
(Bakamla) Laksamana Madya DA. Mamahit menyaksikan parade kapal
perang di Hari Nusantara 2014.
Foto : Buchori
10
liputan khusus
melayani kawasan pantai laut,” kata Kadis Cipta Karya Permukiman lagi, sistem ini mampu mengurangi luas genangan 1,1 ha yang
dan Perumahan Kota Baru, Zuhairil Anwar. terjadi di kawasan Kabupaten Kotabaru.
Sementara Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya, Pembangunan MCK Komunal melalui kegiatan Sanitasi
Antonius Budiono, usai menghadiri peringatan Hari Nusantara Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dilakukan di dua lokasi, yaitu
2014 mengungkapkan, Kota Baru tergolong Kawasan Strategis Desa Semayap dan Desa Sarang Tiung. Dengan pendekatan
dalam kebijakan pemrograman Ditjen Cipta Karya. Dukungan pemberdayaan masyarakat, SANIMAS yang hanya mendapatkan
infrastruktur akan terus meningkat jika dibantu dengan komitmen kucuran dana APBN Rp 400 juta per lokasi dapat dibangun dan
Pemda. dijaga masyarakat sampai benar-benar bermanfaat. “Ada sekitar
Dukungan penyediaan air minum dalam rangka Hari Nusantara 90 KK terlayani. Manfaatnya lebih jauh adalah berkurangnya
2014 antara lain, pertama, pembangunan jaringan perpipaan dari praktik Buang Air Besar Sembarangan oleh masyarakat Kabupaten
instalasi Gunung Relly ke lokasi acara dengan menggunakan Kotabaru,” ujar Anwar.
anggaran APBD TA 2014 sebesar Rp. 1,9 Milyar. Kedua, bantuan Saat mengunjungi beberapa lokasi kegiatan tersebut,
5 Mobil Tangki Air dari Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk Antonius Budiono mengungkapkan, dengan event Hari Nusantara
mendukung penyediaan air di lokasi acara. Ini diperlukan apabila ini menunjukkan Kotabaru sebagai salah satu poros kemaritiman
sistem perpipaan tidak berfungsi optimal karena kekurangan air Indonesia. “Kita akan dorong pembangunan bidang permukiman,
bersih. Kota Baru harus membuktikan pemenuhan Standar Pelayanan
“Dengan fasilitasi tersebut diharapkan penyediaan air Minimum (SPM) untuk selanjutnya kita bantu dengan program-
minum untuk acara Hari Nusantara tersebut dapat terpenuhi dan program terpadu di sektor air minum, Sanitasi, dan penuntasan
beberapa hari ini hujan sudah mulai turun, sehingga diharapkan kawasan kumuhnya,” ujarnya.
debit waduk yang ada meningkat,”kata Anwar. Dalam pidatonya Jokowi menegaskan akan menyiapkan
Dukungan infrastruktur bidang Cipta Karya lainnya yaitu infrastruktur untuk kelautan dan membuat konektivitas antar
pembangunan sistem drainase primer melalui normalisasi saluran pulau, serta menyiapkan lebih banyak lagi kapal pengawas dan
625 meter dan perbaikan trotoar di sepanjang jalan Agus Salim sistem monitoring untuk kemaritiman.
Kecamatan Pantai Laut Utara. Sistem drainase tersebut bermanfaat Peringatan Hari Nusantara 2014 di Kabupaten Kotabaru ditutup
untuk menyalurkan air hujan melalui saluran drainase ke badan dengan atraksi seni tari kolosal oleh para penari di Kabupaten
penerima (Laut Jawa), sehingga tidak terjadi genangan. Lebih jauh Kotabaru serta parade kapal perang dan terjun payung TNI AL.
(Teks : Hardian Wahyudi_Randal Kalsel/bcr)
Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono meninjau pekerjaan
pavingisasi jalan lingkungan permukiman nelayan di Desa Rampa Pala.
Foto : Manti
Bantuan
Tanggap Darurat
Bencana Banjarnegara
dan Bandung
Dalam sepekan, dua bencana terjadi di
Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bencana
yang melanda masyarakat di Dusun
Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan
Karangkobar Kabupaten Banjarnegara
menjadi buah bibir di Indonesia.
Foto-foto: Satker PKPAM Jateng
Aksi para Satgas Tanggap Darurat Bencana Ditjen Cipta Karya di tempat pengungsian
korban longsor Banjarnegara.
E
mpat hari kemudian banjir kembali melanda warga
Kabupaten Bandung, seperti tahun-tahun sebelum
nya mereka alami.
Satgas Tanggap Darurat Bencana di Provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Barat pun segera bertindak untuk
membantu para korban dan pengungsi yang ada di lokasi tersebut.
Data yang dirilis dari Tim Satgas Tanggap Darurat Ditjen Cipta
Karya hingga minggu pagi (14/12/2014), menyebutkan jumlah
rumah roboh sebanyak 105 unit, jumlah pengungsi sebanyak 577
jiwa yang tersebar di 10 lokasi.
Peralatan yang telah dikirim yaitu 3 Mobil Tanki Air (MTA) dari
PDAM Banjarnegara, 2 MTA dari PDAM Purbalingga, 1 MTA dan 10
Tangki Hidran Umum (HU) dari Satker PKPAM Prov. Jawa Tengah,
dan 30 WC knonck down dari Satker PLP. Untuk personel, telah
dikerahkan 12 personil terlatih dari Satker PKPAM dan Satker PLP
di lokasi.
12
info baru
P
Dalam rangkaian perjalanan dinas Menteri eresmian ini sekaligus sebagai bagian dari rangkaian
acara Dies UGM ke 65. Basuki mengatakan bahwa
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pembangunan Rusun ini dimaksudkan untuk mem
Basuki Hadimuljono meninjau infrastruktur bantu Pemerintah Kabupaten Sleman dalam men
cegah dan mengatasi pertumbuhan permukiman
jalan di pulau Jawa, Basuki berkesempatan kumuh sebagai dampak meningkatnya jumlah mahasiswa pen
meresmikan Rumah Susun Asrama untuk datang dengan kegiatan-kegiatan yang mengikutinya. Disam
ping itu juga mendukung program UGM dalam pembinaan
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mahasiswanya.
(UGM) dan sejumlah infrastruktur Cipta Dalam sambutan peresmian perdananya sebagai Menteri
PU, Basuki memotivasi mahasiswa untuk lebih baik dari generasi
Karya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebelumnya, “Kami berpesan kepada para mahasiswa, mahasiswa
Sabtu (13/12). UGM yang sekarang sudah mendapatkan fasilitas yang lebih
baik dari jaman saya, maka saya minta mahasiswa sekarang bisa
menjadi lebih jadi seorang Menteri,” pesan Basuki.
14
info baru
Rusunawa Bantul
M
enindaklanjuti pelaksanaan FGD di Padang, Ditjen Cipta Karya, Dwityo Akoro Soeranto. “Dengan terbatasnya
Balikpapan dan Makassar dalam rangka men pendanaan Pemerintah baik melalui APBN atau APBD, maka
dorong pembangunan infrastruktur bi dang diperlukan alternatif sumber pendanaan lainnya yang potensial,
Cipta Karya melalui Program Corporate So salah satunya dengan mendorong peran dunia usaha/swasta
cial Responsibility (CSR), Ditjen Cipta Karya, dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui program
Kementerian PU menyelenggarakan Acara Focus Group Discussion CSR Perusahaan”, ungkapnya.
(FGD) di Pontianak, Kamis (04/12/14). Dalam pelaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tersebut,
FGD ini merupakan tindak lanjut peminatan dari perusahaan Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sintang Zulkarnain, yang didam
yang berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan pingi oleh Bappeda Kabupaten Sintang, menyampaikan usulan
infrastruktur bidang Cipta Karya melalui program CSR. Acara kegiatan potensial bidang Cipta Karya yang telah disusun ber
tersebut dihadiri oleh perwakilan Direktorat Pengembangan dasarkan Dokumen RPI2JM Kabupaten bidang PU Cipta Karya.
Air Minum, DJCK, Kasatker Randal PIP Kalimantan Barat, Satker Usulan kegiatan tersebut disambut baik oleh PT. Sumber Hasil
PK-PAM Kalimantan Barat, Satker PPLP Kalimantan Barat, Satker Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan dan perusahaan menyatakan
Bangkim Kalimantan Barat, Satker PBL Kalimantan Barat, Dinas siap untuk mendukung kegiatan tersebut melalui program
PU Kabupaten Sintang, Bappeda Kabupaten Sintang, dan CSR CSR-nya, khususnya untuk kegiatan yang berada di wilayah
Manager PT. Sumber Hasil Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan, yang operasionalnya di Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai.
merupakan anak perusahaan Goodhope Asia Holding Ltd, sebuah “Ditjen Cipta Karya mengharapkan agar usulan kegiatan bidang
perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit Cipta Karya tersebut dapat segera dituangkan dan disepakati
yang memiliki perkebunan seluas 156.000 Ha di Kallimantan Barat dalam perjanjian kerjasama yang akan dibahas lebih lanjut dalam
dan Kalimantan Tengah. pertemuan berikutnya”, jelas Dwityo.
PT. Sumber Hasil Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan menyatakan Berdasarkan hasil dalam Forum ini, terdapat beberapa butir
dukungannya untuk turut berpatisipasi dalam pembangunan penting kesepakatan bersama antara Perusahaan Pemberi CSR
infrastruktur Bidang Cipta Karya melalui program Corporate Social dengan Pemerintah daerah, yaitu kerjasama dan sinergitas dalam
Responsibility (CSR) di Kabupaten Sintang, demikian disampaikan membangun beberapa kegiatan seperti rehabilitasi dan pem
CSR Manager PT. Sumber Hasil Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan, bangunan SPAM perdesaan, MCK (mandi cuci kakus), serta Jalan
Lukita Wardhani, dalam FGD tersebut. dan jembatan Desa. (Teks : Marsel/Randal Kalbar)
Focus Group Discussion (FGD) dipimpin oleh Kasubdit KLN,
16
info baru
Foto: Aji
C
apaian tersebut didapat melalui pembangunan Shahnaz Haque memandu talkshow di Rakornas Pamsimas II di Bali.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perpipaan
dan non perpipaan terlindungi, serta prasarana dan sanitasi yang layak. Sedangkan Pamsimas tahap II yang
dan sarana dasar sanitasi berbasis masyarakat di dilaksanakan pada 2013-2016 untuk menunjang pengembangan
perdesaan. permukiman yang berkelanjutan di 219 kabupaten/kota yang
Pada Pamsimas tahap I (2008-2012), sebanyak lebih dari 6 juta tersebar di 32 provinsi. Tahun 2014 ini merupakan tahun kedua
jiwa penduduk di 6.865 desa yang tersebar di 110 kabupaten/ implementasi program Pamsimas–II yang dilaksanakan sejak 2013
kota pada 15 provinsi telah mendapatkan akses aman air minum sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2014 program ini sedang
dilaksanakan di 1.455 desa yang tersebar di 218 kabupaten/kota.
Dirjen Cipta Karya didampingi Direktur PAM M. Natsir dan Kadi PU Provinsi Bali Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga
memukul gong tanda dibukanya Rakornas Pamsimas II.
Foto: Buchori
Dirjen Cipta Karya, Ketua Asosiasi SPAM Perdesaan, dan Kepala PMU Pamsimas.
Dirjen Cipta Karya melihat peragaan pompa hydram yang dikelola oleh salah satu
OMS Banjarnegara.
Dirjen Cipta Karya melihat inovasi teknologi IPA perdesaan yang dikembangkan
Pamsimas.
18
info baru
Program KKN
Tematik SPAM Perdesaan
Dievaluasi
Selama dasawarsa terakhir, pembangunan
sarana dan prasarana air minum terus
dilaksanakan, sehingga cakupan
pelayanan air minum Indonesia pada
tahun 2014 telah mencapai 70,5%, yang
terdiri dari 81,1% cakupan pelayanan air
minum perkotaan, dan 59,1% cakupan
pelayanan air minum perdesaan
C
apaian ini telah melampaui target MDG’s 2015 yaitu
68,87%. Melalui program KKN Tematik Pendampingan
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pengem
bangan Air Minum Mochammad Natsir, dalam SPAM Perpipaan Berbasis Masyarakat ini,
Lokakarya Evaluasi Program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa dapat terlibat dan berperan aktif
Tematik (KKN) Pendampingan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat,” di Bali, 4 Desember 2014. dalam melakukan pemberdayaan masyarakat
“Namun demikian, ada tantangan besar di depan kita dimana agar melaksanakan pengelolaan SPAM
sesuai dengan RPJMN 2015-2019, diharapkan pencapaian target
100% akses aman air minum pada Tahun 2019,” ungkap Natsir.
Perdesaan secara lebih efektif.
Natsir menyampaikan untuk mencapai akses air minum
perdesaan 100% pada tahun 2019, dibutuhkan peran serta
semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat,
dan tentunya perguruan tinggi, dan mahasiswa. Pelibatan civitas
akademika sebagai lompatan besar dalam langkah bersama agar melaksanakan pengelolaan SPAM Perdesaan secara lebih
untuk mewujudkan peningkatan cakupan pelayanan air minum efektif.
bagi masyarakat perdesaan dan sebagai kerjasama nyata dalam “Program KKN Tematik Pendampingan SPAM Perpipaan Ber
pengabdian kepada masyarakat. basis Masyarakat ini merupakan terobosan yang besar dalam
“Perguruan tinggi merupakan pendidik benih-benih generasi upaya penyediaan air minum bagi masyarakat. Terobosan ini
pembangunan dan penerus bangsa. Perguruan tinggi merupakan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat, yaitu peme
institusi yang memiliki tugas untuk melakukan pengabdian rintah, perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat,” kata Natsir.
kepada masyarakat, dan untuk itu sangat diharapkan perannya Natsir berharap program ini dapat direplikasi. Sehingga jika
untuk turut serta dalam pembangunan dan penyediaan air minum saat ini hanya Universitas Gajah Mada yang menjadi mentor bagi
bagi masyarakat,” tutur Natsir. universitas lain, diharapkan tujuh universitas yang sekarang telah
Natsir menjelaskan mahasiswa sebagai agen perubahan dan mengikuti program ini dapat menjadi mentor bagi universitas-
pembangunan bangsa dan masyarakat memiliki potensi yang universitas lain di provinsinya atau provinsi lain yang berdekatan.
sangat besar untuk turut terlibat di dalam penyediaan air minum “Sehingga program KKN Tematik SPAM Perpipaan berbasis
bagi masyarakat. Melalui program KKN Tematik Pendampingan masyarakat ini dapat menjadi gerakan masif untuk melakukan
SPAM Perpipaan Berbasis Masyarakat ini, mahasiswa dapat terlibat pendampingan pengelolaan SPAM Perdesaan bagi masyarakat,”
dan berperan aktif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat tutup Natsir. (Teks : Dit.Air Minum/ari)
Evaluasi Pembangunan
Infrastruktur CSR
PT. Adaro Indonesia
di Kalimantan Selatan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
menetapkan target yang ambisius untuk
capaian pembangunan hingga tahun 2019.
Istilah ini dikenal dengan 100-0-100.
S
ampai dengan tahun 2019 capaian akses air minum
dan sanitasi diharapkan dapat mencapai 100% dan
tingkat kekumuhan dapat diturunkan hingga 0%.
Untuk mencapai target tersebut, total dana yang
dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp. 834 triliun,
sementara kemampuan pendanaan APBN diperkirakan hanya
10 persen dari total dana yang dibutuhkan, sehingga diperlukan
alternatif pendanaan lain dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, salah satunya melalui program kemitraan Corporate
Social Responsibility (CSR).
Demikian diungkapkan Evry Biaktama Meliala, Kepala Seksi
Bilateral, Subdit Kerjasama Luar Negeri, Ditjen Cipta Karya pada
acara Rapat Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
Program CSR PT. Adaro Indonesia, Rabu (17/12/2014). Pertemuan Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. “Peng
ini dilaksanakan sebagai bagian dari perjanjian kerjasama antara hargaan ini diharapkan dapat menjadi kebanggaan bersama dan
PT. Adaro Indonesia, Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Kabupaten dapat lebih memotivasi PT. Adaro Indonesia untuk dapat lebih
Tabalong, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara meningkatkan perannya melalui program CSR”, ujar Fajriannur.
yang telah ditandatangani pada tahun 2012 yang lalu. Setelah melakukan Rapat Koordinasi, dilakukan kunjungan
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Eddi Harianto, Kepala Dinas lapangan ke lokasi Infrastruktur permukiman di 3 Kabupaten
PU Kabupaten Balangan, CSR Officer PT.Adaro Indonesia, Direktur tersebut yang dibiayai melalui CSR PT Adaro Indonesia. Infrastruktur
PDAM Kabupaten HSU, perwakilan Satker PKPAM Provinsi Kalsel, yang dikunjungi meliputi pembangunan sarana Biogas di TPA Batu
Satket Randal Provinsi Kalsel, serta perwakilan dari Satker PPLP Merah di Kecamatan Lampihong, Kab. Balangan; Pembangunan
Kalsel. “Kami mengucapkan terimakasih atas fasilitasi Kementerian Pasar Modern Adaro di Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan;
PU dan Perumahan Rakyat sehingga dapat terjalin kerjasama pembangunan SR air minum Kecamatan Juai, Kab. Balangan;
pembangunan infrastruktur melalui CSR PT. Adaro Indonesia, Pembangunan percontohan RTH di Kota Bataman, Kabupaten
harapan kami peran Adaro dapat lebih ditingkatkan lagi, khu Tanjung; dan pembangunan IPA Jarang Kuantan dengan kapasitas
susnya dalam pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya 25 liter/detik di Desa Jaranga, Kota Amuntai Kab. HSU.
karena kebutuhan masyarakat akan infrastruktur tersebut masih Melly (45), Salah satu warga Kecamatan Paringin yang
sangat tinggi di 3 kabupaten tersebut,” tutur Eddi. mendapatkan manfaat dalam pembangunan Pasar Modern
Dalam kesempatan tersebut, Fajriannur, CSR Officer PT. Adaro Adaro ketika ditemui pada saat kunjungan lapangan tersebut
Indonesia berkesempatan menyerahkan penghargaan tertinggi menyampaikan terima kasihnya karena pembangunan pasar
level platinum kepada Direktur PDAM Balangan atas program modern dapat memberikan peluang usaha kepadanya. “Sebe
kerjasamanya dalam peningkatan akses air minum melalui pem lumnya saya tidak pernah jualan karena keterbatasan modal
bangunan Sambungan Rumah (SR). Penghargaan ini diraih PT. usaha, namun sekarang dengan mendapatkan kios secara gratis
Adaro Indonesia atas partisipasinya dalam Indonesia CSR Award melalui program CSR ini, saya bisa membuka usaha,” kata Melly.
yang diadakan oleh CFCD bekerjasama dengan Kementerian (Teks : dian/Hardian-Randal Kalsel)
20
info baru
Serahterima Rehabilitasi
Aset Pengolahan Sampah
Pasca Tsunami Aceh dan Sumut
United Nation Development Program
(UNDP) menyerahkan aset Tsunami
Recovery Waste Management Programme
(TRWMP) kepada Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus
menyerahkan aset ke Pemerintah Aceh
dan Provinsi Sumatera Utara melalui
Penandatanganan Perjanjian Pinjam Pakai
di Gedung Kementerian PU-Pera, Selasa
(23/12/2014).
D
irjen Cipta Karya Imam S. Ernawi mengatakan,
kegiatan TRWMP di Provinsi Aceh dan Provinsi
Sumatera Utara ini telah dimulai sejak tahun 2011
dan selesai dilakukan pada tahun 2014. TRWMP ini
meliputi serangkaian kegiatan baik fisik maupun
non fisik ditujukan semata-mata untuk meningkatkan sistem Pelayanan persampahan merupakan salah
pengelolaan persampahan melalui peningkatan kapasitas satu pelayanan sanitasi yang sangat penting
pengelola yaitu pemerintah daerah terkait, peningkatan kapa
sitas masyarakat, hingga peningkatan sarana dan prasarana infra demi terwujudnya lingkungan permukiman dan
struktur persampahan. kawasan yang sehat dan layak huni.
Lebih lanjut Imam mengatakan, pelaksanaan serah terima aset
ini juga akan mendukung kebijakan Kementerian PU-Pera yang
telah merancang program permukiman berkelanjutan 100-0-100
yang memberikan 100% akses air minum, mengurangi kawasan
kumuh hingga 0% dan menyediakan 100% akses sanitasi hingga
akhir tahun 2019. Pelayanan persampahan merupakan salah lingkungan permukiman dan kawasan yang sehat dan layak huni.
satu pelayanan sanitasi yang sangat penting demi terwujudnya “Dengan adanya Perjanjian Pinjam Pakai ini nantinya Pemda bisa
segera mengalokasikan pendanaannya untuk mengoperasikan
pengelolaan sampah ke TPA sesuai dengan SOP dan memelihara
infrastruktur yang sudah terbangun. Saya harap Pemda bisa
memaksimalkan hasil dari kegiatan TRWMP yang sudah dilakukan
di masing-masing daerah serta mengoperasikan infrastruktur yang
sudah terbangun sehingga bisa bermanfaat bagi peningkatan
pengelolaan persampahan di daerah,” harap Imam.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Country Director, UNDP
Jakarta, Gubernur Aceh, Walikota Banda Aceh, Bupati Bireun,
Bupati Pidie, Walikota Gunungsitoli dan jajaran Direktur Ditjen
Cipta Karya, Bappenas dan Kawasan Khusus dan Daerah tertinggal.
(Teks : ari)
U
ngkapan mendalam yang dicetuskan oleh Bung Dasar Perhitungan
Karno, Presiden pertama republik ini, sungguh Pemikiran untuk melahirkan formula matematika dalam
menggugah kesadaran kita. Tidak ada keberhasilan menghitung kebutuhan infrastruktur penanganan sampah, be
yang akan kita dapatkan, jika kita menjalaninya serta kebutuhan biaya pembangunan dan biaya pengoperasian-
dengan cara-cara yang konvensional saja, tanpa ada pemeliharaan-perawatan, disebabkan oleh masih terbatasnya
suatu gebrakan, inovasi, serta keberanian dalam mewujudkannya. pemahaman pemrograman di tingkat Pemerintah Kabupaten/
Dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir ini, Direktorat Kota, yang seharusnya didasarkan pada kebutuhan dalam men
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, secara capai suatu target.
spesifik, Subdirektorat Persampahan, mengembangkan lagi for Dalam banyak aplikasinya, pemrograman dilakukan secara
mula matematika yang sangat sederhana namun bermanfaat, move backward. Artinya didasarkan pada jumlah dana yang
dalam menghitung kebutuhan infrastruktur penanganan sampah. tersedia, untuk kemudian ditentukan jumlah dan jenis kegiatannya.
Dari mulai kebutuhan akan gerobak sampah, truk sampah, Tempat Metodologi seperti ini tentu tidak sistematik dan menjadikan
Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R), Fasilitas pemrograman yang tidak berpola, serta tidak memiliki capaian
Pengolahan Sampah Antara (FPSA), dan Tempat Pemrosesan Akhir keluaran (output) dan kebermanfaatan (outcome) yang terukur.
(TPA) sampah. Untuk seluruh sektor, termasuk sektor persampahan, penyu
Formula matematika ini hanya membutuhkan data jumlah sunan pemrograman harus selalu didasarkan oleh kompetensi
penduduk yang akan dilayani di sebuah kabupaten/kota, untuk keteknikan yang memadai. Sehingga program dapat disusun
kemudian dapat menghitung kebutuhan infrastruktur penanganan secara move forward, yang artinya menghitung kebutuhan infra
sampah, termasuk kebutuhan biaya pembangunan dan biaya struktur yang dibutuhkan dalam mencapai suatu target, un
pengoperasian-pemeliharaan-perawatannya. Formula ini akan tuk kemudian diterjemahkan dalam mendistribusikan kegiatan
memudahkan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/ pelaksanaan tahunannya. Selanjutnya dapat dihitung kebutuhan
Kota, dalam menyusun pemrograman dan penganggarannya. biaya pembangunan maupun biaya pengoperasian-pemeliharaan-
Karena formula ini dilahirkan oleh generasi muda di lingkungan perawatannya.
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Dalam upaya menyiapkan pemrograman tersebut, maka
secara spesifik pada Subdirektorat Persampahan, maka formula sejumlah data dibutuhkan, sehingga perhitungan pemrog
matematika ini dinamakan Formula PEMUDA SUPER (PErhitungan ramannya akan bersifat kuantitatif. Namun, secara faktual di
MUdah DAri SUbdirektorat PERsampahan). Sebelumnya, instansi lapangan, masih ditemui sejumlah keterbatasan untuk mem
ini juga telah melahirkan Modul SIKIPAS (SIstem Komunal Instalasi peroleh tersedianya data yang sahih di tingkat Pemerintah
Pengolahan Anaerobik Sampah), serta Koefisien GARUDA SUPER Kabupaten/Kota. Hal ini tentunya akan menjadikan pemrograman
(GAs RUmah kaca DAri SUbdirektorat PERsampahan). menjadi sulit untuk dilakukan, sehingga akan berdampak pada
22
inovasi
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Sistem
Gerobak Sampah 10-3 x JP
Pengumpulan Sampah
Sistem
Truk Sampah 1,666 x 10-4 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan kota
(unit) 5 x 10-4 x JP
sedang)
TPS 3R (kota besar dan kota
2,5 x 10-4 x JP
Sistem metropolitan
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan kota
1,736 x 10-5 x JP
metropolitan)
(hektar unit pengolahan
TPA sampah 8,710 x 10-6 x JP
sampah)
JP= jumlah penduduk (jiwa)
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Sistem
Gerobak Sampah 5 x 10
10-6
-6
xxJP
JP
Pengumpulan Sampah
Sistem
Truk Sampah 10-5
8,333 x 10 -5
xxJP
JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan kota
10-4
2,75 x 10 -4
xxJP
JP
sedang)
(Rp milyar)
TPS 3R (kota besar dan kota
1,375 x 10-4
10-4 xxJP
JP
Sistem metropolitan
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan kota
1,909 x 10-4
10-4 xxJP
JP
metropolitan)
Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Sistem
Gerobak Sampah 5,475 x 10-6 x JP
Pengumpulan Sampah
Sistem
Truk Sampah 3,283 x 10-5 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan kota
2,408 x 10-5 x JP
sedang) (Rp milyar/
TPS 3R (kota besar dan kota tahun)
1,204 x 10-5 x JP
Sistem metropolitan
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan kota
1,204 x 10-5 x JP
metropolitan)
secara spesifik pada Subdirektorat Persampahan. Pemuda/i reformasi, hingga animo masyarakat muda yang antusias dalam
inilah yang akan meneruskan perjuangan para pendahulu/ memilih Presiden Indonesia pada pemilihan langsung beberapa
senior, sehingga para junior dapat meneruskan perjuangan para tahun belakangan ini. Oleh karenanya, maju terus, generasi muda
pendahulu dan ikut memberikan kontribusi terbaiknya bagi Indonesia yang berdedikasi tinggi, beretos baja, bersikap ksatria,
pengembangan sektor persampahan Indonesia ke depannya. berperilaku luhur, dan berkompetensi tinggi !
Sejarah dunia, termasuk sejarah bangsa ini, telah menun
jukkan serta membuktikan, mengenai pentingnya peran pe *) Kepala Seksi Wilayah II, Subdirektorat Persampahan, Direktorat
muda/i, seperti peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat
peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945, jatuhnya rezim Orde Lama Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Kontak dengan
oleh angkatan ’66, jatuhnya rezim Orde Baru oleh gelombang penulis: sandhieb@yahoo.com
24
inovasi
Sistem
Pengangkutan Truk Sampah 1,666 x 10-4 x JP 1,666 x 10-5 x JP 3,332 x 10-5 x JP 6,664 x 10-5 x JP 3,332 x 10-5 x JP 1,666 x 10-5 x JP
Sampah
TPS 3R
(kota kecil dan (unit) 5 x 10-4 x JP 5 x 10-5 x JP 10-4 x JP 2 x 10-4 x JP 10-4 x JP 5 x 10-5 x JP
kota sedang)
TPS 3R
(kota besar
2,5 x 10-4 x JP 2,5 x 10-5 x JP 5 x 10-5 x JP 10-4 x JP 5 x 10-5 x JP 2,5 x 10-5 x JP
Sistem dan kota
Pengolahan metropolitan)
Sampah FPSA (kota
besar dan kota 1,736 x 10-5 x JP 1,736 x 10-6 x JP 3,472 x 10-6 x JP 6,944 x 10-6 x JP 3,472 x 10-6 x JP 1,736 x 10-6 x JP
metropolitan)
(hektar unit
TPA sampah pengolahan 8,710 x 10-6 x JP 8,710 x 10-7 x JP 1,742 x 10-6 x JP 3,484 x 10-6 x JP 1,742 x 10-6 x JP 8,710 x 10-7 x JP
sampah)
JP= jumlah penduduk (jiwa)
Sistem
Pengangkutan Truk Sampah 8,333 x 10-5 x JP 8,333 x 10-6 x JP 1,666 x 10-5 x JP 3,332 x 10-5 x JP 1,666 x 10-5 x JP 8,333 x 10-6 x JP
Sampah
TPS 3R
(kota kecil dan 2,75 x 10-4 x JP 2,75 x 10-5 x JP 5,5 x 10-5 x JP 1,1 x 10-4 x JP 5,5 x 10-5 x JP 2,75 x 10-5 x JP
kota sedang) (Rp milyar)
TPS 3R
Sistem (kota besar
1,375 x 10-4 x JP 1,375 x 10-5 x JP 2,75 x 10-5 x JP 5,5 x 10-5 x JP 2,75 x 10-5 x JP 1,375 x 10-5 x JP
Pengolahan dan kota
Sampah metropolitan)
FPSA (kota
besar dan kota 1,909 x 10-4 x JP 1,909 x 10-5 x JP 3,818 x 10-5 x JP 7,636 x 10-5 x JP 3,818 x 10-5 x JP 1,909 x 10-5 x JP
metropolitan)
TPA sampah 1,306 x 10-4 x JP 1,306 x 10-5 x JP 2,612 x 10-5 x JP 5,224 x 10-5 x JP 2,612 x 10-5 x JP 1,306 x 10-5 x JP
Sistem
Pengangkutan Truk Sampah 3,283 x 10-5 x JP 3,283 x 10-6 x JP 6,566 x 10-6 x JP 1,313 x 10-5 x JP 6,566 x 10-6 x JP 3,283 x 10-6 x JP
Sampah
TPS 3R
(kota kecil dan 2,408 x 10-5 x JP 2,408 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 9,632 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP
kota sedang) (Rp milyar/
tahun)
TPS 3R
Sistem (kota besar
1,204 x 10-5 x JP 1,204 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 1,204 x 10-6 x JP
Pengolahan dan kota
Sampah metropolitan)
FPSA (kota
besar dan kota 1,204 x 10-5 x JP 1,204 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 1,204 x 10-6 x JP
metropolitan)
TPA sampah 6,568 x 10-6 x JP 6,568 x 10-6 x JP 1,313 x 10-5 x JP 2,626 x 10-5 x JP 1,313 x 10-5 x JP 6,568 x 10-6 x JP
S
Selain hal ini akan mengurangi atau bahkan meniadakan sampah
emakin tinggi timbulan sampah, namun tidak diim
yang dibuang secara sembarangan, maka sistem yang terbangun
bangi dengan peningkatan kinerja pengumpulan
ini akan memperpanjang usia pakai Tempat Pemrosesan Akhir
dan pengangkutan sampah, akan menjadikan sam
(TPA) sampah yang menggunakan proses pengurugan (landfilling).
pah tersebar di berbagai sudut kota, jalan, dan
Melalui infrastruktur ini pulalah, maka masyarakat yang semula
bahkan “dibuang” sembarang ke sungai. Hal ini ten
kurang peduli terhadap sampah, akan muncul kesadarannya
tunya berdampak terhadap kelancaran aliran air sungai, serta akan
terkait sistem penanganan sampah yang baik. Semakin banyak
membuat pendangkalan sungai. Hal ini akan menjadi ancaman
masyarakat memahami, bahwa penanganan sampah akan mem
banjir, khususnya di saat musim penghujan.
berikan pula manfaat secara ekonomi, maka akan timbul kepe
Curah hujan yang cukup tinggi, membuat sungai tidak sanggup
dulian terhadap sampah.
lagi menampung banjir, hal tersebut akan membuat warga yang
Selain itu, masyarakat perlu menyadari, bahwa apabila sampah
tinggal di daerah bantaran selalu bersiap-siap menyambut tamu
tidak ditangani secara baik dan benar, maka akan timbul bencana
yang tidak diharapkan yaitu banjir kiriman.
banjir atau mungkin juga lautan sampah, sebagaimana yang
Salah satu upaya untuk menangani sampah adalah dengan
pernah terjadi di Kota Bandung pada tahun 2005.
penanganan sampah skala komunal, yaitu melalui infrastruktur
Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).
26
inovasi
Kinerja TPS 3R
TPS 3R direncanakan dengan luas 200 m2, dengan pengelolaan
berbasis masyarakat. Sarana pengolahan sampah anorganik
adalah penyediaan Bank Sampah, beserta pengelolaannya. Untuk
pengolahan sampah organik, yang saat ini masih umum digunakan
adalah dengan menggunakan proses aerobik sederhana (windrow
composting). Terkait pengolahan sampah organik ini, maka dibu
tuhkan mesin pencacah sampah organik dan mesin pengayak
kompos padat, untuk mengolah sampah organik tercacah agar
terpapar dengan kehadiran udara atau oksigen bebas.
Terkait pengelolaannya, maka sistem penanganan sampah
berbasis masyarakat merupakan bentuk pemberdayaan kepada
masyarakat, agar dapat mengelola sampah di setiap TPS 3R. Namun
realita saat ini, masih ditemui sejumlah keterbatasan dalam hal
kepedulian Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk mengoptimalkan
kinerja TPS 3R.
TPS 3R yang telah dibangun, umumnya melalui pendanaan
T
antangan ini dialami pada pembangunan Sektor Pembentukan Satker Randal Provinsi sebagai kepanjangan tangan
Cipta Karya, dimana kewenangan paling besar dan dari pusat diharapkan akan mampu meningkatkan efektivitas
tingkat Pemerintah Daerah dan peran Pemerintah dalam melaksanakan fungsi pembinaan, koordinasi, pengawasan
bertransformasi dari penyedia (provider) menjadi dan fasilitasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.
enabler. Adapun ruang lingkup pelaksanaan tugas Satker Randal
Menyadari bahwa penyelenggaraan pembangunan bidang meliputi Proses perencanaan dan pengendalian. Tahapan
Cipta Karya yang kewenangan pelaksanaannya ada di daerah, maka perencanaan yaitu kegiatan perencanaan program dengan
Kementerian Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta keluaran yang dihasilkan adalah dokumen RPIJM Kabupaten/
Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan kegiatan penyusunan anggaran/penganggaran dengan
Kota agar dapat menyiapkan perencanaan program Bidang melakukan penyusunan dokumen Memorandum Program (MP)
Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan program sebagai keluaran. Sedangkan tahapan pengendalian yaitu berupa
infrastruktur yang lebih luas melalui dokumen Rencana Program proses pemantauan dengan menggunakan sistem e-procurement
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) atau yang kemudian dikenal dan e-monitoring yang menghasilkan laporan progres e-monitoring
dengan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur dan disusunnya laporan SAI. Selain kegiatan pemantauan, di
Jangka Menengah (RPI2JM) bidang Cipta Karya. lakukan pula kegiatan evaluasi dengan keluaran berupa hasil
Selain itu, Ditjen Cipta Karya juga menyiapkan serangkaian evaluasi pelaksanaan program untuk dijadikan pembelajaran di
instrumen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengenda masa depan dengan menggunakan instrumen Sistem Informasi
lian pelaksanaan program pembangunan Cipta Karya. Pendekatan Manajemen Evaluasi Kinerja.
pem bangunan yang berlandaskan kemitraan Pemerintah Pu Merespon tuntutan Desentralisasi, maka peran Satker Randal
sat-Daerah menyebabkan diperlukan mekanisme koordinasi Provinsi sangat strategis dalam proses peningkatan kapasitas
pengendalian, baik dalam tahap pelaksanaan maupun paska pem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Cipta Karya untuk
bangunan. mempersiapkan kemandirian Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
Agar proses pembangunan tetap berada dalam koridor melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya. Peran strategis
yang telah ditetapkan, dari tahapan perencanaan jangka pan tersebut perlu didukung oleh kebijakan yang merujuk kepada
jang, perencanaan jangka menengah, penyusunan program, hasil yang selama ini telah dilaksanakan oleh Satker Randal.
penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, operasi dan
pemeliharaan sampai dengan evaluasi, Direktorat Jenderal Cipta Capaian dan Tantangan
Karya membentuk Unit Perencanaan dan Pengendalian melalui Memperhatikan pelaksanan aspek perencanaan dan pengendalian
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infra pembangunan oleh Satker Randal Provinsi sejak tahun 2011, maka
struktur Permukiman atau yang dikenal sebagai Satker Randal. terdapat beberapa catatan penting yang kiranya bisa menjadi
28
inovasi
Memorandum Program
pembelajaran dalam manajemen pembangunan sektor Cipta Sumber : Dit. Bina Program, 2013
Karya.
1. Peningkatan Kualitas Dokumen RPIJM
RPI2JM merupakan dokumen investasi infrastruktur bidang pembangunan jangka menengah sehingga perencanaan
Cipta Karya dengan prinsip multi tahun, multi sektor dan pembangunan yang dilakukan dengan paradigma tahunan
multi pendanaan yang menjadi acuan bagi Pusat dan daerah bisa dirubah menjadi perencanaan pembangunan yang
dalam penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya. berkesinambungan (kerangka multi tahun). RPI2JM juga
RPIJM menjadi tools bagi Kab/kota dalam perencanaan diharapkan bisa meningkatkan kepedualian (awareness) Kab/
Kota pada pembangunan bidang Cipta Karya yang selama ini Kabupaten/Kota dalam penyusunan maupun pemutakhiran
cenderung kurang diprioritaskan oleh daerah. dokumen RPIJM. Acuan yang digunakan adalah buku pedoman
Pada awal penyusunannya di tahun 2008, belum semua yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Proses
Kab/Kota mampu menyusun dokumen RPIJM. Hanya 80% ini mendapat dukungan dari Konsultan Individual yang
dari seluruh Kab/Kota yang ada di Indonesia yang mampu dikontrak oleh Satker Randal Provinsi.
menyusun dokumen RPIJM dengan kualitas dokumen sesuai Berdasarkan hasil pengamatan Satker Randal PIP Pusat, maka
harapan. Sebagai upaya meningkatkan kualitas dokumen terlihat bahwasanya terjadi peningkatan kualitas dokumen
RPIJM maka Satker Randal mendampingi masing-masing RPIJM sesuai dengan pedoman yang diberikan dari tahun
350
300
250
200
Thn 2013
50
0
Kurang Memadai Cukup Memadai Sudah Memadai
Thn 2011 277 134 80
Thn 2012 65 305 121
Thn 2013 34 294 163
30
inovasi
2011-2013. Jumlah dokumen RPIJM yang masih belum Karya merupakan perwujudan pendekatan bottom up yang
memadai jumlahnya berkurang sejak tahun 2011-2013. merepresentasikan kebutuhan pembangunan dari perspektif
Beberapa persoalan yang muncul yang mengakibatkan kua Kab/Kota. Sehingga keberpihakan anggaran harus mengacu
litas dokumen RPIJM yang beragam diantaranya (i) rotasi di kepada usulan-usulan yang termuat didalam RPI2JM.
tingkat Kabupaten/Kota yang menyebabkan bergantinya Seiring meningkatnya kualitas dokumen RPI2JM, perencanaan
personel yang menangani bidang Cipta Karya; (ii) berkurangnya program dan anggaran bidang Cipta Karya mengacu kepada
komitmen Pemerintah Daerah akibat pengalokasian kegiatan usulan-usulan yang berasal dari Kab/Kota (RPI2JM). Hal ini
bidang Cipta karya tidak sesuai dengan dokumen RPIJM yang didorong oleh peran Satker Randal Provinsi dalam mem
diusulkan; (iii) pemahaman yang tidak tepat dari aparat bidang fasilitasi Kab/Kota dan Satker Sektor Provinsi dalam ber
Cipta Karya yang menganggap RPIJM sebagai instrumen koordinasi merencanakan dan menyusun program dan ang
untuk mendapatkan pembiayaan APBN semata; dan (iv) garan kegiatan-kegiatan bidang Cipta Karya.
kurang memadainya pendampingan yang dilaksanakan oleh Sejak tahun 2011 hingga tahun 2013, persentase kegiatan
Satker Randal Provinsi kepada Kabupaten/Kota. yang berasal dari usulan RPIJM Kabupaten/Kota meningkat
2. Peningkatan Kualitas Pemrograman dan Perencanaan tiap tahunnya. Hal ini merefleksikan semakin meningkatnya
RPI2JM sebagai delivery system pembangunan bidang Cipta komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengusulkan
100 90
92
90 80
80 79 70
70 60
Jumlah Kab/Kota
60 55 54 50
53
50 40
presentase (%)
39
40 30
29 31
30 20
19
20 15 10
10
10 4 5 5 0 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013
1
0
JAWA KALIBANUSTRA SULAWESI SUMATERA MAMAPAPA Sesuai RPIJM 56 71 77
Revisi Besar Revisi Kecil Revisi Penyempurnaan
Tidak Sesuai RPIJM 44 29 24
Sumber Data: Sistem Informasi Perencanaan, 2014 Sumber Data: Satker Randal Pusat, 2014
Kualitas dokumen RPIJM Tahun 2014 Kesesuaian Kegiatan TA 2011-2013 dengan usulan pada RPIJM
100
100 96 97
91 93 91 92
90 90 89
85 85 85
83
79 80
80
75 76 76
70 71
69 68 68
64
Presentase
60 56 58
53
50
47 48
40
26
20
D
UT
O
LU
M
NG
EL
L
BA
NG
AL
NA
G
N
AR
U
I
NG
I
SE
AR
I
RA
SU L
L
R
M
EL
AU
UT
LU
BI
PR
A
R
M
KU
LT
EN
TE
LS
UK
NT
E
PU
BA
NT
BA
M
BA
PU
E
NT
SU
LB
M
M
TI
LS
B
LB
TE
KA
LT
SU
AL
KE
DI
LT
RI
KA
NG
SU
LT
AL
BA
JA
SU
RO
JA
JA
PA
PA
KA
SU
BA
JA
SU
KA
M
SU
LA
M
BE
GO
Propinsi Sumber Data: Satker Randal Pusat, 2014
kegiatan dalam RPIJM yang diikuti dengan kesiapan readiness Pelaksanaan serangkaian tugas itupun sendiri ternyata amat
criteria. Khusus untuk kegiatan tahun 2014, terdapat beberapa beragam kualitasnya. Memperhatikan pengalaman Satker
Provinsi yang alokasi persentase kegiatan yang berasal dari Randal Provinsi dalam melaksanakan tugasnya, maka terdapat
alokasi RPIJM cukup signifikan seperti Provinsi Aceh, Maluku beberapa pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman,
Utara, Kalteng, Jateng dan Bali. Sedangkan provinsi yang perlu diantaranya; (i) rendahnya kepedulian aparat Pemerintah
mendapat perhatian adalah Sumatra Utara, Jambi, Papua, Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tata kelola pelak sa
Papua Barat dan Kalimantan Timur. naan pengendalian pembangunan Cipta Karya, seperti ke
Di masa mendatang, besaran persentase kegiatan tentunya taatan pengisian e-mon, ketaatan mereview RPIJM dan lain
bukan menjadi tujuan akhir dari penyusunan dokumen sebagainya; (ii) komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota yang
RPI2JM bidang Cipta Karya, akan tetapi yang diharapkan tidak maksimal mendukung pembangunan sektor Cipta Karya;
adalah bagaimana pendanaan dari pusat merupakan program (iii) komunikasi antar Satker bidang Cipta Karya yang masih
bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan berjalan secara sektoral dan belum bergerak utuh sebagai satu
komitmen dalam dokumen RPIJM dan Memorandum Program. unit Cipta Karya. Hal ini menghambat proses koordinasi yang
3. Meningkatkan Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian dipimpin oleh Satker Randal Provinsi; dan (iv) beragamnya
Pembangunan Bidang Cipa Karya kualitas Pejabat Inti Satker dalam memahami pekerjaan
Untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian Satker Randal Provinsi secara untuh sehingga “outcome” yang
bidang Cipta Karya, maka Satker Randal Provinsi melaksanakan diharapkan muncul dalam proses koordinasi tersebut belum
kegiatan-kegiatan strategis yang diharapkan meningkatkan berjalan dengan baik.
kinerja pembangunan bidang Cipta Karya. Kegiatan tersebut
dilaksanakan baik dengan mekanisme kontraktual ataupun Tantangan ke Depan
swa kelola. Selain itu Satker Randal Provinsi mendapatkan Menyikapi perkembangan dan tantangan ke depan dari Ditjen
tugas tambahan sebagai ketua ULP bidang Cipta Karya di Cipta Karya, terutama dalam usaha meningkatkan kualitas peren
masing-masing Provinsi. canaan dan pengendalian bidang Cipta Karya, maka terdapat
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut maka terbentuk jejaring beberapa hal yang dapat menjadi isu ke depan dari pengem
informasi antara Pusat-Provinsi-Kabupaten/Kota mengenai bangan Satker Randal Provinsi
perkembangan kebijakan serta mekanisme pelaksanaan pem 1. Peran Satker dalam Melakukan Review RKA-KL
bangunan bidang Cipta Karya. Kegiatan Satker Randal Pro Peran ini pertama kali dikemukakan oleh Inspektorat Jenderal
vinsi memungkinkan makin pendeknya rentang komando Kementerian PU. Hal ini memperhatikan karakter organisasi
pelaksanaan kegiatan Sektor Cipta Karya di daerah, baik dalam proyek Sektor Cipta Karya yang tidak memiliki unit struktural
tahapan perencanaan, pemrograman maupun pelaksanaan. seperti Balai di tingkat Provinsi. Untuk itu diperlukan unit yang
Selain itu Satker Randal Provinsi mendapatkan tugas-tugas akan melakukan penelitian terhadap usulan yang diajukan
tambahan sebagai Ketua Unit Layanan Pengadaan untuk sek Satker.
tor Cipta Karya serta melaksanakan fungsi publikasi. Peran ini tentunya konsisten dengan logika pendekatan
32
inovasi
pemrograman dan penganggaran, terutama menjaga instrument seperti e-monitoring, e-procurement, Sistem
konsistensi usulan denga kebijakan perencanaan bidang Informasi Perencanaan, SIM-Evaluasi Kinerja dan instrument
Cipta Karya. Satker Randal Provinsi diharapkan tidak hanya lainnya tidak bisa dimaknai sebagai instrument yang terpisah
melakukan review terhadap harga satuan yang mengacu dan bersifat administratif. Satker Randal Provinsi perlu
kepada standar biaya masukan. Review yang dilakukan oleh mengembangkan analisa dan konsolidasi keluaran dari
Satker Randal Provinsi diharapkan dapat menjaga konsistensi masing-masing instrument sebagai dasar dalam pemrograman
antara usulan Satker Sektor dengan kebijakan makro Ditjen di masa mendatang.
Cipta Karya, seperti keterpaduan program, lokasi prioritas dan Peran Satker Randal Provinsi memiliki karakter yang unik dan tidak
lain sebagainya. bisa disamakan dengan struktur seperti Balai di tingkat Provinsi.
Agenda berikutnya tentu agar Ditjen Cipta Karya memper Randal Provinsi memiliki fungsi horizontal sebagai koordinator
siapkan SOP yang harus dipedomani oleh Satker Randal satker Sektor di tingkat Provinsi dalam perencanaan dan pengen
Provinsi dalam melakukan proses review RKA-KL. Peran dalian serta memiliki fungsi Vertikal dalam meningkatkan kapasitas
Satker Randal Provinsi perlu dimaksimalkan dalam ranah Pemerintah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembangunan
penganggaran, sehingga tidak timbul kesan Satker Randal di bidang Cipta Karya. Peran tersebut akan menghadapi banyak
Provinsi sebagai penyampai pesan saja. Peran Randal Provnsi tantangan terutama di masa Pemerintahan saat ini. Untuk itu
sebagai bagian dari peneliti RKA-KL diharapkan menjadi upaya dibutuhkan para pelaksana ditingkat Daerah yang tidak hanya
baru mengkatkan kualitas perencanaan bidang Cipta Karya memiliki kemampuan administrasi yang mumpuni, akan tetapi
2. Konsolidator Data Perencanaan dan Pengendalian juga memiliki faktor keberterimaan yang tinggi terhadap Satker
Memperhatikan beragamnya instrument yang digunakan oleh Sektor dan Kabupaten/Kota serta kemampuan inovasi manajemen
Ditjen Cipta Karya dalam mengendalian pembangunannya, yang baik. Hal ini diyakini akan memperkuat kinerja Satker Randal
maka Satker Randal Provinsi perlu meningkatkan perannya Provinsi bukan hanya dari segi ketaatan pelaksanaan pekerjaan
dalam mengendalikan proses perencanaan dan pelak sa semata, akan tetapi berperan penting dalam peningkatan kualitas
naanya. Satker Randal Provinsi perlu memperkuat peran pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
dalam mengkonsolidasikan data Perencanaan dan Pengen
dalian yang berasal dari berbagai instrumen sebagai landasan *) Kasatker Perencanaan dan Pengendalian PIP Pusat
dalam penyusunan kebijakan bersifat wilayah ataupun masu **) PPK Perencanaan, Satker Perencanaan dan Pengendalian PIP
kan kebijakan yang dikeluarkan oleh pusat. Penggunaan Pusat
Cipta Karya
Mensosialisasikan
Program 2015
kepada Awak Media
(PUPR) kepada awak media nasional, baik cetak maupun
elektronik, dalam wadah Media Gathering akhir tahun 2014,
di Bogor (29/12). Acara ini menghadirkan narasumber antara
lain Ketua Badan Pendukung Pengembangan SPAM Tamin MZ.
Amin, Sekretaris Direktur Jenderal Cipta Karya Dadan Krisnandar,
Direktur Pengembangan Air Minum Mochammad Natsir, dan
Pemerintah mentargetkan pengurangan 7.480 Ha kawasan Direktur Pengembangan Permukiman Hadi Sucahyono.
kumuh setiap tahun hingga 2019 atau sekitar 2% dari yang Kegiatan Media Gathering juga diisi dengan kunjungan
ada saat ini sebanyak 37.407 Ha. Penanganan kawasan kumuh ke kantor PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang telah mampu
menjadi prioritas pemerintah sesuai indikasi program dalam melayani akses air minum untuk 77% penduduk Kota Bogor dan
rancangan RPJMN 2015-2019 yang menyebutkan target mewu ditargetkan pada 2015 nanti melayani 80% penduduk sesuai
judkan kota tanpa kawasan kumuh di tahun 2019. target MDGs. Selain itu, awak media juga mengunjungi Instalasi
Target tersebut disosialisasikan Direktorat Jenderal Cipta Pengolahan Air Dekeng Kota Bogor yang memiliki kapasitas
Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1.400 liter per detik. (bcr)
34
Segenap Pimpinan dan Karyawan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Mengucapkan
SELAMAT
HARI RAYA NATAL 2014
& TAHUN BARU