Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Rekam Medis adalah merupakan pintu pertama dimana seorang pasien akan
menggunakan produk layanan kesehatan suatu Rumah Sakit, dimana pasien siap menggunakan
jasa pelayanan yang telah ditawarkan. Dari Rekam Medis itulah pelayanan tersebut dimulai,
apabila dari pertama ada suatu kesalahan maka yang terjadi akan terjadi kesalahan pula dalam
pelayanan berikutnya.
Berdasarkan kebijakan yang berasal dari :
1. Dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/ Menkes/ PER/ III/ 2008
Tentang Rekam Medis
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/ Menkes/ SK/ II/ 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 377/ Menkes/ SK/ III/ 2007
Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan.
4. Surat Keputusan Direktur RS Kasih Herlina Tentang Kebijakan Pelayanan Bagian
Rekam Medik.
Keselamatan Pasien sangat di nomor satukan dengan mengacu pada sasaran yang telah
ditetapkan pada bagian Rekam Medis salah satunya yaitu tempat pengidentifikasian pasien :

PASIEN BARU
1. Tersedianya formulir identitas pasien baru yang harus diisi oleh pasien.
2. Petugas Rekam Medis bertanya kepada pasien :
 Apakah pasien sudah pernah menjalani pengobatan/ perawatan di RS Kasih
Herlina?
 Petugas pendaftaran menunjukan contoh kartu kepada pasien.
 Apakah pasien akan menggunakan Askes, Jamkesmas atau asuransi lain.
3. Pengisian formulir identitas pasien hanya untuk pasien baru/ pasien yang belum pernah
berobat di RS Kasih Herlina dan tidak mempunyai kartu identitas.
4. Pengisian nama dan identitas pasien disesuaikan dengan data identitas diri pasien ( KTP/
SIM/ PASPOR/ Kartu Asuransi/ Kartu Pelajar ).

74
5. Pengisian sebutan untuk bayi yang belum memiliki nama adalah By. Ny berada di depan
nama pasien.
6. Tidak dibenarkan penulisan gelar pasien.
7. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada status rekam medis pasien.
8. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada komputer database identitas
pasien.
9. Pengambilan berkas Rekam Medis pasien mengacu pada nomor rekam medis, kartu
identitas pasien, nama lengkap pasien dan alamat pasien yang tertera pada rekam medis.
10. Petugas pendaftaran memasukan identitas pasien dikomputer database identitas pasien.
11. Petugas pendaftaran melakukan pendaftaran sesuai permintaan pasien.

PASIEN LAMA
1. Membawa kartu identitas pasien / kartu kembali kontrol.
 Masukkan Nomor Rekam Medis pasien yang ada di Kartu Identitas Pasien/
Kartu Kembali kontrol dalam program admission.
 Lakukan konfirmasi berupa komunikasi lisan dengan pasien dengan menyebut
nama dan alamat pasien.
 Lakukan editing database identitas pasien jika pasien masih belum memiliki
sebutan TN, NY, NN, AN dan SDR.
 Lakukan penyimpanan perubahan pada program admision.
2. Tidak membawa kartu identitas pasien/ kartu kembali kontrol.
 Lakukan konfirmasi tulisan identitas pasien dengan mempersilahkan pasien
memberitahu nama pasien, alamat pasien waktu didaftar dahulu, perkiraan waktu
terakhir pasien mendapatkan pelayanan dan dokter atau instalasi waktu terakhir
pasien mendapatkan pelayanan. Buka program cari pasien dengan memasukkan
kombinasi nama lengkap pasien, nama pasien dengan asal desa pasien, nama
pasien dengan kecamatan asal, nama pasien dengan kota asal pasien.
 Buka file koding dan indeksing pada waktu terakhir pasien mendapatkan
pelayanan jika masih belum ketemu.
 Lakukan konfirmasi berupa komunikasi lesan dengan pasien dengan dengan
menyebut nama dan alamat pasien jika data identitas pasien ditemukan

75
 Lakukan editing data base identitas pasien jika masih belum memiliki sebutan
TN, NY, NN, AN dan SDR.
 Lakukan penyimpanan perubahan pada program admision.

PASIEN BAYI BARU LAHIR


1. Pasien bayi baru lahir belum diberi nama oleh orang tuannya.
2. Pasien bayi baru lahir diberi identitas : By. Ny. Nama Ibunya, contoh : By. Ny. Susiana
3. Untuk bayi yang sudah diberi nama maka data identitas pasien bayi ditulis lengkap
sesuai dengan formulir isian pendaftaran pasien baru.
4. Masukkan data bayi kedalam database identitas pasien.
5. Umur pasien diisi saat bayi tersebut dilahirkan.
6. Jenis kelamin diisi jenis kelamin bayi.
7. Alamat pasien diisi alamat orang tua bayi.
8. Saat bayi beserta orangtua melakukan kembali kontrol, maka :
 Lihat dalam database identitas pasien.
 Jika masih tertulis By. Ny. Nama ibunya maka beri pasien formulir isian
identitas pasien.
 Isian formulir dimasukkan ke dalam komputer database identitas pasien.

76

Anda mungkin juga menyukai