Anda di halaman 1dari 9

Measurement, Vol 15No.

1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

ANALISIS PERBANDINGAN
KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN
SEBELUM DAN DISAAT PANDEMI COVID 19

COMPARISON ANALYSIS
FINANCIAL PERFORMANCE AND FIRM VALUE
BEFORE AND DURING THE COVID-19 PANDEMIC

Muhammad Hidayat
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau Kepulauan
hidayat@fekon.unrika.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada perbedaan Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan
sebelum dan selama adanya pandemi Covid-19 pada sektor perusahaan Industri Telokomunikasi dan
Textile yang terdaftar di Burs Efek Indonesia dan membandingkan apakah ada perbedaan diantara kedua
industri tersebut. Kinerja Keuangan dalam penelitian ini diukur melalaui Laba Per-saham, sedangkan Nilai
Perusahaan menggunakan PER sebagai proksi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive
sampling. Sehingga diperoleh 22 perusahaan sebagai sampel. Metode analisis data yang digunakan yaitu
paired sample t-test dan wilcoxon signed rank test, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas. Hasil analisis
menunjukkan terdapat perbedaan Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan sebelum dan pada saat pandemi
Covid-19. Berdasarkan uji beda rata masing-masing Industri mengalami penurunan Laba Persaham dan
Nilai Perusahaan.
Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Kinerja Keuangan, analisis perbandingan

Abstract
This study aims to analyze the differences in Financial Performance and Company Value before and
during the Covid-19 pandemic in Telecommunications and Textile Industry sector listed on the Indonesian
Stock Exchange and compare whether there are differences between the two industries. Financial
performance in this study is measured by earnings per share, while firm value uses PER as a proxy.
Sampling was done by purposive sampling method. So that obtained 22 companies as samples. The data
analysis method used is the paired sample t-test and the Wilcoxon signed rank test, which were previously
tested for normality. The results of data analysis show that there are differences in Financial Performance
and Company Value before and during the Covid-19 pandemic. Based on the paired sample t-test, each
Industry experienced a decrease in Profit Per Share and Company Value.
Keywords: Firm Value, Financial Performance, comparative analysis

9
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

PENDAHULUAN untuk membandingkan kondisi perusahaan


Kondisi Pandemi Covid-19 yang dengan periode sebelumnya, apakah
mewabah hampir diseluruh dunia telah perusahaan mengalami kenaikan atau
membawa dampak bagi perekonomian penurunan. Hal ini tentu saja akan sangat
diberbagai negara termasuk Indonesia. berpengaruh terhadap keputusan yang akan
Mengacu pada data yang disampaikan diambil perusahaan untuk ke depannya
lewat BPS bahwa pertumbuhan Perusahaan dalam kondisi apapun
ekonomi Indonesia pada tahun 2020 tentusaja akan berusaha semaksimal
mengalami pertumbuhan negatif. mungkin untuk mempertahankan dan
Dalam situasi resesi ekonomi seperti selalu berupaya untuk meningkatkan
ini diyakini bahwa tidak semua kinerja perusahaan, sehingga nilai
perusahaan akan mengalami perusahaan selau baik dimata
penurunan kinerja, karena bisa jadi ada pemegang saham dan calon investor.
beberapa industri yang tidak Suatu perusahaan yang baik tentu tidak
terdampak atau bahkan mengalami direncanakan untuk didirikan dalam
peningkatan kinerja. batas waktu tertentu saja tapi tentu
Dalam usaha pencegahan diharapkan untuk terus berkembang
penyebaran pandemi yang terjadi selama mungkin. Karena tujuan
dimana kontak fisik sangat dihindari tersebut maka manajemen perusahaan
maka kebutuhan terhadap sarana berupaya untuk terus melakukan
komunikasi berupa internet semakin inovasi dalam menghadapi segala
meningkat. Dalam kondisi seperti ini tantangan dan perkembangan jaman.
tentu saja akan merupakan kesempatan Karena jika tidak maka tidak akan siap
baik bagi para perusahaan mengikuti perubahan dan persaingan
telkomunikasi untuk meningkatkan yang semakin kompetitif .
pasarnya. Berbeda dengan industri
Textile jika tidak melakukan inovasi Nilai perusahaan adalah persepsi investor
maka kondisi pandemi ini akan terhadap tingkat keberhasilan perusahaan
membawa dampak buruk terhadap yang jelas terlihat kaitannya dengan harga
kinerja perusahaan karena bisa jadi saham (Sambora et.al, 2014). Dimana jika
akan berdampak pada berkurangnya harga saham yang tinggi otomatis
kebutuhan akan produk textile. menyebabkan nilai perusahaan juga akan
tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi tentu
Suksesnya suatu perusahaan salah satunya akan menyebabkan pasar percaya tidak
bisa diukur dari kinerja keuangannya yang hanya pada kinerja perusahaan saat ini tapi
baik. Hal ini tentu saja bisa dilihat ketika juga pada prospek perusahaan dimasa yang
perusahaan mendapatkan laba yang berasal akan datang. Nilai perusahaan sangat penting
dari kegiatan bisnis utama perusahaan, dalam karena dengan tingginya nilai perusahaan
hal ini laba menjadi salah satu tolok ukur juga akan diikuti oleh meningkatnya
kinerja keuangan perusahaan. Baik atau kemakmuran pemegang saham (Brigham
tidaknya kinerja keuangan suatu perusahaan dan Gapensi, 2006). Nilai perusahaaan di
dapat dilakukan dengan menganalisis laporan mata investor dan kreditur penting untuk
keuangan perusahaan tersebut. Hasil analisis diketahui karena akan memberikan sinyal
laporan keuangan tersebut dapat digunakan positif dimata investor untuk menanamkan

10
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

modalnya pada suatu perusahaan, sedangkan peneliti secara tidak langsung melalui
bagi pihak kreditur nilai perusahaan media perantara yaitu dari situs resmi
mencerminkan kemampuan perusahaan PT.Bursa Efek Indonesia melalui
untuk membayar utangnya sehingga para www.idx.co.id, dalam penelitian ini
kreditur tidak merasa khawatir untuk adalah data periode tahun 2008- 2013.
memberikan pinjaman kepada perusahaan
tersebut. Pentingnya nilai perusahaan ini Populasi dan Sampel
telah membuat para peneliti untuk
melakukan penelitian mengenai nilai Populasi pada penelitian ini
perusahaan. Beberapa penelitian terkait adalah semua perusahaan pada sub-
dengan nilai perusahaan telah banyak sektor industri telekomunikasi dan
dilakukan, baik di dalam maupun diluar industri textile yang terdaftar di Bursa
negri. Terdapat faktor-faktor yang Efek Indonesia pada tahun 2019 dan
mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu : tahun 2020.
keputusan pendanaan, kebijakan dividen, Pengambilan sampel dilakukan dengan
keputusan investasi, struktur modal, menggunakan metode purposive
pertumbuhan perusahaan, ukuran sampling yaitu dengan kriteria
perusahaan, leverage dan profitabilitas pemilihan sampel sebagai berikut :
(Atmaja, 2008). 1) Perusahaan yang terdaftar di BEI
Tujuan penelitian ini adalah untuk selama periode penelitian yait tahun
mengetahui dimasing-masing industri : 2019-2020.
1. Apakah ada perbedaan Kinerja Keuangan 2) Perusahaan yang mempublikasikan
perusahaan sebelum dan pada saat laporan keuangan yang lengkap
pandemi covid-19. sesuai dengan data yang
Apakah ada perbedaan Nilai Perusahaan dibutuhkan.
sebelum dan pada saat pandemi covid-19.
Metode Analisis Data dan Uji Beda Rata-
METODE PENELITIAN Rata
Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode untuk analisis data
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yaitu statistik deskriptif, uji normalitas,
komparatif dengan pendekatan kuantitatif. sedangkan uji beda rata-rata yang digunakan
Hal ini berdasarkan pada tujuan dari adalah paired sample t-test dan wilcoxon
penelitian yaitu untuk mengetahui apakah signed rank test. Namun jika data yang diuji
terdapat perbedaan kinerja keuangan dan ternyata tidak terdistribusi normal maka
nilai perusahaan sebelum dan pada saat peneliti akan menggunakan Uji Wilcoxon
pandemi Covid-19 pada perusahaan sektor Signed Rank Test sebagai solusinya..
industri telekomunikasi dan sektor industri Statistik Deskriptif
textile yang terdaftar di Bursa Efek Statistijk deskriptif merupakan metode
Indonesia. analisis data untuk mengetahui deskripsi atau
gambaran atas variabel penelitian yang
Jenis dan Sumber Data digunakan.. penyajian statistik deskriptif
Penelitian ini menggunakan jenis dalam penelitian ini dalam perhitungan
data sekunder, yang merupakan minimum, maksimum, rata-rata, dan standar
sumber data penelitian yang diperoleh deviasi.

11
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

Uji Normalitas a. Taraf nyata yang digunakan adalah α


Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk = 5% (0,05)
mengetahui apakah data dari variabel b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
penelitian terdistribusi secara normal atau kurang dari 0,05, maka terdapat
tidak. Pengujian ini harus dilakukan karena perbedaan.
untuk melakukan pengujian selanjutnya. c. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih
Untuk melakukan uji normalitas ini, maka dari 0,05, maka tidak terdapat
sampel penelitian berjumlah lebih dari 30 perbedaan.
sampel. Uji normalitas ini dilakukan
menggunakan Uji Shapiro-Wilk. Dalam hal HASIL DAN PEMBAHASAN
ini dapat dikatakan data terdistribusi normal Gambaran Umum Objek Penelitian
jika signifikansi < 0,05 dan jika signifikansi Penelitian ini dilakukan dengan
> 0,05 maka data penelitian tidak terdistribusi membandingkan kinerja keuangan serta nilai
secara normal. Apabila data berdistribusi perusahaan sebelum adanya pandemi Covid-
normal maka pengujian yang dilakukan 19 diabandingkan dengan saat adanya
adalah paired sample t-test. Sedangkan pandemi Covid-19 pada peusahaan sektor
apabila data tidak berdistribusi normal, maka industri telekomunukasi dan sektor industri
pengujian yang dilakukan adalah wilcoxon textile yang terdaftar di Bursa Efek
signed rank test. Indonesia pada tahun 2019-2020.

Paired Sample t-Test Hasil Analisis Data


Penelitian ini membandingkan rasio Variabel pada penelitian ini adalah kinerja
keuangan sebelum dan selama pandemi keuangan perusahaan yang menggunakan
Covid-19, maka pengujian yang dilakukan laba bersih sebagai proksi dan nilai
yaitu uji paired sample t-test. Uji paired perusahaan yang menggunakan PER sebagai
sample t-test dilakukan dengan tujuan untuk proksi. Data yang digunakan yaitu laporan
mengetahui apakah perlakuan ataupun keuangan tahun 2019 dan laporan keuangan
keadaan yang berbeda akan memberikan tahun 2020.
hasil yang berbeda pada rata-rata secara
statistik. Menurut Mengkuningtyas (2015) Statistik deskriptif
Dari hasil pengujian, apabila Berikut ini disajikan hasil analisis data. Data
signifikansi>0,05, maka data tidak berbeda, yang disajikan adalah statistik deskriptif,
sedangkan apabila signifikansi <0,05 maka Statistik deskriptif ini digunakan untum
data berbeda. mengetahui gambaran dari variabel
penelitian. Berikut ini merupakan statistik
Wilcoxon Signed Rank Test dekriptif untuk masing-masing industri :
Pengujian wilcoxon signed rank test
dilakukan apabila data penelitian tidak
berdistribusi normal. Sama halnya dengan
paired sample t-test, pengujian ini juga untuk
mengetahui perbedaan pada suatu penelitian
yang berbeda perlakuan atau keadaan.
Menurut Utama dikutip oleh Retnani,
2017, hal. 10) kriteria pengujian wilcoxon
signed rank test yaitu:

12
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

dan berikut ini adalah hasil uji normalitas


untuk data yang diteliti :

Dari tabel 1 diketahui bahwa dari


lima perusahaan telekomunikasi yang
diteliti ternyata EPS tertinggi sebelum
pandemi adalah 289,00 dan terendah
adalah -105,12, sedangkan nilai EPS Dari tabel 3 uji normalitas diatas
semasa pandemi nilai tertingginya dapat diketahui bahwa untuk Laba
adalah 210.00 dan nilai terendahnya Perusahan (EPS) nilai sig < 0,05
adalah -132.00. sedangkan nilai Nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa
Perusahaan sebelum pandemi nilai data tersebut terdistribusi dengan
tertinggi adalah 633.30 sedangkan nilai normal. Demikian juga Nilai
terendahnya adalah -17.30, dan semasa Perusahaan pada uji normalitas dengan
pandemi nilai perusahaan tertinggi menggunakan Shapiro-Wilk
adalah 87.60 sedangkan nilai menunjukkan bahwa angka
terendahnya adalah -168.90. Tabel 2
signifikansi Sig < 0.05 sehingga dapat
mempertlihatkan bahwa dari sejumlah
disimpulkan bahwa data tersebut
14 ( empat belas) perusahaan pada
sektor industri textile yang diteliti juga terdistribusi normal.
ternyata nilai EPS tertinggi sebelum Uji Beda Rata-Rata
pandemi adalah 804.96 sedangkan Uji beda rata-rata ini dilakukan untuk
disat pandemi nilai EPS mengetahui apakah terdapat perbedaan Laba
tertinggiadalah 133.32. Adapun Nilai Persahan (EPS) dan Nilai Perusahaan
Perusahaan tertinggi sebelum pandemi sebelum dan pada saat pandemi Covid-19
adalah 48,56 dan disaat pandemi pada perusahaan Industri Telekomunikasi
terjadi penurunan karena Nilai dan Industri Textile yang terdaftar di BEI,
Perusahaan tertinggi disaat pandemi berikut ini adalah uji beda menggunakan
48.56. demikian juga perbandingan Paired Sample t-Test.
nilai rata-rata baik EPS maupun Nilai
Perusahaan terjadi penurunan disaat
pandemi.

Uji normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk
mengetahui apakah data terdistribusi secara
normal atau tidak. Dari tabel 4 sebagaimana diatas dapat
Karena jumlah data kurang dari 200 maka uji diketahui bahwa nilai rata-rata dari
normalitas yang dipilih adalah Shapiro-Wilk, EPS sebelum pandemi adalah 101,26
sedangkan standar deviasi adalah

13
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

131,24 dengan standar error 58,69. Namun Dari tabel 6 tersebut diatas dapat
selama pandemi dapat dilihat bahwa nilai rat- kita lihat bahwa pada industri
rata EPS adalah 24,09, standart deviasi Telekomunikasi nilai rata-rata dari
126,02 dengan standard error 56,36. Dari Nilai Perusahaan (NP) sebelum
hasil uji beda rata-rata diatas pandemi adalah 147,44 dengan
memperlihatkan bahwa ada perbedaan nilai standar deviasi sebesar 274,69 serta
rata-rata EPS sebelum dan pada saat pandemi standar error 122,74. Namun apabila kita
covid-19 dimana nilai rata=rata EPS sebelum perhatikan pada saat pandemi maka dapat
pandemi pada sektor Industri kita lihat bahwa nilai rat-rata EPS adalah -
Telekomunikasi adalah 101,26 1,64 dengan standar deviasi sebesar
sedangkan pada saat pandemi nilai rata- 30,44 dan standar error rata-rata
rata EPS adalah 24,09. sebesar 13,62.
Dan hasil Uji Paired Sample t-T
pada tabel 6 juga dapat kita diketahui
bahwa pada industri Telekomunikasi
nilai rata-rata dari Nilai Perusahaan
(NP) sebelum dan sesudah pandemi
terdapat perbedaan dimana sebelum
pandemi adalah rata-rata Nilai
Dari tabel 5 tersebut diatas dapat Perusahaan adalah 147,44 sedangkan
pada saat pandemi nilai rata-rata Nilai
diketahui bahwa pada industri Textile
Perusahaan menurun hanya menjadi -1,64.
nilai rata-rata dari EPS sebelum
pandemi adalah 70,67 sedangkan
standar deviasi adalah 216,69 dengan
standar error 57,91. Namun pada saat
pandemi dapat dilihat bahwa nilai rat-rata
EPS adalah 4,42, standart deviasi
senilai 75,66 dan standard error 20,22 Dari tabel 7 diatas dapat
Dari tabel 5 juga dapat terlihat bahwa diketahui bahwa pada industri Textile
rata-rata EPS sebelum pandemi pada industri nilai rata-rata dari Nilai Perusahaan
Textile adalah 70,67 dan pada saat Pandemi (NP) sebelum pandemi adalah 48,56
nilai rata-rata EPS adalah. 4,42 sehingga sedangkan standar deviasi adalah
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan 118,14 dengan standar error 31,57. Namun
nilai EPS sebelum dan sesuah Pandemi pada pada saat pandemi dapat dilihat bahwa nilai
Industri Textile yang terdaftar di Bursa Efek rata-rata Nilai Perusahaan adalah -16,53
Indonesia. dengan standart deviasi 58,44 dan standard
error 15,62. Dari tabel 7 tersebut juga dapat
dibandingkan rata-rata Nilai Perisahaan
sebelum pandemi pada industri Textile
adalah 48.56 dan pada saat Pandemi nilai
rata-rata Nilai Perusahaan adalah. -16,53
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan Nilai Perusahaan sebelum dan

14
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

selama Pandemi pada Industri Textile yang Saran


terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil pembahasan dan
KESIMPULAN DAN SARAN kesimpulan tersebut diatas, penelitian ini
tentu saja masih memiliki sejumlah
kelemahan dan kekurangan, sehingga saran-
Kesimpulan saran untuk peneliti selanjutnya adalah
sebagai berikut:
Kesimpulan untuk hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan rata-rata Laba 1. Untuk variabel Nilai Perusahaan
Persaham (EPS) sebelum dan selama dapat menggunakan rumus atau
Pandemi covid-19 pada industri perhitungan lainnya seperti price to
Telekomunikasi yang terdaftar di BEI. book value (PBV) atau bisa juga
Hal ini terlihat dari penurunan nilai dengan menggunakan Tobin’s Q.
rata-rata dari Rp. 101,25 perlembar 2. Peneliti selanjutanya bisa menambah
saham menjadi Rp.24,08 perlembar varibel seperti Dividen Payou Ratio
saham setelah pandemi. Pada sektor ataupun beberapa kinerja keuangan
industri Textile juga terdapat lainnya seperti likuwiditas dan lain-
perbedaan rata-rata Laba Persaham lain.
(EPS) sebelum dan selama Pandemi Populasi dan sampel dalam penelitian ini
covid-19 dimana terjadi penurunan baru terbatas pada sektor telekomunikasi dan
nilai rata-rata dari Rp. 70,67 sektor industri textile yang terdaftar di Bursa
perlembar saham menjadi Rp.4,41 Efek Indonesia, untuk peneliti selanjutnya
perlembar saham setelah pandemi dapat memperluas penelitian atau melakukan
Covid-19. penelitian pada sektor industri yang lain.
2. Terdapat perbedaan rata-rata Nilai
Perusahaan sebelum dan selama DAFTAR PUSTAKA
Pandemi covid-19 pada industri
Telekomunikasi yang terdaftar di Al-Awadhi, A. M., K. Alsaifi, A. Al-Awadhi
dan S. Alhammadi. 2020. Death and
BEI dimana terjadi penurunan nilai contagious infectious diseases: Impact
rata-rata dari 147,44 menjadi -1,64 of the COVID-19 virus on stock
setelah pandemi. Demikian juga pada market returns. Journal of Behavioral
Industri Textile terdapat perbedaan and Experimental Finance 27:
rata-rata Nilai Perusahaan sebelum 100326. https:
dan selama Pandemi covid-19 dimana //doi.org/10.1016/j.jbef.2020.
terjadi penurunan nilai rata-rata dari
48,56 menjadi -16,52 disaat pandemi 100326
Codid-19.
Ardimas, Wahyu dan Wardoyono. 2014.
Pengaruh Kinerja Keuangan Dan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank

15
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

Go Public Yang Terdaftar Di BEI. Kurniasih, Retno, Jaryono dan Najmudin.


Seminar Nasional dan Call For Paper. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan
pp 231-238. QQAQ#v=onepage&q&f Terhadap Nilai Perusahaan dengan
=false Corporate Social Responsibility
sebagai Variabel Moderasi. Jurnal
Dewi, Rosiyana dan Tarnia, Tia. 2011.
Manajemen Universitas Jenderal
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Soedirman
Nilai Perusahaan Dengan Good
Corporate Governance Sebagai Nita Septiani, N. P., & Suaryana, I. G. N. A.
Variabel Moderasi. Jurnal Informasi, (2018). Pengaruh Profitabilitas,
Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan Ukuran Perusahaan, Struktur Aset,
Publik. Vol 6. No. 2. pp 115-132. Risiko Bisnis dan Likuiditas pada
Struktur Modal. E-Jurnal Akuntansi.
Dito, Aditia Darma Nasution., Erlina, &
https://doi.org/10.24843/eja.2018.v22.
Iskandar, Muda. (2020). Dampak
i03.p02
Pandemi Covid-19 Terhadap
Perekonomian Indonesia. Jurnal Nurhidayat, D. 2020. Terimbas Pandemi
Benefita, 5(2), (212-224). COVID-19, Perdagangan Bursa Terus
Menurun. https://mediaindo
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis
nesia.com/ read/detail/307210-
Multivariate dengan Program IBM
terimbas-pandemi-COVID-19-
SPSS 25. Semarang:Badan Penerbit
perdagangan-bursa-terus-menurun.
Universitas Diponegoro.
Nurjin, Mareta, Siti Ragil H dan Sri Mangesti
Hartoyo. (2018). Hubungan Current Ratio,
R. 2014. Pengaruh Leverage Dan
Struktur Modal, dan Ukuran
Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan terhadap Kinerja
Perusahaan. Jurnal Administrasi
Keuangan Perusahaan Pertambangan
Bisnis Universitas Brawijaya. Vol 8.
yang Terdaftar di BEI Periode 2014-
No.1.
2016. Jurnal Maksipreneur, 81-97.
Nurmasari, I. 2020. Dampak COVID-19
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan.
Terhadap Perubahan Harga Saham dan
Jakarta: Penerbit Grasindo.
Volume Transaksi (Studi Kasus Pada
Kasmir. (2017). Analisis Laporan PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.).
Keuangan. Jakarta: Penerbit Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi,
RajaGrafindo Persada. Keuangan Dan Investasi) 3(3): 230–
236
Khoiriah, M., Amin, M., dan Kartikasari, A.
F. (2020). Pengaruh Sebelum dan Saat Ogolmagai, Natalia. 2013. Leverage
Adanya Pandemi Covid-19 Terhadap Pengaruhnya Terhadap Nilai
Saham LQ-45 Di Bursa Efek Perusahaan Pada Industri Manufaktur
Indonesia Tahun 2020. E-JRA, 09(11), Yang Go Public Di Indonesia. Jurnal
117-126. EMBA Universitas Sam Ratulangi.
Vol 1. No. 3. pp 81-89.
16
Measurement, Vol 15No. 1 : 9 - 17
Juni 2021
P-ISSN 2252-5394
E-ISSN 2714-7053

Perkins, S. J. dan C. Hendry. 2005. Ordering Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi


top pay: Interpreting the signals. Universitas Udayana 4.2. pp 358-372.
Journal of Management Studies 42:
Wahyuni, Tri, Endang Ernawati, W. R. Murhadi.
1443-1468. (2013). Faktor-Faktor yang
Pratiwi, Ratih., Yusuf Muhammad. (2015). Mempengaruhi Nilai Perusahaan di Sektor
Property, Real Estate & Building
Reaksi Pasar Dalam Bentuk Construction yang Terdaftar di BEI
Retrunsebelum, selama, dan sesudah Periode 2008-2012. Jurnal Ilmiah
peristiwa piala dunia tahun 2014 pada Mahasiswa Universitas Surabaya. 2(1),
pasar modal asean. Jurnal riset hal. 1-18.
akuntansi dan perpajakan JRAP, 2
(2),229-337
Sanjaya, I. G., Sudirman, I. N., & Dewi, M.
R. (2015). Pengaruh Likuiditas dan
Aktivitas terhadap Profitabilitas pada
PT PLN (Persero) . E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol 4 No 8.
Sari, N. R., Musriha, & Istanti, E. (2017).
Pengaruh Leverage, Likuiditas,
Profitabilitas, terhadap Kinerja
Perusahaan pada PT Kimia Farma Tbk
Yang Terdaftar dibursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2016. jurnal manajemen
Branchmark, Vol 3.
Setiawan, E., & Christiawan, Y. J. (2017).
Pengaruh Penerapan Corporate
Governance Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Ukuran
Perusahaan dan Leverage sebagai
Variabel Kontrol. Business
Accounting Review.
Situmeang, Y. M. L., & Wiagustini, N. L. P.
(2018). Pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan dengan
kebijakan herging sebagai mediasi
pada perusahaan BUMN Go-Public.
E-Jurnal Manajemen Unud.

Sri, Ayu dan Wirajaya, Ary. 2013. Pengaruh


Struktur Modal, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan pada Nilai

17

Anda mungkin juga menyukai