Anda di halaman 1dari 13

Sosiologi Kriminalitas

Dosen Pengampu : Isti Arini, M.Si.


A. Pengertian Sosiologi

Logos (Yunani) adalah ilmu atau


Dalam Bahasa Latin, kata Sozius bisa juga disebut berbicara tentang
diartikan sebagai kawan, berkawan, sesuatu, sehingga “Sosiologi”
atau bermasyarakat. berarti berbicara tentang
masyarakat.

Sosiologi menurut Astrid S. Susanto


Sosiologi adalah suatu ilmu yang
adalah suatu ilmu tentang
mempelajari hubungan manusia
menyelidiki masyarakat serta
dalam suatu kelompok
perubahannya menurut keadaan
masyarakat.
nyata.
B. Pengertian Kriminologi

- Pengertian Dasar

Secara Etimologis, Kriminologi berasal dari 2 kata :

1. Crime artinya kejahatan.

2. Logos artinya ilmu pengetahuan.

Secara lengkap Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang


mempelajari tentang kejahatan (Kriminalitas).
Bagian-Bagian Kriminologi

A. Antropologi Kriminal
Ilmu Pengetahuan tentang manusia yang jahat, suatu bagian dari ilmu alam

B. Sosiologi Kriminalitas
Ilmu Pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat.

C. Psikologi Kriminal
Ilmu Pengetahuan tentang kejahatan di pandang dari sudut ilmu jiwa.

D. Psiko dan Neuro-Patologi Kriminal


Ilmu Pengetahuan tentang penjahat yang dihinggapi sakit jiwa atau sakit urat saraf.

E. Penologi
Ilmu Pengetahuan tentang timbul dan tumbuhnya hukuman serta arti
dan manfaatnya.
Kriminalistik adalah Ilmu Pengetahuan tentang
pelaksana penyelidikan, Teknik kejahatan, dan
pengusutan kejahatan. Pengetahuan ini
merupakan gabungan dari ilmu jiwa tentang
kejahatan dan penjahat, ilmu kimia,
pengetahuan tentang barang-barang bukti, dan
lain-lainnya.
C. Pengertian Kriminalitas

• Kriminalitas suatu perbuatan yang menunjukkan tingkah laku kejahatan.


• Menurut S. Wojowasito dan W.J.S Poerwadarminta bahwa Crime
adalah kejahatan dan Criminal dapat diartikan jahat atau penjahat
maka kriminalitas dapat diartikan sebagai perbuatan kejahatan.
1. Kriminalitas ditinjau dari aspek yuridis ialah jika seseorang melanggar
peraturan atau undang-undang pidana dan ia dinyatakan bersalah oleh
pengadilan serta dijatuhi hukuman,

2. Kriminalitas ditinjau dari aspek sosial ialah jika seseorang mengalami


kegagalan dalam menyesuaikan diri atau berbuat menyimpang dengan
sadar atau tidak sadar dari norma-norma yang berlaku di dalam
masyarakat.

3. Kriminalitas ditinjau dari aspek ekonomi ialah jika seseorang (atau lebih)
di anggap merugikan orang lain dengan membebankan kepentingan
ekonominya kepada masyarakat sekelilingnya sehingga ia di anggap
sebagai penghambat atas kebahagiaan pihak lain.
Sosiologi kriminalitas adalah ilmu pengetahuan yang bersifat
empiris analitis sebagai wujud pendalaman terkait proses sosial
dan interaksi sosial berkenaan dengan bentuk gejala
sosial kejahatan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga untuk
aspeknya sendiri bisa berkenaan dengan norma hukum, pranata
sosial, perubahan sosial maupun kesenjangan sosial yang
menimbulkan tindak kriminal dalam masyarakat.
D. Objek Sosiologi Kriminalitas

Reaksi
Kejahatan Pelaku
Masyarakat
E. Ruang Lingkup Sosiologi Kriminalitas

• Reaksi terhadap pelanggaran hukum. Reaksi dalam hal ini tidak hanya
ditujukan kepada pelanggar hukum berupa tindakan represif tetapi juga
1. terhadap calon pelanggar hukum berupa upaya-upaya pencegahan.

• Unsur-unsur kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.


2.

• Upaya-upaya penanggulangan/pencegahan tindak kriminal baik berupa


tindakan preventif, represif, dan rehabilitatif.
3.

• Individu dan kelompok sebagai pelaku kejahatan.


4.
F. Tujuan Sosiologi Kriminalitas

• Mengetahuai Alasan Melakukan Kejahatan


Utamanya dalam pembalajaran Sosiologi Kriminalitas bertujuan
untuk dapat memahami sebab-sebab seseorang melakukan
kejahatan, sehingga dalam hal inilah akhirnya mampu mengkaji
apakah kejahatan itu disebabkan oleh kondisi sosial atas realitas
sosial di masyarakat sekitar atau karena orang tersebut memiliki
bakat untuk menjadi seorang penjahat.
G. Manfaat Sosiologi Kriminalitas

• Mengupayakan Penjelasan Terkait dengan Penyelesaian Masalah Sosial

Kegunaan utama dalam Sosiologi Kriminalitas ialah menjadi sebuah alat


bantu membahas masalah individu dalam hubungannya dengan
masyarakat lain dengan mengadakan syarat interaksi sosial yang
bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku sehingga nantinya
mampu untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai