O
L
E
H
Nama Kelompok :
Nisrina A. Nahumarury
Musliha Marasabessy
Nizam Sahila Kipuw
Rifky Sabil Tiakoly
Nur Afiah
Kelas : XII-IA-1
Tugas : Kimia
Tujuan
a. Dari Percobaan “Kenaikan titik didih” bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat terlarut
(Volatile) dan (non volatile), Konsentrasi larutan serta jenis zat terlarut (elektrolit dan non
elektrolit) terhadap kenaikan titik didih larutan.
b. Dari Percobaan “ Penurunan titik beku “ bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang
ditentukan pada penurunan titk beku suatu larutan oleh konsentrasi zat yang terlarut,
konsentrasi larutan serta jenis zat terlarut ( elektrolit dan non elektrolit ) terhadap penurunan
titik beku.
Landasan Teori
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama
dengan tekanan luar. Adapun yang dimaksud dengan titik didih normal. Yaitu titik didih pada
tekanan 76 mH6, misalnya titik didih normal air adalah 100c. Apabila pada pelarut murni kita
tambahkan sejumlah zat terlarut yang tidak mudah menguap, tekanan uap jenuh larutan akan
mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan titik didih larutan mengalami kenaikan.
Selisih antara titik didih larutan dan itik didih pelarut murni disebut kenaikan didih ().
Menurut hukum Rault, besarnya kenaikan titik didih larutan larutan sebanding dengan hasil
kali molalitas larutan (m) dengan kenaikan titik didih molai (Kb)
Ket
M : molalitas
Titik beku normal suatu zat pada saat meleleh atau membeku pada tekanan I atm. Jika suatu
zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga membentuk larutan, titik beku larutan
mengalami penurunan .
Ket
M : Molalitas
Tb = Tb – Tb Tb =
Tb = =
NaCl = Na + cl =
i = 1 + ( n-1) a
i = 1 + ( 2-1 ) 1
i =2
2. karena titik didih larutan nacl adalah larutan elektrolit, sedangkan larutan glukosa adalah
larutan non elektrolit.
3. Sifat koligatif dari larutan elektrolit bergantung pada jumlah zat terlarut yang terdiosiasi
sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi disbanding non elektrolit. Sedangkan sifat koligatif
dari larutan non elektrolit memiliki nilai yang lebih rendah dikarenakan tidak terjadi disosiasi
pada larutan non elektrolit.
4. Dari hasil percobaan “kenaikan titik didih” dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh jenis zat terlarut volatik
menyebabkan kenaikan titik didih, sedangkan pada jenis zat terlarut
volatik tidak terjadi kenaikan titik didih.
b. Dipengaruhi oleh konsentrasi larutan , semakin konsentrasi larutan
( molalitas ) maka semakin besar kenaikan titik didih larutan .
Pertanyaan
1. Untuk menurunkan titik beku es , karena setelah ditambah garam suhu menjadi lebih
dingin lagi .
2. Karena larutan garam titik didih lebih tinggi yang merupakan larutan elektrolit sehingga
memiliki jumlah zat terlarut lebih banyak daripada glukosa yang merupakan larutan non
elektrolit .
3. Tf = Tf . Tf
Tf = M. I Tf =
Nacl = Na + Cl = -5 . 0,2 .2
i = 1 + ( n-1 )a = -2 / m
= 1 + ( 2-1 )1
=2
4. Dari hasil percobaan “penurunan titik beku lasrutan” sifat koligatif larutan elektrolit
bergantung pada jumlah zat terlarut yang terdiosiasi sehingga memiliki nilai yang lenih
tinggi dibanding non elektrolit , sedangkan sifat koligatif dari larutan non elektrolit
memiliki nilai yang lebih rendah karena tidak terjadi diosiasi pada larutan non elektrolit.
5. Titik beku larutan akan menjadi semakin besar . hal ini dikarenakan terdapat partikel-
pertikel pada zat terlarut diantara molekul-molekul pelarut.
- Larutan Nacl yang memiliki konsentrasi + m titik bekunya lebih rendah daripada
lrutan Nacl yang konsentrasinya 2m.
- Kenaikan titik beku juga dipengaruhi oleh zat terlarut . dala praktikum ini ditunjukan
bahwa penurunan titik beku pada larutan elektrolit lebih besar dibandingkan dengan
larutan non elektrolit.
Tabel kenaikan titik didih larutan
Larutan Suhu ( C )
Aquades 100 C
Nacl 101 C
Gula 95 C
Gula 0,2 M 0 c 0 c 0c