Anda di halaman 1dari 2

BAB II

Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami


perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi
dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri.
Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan
keperawatan yang professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan perkembangan
tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan keperawatan
dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya” (cybernet), dimana
semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin
banyaknya website di bidang kesehatan.

Perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi informasi berdampak


terhadap dunia kesehatan, dimana penggunaan teknologi informasi dapat
dimanfaatkan sebagai sarana dalam mendukung perkembangan pelayanan
kesehatan. Kompilasi data estimasi pengguna Internet di Indonesia dari berbagai
sumber mencapai sedikitnya 45 juta pada akhir tahun 2010 dan menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) optimistik akan mencapai 60 juta
terutama karena didorong oleh trend mobile access. Kompilasi data survey pasar
menunjukkan Indonesia memiliki rasio kepemilikan perangkat akses internet
tertinggi, kenaikan jumlah gadget paling banyak dan penurunan tarif layanan
(termasuk paket data Internet) paling tajam di kawasan ASEAN walau di tengah
isu resesi ekonomi (Salahuddien, 2011).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam


bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah
mendorong terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih
dikenal dengan nama telenursing. Telenursing terjadi ketika perawat menemukan
kebutuhan kesehatan klien melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi,
menggunakan informasi, komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing
memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang
jauh dari pelayanan (under-serviced) dan area remote seperti halnya memudahkan
monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan
kronis (Bauer, 2001).

Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang tinggi karena
beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan angka
penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan
kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu
menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan
menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit. Layanan kesehatan khususnya
keperawatan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informatika
(internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat. Masyarakat atau pasien tidak
perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan
kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan juga semakin pendek.
Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan kontak via internet atau melalui video
converence untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan bahkan
sampai pengobatan (Goran, 2010).

Anda mungkin juga menyukai