Anda di halaman 1dari 1

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat

pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi aspek menerima atau
memerhatikan (receiving atau attending), merespons atau menanggapi (responding),
menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan
berkarakter (characterization). Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua, yakni
sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi sikap masuk menjadi kompetensi
inti 1(KI 1) untuk sikap spiritual dan kompetensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial
(Kunandar, 2013, hal. 100)

Guru dapat berkreasi membuat sendiri pernyataan atau pertanyaan dengan


memperhatikan kriteria instrumen penilaian antarteman. Lembar penilaian diri dan
penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepada guru, selanjutnya dipilah
dan direkapitulasi sebagai bahan tindak lanjut. Guru dapat menganalisis jurnal atau
data/informasi hasil observasi penilaian sikap dengan data/informasi hasil penilaian
diri dan penilaian antarteman sebagai bahan pembinaan. Hasil analisispenilaian sikap
perlu segera ditindak lanjuti. Peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku positif
diberi apresiasi/pujian dan disarankan untuk terus melaksanakan/meningkatkan,
sedangkan peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku negative diberi
motivasi/pembinaan dan diingatkan untuk tidak mengulanginya lagi sehingga peserta
didik tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif). Hal yang sangat
penting lagi adalah keteladanan guru, yaitu guru harus memberi contoh 89 bersikap
spiritual dan sosial/berperilaku baik yang dapat diteladani peserta didiknya. Dan
penilaian diri dan penilaian antar-teman dilakukan sekurangkurangnya satu kali dalam
satu semester.

Anda mungkin juga menyukai