Editor:
Dr. Adi Wijayanto, S.Or., S.Kom., M.Pd., AIFO.
Dr. Prety Diawati., M.M.
i
Business Strategy: Tools and Model
Anggota IKAPI
Diterbitkan oleh:
Akademia Pustaka
Perum. BMW Madani Kavling 16, Tulungagung
Telp: 081216178398
Email: redaksi.akademia.pustaka@gmail.com
Website: www.akademiapustaka.com
ii
Kata Pengantar
iii
iv
Daftar Isi
BAB 1
MOST Analysis .................................................................................1
A. Deskripsi Singkat ..................................................................................1
B. Tujuan Pembelajaran .........................................................................1
C. Konsep Dasar Bisnis Strategi ..........................................................1
D. Strategi ......................................................................................................2
E. Fase-Fase Strategi ................................................................................3
F. Keuntungan Melakukan Manajemen Strategis ......................4
G. Most Analysis ...........................................................................................5
H. Latihan Most Analisis .........................................................................9
BAB 2
The Balanced Scorecard (Kartu Skor Bisnis Seimbang) .. 11
A. Deskripsi Singkat ............................................................................... 11
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 11
C. Balanced Scorecard ........................................................................... 11
D. Balanced Scorecard Template ...................................................... 18
E. Latihan Balanced Scorecard ......................................................... 19
BAB 3
Audit Sumber Daya .................................................................... 21
A. Deskripsi Singkat ............................................................................... 21
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 21
C. Audit Sumber Daya/Sumber Pemeriksaan ........................... 21
D. Latihan Audit Sumber Daya.......................................................... 26
v
BAB 4
The McKinsey 7-S Model............................................................. 27
A. Deskripsi Singkat .............................................................................. 27
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 27
C. Model 7S McKinsey ............................................................................ 27
D. Latihan Membuat Model 7S .......................................................... 31
BAB 5
Strategi Lima Langkah Lafley dan Martin ........................... 33
A. Deskripsi Singkat .............................................................................. 33
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 33
C. Model Strategi Lima Langkah (5 Step).................................... 33
D. Langkah-Langkah Model 5 Step ................................................. 34
E. Latihan Membuat Model 5 Step.................................................. 37
BAB 6
Strategi Berlian ........................................................................... 39
A. Deskripsi Singkat .............................................................................. 39
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 39
C. Strategi Berlian .................................................................................. 39
D. Latihan Membuat Model Strategi Berlian ............................. 44
BAB 7
Strategi 5-P ................................................................................... 45
A. Deskripsi Singkat .............................................................................. 45
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 45
C. Model Strategi 5P .............................................................................. 45
BAB 8
Model Bisnis Kanvas .................................................................. 51
A. Deskripsi Singkat .............................................................................. 51
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 51
C. Model Bisnis Canvas (BMC).......................................................... 51
D. Contoh Model Bisnis Canvas (BMC) ......................................... 59
E. Latihan membuat Bisnis Model Canvas.................................. 61
vi
BAB 8
Model Strategi Generik ............................................................. 62
A. Deskripsi Singkat ............................................................................... 62
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 62
C. Model Strategic Porter .................................................................... 62
D. Model Generik Wheelen dan Hunger ......................................... 65
vii
viii
Daftar Gambar
ix
x
BAB 1
MOST Analysis
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep strategi bisnis
2. Memahami kosep tujuan, perencanaan, pelaksanaan
dalam proses pengembangan strtegi
3. Memahami tools MOST Analisis
4. Membuat Stategi menggunakan tools
1
Begitupula dengan bisnis, dengan melakukan perencanaan
dengan jelas, menentukan pasar yang akan dituju oleh
perusahaan, membuat produk atau jasa yang disesuaikan
dengan target pasar kita, membuat strategi, pengawasan atas
implementasi strategi dan kesiapan berkompetisi dengan
pesaing. Hal-hal tersebut dibutuhkan agar perusahaan
memiliki tujuan (yaitu laba, pertumbuhan) dan membuat
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
Mencari keunggulan kompetitif perusahaan bukan
merupakan hal yang mudah karena ada beberapa factor yang
dibutuhkan, yaitu pasar, pesaing dan lingkungan bisnis
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman). Perusahaan
juga harus memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup untuk
menghadapi perubahan-perubahan di dalam dan diluar
perusahaan.
Semua bisnis beroperasi di bawah sebuah rencana bisnis
yang umum, yang bertujuan untuk menguraikan tujuan bisnis
secara keseluruhan. Jelas, tujuan inti dari perusahaan adalah
untuk menghasilkan uang atau keuntungan dan hal tersebut
merupakan sebuah tujuan standar untuk bisnis yang mencari
laba, tetapi rencana bisnis perlu menjelaskan secara spesifik
bagaimana perushaan akan mewujudkannya.
Seringkali, perbedaan terbesar antara perusahaan yang
sukses dan yang gagal adalah kualitas rencana bisnis yang
mereka mulai sejak awal. Sebuah rencana bisnis yang baik
dapat menghasilkan dalam jangka panjanhg dan memberikan
kontribusi bagi perusahaan menuju kesuksesan. Sebuah
strategi yang sukses adalah strategi yang selalu ditinjau ulang
dan di evaluasi secara keseluruhan.
D. Strategi
Strategi menurut Johnson et al. (2008) adalah arah tujuan
dan ruang lingkup dari sebuah organisasi secara jangka
Panjang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan
lingkungan melalui rangkaian sumberdaya dan kompetensi
yang dimiliki oleh perusahaan.
2
Manajemen Strategi menurut Wheelen & Hunger (2012)
adalah serangkaian keputusan dan pelaksanaan jangka
panjang manajerial dalam menjalankan perusahaan.
Keputusan dan pelaksanaan tersebut termasuk dalam
menganalisis lingkungan eksternal dan internal.
Berdasarkan definisi – defines strategi tersebut diketahui
bahwa manajemen perusahaan memiliki peran penting untuk
memberikan informasi dan dampak potensial baik di sisi
operasional dan strategi perusahan. Perusahaan terutama
manager harus bisa menjelaskan kepada anggota
perusahaannya dan mengetahui cara terbaik untuk menilai
efektifitas dalam sebuah proses bisnis menggunakan
sumberdaya yang dimiliki dengan menganalisis lingkungan
eksternal dan internal.
E. Fase-Fase Strategi
Pembuatan strategi memiliki banyak konsep dan Teknik
yang bisa digunakan oleh seorang manager yang kemudian
akan digunakan sebagai sebuah cetak biru dari keseluruhan
organisasi atau perusahaan unruk menghindari berbagai
ancaman seperti kerugiaan, kenaikan risiko dan sebagainya.
Sebagai seorang pengusaha atau manager harus bisa
menangani perubahan, hal tersebut bisa dilakukan dengan
melakukan empat fase strategi management (Wheelen &
Hunger (2012), yaitu:
1. Fase Pertama: Merencanakan dasar keuangan.
Dalam merencanakan dasar keuangan atau anggaran
harus dilakukan dengan serius dan seksama. Hal ini
dibutuhkan karena ini merupakan dasar dari manajer
melakukan analisis untuk merencanakan anggaran
selama beberapa tahun kedepan.
2. Fase Kedua, Perencanaan berdasarkan peramalan
(forecast).
Manajer mengumpulkan informasi mengenai data dari
lingkungan (eksternal dan internal) untuk bisa
3
meramalkan trend yang terjadi untuk lima tahun
kedepan.
3. Fase Ketiga, Perencanaan berdasarkan lingkungan
eksternal.
Pasar dan lingkungan sering berubah, trend serta politik
bisa mempengaruhi rencana strategi perusahaan. Oleh
karena itu, manager harus peka dan bisa memprediksi
perubahan tersebut.
4. Fase Keempat. Manajemen Strategis
Perusahaan harus menyadari bahwa bahkan rencana
strategis terbaik pun tidak ada hasilnya jika tanpa
masukan dan komitmen, dengan untuk mengembangkan
juga mengintegrasi serangkaian rencana strategis
bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pada fase ini, rencana strategis dilakukan dengan
merinci permasalahan dalam pelaksanaan, evaluasi dan
melakukan pengendalian.
4
3. Pemahaman yang lebih baik mengenai peruahan
lingkungan.
G. Most Analysis
Proses perencanaan menurut survey dari McKinsey,
menemukan bahwa proses perencanaan meningkatkan
keputusan pelanggan dengan pengembangan strategi.
Namun, manajemen strategis tidak harus dilakukan secara
formal, tetapi bisa juga dilakukan dengan menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang di rangkum dalam tools MOST
analisis. (Paul Newton, 2015)
MOST terdiri dari Mission (misi), Objectives (Tujuan),
Strategy (strategi), Tactics (taktik).
1. Misi (Mission)
Pada dasarnya, sebuah perusahaan akan berjalan di jalur
yang tepat, perusahaan harus memiliki misi dalam
mencapai tujuan.
5
Misi menurut Wibisono (2006) merupakan penetapan
sasaran atau tujuan perusahaan dalam jangka pendek
(biasanya 1 sampai 3 tahun). inilah tujuan utama dari
perusahaan atau organisasi adalah manager harus
memiliki misi yang jelas agar perusahaan berjalan sesuai
dengan yang diinginkan.
Misi harus menjadi alasan dengan tingkat teratas karena
keseluruhan untuk menjawab pertanyaan: “Posisi yang
ingin perusahaan capai di kompetisi”. Semakin spesifik
manager dapat saat mendefinisikan misi perusahaan,
semakin strategi di implementasikan yang nantinya
mangaer dapat mencoba menentukan poin yang tersisa
dalam alat atau anlisis setelahnya.
Misalnya,
Bayangkan Anda memiliki bisnis jamu, Anda dapat
menyatakan bahwa misi Anda adalah menjadi bisnis
jamu terbaik yang memberikan khasiat dan akan
mengesankan setiap pelanggan yang datang. Itu
mungkin terdengar bagus, tapi apa artinya?
Misi seperti itu tidak akan memberi arah untuk maju.
Sebaliknya, sesuatu seperti menjadi bisnis Jamu teratas
dan menjadi top of mind di kota Anda jauh lebih dapat
dicapai dan nyata.
Jika perusahaan anda mendapatkan ulasan terbaik di
kota Anda untuk perusahaan jamu, Anda akan tahu
bahwa Anda telah mencapai tujuan Anda.
2. Objectives (Tujuan)
Langkah selanjutnya adalah tujuan. Sama seperti misi,
tujuan harus cukup spesifik untuk memandu manajemen
dalam pengambilan keputusan dan perencanaan
perusahaan untuk masa depan. Dengan misi perusahaan
yang sudah sesuai pada tempatnya, seharusnya relatif
mudah untuk mengembangkan daftar beberapa tujuan.
6
Melanjutkan contoh sebelumnya, manager perlu
menyoroti tujuan yang akan dilakukan dengan
menguraikan hal-hal untuk mewujudkan misi bagaimana
Perusahaan bisa menjadi Jamu terbaik di kota. Beberapa
kemungkinan bisa dicapai dengan meningkatkan
penjualan sebesar 5% setiap bulan, melakukan promosi
untuk menarik pertambahan jumlah dari pelanggan
untuk beralih dari perusahaan pesaing, atau menerima
sejumlah ulasan online.
Tujuan perusahaan harus dapat diukur sehingga
manager dapat mengevaluasi metode yang Akan
digunakan untuk mencoba dan mencapainya dan
menentukan apakah perusahaan telah berhasil atau
tidak.
3. Strategy (Strategi)
Ini adalah hal-hal yang akan perusahaan lakukan untuk
mencapai tujuan. Tindakan apa yang harus diambil
untuk mencapai tujuan dn misi perusahaan.
Seperti contoh yang telah dijabarkan diatas, Jamu
Bandung ingin menjadi perusahaan jamu top of mind
bagi masyarakat di kota Bandung. Berikut adalah
beberapa contoh strategi yang dapat digunakan:
a. Jalankan promosi untuk menarik pelanggan baru
agar beralih dari jamu pesaing, seperti menawarkan
harga yang lebih murah sebesar 10% daripada
pesaing
b. Berinvestasi pada saluran periklanan baru seperti
iklan online berbayar, melakukan promosi pada
radio terkenal di kota tersebut.
c. Tawarkan khasiat atau manfaat lebih kepada
pelanggan jika meluangkan waktu untuk
memberikan ulasan tentang bisnis perusahan.
Strategi yang akan berhasil untuk bisnis atau
perusahaan akan sangat bervariasi tergantung pada
7
pasar dan demografi sasaran. Namun, idenya sama
untuk organisasi mana pun. Oleh karena itu buatlah
daftar strategi yang dapat mengembangkan perusahaan
sesuai dengan tujuan yang telah di soroti. Strategi
Perusahaan harus spesifik dan dapat ditindaklanjuti.
4. Tactics (Taktik)
Elemen terakhir dari alat MOST adalah taktik. Inilah
yang akan perusahaan gunakan dan lakukan untuk
menerapkan strategi yang telah dibuat. Taktik juga harus
menjadi detail spesifik yang akan memandu aktivitas
harian perusahaan. Jadi, jika perusahaan akan
menjalankan iklan radio yang disebutkan dalam contoh
sebelumnya, beberapa taktik termasuk menulis naskah,
menyewa pengisi suara artis, menghubungi radio
stasiun, dll. Adalah merupakan taktik. Menggunakan
taktik Perusahaan untuk mendikte aktivitas harian
adalah cara terbaik untuk memastikan apa yang
perusahaaan lakukan hari ini akan menintun ke arah
yang benar menuju keseluruhan misi perusahaan.
Ada keterikatan antara setiap langkah di sepanjang
Analisis MOST yang perusahaan harus anggap penting dan
harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Satu langkah
dibangun di atas menjadi sebuah langkah berikutnya, dan
konsistensi itulah yang menjadikan MOST analisis ini
menjadi alat yang berharga. Banyak organisasi tersesat di
antara misi dan taktik, jadi lakukan tinjauan yang cermat
terhadap proses perusahaan untuk memastikan bahwa
Perusahaan tidak jatuh ke dalam perangkap itu. Selama dapat
menguraikan perkembangan logis untuk bisnis Perusahaan
dari satu langkah ke langkah berikutnya, hasil akhirnya akan
membuat Perusahaan tetap mengarah ke arah yang benar.
8
H. Latihan Most Analisis
Buatlah MOST Analisis dari usaha atau perusahaan yang
sudah ada (perusahaan bebas)
9
10
BAB 2
The Balanced Scorecard
(Kartu Skor Bisnis Seimbang)
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep Balanced scorecard.
2. Memahami kosep tujuan, dari Balanced scorecard.
3. Memahami tools Balanced scorecard.
4. Membuat Stategi menggunakan toolsscorecard.
C. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan alat pengukur kinerja
eksekutif yang memerlukan ukuran komprehensif dengan
empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran. (Kaplan dan Norton (1996)
Balanced scorecard merupakan alat yang sudah terkenal
dan banyak digunakan di banyak organisasi dan perusahaan
karena alat ini menyelaraskan antara visi dan strategi
11
perusahaan dengan aktivitas untuk mencapai tujuan di
perusahaan.
Balance Scorecard memiliki empat buah perspektif untuk
menilai kinerja di setiap perspektif tersebut dan digunakan
untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kinerja.
Empat perspektif dari balanced scorecard adalah:
1. Perspektif Keuangan
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses internal
4. Perspektif Pembelajaran dan pertmumbuhan
Keempat persepktif tersebut membutuhkan perhatian dan
waktu untuk bisa dipahami dan di gunakan, karena bisa
dilihat bahwa dari keempatnya mencakup ke dalam semua
divisi atau department yang berbeda.
1. Perspektif Keuangan
Kondisi keuangan suatu organisasi adalah salah satu
elemen yang paling penting untuk selalu ditinjau setiap
saat. Tanpa dasar keuangan yang kuat, tentunya tujuan
baik jangka panjang dan pendek dari perusahaan tidak
mungkin untuk tercapai.
Dalam menganalisis perspektif keuangan ada beberapa
pertanyaan yang bisa disampaikan yaitu:
a. Bagaimana situasi keuangan perusahaan saat ini?
b. Peluang apa yang tersedia untuk penggunaan dana
yang lebih baik?
c. Risiko apa saja yang ada?
Pertanyaan-pernyataan tersebut bertujuan untuk
menilai kinerja dalam mengisi kartu skor yang kemudian
hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk
pembuatan keputusan perusahaan atau organisasi. Jika
ditemukan kelemahan dalam kinerja perspektif
12
keuangan, perusahaan bisa menyoroti masalah tersebut
dan melakukan perbaikan.
Beberapa indicator dari kinerja perspektif keuangan
menurut Kaplan dan Norton (2001) adalah profitabilitas,
pertumbuhan, nilai dari pemegang saham. ROI (Return
on Investment).
2. Perspektif Pelanggan
Perspektif ini tidak kalah pentingnya dari perspektif
keuangan, karena pelanggan lah sumber keuangan dari
organisasi atau perusahaan. Pelanggan yang puas akan
menjadi loyal kepada perusahaan untuk terus memenuhi
kebutuhan mereka.. Jadi bisa dikatakan bahwa sebuah
bisnis adalah semua tentang pelanggan.
Perspektif pelanggan di pecah atas dua kelompok
pengukuran kinerja, yaitu kelompok core measurement
(pengukuran inti) dan kelompok customer value
proposition (propisisi nilai pelanggan) Kaplan dan
Norton (2001).
Untuk pengukuran kinerja kelompok ppengukuran inti
menggunakan beberapa indicator yaitu:
a. Market Share (pangsa pasar); Pengukuran untuk
bagian dimana perusahaan memiliki kompetisi atas
keseluruhan pasar yang ada, yang bisa dinilai
menggunakan: jumlah pelanggan, jumlah penjualan,
dan kuantitas volume unit penjualan.
b. Customer Retention (retensi pelanggan); Bagian ini
dilakukan dengan mengukur tingkat kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan hubungan
yang baik dengan pelanggan seperti melakukan
pelayanan khusus, bonus, reward, system customer
relationship management yang diperuntukan agar
konsumen puas, loyal dan kembali lagi pada
perusahaan
13
c. Customer Acquisition (akuisisi pelanggan);
pengukuran sejauh mana perusahaan mampu
mampu menarik pelanggan baru untuk mencoba
atau menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan dan mengembangkan
hubungan dengan pelanggan.
d. Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan);
mengukur tingkat kepuasan pelanggan terkait
dengan kinerja spesifik sesuai dengan value
proposition yang perusahaan tawarkan. Beberapa
penilaian mengenai kepuasan pelanggan bisa diukur
dari kualitas produk, kualitas pelayanan,
kemudahan akses dan harga
e. Customer Profitability (profitabilitas pelanggan);
mengukur keuntungan yang didapatkan oleh
perusahaan dari hasil penjualan produk/jasa
kepada konsumen.
Sedangkan untuk kelompok customer value proposition,
penilaian nya lebih kepada atribut berikut:
a. Atribut produk dan jasa yang meliputi fungsi dari
produk atau jasa, kualitas dan harga yang
ditawarkan oleh perusahaan
b. Hubungan pelanggan, hal inisangat dipengaruhi oleh
respon serta komitmen perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang bisa membuat
pelanggan puas seperti waktu yang dihabiskan
untuk menunggu, proses bisnis yang cepat dan
layanan konsumen.
c. Reputasi dan Image, walaupun hal ini tidak bersifat
tangible atau nyata, akan tetapi akan berpengaruh
pada ketertarikan konsumen atas barang dan jasa
yang perusahaan tawarkan.
14
3. Perspektif proses internal
Dalam operasional kegiatan dan aktivitas perusahaan
sehari-hari harus lah dilakukan seefektif dan seefisien
mungkin agar perusahaan tidak membuang dengan
percuma sumberdaya yang dimiliki. Analisis proses
bisnis internal dilakukan dengan analisi value-chain dan
di desain dengan hati-hati karena manajemen harus
mengidentifikasi proses internal bisnis yang diharapkan
memiliki keunggulan.
Berikut adalah gambaran proses internal perusahaan
15
b. Memproduksi lebih cepat. Disini, perushaan ingin
memastikan bahwa produk atau jasa yang di buat
oleh perusahaan adalah yang pertama masuk ke
dalam pasar atau dapat memenuhi kebutuhan pasar
secepatnya ke pasar. Kecepatan produksi
merupakan aspek penting dari keseluruhan operasi
bisnis. Dengan menggunakan balanced scorecard,
perusahaan dapat mempelajari prosesnya, dan
mungkin akan menemukan bahwa waktu
keefektifan dan keefisienan proses akan
mempengaruhi kinerja keseluruhan.
c. Menetapkan pasar. Dalam industri, jika perusahaan
mampu membawa produk baru ke pasar, terlebih
jika bisa menawarkan solusi yang lebih baik untuk
masalah pelanggan, perusahaan akan sendirinya
berkembang dan bisa menetapkan posisinya di
pasar.
Proses internal yang dikelola dengan baik akan berjalan
sesuai dengan yang perusahaan inginkan. Namun,
perusahaan harus tetap mengevaluasi dan melakukan
pengawasan untuk pertumbuhan perusahaan yang lebih
baik.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertmumbuhan
Bagian terakhir dari kartu skor atau balanced scorecard
ini berbicara mengenai pertumbuhan, yakni menemukan
sebuah cara yang baru untuk meningkatkan,
memperluas, dan menambah nilai bagi pelanggan. Selain
pertumbuhan, perspektif terakhir ini pun membahas
tentang pembelajaran dan pertumbuhan adalah dimana
perspektif ini berbicara dalam pengembangan karyawan
dalam organisasi atau perusahaan.
Ketika perusahaan memberikan fasilitas dan kebebasan
kepada karyawan untuk menambahkan keahlian dan
kesempatan di luar rutinitas sehari- hari mereka yang
normal, seperti mengembangkan hobi. Perusahaan bisa
16
membuka kemungkinan yang mungkin belum pernah
ada sebelumnya. Maksudnya jika karyawan memiliki
keahlian yang bisa menambah nilai bagi pelanggan,
walau diluar rutinitas (pekerjaan di perusahaan) dan
bisa di implementasikan untuk pengembanagn
perusahaan.
Budaya pertumbuhan dalam suatu organisasi adalah
budaya yang membantu orang-orang dengan ide-ide
serta mengekspresikannya atau dapat menerapkannya
ke dalam suatu tindakan. Dalam belajar dan bertumbuh,
seperti cara untuk improve (meningkatkan), exapand
(mengembangkan), add value (menambahkan nilai),
serta dari pengembangan bisa dengan, express ideas
(mengekspresikan ide), open communications (membuka
komunikasi), dan offer challenges (menawarkan
tantangan). Untuk lebih detailnya, dapat dilihat pada
gambar berikut:
17
mereka kartu skor ini berfungsi dan di mana karyawan
dapat meningkat.
Denagn meluangkan waktu untuk menganalisis masing-
masing dari empat bagian kartu skor secara objektif
dapat mengungkapkan banyak hal-hal tentang bisnis
atau perusahaan yang sebenarnya tidak perusahaan
sebelumnya. Setiap organisasi memiliki tujuan, tetapi
bekerja menuju tujuan tersebut setiap hari akan menjadi
semakin rumit, dengan menggunakan Balanced Business
Scorecard dapat membantu kita dalam mengerjakan
detail dan tetap di jalur yang dituju.
18
Gambar 5. Balanced Scorecard Template
Sumber: Industrial Psychology consultants
19
20
BAB 3
Audit Sumber Daya
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep audit sumberdaya/sumber
pemeriksaan
2. Memahami sumber-sumber yang berhubungan dengan
bisnis
3. Membuat Stategi menggunakan audit sumberdaya
21
menyeimbangan yang harus dilakukan oleh perusahaan
dalam memahami dengan tepat dan sumber daya apa yang
diinginkan harus menjadi prioritas utama dalam berbisnis.
Audit Sumber daya atau Sumber pemeriksaan adalah
proses yang meliputi semua hal dalam suatu bisnis atau
organisasi yang ada. Sumber ini bisa digambarkan dengan
banyak bentuk, tidak terbatas hanya untuk barang-barang
yang berwujud seperti uang tunai atau inventaris. (Paul
Newton, 2015). Sumber pemeriksaan untuk organisasi ini
memiliki keunikan sendiri bagi tiap perusahaan karena akan
mempertimbangkan kebutuhan yang spesifik dalam industri
yang sudah dimiliki oleh perusahaan, seperti pengalaman
dan pengetahuan tertentu.
22
yang paling banyak menghabiskan waktu dan perhatian.
Namun, ada baiknya untuk melihat sumber fisiknya
apakah bisa mendapatkan nilai lebih dari ini. Seperti,
apakah sebagian gedung di ruangan itu tidak terpakai,
atau terbuang sia-sia atau terbuang untuk tujuan tidak
perlu, Apa mesinnya sering digunakan secara
maksimal,atau bahkan tidak. Ketika meninjau semua
yang dilakukan dan bagaimana melakukannya, mungkin
perusahaan akan sadar bahwa terjadi ketidakefisienan
penggunaan sumberdaya.
2. Sumber Finansial
Perusahaan harus dengan pasti mengetahui jenis
keuangan yang dimiliki dan di anggarkan untuk apa saja.
Kecuali jika organisasi tidak terorganisir dengan baik.
Catatan keuangan yang tepat adalah merupakan hal
penting untuk setiap organisasi, jadi sumber finansial ini
adalah area yang diharapkan dapat dikendalikan dengan
baik. Sama halnya dengan sumber fisik. Sumber finansial
selain harus di control terus menerus, harus juga di
evaluasi secara lebih lanjut karena perusahaan harus
bisa selalu mengetahui dan mencari cara untuk yang
lebih efisien dalam penggunaaan uang, sehingga
organisasi dapat berjalan dengan baik.
Terlebih berkaca pada persaingan lingkungan bisnis saat
ini, tidak ada perusahaan yang memberikan uang begitu
saja hanya karena sebuah pengambilan keputusan yang
buruk atau kemalasan diantara manajemen. Jika tidak
pintar dengan sumber keuangan, pesaing dapat
beramsumsi bahwa keuangan kita buruk.
3. Sumber Manusia
Hal yang menarik dari perspektif sumberdaya manusia
dimulai dari sini, dimana hal ini dapat mulai dengan
melakukan perbaikan nyata dalam organisasi. Setiap
orang yang bekerja di perusahaan, pasti memiliki
23
seperangkat spesifik keterampilan dan pengalaman yang
unik bagi mereka sendiri.
Jika perusahaan ingin mendapatkan kinerja yang baik
secara keseluruhan, bisa dimulai dengan mendapatkan
hasil maksimal dari setiap orang serta karyawan yang
ada. Gaji merupakan bagian besar dari organisasi
manapun, jadi pastikan untuk bisa mendapatkan hasil
terbaik adalah melalui investasi dengan para karyawan.
Kesalahan yang paling sering dilakukan dalam sumber
manusia adalah menempatkan orang kedalam bagian
yang mereka bisa lakukan. Hanya karena seseorang telah
diperkerjakan ke dalam organisasi untuk tujuan
tertentu, tidak berarti mereka tidak memiliki lebih
banyak hal untuk ditawarkan. Karyawan akan terjebak
dalam peran yang sama. Perusahaan harusnya dapat
mengisi mereka dengan cara mendukung, mendorong
eksplorasi dan kolaborasi sehingga secara tak langsung
karyawan dapat mengungkap keterampilan yang tidak
diketahui sebelumnya.
Dalam melakukannya, perusahaan mungkin tidak perlu
merekrut banyak orang baru ketika ada proyek baru,
karena keterampilan dan pengalaman sudah ditemukan
dalam tim atau divisi tersebut. Berikan karyawan proyek
baru tersebut untuk mencoba dan mengatasi keraguan
mereka serta beri mereka kesempatan untuk membuat
terkesan dengan ke luar dari zona nyaman mereka.
4. Sumber Tak Berwujud
Sumber tidak berwujud dapat mencakup beberapa hal
hebat seperti reputasi masyarakat, pionir, telah terkenal
dimasyarakat karena berdiri sejak lama, atau memiliki
pasar khusus yang tidak memiliki persaingan yang
signifikan. Keuntungan dari perspektif tidak berwujud
adalah dengan memikirkan cara untuk membuat
keuntungan itu bekerja. Misal, jika organisasi telah
berkecimpung dalam waktu yang lama, dari situ
24
perusahaan sudah bisa untuk memanfaatkan titik
tersebut dalam upaya periklanan dan pemasaran untuk
menambah pelanggan potensial berdasarkan pelanggan
yang sudah ada untuk melihat pola nya, selain itu karena
perusahaan sudah lama berdiri, maka perusahaan lebih
di percaya oleh masyarakat.
25
D. Latihan Audit Sumber Daya
Buatlah list sumberdaya yang di miliki perusahaan/usaha
anda dan analisis strategi untuk menggunakan sumberdaya
tersebut.
26
BAB 4
The McKinsey 7-S Model
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep dari McKinsey 7-S Model
2. Memahami Aspek-aspek penting organisasi
3. Membuat model 7 element
27
Gambar 8. Model 7s McKinsey
Sumber: Paul Newton, 2015
28
Gambar 9. Elemen Keras, McKinsey Model
29
oleh budaya perusahaan. Meskipun demikian, kedua
element tersebut sama- sama penting untuk menunjang
kesuksesan perusahaan. Berikut adalah soft element dari
model 7s McKinsey:
a. Skill, Dalam banyak hal poin keterampilan ini
sejalan dengan poin staf dalam hal mengetahui apa
yang karyawan dapat lakukan sendiri dengan
keterampilan yang mereka miliki. Manajer tidak
pernah ingin meminta seseorang di tim untuk
melakukan sesuatu yang tidak mampu mereka
lakukan,jadi memiliki pemahaman yang kuat
tentang keterampilan yang dimilki oleh staf
perusahaan adalah sesuatu yang perusahaan harus
prioritaskan.
b. Style (Gaya), Bagaimana gaya kepimimpinan
pimpinan di perusahan harus sesuai dengan budaya
organisasi dan kebutuhan tim. Ada banyak gaya
kepemimpinan yang berbeda yang digunakan oleh
manajer tergantung situasinya, olehkarena itu
perusahaan perlu menyusun pendekatan paling
cocok berdasarkan keadaaan perusahaan.
c. Shared Value (Nilai Bersama), poin ini merupakan
cerminan budaya perusahaan secara
keseluruhan,dan tujuan dibalik semua yang
dilakukan. Nilai nilai bersama dari suatu organisasi
harus terjangkau semua karyawan, untuk
Menciptkan perasaan kekompakkan dan
persahabatan.
d. Staf. Memahami kekuatan dan kelemahan team
perusahaan adalah tanggung jawab kepemimpinan
tetapi perusahaanjuga perlu tahu bagaimana
mendapatkan hasil maksimal dari mereka sambil
juga mengembangkan keterampilan mereka
disepanjang jalan. Seorang pemimpin yang baik
30
akan terus meningkatkan tim mereka sehingga
besok lebih baik dari hari ini.
Dalam 7 element ini pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang perlu diperhatikan oleh manajer yang baik secara
teratur. Penyelarasan oarganisasi merupakan kualitas
penting dalam bisnis apapun, dan mengikuti model 7-S
Mckinsey adalah cara yang baik untuk memulai bekerja
menuju tujuan itu.Luangkanlah waktu untuk meninjau model
dengan cermat dan kemudian menerapkannya pada kondisi
yang ada di perusahaan.
31
32
BAB 5
Strategi Lima Langkah
Lafley dan Martin
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep dari strategi lima langkah
2. Memahami langkah-langkah Menyusun strategi
menggunakan 5 steps strategy
3. Membuat model 5 step.
33
berfikir bahwa hanya dengan memiliki produk atau
pelayanan terbaik yang akan memenangkan persaingan,
padahal, selain itu dibutuhkan strategi yang berkelanjutan.
34
Misalkan, perusahaan bergerak dibidang industry celana
denim premium dengan pasar yang niche atau ceruk
yang kecil diantara industry celana denim besar lain,
biasanya akan menggunakan strategi dengan menjual
langsung kepada konsumen dan membuat situs
penjualan di online website. Akan tetapi jika perusahaan
menjual melalui distributor atau perantara lain,
dibutuhkan identifikasi pasar yang lebih lama dan usaha,
apakah distributor tersebut tepat atau sesuai dengan
pasar yang perusahaan sasar.
3. Langkah 3- Bagaimana Perusahaan menang/ strategi
Setelah perusahaan mengetahui dimana tempatnya
bersaing di pasar, langkah selanjutnya adalah strategi
apa yang digunakan untuk memastikan bahwa
perusahaan akan jadi yang terbaik dan menang.
Salahsatu cara nya adalah dengan memposisikan produk
atau jasa layanan yang menonjol daripada yang lain.
35
menginginkan produk dan layanan yang baik dengan
harga yang wajar. Fokus lah pada prinsip-prinsip ini agar
perusahaan bisa menang.
4. Langkah 4- Kemampuan apa saja yang harus perusahaan
miliki
Salahsatu kemampuan yang perusahaan harus miliki
adalah infrastruktur yang mendukung rencana yang di
kembangkan agar ketika memasuki pasar yang dipilih
perusahaan dapat menang di pasar tersebut,
Perusahaan perlu seperangkat kemampuan khusus yang
ada di dalam organisasi dan menjawab pertanyaan
seperti Apa yang perlu dilakukan untuk memenuhi
tujuan. Misalnya, jika perusahaan telah memutuskan
bahwa akan menang dengan menawarkan harga yang
lebih rendah, kemampuan apa yang diperlukan untuk
dapat menjual produk dengan harga yang murah.
Mungkin strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
adalah focus kepada satu produk untuk menekan biaya
produksi, memperbanyak bahan baku serta produksi,
mencari supplier termurah ataupun lebih focus
melakukan investasi pada teknologi agar bisa
memproduksi lebih banyak. Apapun strategi yang
digunakan tapi tanpa kemampuan yang diperlukan tentu
akan gagal
5. Langkah 5- Sistem manajemen apa yang diperlukan
untuk mendukung strategi.
Semua organisasi didukung oleh sumberdaya manusia
dan juga teknologi di dalamnya. Tanpa orang-orang baik
yang berkompetensi untuk bekerja mencapai tujuan
bersama, semua hal lain yang telah perusahaan lakukan
hingga saat ini akan sia-sia.
Langkah terakhir dari proses strategi ini menuntut
bahwa perusahaan harus meluangkan waktu dan upaya
untuk membangun tim manajemen, yang akan dapat
mendukung tujuan dan strategi organisasi yang telah
36
ditetapkan. Misalkan perusahaan konsisten dalam
mewujudkannya sehingga diperlukan monitoring
system. Misal, untuk memastikan bahwa produk yang
sudah dihasilkan memiliki differentiation di mata
konsumen, maka perusahaan perlu melakukan survei
pasar untuk mendapatkan masukan pelanggan.
Perusahaan perlu membuat market research system agar
semua masukan menjadi informasi yang bisa ditindak
lanjuti sebagai langkah perbaikan.
Ada banyak hal yang dapat dipelajari dari penggunaan
model ini karena model ini menyajikan sebuah kesatuan yang
dikerjakan berdasarkan urutan langkah dari awal sampai
akhir dan mengevaluasi agar dapat menilai apakah pilihan
sebelumnya bisa mendukung keberhasilan langkah
seterusnya dan sebaliknya. Model ini dapat membantu
perusahaan dengan cepat membuat serangkaian strategi top-
down yang akan tetap menjaga bisnis bergerak ke arah yang
benar secara berkelanjutan.
37
38
BAB 6
Strategi Berlian
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep dari strategi berlian
2. Memahami cara penyusunan strategi berlian
3. Membuat model strategi berlian
C. Strategi Berlian
Model strategi berlian diperkenalkan oleh Hambrick dan
Fredrickson, model ini berguna dan memiliki fleksibiltas
untuk digunakan oleh para pemilik usaha dan juga manager
di berbagai jenis pasar. Seperti yang kita ketahui, dalam
menjalani sebuah strategi kita memerlukan strategi dan
untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki kesempatan
untuk melangkah maju dengan baik (Hambrick, Fredrickson,
2013).
39
Banyak bisnis yang gagal hanya karena strategi yang
kurang baik, oleh karena itu, model ini membantu untuk
menggambarkan apa yang akan perusahaan jalankan mulai
dari titik awal sampai ke pencapaian tujuan.
40
strategi yang akan berhubungan dengan pangsa pasar
yang telah perusahaan pilih.
Perusahaan memiliki sejumlah pilihan untuk arena atau
tempat yang dapat digunakan untuk mengembangkan
bisnis, lebih jauh berkat keberadaan internet dan
perkembangan situs belanja online. perusahaan akan
lebih mudah menjangkau dan menjual langsung kepada
konsumen melalui sejumlah retail atau perusahaan bisa
juga memilih membangun model bisnis ke bisnis (B2B).
Semua tergantung pada keputusan perusahaan
berdasarkan tempat atau arenanya bersaing.
2. Pembeda
Pembeda atau diferensiasi produk dan jasa merupakan
hal penting dalam strategi. Pelanggan akan menemukan
pembeda tersebut dari pesaing, yang akan membuat
perusahaan menjadi lebih unggul dan bernilai lebih.
Untuk itu, perusahaan dapat mengajukan pertanyaan
ketika mencari pembeda seperti berikut:
“sebarapa beda bisnis perusahaan dengan competitor”,
“hal apa yang ada dalam perusahan yang bisa membuat
perusahaan menang dalam persaingan?”. Apabila
pertanyaan singkat tersebut tidak bisa dijawab oleh
perusahaan, bisa dipastikan strategi perusahaan tidak
akan memberikan kemenangan.
Hal seperti itu layak untuk dipertanyakan karena
berhubungan dengan keputusan perusahaan.
Perusahaan dalam mencari pembeda bisa di mulai dari
memikirkan keputusan pembelian pelanggan, seperti
prefernsi apa yang mereka inginkan dalam sebuah
produk atau jasa, lalu perusahaan bisa membuat
pembeda dari barang jasa yang diinginkan dengan
menawarkan solusi yang lebih baik dari pesaing.
Pembeda bisa merupakan sebuah nilai tambah yang
perusahaan berikan seperti waktu proses yang cepat,
41
after sales, harga yang lebih murah, fitur yang lebih
lengkap ataupun kemudahan penggunaan.
Umumnya, mayoritas pelanggan akan memutuskan
membeli sebuah barang berdasarkan pada kualitas dan
harga, tetapi dalam beberapa kasus pembeli akan
membeli harga yang murah untuk menghemat dan
mengorbankan kualitas. Olehkarena itu, perusahaan bisa
menggambil kesempatan dari segmen pembeli yang
seperti itu dengan menerapkan strategi cost leadership.
3. Sarana
Pada sarana akan ditemukan dua pertanyan besar, yaitu
dimana perusahaan akan bersaing dan bagaimana
perusahaan akan terlihat mencolok ketika
menhimplementasikan hal-hal berikut:
“Bagaimana perusahaan akan mengembangkan produk
dan jasa yang akan di jual” dan “Apakah seluruh proses
akan dilakukan sendiri oleh perusahaan atau
perusahaan akan bermitra dengan pihak lain untuk
menciptakan barang yang bisa dijual ke pasar?”. Karena
hal tersebut akan berdampak pada seberapa cepat
barang atau jasa perusahaan untuk bisa masuk ke pasar.
Pikirkan mengenai situasi dan pasar sebagai satu
kesatuan sebelum membuat strategi pengembangan dan
peluncuran produk.
4. Tahapan dan Alur
Dalam proses perusahaan kadang tidak selalu jelas
dalam sebuah bisnis. Artinya, perusahaan mungkin
memliki rencana yang hebat untuk masa depan
perusahaan, tetapi perusahaan tetap memerlukan perlu
strategi untuk membawa nya dari titik saat ini ke titik
yang perusahaan inginkan. Banyak organisasi yang telah
hancur karena adanya ekspansi besar yang cepat, dan
tidak berhasil ditangani. Dan itu akan menjadi suatu hal
yang tentu saja ingin dihindari. Jalankan strategi
42
pertumbuhan dan ikuti strategi tersebut selama
perjalanan menuju tujuan yang diinginkan
5. Logika ekonomi
Hal terakhir dari strategi berlian bertujuan menyatukan
semua hal demi mencari profit (untuk bisnis yang
mencari profit). Apakah seluruh keputusan dan strategi
yang telah dibuat hingga saat ini sukses untuk
menghasilkan profit?Jika tidak, dimana perubahan yang
diperlukan untuk membawa bisnis kembali ke posisi
yang aman?. Pada akhirnya, profit harus dihasilkan jika
ingin bertahan dalam jangka panjang. Jika strategi yang
direncanakan menghasilkan keuntungan, maka rencana
selanjutnya bisa dijalankan. Selama seluruh hal berjalan
baik satu sama lain, maka perusahaan bisa melangkah
maju dengan percaya diri.
43
D. Latihan Membuat Model Strategi Berlian
Buatlah model strategi berlian dari perusahaan atau usaha
anda menggunakan template dibawah ini!
44
BAB 7
Strategi 5-P
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep dari strategi 5P
2. Memahami pendekatan-pendekatan dalam elemen 5P
3. Membuat model strategi 5P
C. Model Strategi 5P
Strategi adalah hal yang sangat rumit dan dinamis.
Strategi yang baik suatu saat akan berguna, tergantung pada
kekuatan pasar dan perubahan yang diluar kendali. Bisnis
yang baik selalu dapat beradaptasi, dan dimaksudkan untuk
sering mengubah strategi untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan dan bersifat kelanjutan. Dalam artian, meskipun
bagus untuk mengembangkan strategi awal, secara
keseluruhan strategi ketika baru pertama memulai bisnis,
tetapi tidak mungkin strategi yang dipilih akan terus
45
bertahan lama. Sebenarnya, perusahaan mungkin butuh
untuk membuat perubahan jika ingin menemukan jalan
menuju kesuksesan.
46
Misalnya, rencana strategi termasuk kedalam dasar-
dasar:
a. Produk yang akan dijual
b. Bagaimana cara memproduksi produk itu, dan
c. Berapa harga yang akan dijual dipasaran
Dasar dalam perencanaan bisnis dapat menjadi
pemikiran dalam membangun fondasi strategi ketika
perusahaan akan menggunakan tools seperti PESTdan
SWOT analisis.
2. Ploy (taktik)
Di bagian ini, pemikiran perusahaan akan mulai beralih
ke pesaing perusahaan. Tidak ada cara untuk
mengabaikan persaingan dalam bisnis – persaingan akan
selalu ada, dan akan selalu memiliki efek mendalam pada
apa yang dapat perusahaan lakukan. Biasanya pesaing
menggunakan taktik khusus untuk mengganggu apa pun
yang mungkin akan perusahaan lakukan, termasuk
untuk mencari keunggulan kompetitif di pasar. Dengan
mencoba berpikir selangkah lebih maju dari persaingan,
perusahaan mungkin dapat mengendalikan segmen
pasar selama bertahun-tahun yang akan datang.
47
Dalam melakukan taktik harus menggunakan dua lapis
pendekatan, pertama adalah mencari keunggulan
kompetitf melalui inovasi, kreatifitas dan inisiatif dalam
melihat kebutuhan pasar, tetapiperusahaan juga jangan
terlalu focus kepada pesaing dan melupakan pendekatan
kedua yaitu operasional, karena proses oprasional yang
memastikan bahwa kualitas produk tetap bertahan.
Beberapa Teknik yang bisa dipakai ketika melakukan
strategi sebagai sebuah teaktik yaitu menggunakan tools
future wheels, impact analysis dan game theory. Tools-
tools tersebut dapat membantu perusahaan untuk
mengeskplorasi sebuah scenario masadepan dimana
akan terjadi sebuah kompetisi dan bagaimana
memenangkannya
3. Pattern (Pola)
Bagian pola pada model strategi ini, semuanya tentang
memperhatikan bisnis saat ini agar perusahaan dapat
memanfaatkan pola menjadi sukses di masa yang akan
datang. Dengan kata lain, perusahaan akan mengetahui
dengan tepat tentang apa yang telah dikerjakan dimasa
lalu, kemudian dapat memikirkan cara untuk
melanjutkan (atau malah menambahkan) pola-pola itu.
Terkadang, strategi yang baik tidak dimaksudkan secara
kebetulan karena sudah terpikirkan sebelumnya saat
melaakukan analisis lingkungan.
Tools yang bisa dipakai untuk mengeksplorasi pola
sumberdaya serta asset dan bagaimana perusahaan
memfokuskan dirinya untuk menang sekaligus membuat
hal tersebut menjadi sebuah strategi adalah USP analisis,
core competence analisis dan VRIO.
4. Position (posisi)
Di bagian strategi posisi caranya dengan menemukan
niche (ceruk) market, menyediakan produk yang khas
dan memanfaatkan kekhasan produk perusahaan
sebagai sebuah kompetensi untuk memenangkan
48
kompetisi dan menghalangi pesaing karena posisi juga
merupakan metode penjualan yang menawarkan
kualitas atau harga untuk berkompetisi.
Berikut beberapa pertanyaan yang harus perusahaan
jawab yaitu: bagaimana perusahaan berkompetisi
melawan nama-nama besar? Apakah perusahaan ingin
berjuang menjadi yang teratas di ceruk pasar? Jika
perusahaan bisa menjawab pertanyaan tersebut,
perusahaan bisa menempatkan posisinya di pasar untuk
berkompetisi dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif bisa di dapatkan dengan
membedakan diri perusahaan dari pesaing, dan ketika
memikirkan mengenai posisi strategi tersebut, untuk
membantu perusahaan melihat secara keseluruhan bisa
menggunakan tools Porter’s Diamond dan Porter five
forces. Dua tools tersebut bisa membantu perusahaan
untuk menganalisis lingkungan mana yang merupakan
posisi kuat dan mana yang lemah.
5. Perspective (perspektif)
Pada strategi as perspective, strategi ini lebih mengacu
pada budaya organisasi, karena strategi dapat menjadi
hasil dari cara perusahaan memandang dirinya sendiri.
Contoh: Harley davidson melakukan pembuatan produk
motor gede yang telah dijual selama bertahun-tahun –
artinya, alih-alih inovasi, perspektif tentang bisnis nya
adalah kualitas, eksekusi, dan cost control, atau dengan
kata lain, jika Harley mencoba membawa ide-ide baru ke
pasar, maka harley akan memiliki perspektif dan budaya
yang diarahkan ke tersebut.
Untuk mendapatkan masukan dari perspektif organisasi,
perusahaan juga bisa menggunakan alat analisis seperti
cultural web dan congruence model.
49
50
BAB 8
Model Bisnis Kanvas
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep dari strategi bisnis canvas
2. Memahami blok-blok elemen bisnis canvas
3. Membuat model strategi bisnis canvas
51
yaitu: customer segment, value proposition, channels, customer
relationship, Key Resources, Key Activities, Key Partners, cost
structure and revenue stream.
1. Customer Segment
Elemen pertama yang harus perusahaan miliki adalah
mengetahui segmen pelanggan yang akan perusahaan
layani, mana yang menjadi target potensial bisa
menggunakan pembagian Segmentasi dan Targeting.
Segmentasi adalah pembagian konsumen berdasarkan
pada karakteristik pelanggan. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa karakteristik pelanggan bersifat unik dan
berbeda-beda dan bersifat heterogen serta luas. Jadi,
fungsi dari segmentasi adalah untuk mendapatkan target
agar bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi
sumberdaya sesuai dengan yang pelanggan inginkan
(Gary Amstrong, 2016).
Segmentasi dibagi atas empat kategori:
52
a. Segmentasi Demografis. Pengelompokan konsumen
berdasarkan pada gender, pendiidkan, pendapatan,
pengeluaran, usia, kelas social dan sebagainya.
Karena factor segementasi demografis yang umum,
diperlukan analisis yang lebih cermat dan
mendalam dalam pembagian kelompok atau segmen
nya
b. Segmentasi geografis. Pengelompokan berdasarkan
tempat tinggal konsumen seperti fdesa, kota tau
kepualauan.
c. Segmentasi Psikografis. Pengelompokan konsumen
atas keinginan, tujuan, ketertarikan pada produk,
seperti hobi atau profesi. Joseph Chris Partner
membagi kepribadian menjadi 7 jenis yang bisa
membantu perusahaan menentukan target
konsumen nya, yaitu:
1) Belongers. Pemgelompokan tipe pelanggan yang
mudah beradptasi dengan lingkungan dan lebih
mencari penerimaan daripada menonjol
2) Achievers. Kelompok orang yang berambisi
mengejar taget dan tidak mau membuang
waktu dengan percuma, motif utama
melakuakn pembelian adalah ingin
menunjukan kesuksesan dan menyukai barang
branded mewah
3) Emulators. Kelompok yang sangat ambisius
walau tidak memiliki keahlian untuk
mendapatkannya. Motivasi kelompok ini dalam
melakukan pembelian adalah ingin terlihat
sukses tetapi membeli produk bootleg atau
palsu
4) Saviors. Seperti Namanya mereka kelompok
orang yang mengejar kesuksesan dengan
memberikan manfaat pada sekitarnya
53
5) Doomsdayers. Kelompok campuran dari saviors
dan belongers. Bersifat mandiri dan ketika suka
pada suatu produk, pelanggan ini akan sangat
setia.
6) Integrators. Kelompok ini memiliki kepribadian
kombinasi dari achievers dan saviors. Ambisius
tapi juga melakukannya untuk orang-orang
disekitarnya
7) Survivalist. Kelompok orang yang berjuang
untuk mengumpulkan kekyaan tetapi juga
hanya menghabiskan uang untuk keperluan
inti.
Berdasarkan 7 kepribadian tersebut, misalkan
perusahaan memasarkan produk jersey sepeda,
maka perusahaan perlu menawarkan sepeda
kepada komunitas sepeda berdasarkan ketertarikan
atau perusahaan bergerak di bidang Event organizer
yang akan membuat acara jazz gunung, bisa
membuat segmen psikografis juga berdasarkan
selera musik, tetapi juga harus bisa memberikan
pelayanan seperti potongan harga untuk tipe
survivalist, memberikan paket bundling untuk tipe
achievers dsb.
d. Segmentasi Perilaku. Pengelompokan berdasarkan
kepada perilaku konsumen atas produk yang
perusahaan tawarkan, seperti loyalitas, respon dan
pengetahuan. Misal, perusahaan adalah transportasi
online, iklankan di televisi karena respon konsumen
lebih percaya pada iklan di TV karena lebih terkenal
dan merasa aman.
Dalam membuat segmen pelanggan dalam BMC juga
memerlukan customer profile. Olehkarenaitu,
perusahaan harus memahami dulu mengenai
customer jobs, customer gain dan customer pain
(Osterwalder, Pigneur, Bernarda, Smith. 2015)
54
1) Customer jobs. Yang dimaksud pekerjaan disini
adalah tugas atau masalah yang pelanggan
ingin selesaikan atau kebutuhan pelanggan
yang ingin diatasi
2) Customer gains. Berisi menenai penjelasan
manfaat yang diinginkan pelanggan dari
perusahaan seperti penghematan biaya, fitur,
desain ataupun fungsi.
3) Customer Pain. Berisi gambaran hal-hal yang
menyebabkan ketidaknyamanan, kekecewaan
dan menggangu bagi konsumen setelah
perusahaan berusaha untuk memenuhi
harapan mereka. Seperti apakah after sales
tidak memuaskan, pelayanan lama dan
sebagainya.
Setelah mengidentifikasi 3 hal tersebut, perusahaan
perlu mengurutkan mana hal yang paling relevan
dan tidak bagi pelanggan, hal ini untuk mengetahui
masalah-masalah yang dihadapi pelanggan agar
perusahaan bisa memberikan solusi berupa nilai
tambah atau value proposition.
2. Value Propositions
Proposisi nilai berisi mengenai keunggulan-keunggulan
produk atau jasa perusahaan tawarkan untuk melayani
customer segment. Perusahaan bisa mulai melakukan
analisis untuk produk dan jasanya agar bisa menjadi
solusi bagi customer pain, lalu mencocokan dengan
kebutuhan pelanggan dan berperan sebagai pain
relievers. Setelah itu, perusahaan bisa membuat
proposisi nilai atau sebuah gain creators dengan cara
mejelaskan bagaimana produk atau jasa yang
perusahaan tawarkan dapat menjadi solusi, Misal
pelanggan ingin menghemat uang dan memperpendek
proses maka perusahaan bisa membuat pelayanan atau
55
konsultasi online yang bisa menghemat waktu dan
memangkas biaya.
56
Gambar 18. Customer Profile dan Value Proposition
Sumber: Binus.ac.id, 2020
3. Customer Relationship
Pada elemen ini perusahaan menginginkan adanya
jalinan yang akrab antara perusahaan dan pelanggan.
Dimana, perusahaan sudah peka bahwa mereka
melayani karakteristik pelanggan yang unik atau
berbeda-beda, olehkarena itu perusahaan harus bisa
membuat strategi untuk menggambil hati pelanggan
potensial dan tetap merawat hubungan dengan
pelanggan lama agar tetap loyal dengan perusahaan.
Selain strategi, perusahaan juga perlu melakukan
pengawasan supaya pelanggan tidak mudah berpindah
kepada kompetitior. Misal perusahaan memberikan
reward, pelayanan khusus, member.
4. Channels
Merupakan media ataupun sarana yang perusahaan bisa
gunakan dalam menyampaikan produk ataupun jasa
untuk sampai kepada konsumen. Perusahaan perlu
untuk menggunakan saluran channel yang tepat agar
dapat berhasil, apakah perusahaan akan menggunakan
strategi B2B (Business to Business), B2C (Business to
Cuatomer) ataupun O2O (online to offline)
57
5. Key Activities
Element ini adalah dimana aktivitas perusahaan
dilakukan, oleh karena itu perusahaan harus menggali
lebih dalam dan merinci apa saja aktivitas yang
berkaitan dengan produk yang menghasilkan value
proposition. Aktivitas kunci dibagi atas tiga kategori
yaitu produksi (produk yang berkualitas tinggi atau
memproduksi dengan jumlah (kuantitas) yang
banyak),problem solving (memberikan solusi bagi
pelanggan seperti, pemangkasan proses pelayanan
dengan cara pendaftaran online, pengiriman mudah),
dan jaringan (perusahaan terus melakukan inovasi dan
investasi pada jaringan teknologi)
6. Key partners di model bisnis canvas berguna untuk
melakukan pengorganisasian aliran layanan atau produk
perusahaan yang telah dibuat di dalam key activities agar
lebih efektif dan efisien. Key Partners biasa dianggap
sebagai Kerjasama dengan pihak lain seperti mitra dan
pemasok untuk menciptakan hubungan baik kemitraan,
akuisisi sumberdaya dan juga untuk meminimalkan
risiko perusahaan.
7. Key Resources
Sumberdaya inti di sebuah perusahaan tentu memegang
titik penting, perusahaan harus mengetahui sumberdaya
apa saja yang harus dimiliki perusahaan untuk
mendukung terwujudnya value proposition. Pada elemen
ini perusahaan bisa membuat list sebagai penataan
sumberdaya seperti sumberdaya fisik (kendaraan,
mesin, peralatan, Gedung, jaringan distribusi),
sumberdaya intektual (paten, hak cipta, merk,
specialisasi), Sumberdaya manusia dan keuangan (saldo,
kredit, kas)
8. Cost Structure
Elemen ini berisi tentang biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk membiayai key resource, key partner dan key
58
activities yang telah perusahaan tentukan sesuai dengan
value proposition. Pengelolaan biaya yang efektif dan
efisien dapat membantu perusahaan untuk mengurangi
resiko terjadinya kerugian, penghematan pengeluaran
dan kemudahan pembuatan laporan keuangan.
9. Revenue streams
Elemen ini juga merupakan bagian yang vital di
perusahaan, karena ini lah elemen dimana perusahaan
mendapatkan pemasukan atau pendapatan. Perusahaan
harus bisa mengelola semaksimal mungkin sumberdaya
seperti bahan baku, produk atau jasanya untuk
mendapatkan keuntungan. Perusahaan harus mencoba
mencari tahu strategi apa yang cocok untuk
menghasilkan laba dengan melihat pada value
proposition yang di tawarkan. Misal, perusahaan spotify
mempunyai nilai tambah yaitu bisa mendengarkan
music dimana saja tetapi jika tidak berlangganan
premium, kenyamanan mendengarkan music akan
terganggu. Olehkarena itu revenue stream dari spotify
adalah biaya langganan. Biaya langganan ini juga harus
di analisis lebih dalam, apakah pelanggan hanya
berlangganan sekali saja atau selamanya.
59
Gambar 19. Contoh customer jobs, customer gain dan customer pain
60
E. Latihan membuat Bisnis Model Canvas
Buatlah BMC untuk perusahaan yang sudah ada atau
usaha anda menggunakan Template yang telah disediakan
61
BAB 8
Model Strategi Generik
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Memahami konsep dari model strategi generic porter
2. Memahami konsep dari model strategic generic Wheelen
dan Hunger
3. Membuat model strategic
62
Gambar 21. Porter Generik Strategy
Sumber: Wheelen & Hunger , 2012
63
jangka panjang bahkan jika perusahaan tidak menjual
produk secara signifikan.perusahaan tetap akan dengan
mudah menang diantara para pesaing bahkan jika
menjual produk sedikit sekalipun jika margin
keuntungan kita lebih besar,
Walaupun begitu memang terlihat seperti hal yang
mudah hanya untuk menjual produk dengan harga
serendah mungkin, namun perusahaan perlu
memastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan dapat
mepertahankan rencara tersebut dalam jangka panjang.
Jika tidak, mungkin perusahaan perlu memilih strategi
yang berbeda – atau setidaknya menggunakan gabungan
dari strategi-strategi yang ada untuk mengukir diri
sendiri sebagian dari pasar tersebut.
2. Differentiation. Untuk strategi ini, dalam beberapa hal
berbanding terbalik dengan strategi kepemimpinan
biaya. Perusahaan akan mencoba mengambil alih pasar
lebih dari sisi kualitas dan fungsi yang ditawarkan,
bukan hanya menjual barang dengan harga yang murah.
Perusahaan harus bisa menyajikan nilai tambah yang
bisa membuat pelanggan percaya bahwa produk atau
jasa dari perusahaan berbeda dan sesuai dengan harga
yang ditetapkan. Misalkan, bagaimana bisa sebuah merek
mewah menjual sebuah dompet dengan harga $500 atau
bahkan lebih mahal disaat banyak perusahaan yang menjual
dompet dengan harga $20. Maka selain perusahaan harus
benar mempunyai produk yang berkualitas, perusahaan
harus bisa mengedukasi pelanggan mengenai value produk.
Jika perusahaan meragukan, konsumen bisa saja pergi dan
akan memilih produk yang paling terjangkau.
3. Cost Focus. Pada strategi ini, sebenarnya mirip dengan
cost leadership tetapi dari pada perusahaan mencoba
menjualnya ke semua orang, perusahaan lebih memilih
untuk focus kepada pangsa pasar tertentu agar tehindar
dari pesaing. Meskipun strategi ini tidak begitu memiliki
potensi pertumbuhan yang akan di dapatkan ketika
64
berhadapan dengan pasar yang lebih luas, akan tetapi
perusahaan memiliki kesempatan untuk menjadi pemain
utama dalam pasar tertentu tersebut. Apabila perusahaan
dapat masuk ke dalam ceruk (niche) yang lebih kecil dengan
produk yang dijual, perusahaan tentunya akan memiliki
kesempatan untuk berhasil.
4. Cost Differentiation. Strategi fokus diferensiasi ini mirip
dengan fokus biaya, kecuali jika persuahaan memilih
pasar terbatas sambil mencoba menonjolkan kualitas
yang ada. Mungkin produk perusahaan bukanlah produk
yang paling murah yang ada – bahkan, mungkin saja
produk perushaan malah menjadi produk yang paling
mahal – akan tetapi bukan itulah inti dari
permasalahannya. Selama perushaan dapat
menunjukkan kepada konsumen sesuatu yang mereka
cari, dan perusahaan bisa memberikan harga yang tinggi,
tentu saja perusahaan mungkin bisa mengambil bagian
terbesar dari pasar terbatas tersebut.
Strategi Generik Porter adalah hal yang tepat untuk
menempatkan diri di jalan menuju kesuksesan. Terdiri dari
empat strategi diatas, strategi tersebut termasuk dalam
model konsep level tinggi tentang bagaimana kita harus
memilih proses pada bisnis perusahaan. Tidak ada bisnis
yang sama, terdapat banyak sekali variasi strategi yang ada
bahkan pada bisnis yang memiliki kesuksesan yang sama pun
pasti ada perbedaan dari segi strategi yang digunakannya.
bisa saja mengambil jalan yang berbeda-beda untuk
mencapai tujuan, akan tetapi perusahaan harus mengetahui
jalan mana yang sesuai dengan keinginan dan mana yang
akan membawa kita keluar untuk mencapai tujuan diakhir.
65
sukses atau gagal, terlebih dengan banyak nya perubahan
baik dari luar atau dalam perusahaan. Model generic wheelen
dan hunger ini juga merupakan tindak lanjut dari model
generic porter seperti apakah perusahaan berusaha
melebarkan sayapnya atau tidak, apakah perusahaan harus
focus pada industry saat ini atau mulai membedakan diri dari
industry, dan apakah perusahaan akan melakukan akuisis,
merger dan sebagainya.
Model Generik ini dengan menggunakan konsep dari
General Electric. Yaitu:
66
backward dan forward integration dan menjadikan
nya anak perusahaan agar dapat memnuhi
kebutuhan pasokan bisnis perusahaan.
Misalkan, perusahaan bergerak dibidang pembuatan
roti dan mempunyai pemasok tepung terigu, lalu
perusahaan mengambil alih pemasok tepung
tersebut (backward integration), lalu selain itu
perusahaan juga mengambil alih perusahan
distributornya (forward integration) agar
perusahaan tidak kehilangan pemasok bahan baku
nya dan juga mempunyai perusahaan baru untuk
menjalankan bisnis
b. Diversification. Strategi ini dilakukan perusahaan
dengan cara menambahkan produk atau divisi yang
berbeda dari perusahaan inti dengan tujuan untuk
mencari keuntungan, tetap menekan biaya,
mengurangi kompetisi dan menjaga pangsa pasar.
Strategi ini dibagi atas dua cara yaitu concentric dan
conglomerate.
Concentric adalah strategi menambahkan produk
atau jasa tapi masih berkaitan dengan produk atau
jasa perusahaan inti. Misalkan perusahaan adalah
perusahaan pembuat mobil, kemudian
menambahkan produknya dengan memproduksi
motor seperti perusahaan Honda.
Conglomerate adalah strategi menambah atau
membuat produk jasa baru tapi tidak berkaitan
dengan produk jasa perusahaan inti. Misalkan Bank
Lippo membuat Lippo Mall.
2. Stability strategies. Strategi stabil adalah dengan tidak
merubah aktivitas perusahaan saat ini karena sudah
berhasil dan mempunyai daya Tarik. Dalam stability
strategy terdapat 4 strategi yaitu :
a. Pause strategi. Startegi ini adalah strategi istirahat
sebelum melanjutkan pada strategi pertumbuhan
67
ataupun pengurangan. Misal sebuah perusahaan
sudah mengalami pertumbuhan 200% selama 3
tahun berturut-turut, maka saat itulah perusahaan
bisa melakuakn strategi pause
b. No change strategi. Seprti Namanya tidak ada
perubahan kebijakan atau keputusan untuk
melakukan suatu aktivitas sampai waktu yang akan
datang. Contohnya adalah toko kelontongan
c. Profit strategy. Startegi untuk tidak melakukan
sesuatu aktivitas baru dalam situasi yang kurang
baikdan bertindak situasi tersebut hanya berjalan
sementara.
3. Rentrenchment strategy. Strategi pengurangan aktivitas
perusahaan karena posisi di kompetisi sudah melemah
ayng mengakibatkan turunnya Penjualan atau bahkan
kerugian. Rentrenchemnt strategy memiliki 4 buah
strategi yaitu:
a. Turnaround strategy. Strategi putar Haluan ini
perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan yang
dibutuhkan seperti melakukan efisiensi pada
operasional agar tidak berbuntut mengenai hal lain.
Contoh: konsilidasi
b. Captive strategy. Startegi penahanan membuat
perusahaan mengurangi aktivitas fungsional seperti
pemasaran.
c. Sell out/Divestment. Strategi ini adalah menjual
perusahaan pada perusahaan lain dengan harga
yang wajar untuk pemegang sahamnya dan para
karyawan pun tetap bisa bekerja tanpa kehilangan
pekerjaan. Contoh: Ford menjual unit bisnis Land
Rover kepada Tata Motors.
d. Bakruptcy/liquidation. Strategi kepailitan atau
bangkrut merupakan penyerahan manajemen
68
kepada pengadilan untuk menyelesaikan kewajiban
perusahaan. Contoh: bank century
69
DAFTAR PUSTAKA
70
Newton, Paul. 2015. Introduction to Business Strategy.
www.free-management-ebooks.com
Newton, Paul. 2015. 5 essential Business Tools. www.free-
management-ebooks.com
Osterwalder, Alxander., Pigneur, Yves. 2013. Business Model
Generation. Wiley
Osterwalder, Alxander., Pigneur, Yves., Bernarda, Greg.,
Smith,Alan. 2015. Value Proposition Design. Wiley
Wheelen, L, Thomas., Hunger, David. J. 2012. Strategic
Management and Business Policy: Toward
Sustainability, Pearson Education
71