Anda di halaman 1dari 1

Semenjak tahun 1995, Transparansi Internasional telah menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

setiap tahun yang mengurutkan negara-negara di dunia berdasarkan persepsi (anggapan) publik
terhadap korupsi di jabatan publik dan politis. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) merupakan salah satu
alat pengukuran tingkat korupsi suatu negara.

Transparency International Indonesia (TII) merilis indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia Tahun 2020
yang mengalami penurunan signifikan. IPK Indonesia 2020 turun menjadi 37 dari skor 40 pada 2019.
Secara peringkat, posisi Indonesia juga melorot dari peringkat 85 menadi peringkat 102 dari 180
negara yang diukur IPK-nya. Manajer Departemen Riset TII, Wawan Suyatmiko
mengatakan,turunnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia disebabkan lemahnya penegakkan hukum
dan maraknya korupsi politik.

Menteri Koordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menyebutkan, salah satu
penyebabnya adalah pengurangan hukuman yang diberikan Mahkamah Agung (MA) kepada para
koruptor. Menurutnya, penurunan itu ada kaitannya dengan banyaknya peristiwa peradilan yang
membebaskan,atau memotong masa hukuman koruptor. Sementara Lembaga Pemantau Korupsi,
ICW menilai turunnya IPK Indonesia salah satunya disebabkan kebijakan pemerintah dan DPR yang
merevisi UU KPK.

Menurut saya, kasus korupsi yang terjadi di Indonesia sangat menghawatirkan begitu juga dengan
penegakkan hukum tentang korupsinya. Penegakan hukum tentang korupsi di Indonesia sangat
lemah, karena menurut saya hukuman yang diberikan pengadilan kepada koruptor di Indoensia
sangat tidak sebanding dengan apa yang para koruptor lakukan. Dan pantas saja jikalau Mentri
Mahfud MD menyebutkan salah satu penyebab turunnya IPK yaitu pengurangan hukuman yang
diberikan oleh MA. Pemerintah juga seharusnya segera melakukan penetapan terhadap UU KPK. Dan
juga menurut saya, turunnya skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia harus dipandang serius dan
menjadi koreksi bagi kebijakan pemberantasan korupsi di tanah air.

Saya setuju dengan pendapat nazla , bahwa kondisi kasus korupsi di Indonesia sangat
mengkhawatirkan dimana banyak oknum-oknum pejabat serakah sehingga menyalahgunakan
kekuasaannya untuk melakukan Tindakan korupsi. Dan penegakan hukum mengenai korupsi
juga masih sangat lemah. Ditambah lagi MA melakukan pengurangan hukuman kepada para
koruptor. Dan itu menjadikan salah satu penyebab menurunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Indonesia. Dan juga penyebab penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pemberantasan
korupsi di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai