Anda di halaman 1dari 2

Inteferensi Leksikal

Interferensi leksikal dari bahasa asing merupakan interferensi pada bidang makna dimana
penutur menggunakan potongan istilah-istilah bahasa asing yang digunakan secara bersamaan
dalam sistem tata bahasa Indonesia (S., 2013, 13). Interferensi Leksikal yang terjadi berupa kata
dasar maupun kata berimbuhan yang dilakukan oleh pengarang dalam karangan tersebut terbagi
atas 6 kelas kata, yaitu: (1) nomina atau kata benda, (2) verba atau kata kerja, (3) adjektiva atau
kata sifat, (4) adverbia atau kata keterangan, (5) pronomina atau kata ganti, (6) konjungsi atau
kata sandang dan (7) interjeksi atau kata seru.

a. Leksikal dari Bahasa Asing

Data 1 (Saranghaeyo) : Sarangheyo, aku cinta padamu

Analisis : Sarangheyo adalah ungkapan dalam bahasa Korea yang artinya aku cinta
padamu.

Data 2 (Abah Ema) : I don’t crying di depanmu

Analisis: I don’t crying berasal dari bahasa Inggris yang artinya aku tidak menangis. I
berarti saya yang merupakan nomina. Don’t berarti jangan yang merupakan verba.
Crying berarti menangis yang merupakan verba dan mendapat sufiks -ing. Secara
keseluruhan kalimat ini dalam bahasa Indonesia berarti aku tidak menangis di depanmu.

Data 3 (Abah Ema) : I want to angkatkan derajat mother

Analisis: I want to berasal dari bahasa Inggris yang artinya aku ingin. I berarti saya yang
merupakan nomina. Want berarti ingin yang merupakan verba. Mother yang berarti ibu
dalam bahasa Inggris, yang merupakan nomina. Secara keseluruhan kalimat ini dalam
bahasa Indonesia berarti aku ingin mengangkat derajat ibu.

Data 4 (Prikitiew Bye Bye) : Aku mau cabut and goodbye

Analisis: and goodbye berasal dari bahasa Inggris yang artinya dan selamat tinggal. And
berarti dan, sedangkan goodbye adalah ungkapan bahasa Inggris untuk menyatakan
bahwa kita tidak akan bertemu dalam waktu yang lama.

b. Leksikal dari Bahasa Daerah

Data 1 (Saranghaeyo) : Teu nanaon, biarkanlah

Analisis: Teu nanaon adalah ungkapan dari bahasa Sunda yang berarti tidak apa-apa.

Data 2 (Abah Ema) : Beurang peuting siang dan malam

Analisis : Beurang peuting adalah ungkapan yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti
siang dan malam.
Data 3 (Ko-rup-sih) : Alah kepala aku pusing lieur

Analisis : Lieur adalah ungkapan yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti pusing atau
sakit kepala.

S., A. W. D. (2013). INTERFERENSI FONOLOGI, MORFOLOGI, DAN LEKSIKAL

DALAM KOMUNIKASI FORMAL MAHASISWA SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA. Skriptorium, 1(3), 6-15.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-skriptoriumba7cf0299afull.pdf

Anda mungkin juga menyukai