Gerbang Logika
Gerbang Logika
GERBANG LOGIKA
I. KISI-KISI
1. Gerbang Logika Dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, EXOR, EXNOR)
2. AStable Multi Vibrator (ASMV) dan MonoStable MultiVibrator (MSMV)
3. BiStable Multi Vibrator (SR-FF, JK-FF, D-FF, T-FF, LACTH, MEMORY)
4. DECODER, ENCODER, MULTIPLEXER, DEMULTIPLEXER
5. REGISTER, COUNTER, TIMER
6. Aritmathic Logic Unit (ADDER, SUBBTRACTOR, MULTIPLIER)
Rangkaian digital yaitu rangkaian yang hanya mempunyai input dan output dengan dua keadaan
saja yaitu 5V dan 0V. Keadaan itu sering digambarkan sebagai logika Tinggi (High) dan logika
Rendah (Low). Untuk memudahkan perancangan digital dipakai aljabar khusus yang disebut aljabar
Boole, dimana logika tinggi sebagai 1 dan logika rendah sebagai 0. Dalam praktek sembarang
kondisi yang bisa dinyatakan dengan dua keadaan yang berbeda bisa dinyatakan dengan logika
digital. Contoh,
Bilangan desimal (berbasis 10) mengenal 10 simbol angka dari 0, 1, 2, …, 9. Sehingga angka,
Sistem bilangan digital hanya mengenal dua angka yaitu 1 dan 0, oleh karena itu sembarang angka
juga dinyatakan dengan susunan 1 dan 0. Sistem ini juga dikenal dengan sistem biner (bilangan
berbasis 2). Contoh angka
Menyatakan angka biner tentu akan menyulitkan karena kita hanya melihat deretan angka 0 dan 1
yang panjang sehingg sulit untuk memahami. Untuk itu angka biner sering dinyatakan dengan
angka Hexa-decimal atau sistem bilangan berbasis 16. Sistem ini mempunyai 16 simbol angka
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Tabel konversi sepert berikut:
Satu digit bilangan biner diberi nama bit. Setiap 8 bit diberi nama byte. Untuk menyatakan angka
yang banyak sering diberi imbuhan kilo (K), mega (M) dan giga (G). Tetapi sedikit berbeda dengan
aljabar biasa, karena dalam biner
1 K = 210 = 1 024
1 M = 220 = 1 048 576
1 G = 230 = 1 073 741 824
Output OR hanya akan 0 jika semua input bernilai 0. Yang agak aneh adalah pada kondisi A dan B
= 1 output Y=A+B bukan 2 tetapi 1. Hal ini karena biner hanya tahu bilangan 0 atau 1. Logika ini
betul untuk logika operasi OR.
A B Y=A.B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
A Y=Ā
0 1
1 0
A B Y = A⊕B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Output EX-OR akan 1 jika jumlah input yang berlogika 1 adalah ganjil. Persamaan yang umum bisa
ditulis Y = AB + AB
Gerbang NAND adalah gabungan dari gerbang AND dan NOT, sehingga output NAND adalah
komplemen dari gerbang AND.
Gerbang NOR adah gabungan dari gerbang OR dan NOT sehingga outputnya adalah komplemen
dari gerbang OR.
Hukum Asosiatif
(A + B) + C = A + (B + C)
(AB)C = A(BC)
Hukum Distributif
A (B + C) = AB + AC
A + (B C) = (A + B)(A + C)
Hukum Komutatif
A+B=B+A
AB = BA
Hukum De Morgan
A + B + C + .... = A . B . C . ....
ABC.... = A + B + C + ....
Sifat-sifat tambahan
A + AB = A
A(A + B) = A
A + AB = A + B
A(A + B) = A.B
(A + B)(A + C) = A + BC Buktikan semua!
Gerbang NAND dan NOR memang bisa dibuat dari AND dan OR dengan gerbang NOT. Tetapi
NAND dan NOR dalam praktek paling murah dan mudah dibuat dengan rangkaian transistor (TTL,
Transistor-Transistor Logic). Sehingga sebagian besar chip (IC, Integrated Circuit) terbuat dari
kombinasi NAND dan NOR. Dengan hanya gerbang NAND bisa dibuat gerbang apa saja demikian
juga dengan NOR kita juga bisa membuat gerbang lainya. Hal ini membuat NAND dan NOR
bersifat universal.
≡
≡
Dengan cara yang hampir sama gerbang NOR juga bisa untuk membuat berbagai gerbang lain.
Buktikan, baik dengan aljabar boole maupun dengan percobaan dalam praktikum!
Sembarang fungsi biner sering dinyatakan dalam bentuk persamaan fungsi standard Sum of Product
(SOP) atau standard Product of Sum (POS) untuk mempermudah minimisasi rangkaian. Proses
minimisasi ini penting karena kita bisa membangun fungsi yang sama input dan outputnya tetapi
dengan jumlah komponen gerbang yang lebih sedikit/murah.
Terlihat bahwa rangkaian memerlukan 3 gerbang AND, 2 OR dan 1 NOT sehingga paling tidak
perlu 3 macam IC.
Sering diinginkan untuk menyatakan dalam bentuk Sum of Normal Product (SONP). Bentuk
mensyaratkan setiap suku harus mempunyai semua variabel yang ada. Konversi ke bentuk SONP
dari persamaan terakhir di atas adalah sbb:
f(A,B,C,D) = ACD + ACD + BCD + BD
= ACD( B + B ) + ACD ( B + B ) + BCD( A + A ) + BD ( A + A )(C + C )
= ABCD + AB CD + ABCD + AB CD + ABCD + A BCD +
ABCD + A BCD + ABC D + A BC D
= ABCD + AB CD + ABCD + AB CD + A BCD + A BCD +
ABC D + A BC D
Bentuk ini sering juga disebut standard product atau minterm. Penulisan bentuk minterm yang
sederhana adalah sbb:
Bentuk minterm ini menunjukkan bahwa fungsi akan menghasilkan output 1 jika inputnya adalah
salah satu dari 4, 6, 7, 10, 11, 12, 14 atau 15. Ini bisa dengan jelas terlihat dari tabel kebenaran di
atas, bahwa pada saat input-input itu sama dengan minterm, maka output akan sama dengan 1.
A B C D BD A + C + BD
0 0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 1 0 0
2 0 0 1 0 1 1
3 0 0 1 1 0 1
4 0 1 0 0 0 0
5 0 1 0 1 0 0
6 0 1 1 0 0 1
7 0 1 1 1 0 1
8 1 0 0 0 1 1
9 1 0 0 1 0 1
10 1 0 1 0 1 1
11 1 0 1 1 0 1
12 1 1 0 0 0 1
13 1 1 0 1 0 1
14 1 1 1 0 0 1
15 1 1 1 1 0 1
Terlihat bahwa rangkaian memerlukan 1 gerbang AND, 1 OR dan 2 NOT sehingga paling tidak
perlu 3 macam IC.
Sering diinginkan untuk menyatakan dalam bentuk Product of Normal Sum (PONS). Bentuk
mensyaratkan setiap suku harus mempunyai semua variabel yang ada. Konversi ke bentuk PONS
dari persamaan terakhir di atas adalah sbb:
f(A,B,C,D) = ( A + B + C )( A + C + D )
= ( A + B + C + DD )( A + C + D + BB )
= ( A + B + C + D)( A + B + C + D )( A + B + C + D +)( A + B + C + D )
= ( A + B + C + D)( A + B + C + D )( A + B + C + D +)
Bentuk ini sering juga disebut standard sum atau maxterm. Penulisan bentuk maxterm yang
sederhana adalah sbb:
f(A,B,C,D) = ( A + B + C + D)( A + B + C + D )( A + B + C + D +)
= 0 1 0 0 01 0 1 0 0 0 1
= 4 5 1
f(A,B,C,D) = ∏ M (1, 4, 5)
Bentuk maxterm ini menunjukkan bahwa fungsi akan menghasilkan output 0 jika inputnya adalah
salah satu dari 1, 4 atau 5. Ini bisa dengan jelas terlihat dari tabel kebenaran di atas, bahwa pada
saat input-input itu sama dengan maxterm, maka output akan sama dengan 0.
Peta Karnaugh berguna untuk minimisasi fungsi dari bentuk minterm atau maxterm. Contoh
f(A,B,C) = ∑ m(0, 2, 3, 7). Dengan cara aljabar boole biasa kita dapatkan bentuk minimum sbb,
f(A,B,C) = A B C + A BC + A BC + ABC
= A C ( B + B) + BC ( A + A)
= A C + BC
f(A,B,C) = A B C + A BC + A BC + ABC = A C + BC
Contoh, pemberian nomor kotak dan pengelompokannya untuk 4 hingga 6 variabel terlihat seperti
gambar-gambar berikut:
4 variabel
5 variabel
6 varibel
Contoh
1. Gambarkan peta Karnaugh untuk fungsi f (V,W,X,Y,Z) = ∑m(9, 20, 21, 29, 30, 31).
Buatlah rangkaian dari fungsi f(A,B,C,D) = ∑ m(4, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 15) dan gunakan peta-K
untuk meminimisasi fungsi dan rangkaian. Hasil peta-K adalah sbb:
Jadi, Y = f ( A, B, C , D) = AC + BC + BD
Y = AC + BC + BD
Buat rangkaian fungsi f(A,B,C,D) = ∏ M (1, 4, 5) dan gunakan peta-K untuk meminimisasi fungsi
dan rangkaian. Hasil peta-K adalah sbb:
Jadi, Y = f ( A, B, C , D) = ( A + B + C )( A + C + D )
Fungsi Maxterm bisa diubah ke fungsi minterm atau sebaliknya. Contoh fungsi Maxterm f
(A,B,C,D) = ∏ M (1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 14, 15) akan sama dengan fungsi minterm f (A,B,C,D)
= ∑ m (0, 2, 8, 12, 13).
Input don’t care adalah input yang tidak diperhatikan. Artinya pada kondisi input ini tidaklah perlu
untuk memperhatikan apakah outputnya akan 1 atau 0. Jika input don’t care berguna untuk
melengkapi pembentukan grup, maka perlu untuk melibatkannya. Tetapi input don’t care jika
berdiri sendiri tidak perlu dibuat fungsinya.
Hasilnya adalah:
a. d = 2 dilibatkan utk membentuk grup biru
= BC
b. d = 6 dilibatkan utk membentuk grup hijau
= A BC
c. d = 11 tidak diperhatikan
d. Grup merah = AC D
Jadi, Y = f ( A, B, C , D) = B C + A BC + AC D
Minimisasi dengan peta Karnaugh ada banyak kekurangan: a). tergantung dari ketrampilan kita
untuk mencari pola yang dibuat grup. b). sulit dijamin bahwa grup yang dihasilkan adalah yang
fungsi minimum. c). sulit dilakukan jika variabel lebih dari 6. d). sulit dibuat model pemrograman
komputernya.
Quine-McClusky menemukan cara tabel untuk meminimasi fungsi berdasar pada model kubus.
Memang untuk jumlah variabel 5 atau lebih sangat sulit untuk menggambarnya, tetapi ide minimasi
yang dilakukan adalah sama. Jadi gambar tidak perlu dilakukan dan selanjutnya hanya dibuat tabel
saja.
Langkah-langkah
1. Ubah ke tabel sesuai jumlah bit 1-nya
2. Buat grup antara minterm dengan selisih sebesar 2n (1, 2, 4, 8, 16, dst)
3. Tuliskan grup dalam tabel Kubus-1
4. Centang mana yang bisa digrup dan tidak (Beri tanda bintang jika tidak masuk grup untuk
mendapatkan prime implicant)
5. Dari tabel Kubus-1 lakukan peng-grup-an lagi menjadi tabel Kubus-2 dst.
0 2 3 6 7 8 9 10 13
*0,2,8,10 (2,8) √ √ √ √
*2,3,6,7 (1,4) √ √ √ √
8,9 (1) √ √
*9,13 (4) √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Contoh. f (A,B,C,D,E) = ∑ m (0, 6, 8, 10, 12, 14, 17, 19, 20, 22, 25, 27, 28, 30)
0 6 8 10 12 14 17 19 20 22 25 27 28 30
*8,10,12,14 √ √ √ √
*6,14,22,30 √ √ √ √
12,14,28,30 √ √ √ √
*17,19,25,27 √ √ √ √
*20,22,28,30 √ √ √ √
*0,8 √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Prinsipnya, input don’t care tetap diikutkan dalam konversi tabel menjadi Kubus-1, Kubus-2 dst,
tetapi tidak diikutkan dalam tabel prime-implicant.
0 7 8 10 12
*0,2,8,10 √ √ √
2,6
*8,12 √ √
*6,7 √
10,11 √
√ √ √ √ √
Penyelesaian dengan cara tabel terlihat seperti tabel di bawah. Cara tabel adalah hampir sama persis
seperti untuk model fungsi SOP. Yang berbeda hanyalah penulisan hasil minimisasi dari prime-
implicant menjadi model fungsi POS.
f (A,B,C,D) = (0,1,4,5)
=0+x+0+x
= A+C
0 1 4 5
*0,1,4,5 √ √ √ √
1,3 √
3,11
5,15
√ √ √ √
Contoh
Suatu data dikodekan dalam 5 bit. Buatlah rangkaian untuk mendeteksi kode yang benar, dimana
kode yang benar mempunyai ketentuan sbb: a). Kode paling tidak mempunyai bit 1 minimal 2 buah
b). Kode hanya mempunyai angka yang berada antara 5 hingga 25 c). Kode adalah benar jika
bernilai genap.
Jawab. Dari ketentuan yang ada dapat dibuat tabel kebenaran sbb:
A B C D E Y
0 0 0 0 0 0 x
1 0 0 0 0 1 x
2 0 0 0 1 0 x
3 0 0 0 1 1 x
4 0 0 1 0 0 x
5 0 0 1 0 1 0
6 0 0 1 1 0 1
7 0 0 1 1 1 0
8 0 1 0 0 0 0
9 0 1 0 0 1 0
10 0 1 0 1 0 1
11 0 1 0 1 1 0
12 0 1 1 0 0 1
13 0 1 1 0 1 0
14 0 1 1 1 0 1
15 0 1 1 1 1 0
16 1 0 0 0 0 0
17 1 0 0 0 1 0
18 1 0 0 1 0 1
19 1 0 0 1 1 0
20 1 0 1 0 0 1
A B C D E Y
21 1 0 1 0 1 0
22 1 0 1 1 0 1
23 1 0 1 1 1 0
24 1 1 0 0 0 1
25 1 1 0 0 1 0
26 1 1 0 1 0 x
27 1 1 0 1 1 x
28 1 1 1 0 0 x
29 1 1 1 0 1 x
30 1 1 1 1 0 x
31 1 1 1 1 1 x
27,31 (4) √
5 31 11111 √ 29,31 (2) √ *26,27,30,31 (1,4)
30,31 (1) √ *28,29,30,31 (1,2)
6 10 12 14 18 20 22 24
*2,6,10,14,18,22,26,30 √ √ √ √ √
*4,6,12,14,20,22,28,30 √ √ √ √ √
0,1,2,3
0,2,4,6 √
*24,26,28,30 √
26,27,30,31
28,29,30,31
√ √ √ √ √ √ √ √