i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Teknis Penulisan Laporan Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Rumah Sakit Anwar Medika (STIKES RSAM) memuat berbagai ketentuan format
penulisan yang harus menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menyusun Tugas Akhir. Buku
Pedoman Teknis Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai dasar dalam penulisan
Skripsi bagi mahasiswa S1 Farmasi, dan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa DIII Teknologi
Laboratorium Medik dan DIII Farmasi.
Demikian sekilas mengenai Pedoman Teknis Penulisan Laporan Tugas Akhir Mahasiswa
STIKES RSAM. Semoga menjadi perhatian bagi seluruh sivitas akademika STIKES RSAM
yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di lingkungan kampus STIKES RSAM.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
4.3 Penulisan Bagian Inti ............................................................................................... 29
4.3.1 BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 29
4.3.2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 30
4.3.3 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31
BAB V SISTEMATIKA PENULISAN ………….. ..................................................... 33
5.1 Sistematika Penulisan ……… ................................................................................. 33
5.2 Penulisan Bagian Awal ........................................................................................... 34
5.2.1 Halaman Sampul Depan ............................................................................... 34
5.2.2 Halaman Judul ............................................................................................ 35
5.2.3 Halaman Pengesahan .................................................................................. 35
5.2.4 Halaman Pernyataan Orisinal ……... ......................................................... 35
5.2.5 Kata Pengantar ............................................................................................ 35
5.2.6 Abstrak ....................................................................................................... 35
5.2.7 Daftar Isi ...................................................................................................... 36
5.2.8 Daftar Tabel ................................................................................................ 36
5.2.9 Daftar Gambar ............................................................................................ 36
5.2.10 Daftar Lampiran ......................................................................................... 37
5.3 Penulisan Bagian Inti .............................................................................................. 37
5.3.1 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 37
5.3.2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 38
5.3.3 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 38
5.3.4 BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 40
5.3.5 BAB V PEMBAHASAN ........................................................................... 40
5.3.6 BAB VI PENUTUP .................................................................................... 41
5.4 Penulisan Bagian Akhir .......................................................................................... 41
5.4.1 Daftar Pustaka ............................................................................................. 41
5.4.2 Lampiran ...................................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................................. 44
Lampiran 1 Halaman Sampul Proposal ……………….................................................. 43
Lampiran 2 Lembar Pengesahan Proposal ……… ......................................................... 44
Lampiran 3 Halaman Pengesahan ……… ...................................................................... 45
Lampiran 4 Lembar Pernyataan Orisinal ……… ........................................................... 46
Lampiran 5 Contoh Daftar Isi ......................................................................................... 47
Lampiran 6 Contoh Daftar Tabel.................................................................................... 48
Lampiran 7 Contoh Daftar Gambar ................................................................................ 49
Lampiran 8 Contoh Daftar Lampiran ............................................................................. 50
Lampiran 9 Contoh Kata Pengantar ............................................................................... 51
Lampiran 10 Contoh Form Pengajuan Judul ………...................................................... 52
Lampiran 11 Contoh Abstrak dalam Bahasa Indonesia ................................................. 53
vi
BAB I
KETENTUAN UMUM
1
1.4 Tahap Penyusunan Skripsi/KTI
Tahap-tahap yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa dalam menyusun skripsi
dengan bimbingan dosen pembimbing adalah sebagai berikut:
1. Menyusun naskah proposal skripsi
2. Melakukan seminar proposal skripsi
3. Melakukan penelitian
4. Melakukan sidang skripsi
5. Menyerahkan naskah skripsi yang sudah direvisi dan disahkan oleh pembimbing
dan Ketua Program Studi ke bagian akademik untuk pengisian formulir pengajuan
yudisium.
6. Menyerahkan naskah skripsi yang telah dilegalisir beserta soft copy ke bagian
perpustakaan.
7. Naskah skripsi dibuat sebanyak tiga eksemplar, yang diserahkan kepada Kaprodi,
Perpustakaan STIKES RS Anwar Medika, dan arsip pribadi.
2
BAB II
TATA CARA PENULISAN
Penulisan paragraf dan permulaan kalimat dalam penulisan skripsi diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan atau ketukan
ke-7 dari batas tepi kiri.
b. Permulaan kalimat ditulis dengan huruf besar. Penulisan lambang bilangan
atau rumus yang mengawali suatu kalimat hendaknya dieja, misalnya: Seratus
ekor ayam mati kena racun.
a. Judul tidak boleh berupa kalimat. Artinya, judul tidak boleh menggunakan
bentuk bahasa yang terdiri atas subjek dan predikat serta tidak boleh diawali
dengan kata kerja;
b. Redaksi judul hendaknya menghindari penggunaan kata klise (misalnya:
pengaruh, beberapa, sekelumit, studi, studi pendahuluan, dan penelaahan);
c. Judul harus berbentuk frasa (kelompok kata). Kata atau unsur yang satu
sebagai keterangan atau penjelas kata atau unsur yang lain dan merupakan
satu kesatuan pengertian yang utuh;
d. Judul sebaiknya tidak lebih dari 15 kata (tidak termasuk kata sambung dan
kata depan), kecuali pada buku;
e. Judul yang panjang dapat dibagi menjadi judul dan anak judul atau judul
tambahan. Untuk penulisan judul yang panjang, antara judul dan anak judul
4
dipisahkan oleh tanda titik dua (:) atau tanda kurung ((...)) dan menggunakan
ukuran huruf yang sama;
f. Judul ditulis dengan font Times New Roman tebal dengan ukuran 14 point.
Judul dan anak judul ditulis dengan huruf kapital, termasuk penulisan kata
tugas yaitu kata depan dan kata sambung; dan
g. Penulisan judul menggunakan sistem simetris dan diupayakan berbentuk
segitiga terbalik dengan jarak ketik satu spasi. Penulisan judul tidak diakhiri
dengan tanda titik.
2.1.6 Penulisan Judul Bab, Sub Bab dan Sub Sub Bab
Penulisan judul bab, sub bab dan sub sub bab diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua, ukuran font 12,
cetak tebal, tegak dan simetris (centered) dengan jarak 4 cm dari tepi atas,
tanpa diakhiri titik.
b. Sub judul ditulis simetris (centered), semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital) kecuali kata penghubung dan kata depan, dan dicetak tebal, tanpa
diakhiri titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
c. Sub sub bab diketik mulai batas tepi kiri dan dicetak tebal, tetapi hanya huruf
pertama saja yang berupa huruf besar (kapital), tanpa diskhiri titik. Kalimat
pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.
a. Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah,
digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perincian.
Contoh: Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun dengan tujuan:
1. Memberikan kemudahan ................dst.
2. Memberikan keseragaman .........................dst.
b. Penggunaan garis penghubung (-) atau tanda-tanda lain (*,+,:) yang ditempatkan
di depan perincian tidaklah dibenarkan.
c. Penulisan nomor rincian dimulai dari batas kiri alinea.
5
2.2 Pemberian Nomor
Bagian ini dibagi menjadi pemberian nomor halaman, tabel (daftar), gambar, dan
persamaan.
a. Bagian awal naskah, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
halaman dengan angka romawi kecil (contoh: i, v, vii, x).
b. Bagian inti dan bagian akhir mulai dari bab I sampai ke halaman terakhir,
menggunakan angka Arab (contoh: 1, 2, 3, 4, …dst).
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali nomor halaman
bab baru yang ditulis di tengah bagian bawah halaman.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari
tepi atas, sedangkan pada halaman judul atau bab diketik 1,5 cm dari tepi
bawah, simetris batas tepi kanan kiri.
Penulisan nomor tabel, gambar dan persamaan diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Tabel, gambar, dan persamaan diberi nomor dengan angka Arab dengan
menunjukkan bab tempat tabel, gambar, atau persaman tersebut berada dan
nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan.
b. Penerapan pemberian nomor tabel, gambar, dan persamaan dapat dilihat pada
contoh berikut:
Tabel 4.1 artinya tabel tersebut berada dalam bab 4 dengan nomor urut
tabel 1 dan ditempatkan di atas tabel.
Gambar 3.2 artinya gambar tersebut berada dalam bab 3 dengan nomor
urut gambar 2) dan ditempatkan di bawah gambar.
Persamaan 3.3 artinya persamaan tersebut berada dalam bab 3 dengan
nomor urut persamaan 3.
6
2.3 Penulisan Tabel, Penyajian Gambar dan Persamaan
a. Tabel hendaknya diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel). Kata
"Tabel" ditulis di pinggir kiri diikuti nomor dan judul tabel dan ditempatkan
di atas tabel.
b. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama tiap kata kecuali
kata hubung dan dicetak tebal serta diakhiri tanpa tanda titik. Jika judul tabel
lebih dari 1 (satu) baris, maka baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar
dengan huruf awal dengan jarak 1 (satu) spasi.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan
yang lainnya cukup tegas. Di bagian atas dan di bawah tabel dipasang garis
batas, agar terpisah dari uraian pokok dalam makalah.
d. Tabel diletakkan simetris batas kiri kanan. Tabel hendaknya diatur supaya
terletak dalam satu halaman, tidak terpotong. Kalau dibutuhkan tabel dengan
ukuran lebih lebar dari lebar kertas, bagian atas tabel hendaknya diletakkan di
sebelah kiri kertas (dalam format landscape).
e. Penyebutan adanya tabel dalam uraian pokok hendaknya mendahului tabel.
f. Apabila tabel tersebut merupakan suatu kutipan/salinan, pada bagian bawah
tabel hendaknya disebutkan sumbernya.
g. Isian sel tabel diketik dengan jarak baris 1 spasi.
h. Contoh tabel:
a. Bagan, grafik, peta, maupun foto tidak dibedakan, semuanya disebut gambar.
b. Gambar diberi nomor sesuai butir 2.2.2 diikuti dengan judul gambar. Nomor dan
judul gambar diletakkan simetris di bawah gambar, ditulis dengan huruf kecil
kecuali pada awal kalimat atau penyebutan nama, tanpa diakhiri dengan tanda
titik. Apabila gambar tersebut merupakan salinan, di akhir judul gambar harus
disebutkan sumbernya.
c. Letak gambar diatur simetris batas kiri kanan. Gambar tidak boleh dipenggal.
Bila gambar memakan tempat lebih dari setengah halaman hendaknya
ditempatkan pada halaman tersendiri.
d. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan yang wajar (tidak terlalu kurus
atau terlalu gemuk). Bila gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas,
maka bagian atas gambar hendaknya diletakkan di sebelah kiri kertas (dalam
format landscape).
e. Dalam uraian gambar diacu menggunakan angka (sesuai nomor gambar), bukan
menggunakan kata “gambar di atas” atau “gambar di bawah”. Penyebutan
adanya gambar dalam uraian pokok hendaknya mendahului gambar.
f. Contoh gambar:
8
2.3.3 Persamaan
(1) Persamaan dapat berbentuk rumus matematis, reaksi kimia, dan lain-lainnya.
Nomor persamaan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.
(2) Contoh persamaan:
Y = bx + a .................................................................................. Persamaan 2.1
Kalimat tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua (saya, aku, kami,
kita, engkau dan lain-lainnya), tetapi dibuat dalam bentuk pasif. Khusus pada
penyajian ucapan terima kasih dalam prakata, kata saya diganti dengan penulis.
2.4.3 Istilah
9
b. Kata depan, misalnya: pada, di, daripada, ke, tidak boleh digunakan sebagai awal
kalimat.
c. Awalan ’ke’ dan ’di’ harus dibedakan dengan kata depan ’ke’ dan ’di’. Contoh:
diambil, ditulis, kepada, ke dalam, ke bawah, di sana, di dalam, dan di luar.
d. Tanda baca (koma, titik dua, titik koma, dan lain-lain) harus digunakan dengan
tepat, antara tanda baca dengan huruf berikutnya dipisahkan sebanyak 1 (satu)
ketuk/huruf/spasi.
10
BAB III
TATA CARA PENULISAN SUMBER RUJUKAN
Daftar sumber rujukan pada naskah karya ilmiah harus berisi semua sumber rujukan
yang diacu. Jenis sumber rujukan dapat berupa informasi dari media cetak, audio, audio
visual, komunikasi pribadi, dan media elektronik termasuk CD-ROM dan informasi dari
internet.
Pengacuan sumber rujukan yang berlaku di lingkungan Program Studi S1 Farmasi
STIKES Rumah Sakit Anwar Medika adalah sistem innote (pengacuan berkurung) yang
merupakan sistem pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas
lengkap suatu sumber rujukan langsung terpadu dalam teks dalam bentuk singkat (lazimnya
hanya nama pengarang dan tahun terbit, dan jika perlu dicantumkan nomor halaman), atau
urut terbit, dan jika perlu nomor halaman), atau urut nomor (yang sesuai dengan urutan pada
daftar rujukan).
Pengarang berjumlah lebih dari dua orang dengan formula umum sebagai berikut:
a. [nama akhir pengarang pertama] dkk ([tahun terbitan]:[dapat diikuti halaman
yang dikutip]), atau
b. ([nama akhir pengarang pertama] dkk, [tahun terbitan]:[dapat diikuti halaman
yang dikutip])
Catatan: kaya “dkk” pada formula penulisan dapat digangti dengan “el al.” dengan
format tulisan cetak miring (italic) ataupun tegak secara konsisten pada keseluruhan
tulisan referensi.
Contoh:
Munandar dkk. (2013) atau Munandar dkk. (2013:542)
Munandar et al. (2013) atau Munandar et al. (2013:542)
(Kitanaka dkk., 2010) atau (Kitanaka dkk., 2010:1242)
(Kitanaka et al., 2010) atau (Kitanaka et al., 2010:1242)
12
teknik yang umum digunakan untuk membuat sebuah kutipan langsung sebagai
berikut:
a. Kutipan langsung yang ditulis tanpa tanda kutip (“) dan diletakkan terpisah dari
teks yang mendahului. Kutipan seperti ini dibuat menjorok ke dalam baris baik dari
tepi kanan maupun dari tepi kiri halaman dengan spasi tunggal. Kutipan seperti ini
dibuat jika teks yang dikutip lebih dari 4 baris.
Contoh:
Syahza (2002) menyimpulkan bahwa: Pelaksanaan pembangunan pertanian di
pedesaan harus dirancang dengan sistem agribisnis yang melibatkan berbagai
lembaga ekonomi dan penunjang, antara lain; perguruan tinggi, lembaga
perkreditan, pengusaha, pengusaha tani (petani), dan koperasi. Koperasi merupakan
motor penggerak pada program pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.
Koperasi berfungsi sebagai badan usaha di pedesaan dan pelaksana penuh sistem
agribisnis. Koperasi agribisnis dapat menciptakan peluang usaha dalam kegiatan
ekonomi pedesaan sehingga menyebabkan naiknya pendapatan masyarakat yang
pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan.
b. Kutipan langsung ditulis di antara tanda kutip (“) dan terpadu dengan teks. Pada
pengutipan ini, nama pengarang dan tahun terbitan dapat diletakkan pada awal
kalimat maupun di akhir kalimat.
Contoh (nama pengarang diletakkan di awal kalimat):
Imam (2013) menyimpulkan, ada pengaruh yang signifikan antara prestasi
akademik dan kemampuan berorganisasi dengan keberhasilan lulusan perguruan
tinggi”.
Atau
Imam (2013: 63) menyimpulkan, “ada pengaruh yang signifikan antara prestasi
akademik dan kemampuan berorganisasi dengan keberhasilan lulusan perguruan
tinggi”.
13
Contoh (nama pengarang diletakkan di akhir kalimat):
Pada penelitian ini disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara prestasi
akademik dan kemampuan berorganisasi dengan keberhasilan lulusan perguruan
tinggi” (Imam, 2013).
Atau
Pada penelitian ini disimpulkan “ada pengaruh yang signifikan antara prestasi
akademik dan kemampuan berorganisasi dengan keberhasilan lulusan perguruan
tinggi” (Imam, 2013:63).
Pada kutipan langsung, terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu:
a. tidak boleh mengubah naskah asli (sumber rujukan) meskipun pada naskah tersebut
terjadi kesalahan penulisan.
b. memberikan tanda pada kutipan yang salah menggunakan [sic!] yang diletakkan
setelah tiap kata yang salah.
c. memberi tanda pada bagian kutipan yang dihilangkan
Contoh:
“Diplomasi dapat diartikan sebagai proses komunukasi [sic!] antar pelaku
hubungan internasional untuk mencapai tujuan bersama atau kesepakatan tertentu”
(Jayadi, 2012).
Atau
“Diplomasi dapat diartikan sebagai proses komunukasi [sic!] antar pelaku
hubungan internasional untuk mencapai tujuan bersama atau kesepakatan tertentu”
(Jayadi, 2012:12).
Pada contoh tersebut terjadi kesalahan ketik pada naskah asli, yaitu kata
komunukasi yang seharusnya komunikasi. Kesalahan tersebut tetap dikutip sesuai
aslinya dan diberi tanda [sic!] yang berarti “demikian adanya”. Tanda [sic!]
menggunakan kata “sic!” yang merupakan singkatan dari bahasa latin “sic erat
scriptum” atau dalam bahasa Inggris adalah “thus was it written”.
Selain itu, terkadang ada beberapa teks yang dibaca hanya sebagian kalimat saja
yang dianggap relevan dengan informasi yang akan dikutip namun dianggap
penting untuk ditampilkan. Penulis tetap dapat mengutip bagian yang dianggap
14
relevan dengan menghilangkan bagian teks yang dianggap kurang relevan tersebut.
Berikut adalah contoh cara pengutipan yang menghilangkan sebagian teks karena
dianggap kurang relevan.
Contoh :
“Hal ini dapat membahayakan dikemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga
memiliki potensi patogenik pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan
atau burung yang mati ... Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah
yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan dan dicegah penyebarannya (Ardianto,
2009)
Atau
Supriyanto (2013) mengatakan, “Dalam bidang penelitian dikembangkan metode
monitoring lingkungan, monitoring biologis (biomonitoring), dan biomarker untuk
dapat mendeteksi secara dini penyakit-penyakit yang ada di masyarakat yang
disebabkan karena faktor lingkungan dan adanya bahan kimia dalam tubuh ....
Atau
“Hal ini dapat membahayakan dikemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga
memiliki potensi patogenik pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan
atau burung yang mati ... Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah
yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan dan dicegah penyebarannya (Ardianto,
2009:121)
Atau
Supriyanto (2013:221) mengatakan, “Dalam bidang penelitian dikembangkan metode
monitoring lingkungan, monitoring biologis (biomonitoring), dan biomarker untuk
dapat mendeteksi secara dini penyakit-penyakit yang ada di masyarakat yang
disebabkan karena faktor lingkungan dan adanya bahan kimia dalam tubuh ....
Pada contoh tersebut, terdapat tanda ... (3 tanda titik) ditengah kutipan yang
menunjukkan bagian teks yang dihilangkan berada di tengah naskah. Jika bagian teks
yang dihilangkan berada di bagian akhir, maka ditandai dengan .... (4 tanda titik).
15
3.1.2 Kutipan Tidak Langsung
Jenis kutipan ini merupakan kutipan yang ditulis berdasarkan penerjemahan atau
interpretasi sebuah sumber bacaan yang selanjutnya ditulis dengan bahasa dan gaya
penulis. Tidak seperti kutipan langsung, penulisan kutipan tidak langsung hanya dapat
dibuat dengan satu pola yaitu terpadu dengan teks tanpa tanda kutip. Pada kutipan ini,
nama pengarang dan tahun terbitan dan atau nomor terbitan dapat diletakkan pada
awal, di tengah maupun di akhir kalimat.
c. Jika kutipan diambil dari dua sumber rujukan atau lebih maka di antara sumber
rujukan ditulis tanda titik koma (;).
Contoh:
Penggunaan antibiotik dalam bidang mikrobiologi dapat berdampak negatif bagi
penggunanya jika penggunaannya tidak dilakukan dengan tepat (Razak, 1982;
Santoso dan Indriati, 1995; Pratiwi dkk., 2012).
Atau
16
Penggunaan antibiotik dalam bidang mikrobiologi dapat berdampak negatif bagi
penggunanya jika penggunaannya tidak dilakukan dengan tepat (Razak, 1982:112;
Santoso dan Indriati, 1995:231; Pratiwi dkk., 2012:12).
Adapun jenis sumber rujukan dalam skripsi dapat berupa buku teks, artikel ilmiah,
laporan penelitian, sumber rujukan online. Begitu pula, gaya penulisan sumber
rujukan juga dapat berbeda-beda. Secara umum sistem penulisan sumber rujukan
adalah sistem Vancover, parenting-referencing (Harvard) maupun Citating name.
Skripsi di lingkungan Program Studi S1 Farmasi STIKES RS Anwar Medika
mengikuti Harvard style.
17
h. Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan
kata “dan” (tidak dibenarkan menggunakan simbol “&”; atau menggunakan kata
penghubung “and” walaupun literatur yang dirujuk berbahasa Inggris, kecuali
seluruh naskah karya ilmiah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
i. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis
literatur/pustaka yang menjadi referensi.
Buku Teks
Format penulisan: (Penulisan Tunggal)
[Nama belakang], [Inisial nama depan dan nama tengah (jika ada)]. [tahun
penerbitan]. [Judul Buku (Title Case dan Cetak Miring)]. [Edisi buku (jika
ada)]. [Nama kota]: [Nama penerbit].
Contoh:
Suriasumantri, J. S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer). Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.
Sofjan, A. 2009. Manajemen Pemasaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ong, C. 1998. Dynamic Simulation of Electric Machinery. 2nd ed. New Jersey
Prentice Hall.
18
penulis selanjutnya (jika ada)]. [Nama belakang penulis selanjutnya]. [tahun
penerbitan]. [Judul Buku (Title Case dan Cetak Miring)]. [Edisi buku (jika
ada)]. [Nama kota]: [Nama penerbit].
Contoh:
Merna, T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management. 2nd ed. England:
John Wiley and Sons Ltd.
Yaya, R., A. E. Martawireja, dan A. Abdurahim. 2009. Akuntansi Perbankan
Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
Empat.
Bachero, J. T. dan W. L. Badger. 1987. Introduction to Chemical Engineering.
Singapore: McGraw-Hill Inc.
19
Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi
Format penulisan:
[Nama Lembaga (Title Case)], [Tahun penerbitan]. [Judul Buku Asli (Title Case
dan Cetak Miring)]. [Edisi buku (jika ada)]. [Nama kota]: [Nama penerbit].
Contoh:
Badan Pusat Statistik. 2014. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari.
Surabaya: BPS Jawa Timur.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Pendidikan
Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Bagian Hukum Kepegawaian.
Universitas Jember. 1998. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan
Penerbit Universitas Jember.
20
20 Tahun 2003. Surabaya: Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis
VII.
Format penulisan:
21
tengah penulis selanjutnya (jika ada)]. [Nama belakang penulis
selanjutnya]. [tahun penerbitan]. [Judul artikel ilmiah (Sentence case)].
[Nama Jurnal (cetak miring)]. [volume dan nomor jurnal (nomor jurnal
dalam tanda kurung)]: [nomor halaman artikel dalam jurnal].
Contoh:
Yulianti, T. 2009. Pengelolaan patogen tular tanah untuk mengembalikan
kejayaan tembakau temanggung di Kabupaen Temanggung. Perspektif
8(1): 1-16.
Mukarlina, K. S., dan R. Rianti. 2010. Uji antagonis Trichoderma harzianum
terhadap Fusarium spp. penyebab penyakit layu pada tanaman cabai
(Capsicum annum) secara in vitro. Jurnal Fitomedika. 7(2): 80-85.
Manici, L. M., F. Caputo, dan G. Baruzzi. 2005. Additional experiences to
elucidate microbial component of soil suppressiveness towards
strawberry black root rot complex. Annual Applied Biology 146: 421-
431.
Kaneda, Y., Y. Tabei, S. Nishimura, K. Harada, T. Akihama, dan K. Kitamura.
1997. Combination of thiadizuron and basal media with low salt
concentration increases the frequency of shoot organogenesis in soybean
(Glicine max (L.) Merr.). Plant Cell Report 17: 8-12.
22
penulis selanjutnya (jika ada)]. [Nama belakang penulis selanjutnya].
[tahun penerbitan]. [Judul Artikel Dalam Prosiding (Title Case)]. [Nama
Prosiding (cetak miring)]. [volume dan nomor prosiding jika ada (nomor
prosiding dalam tanda kurung)]. [tanggal simposium atau seminar].
[Penerbit prosiding (jika ada; cetak miring)]: [nomor halaman artikel
dalam prosiding].
Catatan:
Penulisan tanggal menggunakan format waktu Indonesia. Nama bulan ditulis
lengkap menurut ejaan bahasa Indonesia meskipun simposium/seminar yang
dilakukan dalam bahasa asing.
Contoh:
Dostrovsky, J. O., D. B. Carr, M. Koltzenburg, 2003. Progress in Pain Research
and Management. Proceedings of the 10th World Congress on Pain. 17-
22 Agustus 2002. IASP Press: 937.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as a Symbol
of Individual and Social Piety: Developing Review of the Meadian
Symbolic Interactionism. Global Conference on Business and Finance
Proceedings 7(1). 3-6 January 2012. The Institute of Business and Finance
Research: 721-742.
de Oliveira, F. dan M. Jorge. 2004. Accessibility and Quality of Health Services.
Proceedings of the 28th Meeting of the European Working Group on
Operational Research Applied to Health Services (ORAHS). 28 Juli – 2
Agustus 2004. Peter Lang Pub Inc: 287.
23
Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis. Dalam Nilai-Nilai
Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan Yang Berserak. Editor M. Sururin.
Bandung: Penerbit Nuansa.
Barth, M.E. 2004. Fair Values and Financial Statement Volatility. Dalam The
Market Dicipline Across Countries and Industries. Editor C. Borio, W.C.
Hunter, G.G. Kaufman, dan K. Tsatsaronis. Cambridge: MIT Press.
KTI/Skripsi/Tesis/Disertasi
Format penulisan:
[Nama belakang], [Inisial nama depan dan nama tengah (jika ada)]. [tahun]. [Judul
KTI/Skripsi/Tesis/Disertasi (Title Case)]. Skripsi/Tesis/Disertasi (Cetak
miring). [Kota Perguruan Tinggi]: [Nama Program Studi dan/atau
Perguruan Tinggi].
Catatan:
Tulisan “KTI/Skripsi/Tesis/Disertasi” ditulis menggunakan ejaan Indonesia
meskipun merupakan KTI/Skripsi/tesis/disertasi dari luar negeri, kecuali jika
keseluruhan naskah karya ilmiah akan dibuat dalam bahasa Inggris
Contoh:
Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di
Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur
Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Surabaya: Program
Pasca Sarjana Universitas Airlangga.
Juita Y. 2008. Formulasi Tablet Effervescent Tepung Daging Lidah Buaya (Aloe
chinensis). Skripsi. Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Indonesia.
Contoh:
Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan Komunitas dalam
Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah. Bandung: Sidang Terbuka
Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret.
25
Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka Panduan Gaya Hidup.
Makalah Diskusi Panel. Extension Course Resistensi Gaya Hidup.
Bandung: Forum Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung. 20 Mei.
26
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL KTI/SKRIPSI
27
4.1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari:
Daftar Pustaka
28
4.2.3 Kata Pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat tentang maksud penulisan KTI/skripsi dan
ucapan terima kasih. Kata pengantar ditulis satu spasi, maksimal satu halaman dan
tidak boleh ada hal-hal yang bersifat ilmiah. Bulan dan tahun penulisan pada kata
pengantar disesuaikan dengan waktu penyerahan naskah KTI/skripsi. Nama orang
ditulis secara formal dan lengkap (bukan nama panggilan) dengan gelar akademik
(bila ada).
Halaman ini berisi daftar judul (mulai abstrak sampai lampiran) dan judul sub bab
beserta posisi halamannya masing-masing, diketik teratur berdasarkan urutan
halamannya, tanpa diakhiri titik dan berjarak satu spasi. Kata 'Halaman' ditulis rata
kanan, huruf kapital hanya pada huruf pertama, tidak dicetak tebal, dan berjarak empat
spasi dari kata 'DAFTAR ISI'. Kata 'ABSTRAK', 'KATA PENGANTAR', 'DAFTAR
TABEL', 'DAFTAR GAMBAR', 'DAFTAR LAMPIRAN', 'DAFTAR PUSTAKA',
'LAMPIRAN', dan judul bab ditulis dengan huruf kapital yang dicetak tebal.
Judul sub bab ditulis dengan huruf kecil semua, kecuali huruf pertama pada setiap kata
yang bukan merupakan kata penghubung. Judul yang memerlukan lebih dari satu
baris, baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul sub bab. Nomor halaman
sebelum halaman BAB I ditulis dengan angka Romawi kecil (contoh: iii, iv, v, dan
seterusnya) sedangkan halaman yang lain ditulis dengan angka Arab (contoh: 1, 2, 3,
dan seterusnya). Nomor halaman ditulis rata kanan di bawah lajur 'Halaman'. Antara
judul bab dan atau sub bab dengan penulisan nomor halaman dihubungkan dengan
'......'.
2. Rumusan Masalah
Bagian ini mengungkapkan secara jelas permasalahan penelitian yang akan diteliti,
diungkapkan dalam kalimat tanya.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya menjelaskan secara rinci tujuan yang ingin dicapai
dari kegiatan penelitian yang akan dilakukan dan menggambarkan dengan jelas
apa yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut.
5. Manfaat Penelitian
Dalam bagian ini disebutkan mengenai manfaat dari hasil penelitian yang akan
dilakukan, mencakup manfaat teoritis bagi ilmu pengetahuan maupun manfaat
praktis, khususnya bagi masyarakat luas.
32
BAB V
SISTEMATIKA PENULISAN KTI/SKRIPSI
34
5.2.2 Halaman Judul
Halaman judul berisi materi/tulisan yang sama dengan halaman kulit luar, tetapi
dicetak di atas kertas HVS putih.
5.2.6 Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat tetapi lengkap dari KTI/Skripsi. Abstrak terdiri dari
identitas penelitian dan isi penelitian. Isi abstrak terdiri dari tujuan penelitian, metode
penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan serta diakhiri dengan kata kunci. Kata
kunci ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama kata yang menunjukkan nama
dan disusun berdasarkan alfabet maksimum lima kata.
Judul dicetak tebal dan huruf kapital. Nama species, senyawa kimia, gen dan nama-
nama lain yang tidak terdaftar di Kamus Besar Bahasa Indonesia dicetak miring. Nama
yang lebih dari dua kata, kata yang di tengah ditulis insialnya saja. Abstrak merupakan
hasil pemikiran murni penulis sehingga tidak boleh ada kutipan (pustaka) dari tulisan
orang lain. Latar belakang dan tujuan penelitian disarikan dari bab 'Pendahuluan',
35
metode penelitian disarikan dari bab 'Metode Penelitian', hasil penelitiandisarikan dari
bab ' Hasil dan Pembahasan', dan kesimpulan disarikan dari bab 'Kesimpulan dan
Saran'. Abstrak ditulis dalam dua bahasa: Indonesia dan Inggris, masing-masing pada
halaman terpisah, berjarak satu spasi dalam satu alinea terdiri dari 250 – 300 kata.
Judul sub bab ditulis dengan huruf kecil semua, kecuali huruf pertama pada setiap kata
yang bukan merupakan kata penghubung. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris,
baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul sub bab. Nomor halaman
sebelum halaman BAB I ditulis dengan angka Romawi kecil (contoh: iii, iv, v, dan
seterusnya) sedangkan halaman yang lain ditulis dengan angka Arab (contoh: 1, 2, 3,
dan seterusnya). Nomor halaman ditulis rata kanan di bawah lajur 'Halaman'. Antara
judul bab dan atau sub bab dengan penulisan nomor halaman dihubungkan dengan
'......'.
36
5.2.10 Daftar Lampiran
Jika KTI/skripsi dilengkapi dengan lebih dari 3 lampiran, perlu dibuat daftar lampiran
yang berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya.
Latar belakang permasalahan yang ingin diteliti hendaknya dinyatakan secara jelas
dan lengkap, menjelaskan permasalahan yang dijumpai oleh peneliti dan berbagai
alasan mengapa masalah ini dipandang menarik dan penting diteliti. Penjelasan ini
dimaksudkan untuk memberikan orientasi secara umum sampai khusus kepada para
pembaca. Orientasi secara umum meliputi penjelasan latar belakang permasalahan,
kedudukan dan kaitannya dengan bidang ilmu yang diteliti secara luas, serta
mengapa hal ini merupakan suatu masalah. Orientasi secara khusus meliputi
penjelasan mengenai kekhususan dari permasalahan yang akan diteliti,
perbedaannya dengan penelitian-penelitian lain yang sudah lebih dulu dilakukan,
hal-hal yang perlu dijawab dalam penelitian ini, serta penjelasan bahwa yang akan
diteliti bukan merupakan duplikasi Dalam bagian ini perlu dijelaskan alasan-alasan
pemilihan topik yang sifatnya mendasar dan yang bertumpu pada suatu kebutuhan.
Kriteria yang digunakan adalah seberapa penting permasalahan ini perlu diteliti dan
sumbangan apa yang dapat diberikan untuk bidang ilmu yang diteliti. Alasan-alasan
yang dikemukakan hendaknya bersifat khusus, berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti. Alasan-alasan umum yang dapat berlaku untuk penelitian -
penelitian yang lain tidak banyak gunanya untuk disebutkan.
2. Rumusan Masalah
Bagian ini mengungkapkan secara jelas permasalahan penelitian yang akan diteliti,
diungkapkan dalam kalimat tanya.
3. Hipotesis (bila ada)
Hipotesis dapat berupa suatu hipotesis kerja, yang berbentuk pernyataan ringkas
yang diperoleh dari hasil analisis/rangkuman tinjauan pustaka dan merupakan
jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.
37
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya menjelaskan secara rinci tujuan yang ingin dicapai
dari kegiatan penelitian yang akan dilakukan dan menggambarkan dengan jelas apa
yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut.
5. Manfaat Penelitian
Dalam bagian ini disebutkan mengenai manfaat dari hasil penelitian yang akan
dilakukan, mencakup manfaat teoritis bagi ilmu pengetahuan maupun manfaat
praktis, khususnya bagi masyarakat luas.
Tinjauan pustaka berisi hal-hal yang berhubungan dengan topik penelitian dan
hipotesis (bila ada). Tinjauan pustaka diperlukan dalam menyusun kerangka
pemikiran yang didasari teori-teori yang sudah ada dalam menarik suatu hipotesis.
Pada bagian tinjauan pustaka dibahas tentang teori yang melandasi masing-masing
topik yang diteliti. Selain itu, juga dapat dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan topik penelitian yang akan dilakukan serta menunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terpecahkan secara memuaskan. Pustaka yang
digunakan sebaiknya merupakan terbitan baru dan sedapat mungkin diambil dari
sumber aslinya (misalnya textbook, handbook, jurnal, majalah, internet, dan lain-lain).
Petunjuk praktikum dan diktat kuliah/artikel yang tidak punya nomor ISBN
tidak boleh digunakan sebagai pustaka.
Hipotesis (bila ada) berisi penjelasan singkat yang disimpulkan dari tinjauan
pustaka dan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Kebenarannya
dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan.
Bab ini mengandung uraian tentang kerangka konsep penelitian, waktu dan tempat
penelitian, alat dan bahan penelitian, metode kerja, analisis data dan rancangan kerja
penelitian. Metode penelitian terdiri dari hal-hal berikut yang ditulis secara berurutan.
1. Kerangka Konsep Penelitian
Bagian ini berisi tentang kerangka konsep pemikiran yang digambarkan dalam
sebuah diagram.
38
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Menjelaskan waktu penelitian dan lokasi/laboratorium/instansi tempat melakukan
penelitian. Penelitian yang dilakukan di lapang harus dijelaskan area penelitian
meliputi: letak geografi, bentang alam, ketinggian, curah hujan, tata guna lahan,
serta waktu dan musim saat dilakukan penelitian
3. Bahan dan Alat Penelitian (bila penelitian laboratorium)
Bagian ini disebutkan bahan-bahan utama yang akan digunakan dalam peneltian,
kualitas maupun asalnya dan disebutkan alat-alat utama yang akan digunakan
dalam penelitian serta spesifikasinya.
4. Metode kerja (metode pengumpulan data).
Prosedur dan metode yang akan dilakukan dalam penelitian perlu dijabarkan secara
berurutan dan rinci disertai dengan uraian tentang macam data yang akan diperoleh.
Penggunaan data tertentu dan alasan penggunaan metode hendaknya dituliskan,
penjelasan tentang data hendaknya dibatasi hanya pada data yang ada sangkut
pautnya dengan penelitian. Penyebutan metode lain dilakukan apabila memang
diperlukan dan relevan dengan arah penelitian, atau untuk membandingkan metode
tersebut dengan metode yang digunakan.
Prosedur pengumpulan data dan prosedur pengukurannya perlu diuraikan secara
rinci, agar pembaca dapat mengikuti jalannya penelitian dengan cermat dan agar
peneliti lain dapat mengulangi/menguji kebenaran penelitian tersebut. Alat ukur
yang digunakan untuk memperoleh data penelitian perlu diketahui validitas dan
reliabilitasnya. Untuk penelitian non-laboratorium (sosial, kualitatif), beberapa hal
berikut perlu diperhatikan:
a. Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data perlu dijelaskan secara
terinci. Apabila alat tersebut berupa suatu tes atau inventori dari luar negeri,
perlu ditunjukkan bahwa alat itu telah mengalami uji coba di Indonesia dengan
menyebutkan subyek yang digunakan dalam uji coba itu, hasil perhitungan
reliabilitas dan validitasnya, serta ada tidaknya butir-butir yang terpaksa harus
di”buang”.
b. Bila alat pengumpul data dalam penelitian itu dibuat sendiri oleh penulis
thesis, maka perlu dikemukakan prosedur pembuatan alat itu secara lebih
mendalam dan terinci.
39
c. Selanjutnya perlu diuraikan pula langkah-langkah yang dilakukan untuk
meningkatkan ketelitian dalam pelaksanaan pengumpulan data, seperti
keseragaman dalam memberikan tes atau angket, cara mengatasi bila ada
subyek yang tidak hadir, dan lain-lain.
5. Analisis data.
Dalam bagian ini diuraikan metode analisis data yang digunakan, disesuaikan
dengan disain penelitian yang digunakan. Apabila analisis data dilakukan dengan
menggunakan program komputer, peneliti perlu menyebutkan jenis dan edisi paket
program yang digunakan, dan mengemukakan alasan mengapa program tersebut
yang dipilih untuk menganalisis data dalam penelitian ini (antara lain
kesesuaiannya dengan desain penelitian dan sebagainya).
6. Rancangan Kerja Penelitian.
Dalam bagian ini dibuat bagan yang menggambarkan tahapan pelaksanaan
penelitian serta faktor/unsur penting yang harus diperhatikan.
40
Kemungkinan-kemungkinan mengapa diperoleh hasil demikian, terutama apabila
hasil tersebut tidak sesuai dengan yang diperkirakan sebelumnya, perlu dibahas dan
diberikan interpretasi teoritik, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Pembahasan dapat pula dikaitkan atau dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
terhadap teori yang sudah ada atau penelitian terdahulu.
Dokumentasi yang lengkap dan baik tentang bahan, metode, hasil penelitian, maupun
kesulitan yang dihadapi serta penyelesaian yang dilakukan sangat penting. Kejujuran
laporan merupakan unsur yang sangat penting pula untuk diperhatikan, agar pembaca
dan peneliti selanjutnya dapat memetik manfaat yang sebesar-besarnya.
41
2. Jumlah jurnal minimum 5;
3. Jumlah pustaka dari internet maksimal 5 dan merupakan tulisan ilmiah;
4. Tahun penerbitan10 tahun terakhir kecuali untuk pustaka yang tidak terbit lagi.
5.4.2 Lampiran
Bagian lampiran berisi keterangan yang diperlukan guna pelaksanaan penelitian,
seperti sertifikat analisis, hasil determinasi tanaman, kuesioner, teknik wawancara,
maupun informasi-informasi lain yang diperlukan guna melengkapi uraian yang telah
disajikan dalam bagian inti KTI/skripsi ini.
42
Lampiran 1. Halaman Sampul Proposal KTI/Proposal Skripsi
PROPOSAL …….*
Untuk Memenuhi Persyaratan
Oleh:
Khurin In Wahyuni
91358003
43
Lampiran 2. Halaman Pengesahan Proposal Skripsi
PROPOSAL ……..*
Oleh:
Yani Ambari
0703018705
Sidoarjo, …………………….
Menyetujui,
…………………………………………
NIDN.
44
Lampiran 3. Halaman Pengesahan KTI/Skripsi
Khurin In Wahyuni
91358003
Sidoarjo, …………………….2019
telah dipertahankan di depan tim penguji
Menyetujui,
____________________________ ____________________________
NIDN. NIDN.
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
____________________________ ____________________________
NIDN. NIDN.
Ditetapkan di : Sidoarjo
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Program Studi ……….
___________________________
NIDN.
45
Lampiran 4. Lembar Pernyataan Orisinil KTI/Skripsi
Nama :
Alamat :
Program Studi :
Angkatan :
Nomor HP :
1. Bahwa naskah KTI/Skripsi ini benar-benar orisinal, dan baru, dibuat oleh saya sendiri;
3. Bahwa naskah ini sepengetahuan saya belum ada yang membuat atau telah dipublikasikan
atau pernah ditulis dan / atau diterbitkan oleh orang lain;
4. Bahwa setiap pendapat orang lain yang saya kutip, selalu saya cantumkan sumber kutipan
dan daftar pustaka.
Apabila pernyataan saya tidak benar dan dikemudian hari ternyata ada pihak lain yang mengklaim
sebagai tulisannya yang saya jiplak, maka saya akan mempertanggungjawabkan sendiri tanpa
melibatkan dosen pembimbing dan/ ataupun Program Studi ……….* STIKES Rumah Sakit
Anwar Medika.
Sidoarjo, .............................................
Yang menyatakan,
materai Rp 6.000,-
...........................................................
46
Lampiran 5. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Sistem Saraf Perifer 8
2.2 Lumbricus rubellus 9
2.3 Profil Protein – Gel Elektroforesis 10
2.4 Kadar Protein 13
2.5 Asam Amino 14
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1 Kerangka Konsep Penelitian 27
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 31
3.3 Bahan dan Alat Penelitian 33
3.4 Metode Kerja 48
3.5 Analisis Data 48
3.6 Rancangan Kerja Penelitian 48
BAB IV HASIL PENELITIAN 50
BAB V PEMBAHASAN 67
BAB VI PENUTUP 81
6.1 Kesimpulan 84
6.2 Saran 85
DAFTAR LAMPIRAN 86
LAMPIRAN 94
47
Lampiran 6. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
48
Lampiran 7. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
49
Lampiran 8. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
50
Lampiran 9. Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
KTI/Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kadar Tablet Asam Mefenamat Generik
dengan Inovator” dapat diselesaikan. KTI/Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar ………….. dalam bidang Farmasi di STIKES Rumah Sakit
Anwar Medika.
KTI/Skripsi ini dapat diselesaikan atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan banyak
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
Penulis menyadari bahwa penulisan KTI/Skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Karya Tulis
ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Semoga Allah SWT memberikan
pahala yang berlipat ganda kepada semua pihak yang membantu penulis. Selain itu
semoga ilmu yang penulis peroleh dapat bermanfaat bagi penulis, masyarakat, dan ilmu
pengetahuan. Aamiin
Penulis
51
Lampiran 10 . Contoh Form Pengajuan Judul KTI/Skripsi
Nama :
NIM :
Alamat :
No HP/Telepon :
JUDUL I :
JUDUL II :
JUDUL III :
Sidoarjo, ………………….
Menyetujui,
Kepala Program Studi ………………….. Yang Mengajukan
…………………………………………… ……………………………………
Pembimbing I :
Pembimbing II :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
52
Lampiran 11 . Contoh Abstrak dalam Bahasa Indonesia
Yani Ambari
ABSTRAK
Cacing tanah telah digunakan sebagai obat tradisional dan sumber makanan di China,
Jepang dan beberapa-negara timur lainnya. Protein di dalam cacing tanah telah banyak
dipelajari karena memiliki efek terapi diantaranya sebagai anti inflamasi, anti oksidan,
anti tumor, anti bakteri dan memiliki aktivitas fibrinolitik serta digunakan untuk
penyembuhan penyakit syaraf. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ekstrak
Lumbricus rubellus memiliki faktor pertumbuhan atau neurotropik seperti NGF, GDNF
dan FGF-2 yang dapat digunakan untuk meregenerasi cedera saraf perifer. Penelitian ini
terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama hidrolisis ekstrak Lumbricus rubellus yang
bertujuan untuk menghilangkan aktivitas protease. Tahap kedua evaluasi ekstrak
Lumbricus rubellus (sebelum hidrolisis dan setelah hidrolisis) dengan parameter yang
dievaluasi adalah kadar protein, aktivitas protease dan kadar asam amino.Tahap terakhir
adalah karakterisasi ekstrak Lumbricus rubellus yang bertujuan untuk mengetahui
ekspresi gen NGF, FGF-2 dan GDNF dari sel RSC-96 schwann yang diberi perlakuan
ekstrak Lumbricus rubellus hasil hidrolisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hidrolisis dengan pemanasan 100°C selama 30 menit dapat menghilangkan aktivitas
protease yang ditandai dengan tidak munculnya zona bening pada gel zimogram. Kadar
protein dan asam amino tidak berbeda bermakna antara ekstrak Lumbricus rubellus
sebelum pemanasan dan setelah pemanasan. Ekspresi gen NGF, FGF-2 dan GDNF
tertinggi ditunjukkan oleh sel RSC-96 schwann yang diberi perlakuan Lumbricus rubellus
hasil hidrolisis selama 2 hari.
53