KEBIDANAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan aspek-aspek sosial budaya dalam kesehatan khusus dalam pelayanan kebidanan.
B. MATERI
1. Aspek Sosial Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan Anak
a. Tradisi pemberian makanan pada keluarga
Salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi kesehatan bayi adalah makanan
yang diberikan. Dalam setiap masyarakat ada aturan-aturan yang menentukan kuantitas, kualitas dan
jenis-jenis makanan yang seharusnya dan tidak seharusnya dikonsumsi oleh anggota-anggota suatu
rumah tangga, sesuai dengan kedudukan, usia, jenis kelamin dan situasi-situasi tertentu. Misalnya,
ibu yang sedang hamil tidak diperbolehkan atau dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tertentu;
ayah yang bekerja sebagai pencari nafkah berhak mendapat jumlah makanan yang lebih banyak dan
bagian yang lebih baik daripada anggota keluarga yang lain atau anak laki-laki diberi makan lebih
dulu daripada anak perempuan. Walaupun pola makan ini sudah menjadi tradisi ataupun
kebiasaan,namun yang paling berperan mengatur menu setiap hari dan mendistribusikan makanan
kepada keluarga adalah ibudengan kata lain ibu mempunyai peran sebagai gate-keeper dari keluarga.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi cara-cara pendekatan sosial, budaya dalam praktik kebidanan.
B. MATERI
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di era globalisasi sekarang ini
dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek
sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian
ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya
dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi
mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit,
kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap
kesehatan ibu dan anak.
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus siap fisik maupun mental, karena
tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan pedesaan mempunyai
tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat yang mempunyai dampak negatif
tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah pola pikir ataupun sosial budaya masyarakat.
Apalagi masalah proses persalinan yang umum masih banyak menggunakan dukun beranak.
Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah kemiskinan, pendidikan
rendah, dan budaya. Karena itu, kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi bersama masyarakat
menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki bidan.
Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat perlu mempelajari
sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan,
adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
Kesenian tradisional
Kesenian tradisional adalah kesenian yang dipegang teguh pada norma dan adat kebiasaan,yang
ada secara turun menurun atau kesenian baru,hasil dari pengembangan kebudayaannya.
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang di anugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara
naluriah. Memerlukan prantara budaya, untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam
kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Maksud dari menyatakan rasa
seni secara aktif adalah seseorang jika memiliki suatu rasa seni, harus dikembangkan atau
diapresikan kepada orang lain agar bermanfaat bagi orang lain. Agar rasa seni tersebut dapat
disalurkan atau diberikan kepada orang lain supaya rasa seni yang dimiliki dapat bermanfaat bagi
orang lain.
Dalam kegiatan apresiatif, maksudnya yaitu mengadakan suatu pendekatan terhadap kesenian
seolah – olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Kesenian sebagai karya kasat
mata, perwujudannya itu adalah merupakan wadah seseorang dalam pembabaran ide yang
bersifat batiniah dalam mengadakan pendekatan terhadap kesenian seluruh panca indera kita,
khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asiknya terhadap bentuk
kesenian itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya, yang bersifat
lahiriah untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya kesenian itu, serta ide yang
melatar belakangi kehadirannya.
Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadap kesenian, kita tidak cukup hanya bersimpati
terhadap kesenian itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara empati. Empati berasal dari kata yunani
berarti merasa sama. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati berarti kita
menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
10 | H a n d o u t s o s i a l b u d a y a
a. Apresiasi Seni
Apresiasi Seni adalah kesadaran akan nilai seni yang meliputi pemahaman dan kemampuan
untuk menghargai karya seni, seseorang yang memiliki rasa apresiasi seni berarti orang
tersebut memiliki kesadaran akan nilai dari sebuah karya seni sehingga orang tersebut mampu
menghargai karya seni tersebut Yang menjadi sumber apresiasi seni adalah :
1) Kepekaan eksistensi yang berkembang pada diri masing-masing, yang tidak disadari
sesuai dengan lingkungan yang membinanya.
2) Pengetahuan kesenian yang meliputi pengetahuan mengenai karya seni, sejarah seni,
perkembangan kesenian dan estetika manusia. Hakikat karya seni adalah wujud dari hasil
dan usaha untuk mengungkapkan gagasan persepsi citreu pemecahan bentuk dan
penemuan-penemuan baru. Hakekat karya seni adalah wujud dari hasil dan usaha.
b. Peranan Seni
Seni memliki beberapa peranan, diantaranya :
1) Seni sebagai kebutuhan berarti seni merupakan salah satu dari beberapa kebutuhan bagi
manusia yang perlu dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan hidup maka manusia
melengkapi dirinya dengan berbagai perlengkapan dan peralatan sebagai penunjang atau
pelengkap untuk penyempurnaan pekerjaannya.
2) Seni sebagai ungkapan gagasan dan alat komunikasi
a) Sebagai ungkapan gagasan berarti seni dapat digunakan untuk mengungkapkan buah
pikiran dalam suatu wujud, yang nyata dan dapat ditanggapi atau dipergunakan oleh
orang lain.
b) Alat komunikasi berisi pesan yang diinformasikan pada orang lain, dan masyarakat
baik dalam bentuk buah pikiran, perasaan, maupun segala harapan dapat juga berupa
pernyataan kritik, ketidaksetujuan atau ketidaksepahaman biasanya diungkapkan
dalam bentuk karton dan nyanyian dalam drama modern.
c) Kesenian Sebagai Pembentuk Peradaban Manusia, Kesenian dalam kehidupan
manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab, agar kehidupan
manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi luhur.
3) Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik kebidanan, seni dapat digunakan
sebagai media dalm melakukan pendekatan kepada masyarakat, Seorang petugas bisa
menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya:
a) Dengan Kesenian wayang kulit : Melalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan
kesehatan yang ditampilkan di awal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan, dapat
diisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pesan-pesan yang telah
disampaikan di awal pertunjukan atau pertanyaan – prtanyaan yang diberikan oleh
penonton.
b) Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan kesehatan dalam bahasa
daerah setempat.
4) Kesenian sebagai seni terapi
Kesenian sebagai terapi pada kejiwaan,sebagai pelipur rala. Kita ketahui kehidupan
zaman sekarang ini permasalahan semakin kompleks, tubuh dan jiwa manusia
mempunyai batas untuk dapat mengatasinya. Untuk itu dengan seni diharapkan akan
memberikan dampak positif dalam mengatasi stress tersebut baik stres fisik maupun
batin. Misalnya dengan menyanyi, menciptakan lagu, seni memahat patung, dll.
11 | H a n d o u t s o s i a l b u d a y a
yang disebut Bale Agung, dan berhak mengikuti rapat - rapat desa yang diadakan secara teratur
pada hari tetap.
Cara Cara Pendekatan Bidan dalam wilayah Banjar Bali Para bidan mempunyai berbagai
cara untuk pendekatan diantara nya :
1) menggerakan dan membina peran serta masyarat dalam bidang kesehatan dengan melakukan
penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan dan masalah kesehatan setempat.
2) Pemerintah memberikan ,menerapkan dan menjalalnkan PosKesDes (pos kesehatan Desa)
yang ditujukan kepada seluruh masyarakat setempat sampai kedaerah pedalaman.
3) Penyuluhan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
4) Membina dan memberikan bimbingan (peran bidan sebagai pendidik).Bersama sampa Kelas
3.
b. Pendekatan dalam sistem Paguyuban
Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para warganya di warnai
dengan hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan , bersifat batiniah dan kekal serta jauh dan
pamri- pamri ekonomi.
Ø Pelayanan Kebidanan dengan pendekatan paguyuban
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan -
pendekatan khususnya paguyuban. untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khusisnya calon bidan
agar mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatan peran aktif
masyarakakt agar masyarakat sadar pentingnya kesehatan. misalnya saja denagn mengadakan
kegiatan posyandu di puskesmas .
Ø Ciri - ciri Paguyuban
1. Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2. Private : hubungan bersifat pribadi .
3. Exclusive : bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk "kita" saja dan tidak untuk orang lain
diluar kita.
Ø Ciri - Ciri umum
1. adanya hubungan perasaan kasih sayang
2. adanya kenginan untuk meningkatkan kebersamaan
3. Hubungan kekeluargaan masih kental
4. sifat gotong royong masih kuat
Ø Tipe Paguyuban Memiliki tiga tipe di masyarakat yaitu:
1. Paguyuban karena ikatan darah Yaitu paguyuban berdasarkan keturunan. contoh kelompok
kekeluargaan,keluarga besar.
2. Paguyuban karena tempat Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang yang berdekatan tempat
tinggal.Contoh arisan RT,RW,dan karang taruna.
3. Paguyuban karena jiwa pikiran Yaitu paguyuban yang terdiri dari orang - orang yang tidak
punya hubungan darah atau tempat tinggalnya tidak berdelatan tetapi mereka mempunyai
jiwa dan pikiran yang sama. contohnya organisasi.
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan
khususnya paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon bidan agar mengetahui
dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat agar masyarakat
sadar pentingnya kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan posyandu di puskesmas
puskesmas.
Posyandu merupakan suatu forum komunikasi alih teknologi dan sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini
MANFAAT POSYANDU
a. sebagai sarana pelayanan terdekat di masyarakat dan mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.
b. Sebagai sarana pendidikan dan pelatihan bagi,masyarakat dalam pembentukan kader leader dari
masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
c. Memberikan nilai strategis untuk pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
d. Mendorong peran serta masyarakat sehingga aktif dalam meningkatkan kesehatan.
12 | H a n d o u t s o s i a l b u d a y a
5 Meja Posyandu
a. Meja pertama pendaftaran
b. Meja kedua penimbangan
c. Meja ketiga pencatatan
d. Meja keempat penyuluhan
e. Meja kelima pelayanan
Komponen tambahan
• Teknik terapeutik dijelaskan sebagai proses komunikasi yang menguntungkan atau mendorong
pertumbuhan dan penyembuhan. Hal ini diukur dengan indikator: mendengarkan secara aktif,
penyelidikan, klarifikasi,humor, sikap tidak menghakimi, mendorong, fasilitas / mempermudah dan
memberikan permisi/izin.
• Pemberdayaan adalah suatu proses memberipower kekuatan dan penguatan. Bidan melalui
penampilan dan pendekatan akan meningkatkan energi dan sumber dari dalam diri klien.indikatornya
antara lain : penguatan/penegasan (affirmation), memvalidasi, meyakinkan kembali, dukungan
(support).
• Hubungan lateral diartikan sebagai : bidan meningkatkan interaksi yang mempunyai ciri keterbukaan
(self of opennes), saling menghargai di antara bidan dan klien, indikator hubungan lateral adalah :
kesejajaran, empati, berbagi pengalaman /perasaan.
13 | H a n d o u t s o s i a l b u d a y a