Anda di halaman 1dari 6

Kelebihan saya adalah semangat perubahan dalam membangun dan menggerakkan warga sekolah

dalam partisipasinya pada proses pembelajaran di sekolah untuk peningkatan dan pencapaian hasil
belajar yang lebih baik. perbaikan sarpras dengan melakukan rehab ringan dan pengajuan proposal ke
instansi dinas pendidikan dan daerah untuk perbaikan rehab sedang dan berat. serta melakukan
kerjasama dengan perusahaan di lingkungan wilayah kecamatan misal bantuan alat berat untuk
perataan lapangan halaman sekolah. bagitu pula dengan perbaikan KBM di sekolah baik internal guru
maupun siswa serta eksternal melalui orang tua siswa dan lingkungan masyarakat. upaya lainnya adalah
dengan menghidupkan kegiatan ekstrakurikuler yang telah lama vacum misalnya kepramukaan dan
senam kesehatan jasmani serta kesenian tari daerah. selain itu berbagai kegiatan kerohanian akan
ditingkatkan untuk menjadikan warga belajar yang tidak hanya cerdas otaknya tapi juga dekat dengan
Tuhannya serta (Iptek dan Imtak). dibidang teknologi harapan saya agar sekolah kami memiliki ruang
belajar komputer/laptop untuk menjadikan anak melek teknologi dan faham akan kegunaan dan
manfaat dari teknologi itu sendiri.

Tantangan tersulit bagi saya adalah meningkatkan minat baca warga belajar dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. masalahnya adalah ruang perpustakaan digunakan juga sebagai Ruang Guru dan Kepala
Sekolah (kantor) karena sekolah kami belum mempunyai ruang guru dan kepala sekolah (kantor)
sehingga ruang perpustakaan menjadi kantor, cara mengatasinya dengan menyediakan buku-buku yang
dapat menarik minat baca warga belajar di sekolah dan menata sebaik mungkin ruang baca serta
mengajukan bantuan sarpras baik melalui laman SPdatadik maupun mengajukan proposal ke
pemerintah daerah. tantangan selanjutnya adalah melengkapi ketersediaan sarana prasarana yang
belum terpenuhi sebab sekolah yang bermutu adalah sekolah yang telah terpenuhinya Standar Nasional
Pendidikan (SNP) sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan Kementrian Pendidikan Nasional Pusat.

Upaya saya sebagai kepala sekolah untuk tetap semangat di lingkungan warga sekolah adalah dengan
melakukan sinergitas antara warga belajar dan lingkungan masyarakat di sekitar wilayah tempat tinggal,
hal ini bermanfaat bagi sekolah karena dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan masyarakat
yang ada di sekitar sekolah. kepala sekolah dan guru melakukan upaya perbaikan kualitas belajar
mengajar guna menghasilkan kompetensi lulusan yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi sekolah.

Keputusan yang strategis dalam kurun waktu satu tahun ini adalah situasi pandemi yang melanda dunia
hal ini berimbas dengan kondisi kegiatan belajar mengajar di kelas yang dalam kebijakan kementrian
pendidikan siswa tidak boleh belajar secara tatap muka atau dilakukan secara daring. hal ini merupakan
tantangan tersendiri di wilayah khususnya SDN 1 Rimba Nanjung disebabkan terkendala jaringan dan
tidak setiap siswa memiliki Handphone (Gadget) untuk melakukan kegiatan pembelajaran daring. maka
dari itu saya memutuskan untuk siswa yang tidak mempunyai Gadget maka kewajiban guru /wali
kelasnya jemput bola atau mendatangi siswa ke rumah untuk memberikan pembelajaran namun hal ini
juga tidak terlepas dari protokol kesehatan yang harus diterapkan guru ketika datang ke rumah anak
didiknya tersebut.

Saya mengambil tindakan atau keputusan tersebut melalui rapat wali kelas dan komite serta atas
persetujuan dari wali siswa atau orang tua masing-masing siswa. Tentunya hal ini harus melalui
persetujuan dari orang tua siswa apakah dibolehkan atau tidak berkunjung ke rumahnya. Jika
diperbolehkan maka orang tua haruslah menyiapkan tempat cuci tangan dan mempersiapkan masker
untuk anaknya, barulah diperbolehkan memberikan pembelajaran di rumah. Jika dirumah tersebut
berdekatan dengan siswa yang lain maka boleh berkelompok dengan menjaga jarak dan memakai
masker.
Kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran daring adalah susahnya jaringan yang ada di wilayah SDN
1 Rimba Nanjung sehingga siswa kadang susah mengirimkan tugas yang telah di berikan guru melalui
pesan di aplikasi whatsApp. Sedangkan untuk pembelajaran Luring atau di luar jaringan kendala yang
dihadapi adalah terkadang terdapat beberapa siswa yang rumahnya di dalam kebun sehingga guru sulit
menjangkau tempat tersebut, dan kendala yang lain oleh karena mayoritas penduduk desa adalah
petani karet terkadang anaknya atau siswa tersebut di ajak ke kebun karet untuk menyadap karet
membantu orang tuanya. begitu pula dengan guru atau wali kelas tidak semuanya mendatangi ke rumah
siswa tersebut dikarenakan terkendala jarak yang jauh atau tidak ada biaya transport untuk mendatangi
setiap siswa maka diputuskan untuk mengerjakan tugas siswa dan dikumpulkan satu minggu sekali ke
wali kelasnya.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah mengurangi dampak siswa yang tidak belajar di rumah dan
tetap terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar baik melalui pembelajaran daring maupun luring.

Pada saat saya baru diangkat menjadi pelaksana Tugas Kepala Sekolah di SDN 1 Rimba Nanjung
Kecamatan Cengal ada beberapa kebiasaan yang menurut saya harus mengalami perubahan, misalnya
siswa yang tidak disiplin, terlambat masuk sekolah dikarenakan orang tua yang mempersiapkan
perbekalan ke kebun karet ketimbang mengantar anaknya ke sekolah dan kebiasaan mengulur jam
masuk kegiatan pembelajaran akan dimulai. selain hal tersebut kurangnya kesadaran masyarakat daerah
sekitar akan lingkungan sekolah dimana lapangan sekolah menjadi tempat perlintasan masyarakat pergi
ke kebun atau ke jalan raya dikarenakan sekolah belum memiliki pagar yang memadai untuk menutup
akses keluar masyarakat pada saat jam pelajaran berlangsung.
Dari berbagai macam problematika dilingkungan sekolah tersebut saya harus merubah kebiasaan siswa
yang tidak disiplin serta menanamkan kesadaran masyarakat supaya tidak melintas di area wilayah
sekolah ketika jam pelajaran berlangsung supaya proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu
dengan suara bising kendaraan bermotor.

Adapun unsur atau pihak yang saya libatkan dalam inisiatif perubahan tersebut adalah Komite, Guru /
Wali Kelas, Orang Tua Siswa, siswa dan masyarakat yang ada di area tempat tinggal sekolah tersebut.
tokoh masyarakat merupakan panutan yang didengarkan oleh masyarakat sekitar sehingga hal ini sangat
membantu sekali dalam program kami terutama wejangan ataupun nasihatnya didengarkan oleh orang
banyak.

Untuk merubah situasi semacam ini pastilah tidak semudah membalikkan telapak tangan karena adanya
tantangan dari pihak luar terutama bagi masyarakat yang memang notabenenya bekerja sebagai buruh
tani. begitu pula dengan kebiasaan mengulur jam pelajaran tentunya hal ini harus di biasakan sedikit
demi sedikit untuk melatih disiplin. begitu pula dengan kebiasaan masyarakat yang melintasi lingkungan
sekolah untuk pergi ke kebun hal inipun jadi perhatian kami. maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut
kami lakukan dengan musyawarah, memberikan dorongan/motivasi, menasehati dan tidak lupa
mengajak peran serta tokoh masyarakat untuk membantu memberi pengertian bagi warga sekolah dan
masyarakat.

Terkadang muncul perbedaan persepsi antara pihak sekolah dan masyarakat begitu pula dengan warga
belajar termasuk guru dan siswa. seringkali terjadi hal yang kontradiktif antara pihak sekolah dan
masyarakat serta warga sekolah. maka dari itu saya mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya
melalui musyawarah misal mengenai jalan alternatif jika sekolah tidak bisa lagi dilalui masyarakat untuk
melintas ke kebun maka dari itu ada tokoh masyarakat yang berinisiatif untuk memberikan atau
membukakan sebagian tanahnya untuk dibuatkan jalan sebagai jalan alternatif bagi masyarakat yang
ingin menuju ke kebunnya. atau bagi siswa yang orang tuanya pergi ke kebun sebaiknya mengantarkan
anaknya lebih pagi agar tidak terlambat datang ke sekolah. disiplin untuk pendidik dan tenaga
kependidikan haruslah diterapkan dan diberikan reward bagi PTK yang memiliki dedikasi tinggi misal
dengan pujian atau hadiah.

Setelah mendekati Penilaian Tengah semester para tenaga pendidik diharuskan untuk memasukkan nilai
ke dalam raport dan ternyata kebanyakan dari para pendidik memerintahkan kepada operator untuk
menginput nilai raport tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya motivasi para pendidik untuk
mengerjakan sendiri hasil nilai yang telah diperoleh dari peserta didiknya. Banyak alasan yang
dikemukakan dari pendidik misalnya kurang menguasai dan memahami aplikasi raport atau tidak bisa
mengoperasikan laptop serta tidak mampu dalam penguasaan pengerjaan media teknologi tersebut.
harapan saya ke depannya para pendidik harus mampu menguasai teknologi yang telah dihadapkan
pada era zaman modern sekarang ini, serta setiap guru memiliki kesadaran dan kewajiban akan tugas
dan beban tanggung jawabnya dengan mengerjakan sendiri segala macam kewajiban yang telah
diberikan dari pihak sekolah. Sehingga nantinya tidak hanya sekedar mengerjakan atau menginput nilai
raport saja yang dilakukan oleh guru akan tetapi bisa mengerjakan administrasi sekolah melalui laptop
tidak lagi dengan menulis.

Rencana saya selanjutnya agar pelaksanaan ini dapat terlaksana dengan baik adalah memprogramkan
melalui dana BOS untuk pengadaan laptop dengan moto "Satu Guru Satu Laptop. walaupun
perencanaan itu harus membutuhkan waktu yang lama dikarenakan pengadaan laptop di anggarkan
satu laptop dalam setiap tahunnya. jadi untuk sementara waktu laptop yang ada saling berbagi pinjam
sampai terpenuhinya satu guru satu laptop. Selain secara perlahan sekolah melakukan penganggaran
supaya terpenuhinya kebutuhan tersebut saya bersama tenaga operator sekolah juga mengadakan
pelatihan secara internal dan mandiri mengajarkan tenaga pendidik untuk cepat menguasai microsoft
office; word, excel dan power point. Dukungan motivasi dan penghargaan mutlak diperlukan dalam
membangun sekolah yang lebih baik lagi.

Hambatan yang saya hadapi diantaranya kurangnya minat guru dalam mempelajari dan memahami
belajar dari laptop begitu pula dengan peralatannya sendiri seperti laptop kurang memadai untuk
dilakukan pembinaan satu persatu agar guru benar-benar memperhatikan dan faham serta dapat
diterapkannya ketika ada tugas dan kewajiban administrasi sekolah maupun kelas yang akan mereka
lakukan. cara mengatasi minat guru yaitu dengan memberikn pengarahan dan motivasi agar mereka
mampu dan cakap menguasai dibidang teknologi komputer laptop serta memberikan kesadaran tentang
manfaat pentingnya melek teknologi terutama belajar komputer / laptop.

Untuk penginputan nilai raport saya beserta operator membimbing dan menjelaskan sehingga sedikit
demi sedikit guru mampu mengoperasikan komputer dan mengisi nilai raport. hambatan yang ditemui
biasanya disebabkan dari aplikasi yang memakai bahasa inggris pada laptop atau bahasa komputer yang
belum jelas sehingga banyak guru yang kesulitan mengartikan atau menterjemahkan dan harus
diberikan penjelasan. saya tetap memberikan semangat kepada para pendidik tentang arti pentingnya
menguasai sebuah teknologi dalam mengikuti perkembangan zaman agar tidak ketinggalan informasi
dari dalam dan luar negeri.

Kapabilitas atau kompetensi diri adalah kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh warga
sekolah baik itu pimpinan atau kepala sekolah, guru tenaga kependidikan, komite, siswa dan orangtua
siswa. dalam hal ini saya memotivasi warga sekolah agar selalu meningkatkan kemampuannya baik dari
segi paedagogik, kongnitif, sosial-emosional, teknologi, budaya begitu pula dengan imtak. Seiring
dengan perkembangan zaman ternyata masih banyak yang perlu dikembangkan baik terhadap diri
pribadi, dengan lingkungan masyarakat maupun lingkungan alamiah.

Maka dari itu saya memotivasi warga belajar agar terus semangat menggali ilmu pengetahuan,
bersosialisasi atau bergaul dengan masyarakat sekitar, dan mempelajari serta memahami teknologi
terkini dari sebuah perubahan zaman. karena semakin banyak kita belajar akan semakin banyak
pengetahuan yang kita dapatkan dan dapat menambah kompetensi kita. misalnya bagi guru yang belum
Strata 1 agar segera melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi, bagi siswa agar lebih
banyak membaca dan melatih diri dalam mengerjakan latihan-latihan soal dan sebagainya supaya dapat
menambah kemampuan menjawab soal-soal ketika penilaian harian, tengah semester dan penilaian
akhir semester.

Semangat untuk maju dan berkembang dapat berhasil apabila ada kemauan keras dari dalam diri pribadi
masing-masing kita. Untuk itu setiap kali dalam melakukan kegiatan upacara atau rapat internal antara
guru selalu diselipkan kata-kata untuk agar selalu mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik
dengan cara banyak belajar, melakukan hal-hal baik, menerapkan kedisiplinan diri dalam perubahan
serta memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada demi perubahan dan kemajuan diri pribadi,
keluarga, lingkungan masyarakat dan bahkan bangsa dan negara. Siapa tahu suatu saat kitalah yang
akan memimpin bangsa ini. jadi mengembangkan kemampuan diri atau meningkatkan kompetensi diri
sangatlah penting demi kemajuan terutama dilingkungan sekolah. selain itu juga penting
mempersiapkan segala sesuatunya terutama fasilitas-fasilitas yang mendukung terciptanya kondisi
perbaikan dalam lingkungan sekolah demi kemajuan sekolah itu sendiri.

pada awal saya ditugaskan di SDN 1 Rimba Nanjung, kegiatan rutin yang dilakukan sekolah adalah
Upacara Bendera setiap hari senin pagi. Situasi yang sekolah hadapi adalah lapangan sekolah yang tidak
rata dikarenakan faktor tanah yang sering di lalui warga melintas dihalaman sekolah sehingga membuat
upacara bendera maupun kegiatan olahraga yang dilakukan siswa tidak nyaman. maka dari itu saya dan
staff pendidik berinisiatif untuk bekerjasama dengan pihak PT. Lonsum yang ada di wilayah kecamatan
cengal untuk mengatasi masalah yang dihadapi sekolah yaitu dengan meminjamkan alat beratnya untuk
meratakan tanah halaman sekolah agar siswa nyaman dalam melakukan kegiatan dihalaman sekolah.

Kendala utama adalah sulitnya berkomunikasi dengan manajer PT. Lonsum dikarenakan kesibukan pada
saat jam kerja. dalam hal ini banyak inisiatif yang dikemukakan oleh guru bagaimana caranya
mengahadap kepada manajer agar dapat membantu sekolah dalam mengatasi permasalahan sekolah
terutama yang terkait mengenai lapangan halaman sekolah agar peserta didik aman dan nyaman dalam
melakukan kegiatan di luar kelas.
Upaya yang kami lakukan yaitu dengan mengajukan proposal peminjaman dan pemakaian alat berat.
Sebab menurut operator alat berat yang telah kami tanyai bahwa mereka mau mengerjakan perataan
tanah halaman sekolah apabila ada persetujuan dari manajer perusahaan, untuk itulah agar benar-benar
dilakukan usulan proposal untuk melengkapi administrasi PT dan persetujuan pimpinan perusahaan.

Antara perusahaan dan Sekolah Dasar Negeri 1 Rimba Nanjung sepakat untuk melakukan kerjasama dan
bidang pembangunan masyarakat terutama tanggung jawab perusahaan yang ada di wilayah kecamatan
cengal dalam hal pembangunan melalui program CSR-nya (Corporate Social Responsibility). Sehingga
pimpinan perusahaan mau diajak kerjasama membantu untuk meratakan halaman sekolah dengan
menggunakan alat berat. sehingga hal ini dirasakan sangat bermanfaat sekali bagi guru dan warga
belajar di SDN 1 Rimba Nanjung.

Sebagai Kepala Sekolah tentunya mempunyai program kerja kepala sekolah baik itu Kegiatan Awal
Tahun Pelajaran, Kegiatan Harian, Kegiatan Mingguan, Kegiatan Bulanan, Kegiatan Semester dan
Kegiatan Akhir Tahun, selain itu pula kepala sekolah harus membuat program tahunan yang terdiri dari
program umum, Pengajaran, Kesiswaan, Personalia, Peralatan Gedung Sekolah, Keuangan, Humas,
Supervisi, dan Tugas Lainnya seperti mengatur layanan komite, layanan UKS, layanan perpustakaan,
menata gedung halaman sekolah. Kepala Sekolah harus mampu menyusun rencana progam kerja
tersebut ke dalam aktivitas kerja yang tertuang dalam diagram program kerja Kepala Sekolah, hal inipun
tidak terlepas dari pedoman Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran. Dengan berpedoman pada tabel
tugas kepala sekolah tinggal menentukan waktu kegiatan dalam setiap bulannya selaras dengan jadwal
pada kalender pendidikan setiap tahunnya.

Sekolah tentunya memiliki sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan. sumber daya pendidikan di sekolah dapat dikelompokkan menjadi : 1. Sumber Daya Bukan
Manusia, yang meliputi program sekolah dan kurikulum. 2. Sumber Daya Manusia (SDM), yang meliputi
kepala sekolah, guru, staff, tenaga pendidikan lainnya, siswa, orang tua siswa dan masyarakat yang
memiliki kepedulian kepada sekolah. 3. Sumber Daya Fisik, yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan,
alat peraga pendidikan, waktu belajar dan penampilan fisik sekolah. 4. sumber daya keuangan, yang
meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah baik yang diterima dari pemerintah maupun
masyarakat. dalam menyusun program kerja peran serta sumber daya manusia yang ada perlu
dilibatkan seperti Kepala Sekolah, Guru dan tenaga administrasi, orang tua / wali siswa, tokoh
masyarakat, utusan siswa, dan pengawas. Langkah-langkah dalam menyusun program sekolah antara
lain : menentukan visi, misi, tujuan dan target sekolah serta mengambil keputusan yang strategis.

Kepala Sekolah tentunya harus mempunyai tujuan yang akan dicapai dalam membuat program kerja
tersebut beberapa harapan diantaranya : 1. Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan
profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, 2. Memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan melalui kerjasama, 3. Memberikan kesempatan
kepada Tendik untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan mendorong seluruh Tendik dalam
berbagai kegiatan sekolah, 4. memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program sekolah dan
produktivitas sekolah.

Dalam mengimplementasikan program sekolah, Kepala Sekolah melakukan pengawasan dan


pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan; Kepala Sekolah mampu
memberikan petunjuk dan pengarahan dalam meningkatkan kemampuan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan serta membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas secara proporsional;
Memiliki strategi yang tepat unutk memberikan motivasi kepada para pendidik dan tenaga kependidikan
dalam melakukan berbagai fungsi dan tugasnya; serta menjadi figur teladan yang dapat dicontoh bagi
pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik.

Sikap toleransi haruslah ada dan tertanam dalam diri warga sekolah tidak terkecuali. Karena Indonesia
terdiri dari berbagai Suku, Agama dan Ras yang tidak bisa di[isahkan dari kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan Inklusif di sekolah tidak hanya mengikut sertakan anak yang berkebutuhan
khusus saja akan tetapi melibatkan seluruh peserta didik tanpa terkecuali, seperti : anak yang
menggunakan bahasa ibu sebagai pengantar yang dibunakan di kelas; Anak yang berisiko putus sekolah
karena korban bencana, konflik sosial atau politik, bermasalah dalam sosial ekonomi, daerah terpencil
atau tidak berprestasi dengan baik; anak yang berasal dari golongan agama atau kasta yang berbeda;
Anak yang berisiko putus sekolah karena kesehatan tubuh yang rentanatau penyakit kronis seperti
Asma, kelainan jantung bawaan, alergi, terinfeksi HIV dan AIDS; Anak yang berusia sekolah tetapi tidak
sekolah. Adapun nama program yang ada di sekolah adalah "SEKOLAH LINGKUNGAN BELAJAR RAMAH
ANAK". Pelaksanaan program ini di dorong oleh keinginan saya agar supaya setiap anak dapat
menikmati pembelajaran dengan rasa bahagia / menyenangkan tanpa membeda-bedakan dari segi fisik,
ekonomi, ras, agama dan golongan tertentu

Tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan program "SEKOLAH LINGKUNGAN BELAJAR


RAMAH ANAK" adalah kurangnya pengetahuan warga sekolah tentang Pendidikan Inklusif sehingga
belum begitu memahami hal tersebut, mereka khawatir bahwa dengan menerima anak yang beragam
latar belakang dan kemampuannya akan berpengaruh negatif pada anak yang lain, hal lainnya sebagian
guru tidak memahami Lingkungan Inklusif ramah terhadap pembelajaran sehingga mereka berfikir tidak
ada sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. dari itu sekolah mensosialisasikan
pengetahuan dan pemahaman tentang hal tersbut dan mempersiapkan berbagai buku, referensi teks
atau bacaan tentang pendidikan inklusif. Cara mengatasinya yaitu : 1. Peserta Didik dan Guru belajar
bersama sebagai suatu komunitas belajar, 2. Menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran,
3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam belajar, 4. Guru memiliki minat untuk memberikan
layanan pendidikan terbaik, 5. Menjadikan lingkungan inklusif, Ramah Terhadap Pembelajaran (LIRP).

Upaya untuk mewujudkan lingkungan belajar ramah anak ini tentunya harus di dukung dari berbagai
unsur ; guru, siswa, orang tua siswa, tokoh agama, masyarakat dan tokoh masyarakat serta berbagai
pihak yang terkait misalnya pemerintah, dinas pendidikan, pengawas komite dan kepala sekolah. maka
dari itu sangat penting kesemua unsur tersebut bersinergi dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif
di lingkungan sekolah.

Hasil yang didapatkan adalah berkurangnya sikap perundungan terhadap anak yang kurang mampu
dalam mengikuti pembelajaran atau anak yang masih memakai bahasa ibu ketika pembelajaran di kelas.
program ini juga bermanfaat bagi siswa, orang tua, guru, masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai