Anda di halaman 1dari 2

 Resensi Novel Pudarnya Pesona

Cleopatra

Novel “Pudarnya Pesona Cleopatra”

Resensi Buku “Pudarnya Pesona Cleopatra”


Novel mini pertama dengan judul “Pudarnya Pesona Cleopatra”
Pada novel mini pertama ini menceritakan tentang kisah perjodohan seorang pria yang
merupakan lulusan Al-Azhar Cairo, namun ternyata pria ini jatuh cinta dengan gadis mesir
yang cantik seperti Ratu Cleopatara. Ternyata impiannya untuk mempersunting gadis Mesir
sirna karena ibunya menjodohkannya dengan putri sahabatnya yang merpoakan gadis
Jawa bernama Raihanna, meskipun tidak secantik Cleopatra namuan gadis ini hafal Al-
Quran.

Waktu berganti, bulan berganti bulan, kedewasaan Raihanna dan bakti Raihanna pada
suaminya ternyata tidak mampu meluluhkan hati suaminya yang masih mengidolakan
kecantikan gadis Mesir. Sang pria tetap menjalani kehidupan pernikahannya dengan
Raihanna sebagai wujud bakti pada ibunya. Satu tahun pernikahannya, Raihana hamil dan
tidak menyurutkan Raihana untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri yang
berbakti. Karena usia kehamilan Raihana yang sudah berumur satu bulan, maka Raihana
meminta izin untuk tinggal bersama ibunya sampai proses kelahiran anaknya.

Sejak Raihanna tinggal bersama ibunya, sang suami merasa terbebas, dan tetap masih
mengkhayalkan dan mengharapkan bisa memiliki istri seperti wanita Mesir yang cantik
dengan wajah seperti Cleopatra. Hari berganti hari, pernikahan yang dijalaninya tetap
terasa hambar, dan pada suatu ketika saat melakukan perjalan dinas, seorang rekannya,
Pak Agung menceritakan tentang pahitnya menikah dengan wanita Mesir, hal ini
menjadikan pudarnya pesona wanita Mesir yang selalu membayanginya.

Sejak saat itu, bayangan Raihana terlintas dibenaknya, Sang suami pun segera pulang,
namun betapa menyesalnya, ternyata takdir berkata lain, Raihanna dan bayi yang
dikandungnya meninggal akibat pendarahan saat persalinan.

 Kelebihan Novel Pudarnya Pesona Cleopatra

Seperti yang disampaikan sebelumnya, novel ini memberikan cerita yang sarat makna yang
menceritakan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan dengan Islam dalam
membangun jiwa menuju ke arah yang lebih baik.

Terdapat beberapa hikmah yang bisa diambil dari dua cerita mini tersebut, sebagai berikut:

Pada novel mini pertama dengan judul “Pudarnya Pesona Cleopatra”, memberikan hikmah:

 Seperti Raihanna yang mencintai seseorang walaupun bagaimanapun dirinya.


 Sayangilah istri yang sudah menemani, apalagi seorang istri yang salehah yang menerima
suami apa adanya.
 Jangan menilai wanita dari kecantikannya saja, karena sesungguhnya kecantikan batin lebih
berharga daripada kecantikan lahiriah yang sering menipu .

 Kekurangan Novel Pudarnya Pesona Cleopatra

Sama halnya dengan novel karya Habiburrahman El. Shirazy sebelumnya, kisah dalam
novel Pudarnya Peona Cleopatra ini bisa dikatakan tidak ada kekurangan. Hanya pada sesi
cerita kedua yang tidak terdapat kejelasan cerita lanjutan apa yang terjadi dengan Pak Haji
Cosmas dan Roger setelah Ayah Niyala sanggup membayar hutangnya.

Itu dia, sedikit resensi novel “Pudarnya Pesona Cleopatra”, semoga bermanfaat, menghibur
dan menginspirasi kita semua. 

Anda mungkin juga menyukai