(Disusun : Arman)
Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang lingkup bidang psikologi atau
bagaimanapun juga membicarakan masalah belajar ialah membicarakan sosok manusia. Ini
dapat diartikan bahwa ada beberapa ranah yang harus mendapat perhatian. ranah-ranah itu
ialah ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Akan tetapi manusia sebagai
makhluk yang berpikir, berbeda dengan binatang. Binatang adalah uga makhluk yang dapat
diberi pelajaran, tetapi tidak menggunakan pikiran dan akal budi. Ivan Petrovich Pavlov, ahli
psikologi Rusia berpengalaman dalam melakukan serangkaian percobaan. Dalam percobaan
itu ia melatih anjingnya untuk mengeluarkan air liur karena stimulus yang dikaitkan dengan
makanan. Proses belajar ini terdiri atas pembentukan asosiasi (pembentukan hubungan antara
gagasan, ingatan atau kegiatan pancaindra) dengan makanan. Proses belajar yang
digambarkan seperti itu menurut Pavlov terdiri atas pembentukan asosiasi antara stimulus dan
respons refleksif.
Dasar penemuan Pavlov tersebut, menurut J.B. Watson diberi istilah behaviorisme.
Watson berpendapat bahwa perilaku manusia harus dipelajari secara objektif. la menolak
gagasan mentalistik yang bertalian dengan bawaan dan naluri. Watson menggunakan teori
classical conditioning untuk semuanya yang bertalian dengan pembelajaran. Pada umumnya
ahli psikologi mendukung proses mekanistik. Maksudnya kejadian lingkungan secara
otomatis akan menghasilkan tanggapan.
Proses pembelajaran itu bergerak dengan pandangan secara menyeluruh dari situasi
menuju segmen (satuan bahasa yang diabstraksikan dari kesatuan wicara atau teks) bahasa
tertentu. Materi yang disajikan mirip dengan metode dengar ucap. Metode kognitif melihat
belajar sebagai salah satu proses pemerolehan pola-pola fonologis, gramatikal dan leksikal
dari bahasa yang dijadikan sasaran. Metode ini mampu menumbuhkan pemahaman
intelekstual pada pembelajar tentang bahasa yang dipelajari sebagai suatu sistem. Konsep-
konsep behavioristik diganti dengan pembelajaran kaidah, latihan bermakna, dan kreativitas.
Menurut Stern (1983:47) tata bahasa transformasional dan psikologi kognitif
merupakan landasan utama.Pengajaran bahasa komunikatif berdasarkan prinsip bahwa
kegiatan yang melibatkan- komunikasi yang sesungguhnya dan digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang bermakna akan meningkatkan proses pembelajaran (Rogers
1986:72)
71
Apakah sebenarnya pembelajaran itu ?
1. Pembelajaran adalah mengalami
2. Mengalami dapat diartikan menghayati sesuatu situasi yang aktual.
3. Penghayatan akan menimbulkan respons-respons tertentu dari pihak pembelajar.
4. Pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan seperti menjadi
dewasa pola perilaku dan akan menambah informasi
Ada berjenis-jenis pembelajaran. Akan tetapi pada dasarnya satu dan yang lain sedikit
banyak mempunyai persamaan fokus keterampilan dan kecakapan motorik dan displin
diri.
Jenis-jenis belajar dalam dunia pendidikan sebagai berikut.
72
2. Pembelajaran fakta, informasi dan pengetahuan
Jenis pembelajaran ini digunakan untuk mengenal dengan melihat fakta, informasi
atau pengetahuan. Bentuk pembelajaran ini mementingkan latihan, hafalan, pengertian
dan teknik-teknik tertentu.Contoh : Seperti pada pembelajaran bidang studi sosial,
termasuk bahasa memerlukan latihan, hafaian, pemahanam dan teknik-teknik tertentu,
3. Pembelajaran Sikap
Jenis pembelajaran ini dilaksanakan dengan berbagai cara untuk mengetahui
sesuatu dan merealisasi sikap. Pembelajaran Sikap termasuk pembelajaran norma dan nilai
dengan cara identifikasi, interaksi kelompok, interaksi antar pribadi dan komunikasi.
Kadang-kadang dalam interaksi dan komunikasi di pembelajaran sikap merupakan
dinamika untuk berturut secara normatif, berbuat menyikapi sesuatu yang dihadapi pada
saat-saat tertentu, Contoh: Pembelajaran disiplin, sopan santun, liidup bersih, sehat;
pembelajaran ini merupakan dinamika untuk berbuat secara normatif, menghargai orang
lain yang layak dihormati dan lain sebagainya.
5. Pembelajaran Transfer
Jenis pembelajaran ini digunakan begi seseorang yang akan memindahkan suatu
konsep, prinsip dari yang telah dipelajari ke bidang lain.Contoh: Seseorang mempelajari
bahasa Inggris untuk kepentingan bidang studi lain dengan maksud agar kita membaca
leteratur dalam bahasa Inggris atau dengan mengikuti pembicaran orang
73
6. Pembelajaran Apresiasi
Jenis pembelajaran ini untuk memperoleh atau mengembangkan apresiasi atas
hasil karya-karya tertentu. Pembelajaran apresiasi membutuhkan penghayatan, perasaan
yang mendalam.Contoh : Bidang studi kesenian lebih sering memerlukan apresiasi demi
peningkatan respon dan minatnya.
74
Pembelajaran memisahkan dan merangkai dua atau lebih respon verbal (ucapan
kata) dalambentuk hubungan dua kata atau kalimat. Contoh : Kata “rumah” dan “sakti”.
Jika dirangkaikan menjadi sebuah kata menjadi rumahsakit yang berarti hospital. Kalau
dirangkai dalam kaiimat menjadi Adikku tidur mdirumah karena sakit.
f. Concept Learning
Pembelajaran konsep untuk .memperoleh suatu konsep dengan jalan mengenal
perbedaan secara pasti antara suatu objek dengan objek yang lain.Contoh : Pembelajaran
konsep “binatang reptil” dan”binatang mamalia”
g. Rule Learning
Pembelajaran ini merupakan hubungan dua konsep atau lebih sehingga disebut
enggabungan konsep.Contoh : Konsep: meja, kamar, makan; kalau digabungkan kita
peroleh: meja tulis, kamar mandi, makan pagi.
75