Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

RANCANG BANGUN PARAFFIN BATH BERBASIS ARDUINO DENGAN PENAMBAHAN

DETEKSI JUMLAH CELUPAN

Nyeri otot adalah suatu kondisi dimana otot merasakan ketidaknyamanan berupa sakit atau nyeri. Nyeri
otot, atau myalgia dalam istilah medisnya, dapat terjadi di semua bagian otot seperti ligamen, tendon, fasia dan
jaringan lunak yang menghubungkan tulang dan organ. Metode pengobatan atau terapi yang umum digunakan dalam
kasus ini adalah hidroterapi. Hidroterapi merupakan salah satu metode fisioterapi yang dalam pelaksanaannya
memanfaatkan suhu dari zat cair. Pada suhu panas terdapat alat paraffin bath, hot bath dan contras bath. Pada tugas
akhir ini peneliti merancang sebuah alat paraffn bath berbasis arduino dengan penambahan deteksi jumlah celupan.
Alat ini menggunakan push button sebagai pemilihan suhu serta dilengkapi sensor infrared sebagai pendeteksi
jumlah celupan. Dengan adanya penambahan sensor infrared dapat mencegah kelebihan ataupun kekurangan proses
pencelupan tangan atau kaki kedalam paraffin bath mengingat jika terjadi kekurangan celupan akan mengakibatkan
kurang maksimalnya terapi sebaliknya jika kelebihan maka akan menimbulkan kulit kemerahan terasa perih.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploraktif. Metode Penelitian ini adalah Research and
Development yaitu metode penelitian untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji efektifitas produk tersebut.
Penelitian terdiri atas kajian atas produk alat paraffin bath yang ada dipasaran serta dirumah. Paraffin bath yang
biasa dipergunakan dirumah sakit serta dipasaran akan dikembangkan melakukan uji coba. Alat paraffin bath
berbasis arduino dengan penambahan deteksi jumlah celupan sehingga mencegah human error saat proses
penggunaan alat. Perintah pada alat diberikan melalui push button, LCD sebagai komunikasi antara alat dengan
pengguna yang menampilkan informasi temperatur suhu dan banyak jumlah celupan.

Kata kunci: Paraffin Bath, Arduino, Hidroterapi


ABSTRACT

DESIGN AN ARDUINO-BASED PARAFFIN BATH WITH THE ADDITION OF

DETECTION OF THE NUMBER OF DIPS

Muscle pain is a condition in which the muscles feel discomfort in the form of aches or pain. Muscle pain,
or myalgia in its medical terms, can occur in all parts of the muscle such as ligaments, tendons, fascia and soft
tissues that connect bones and organs. A commonly used method of treatment or therapy in this case is
hydrotherapy. Hydrotherapy is one of the physiotherapy methods that in its implementation utilize the temperature
of liquid substances. In hot temperatures there are paraffin baths, hot baths and contras baths. In this final project,
researchers designed an Arduino-based paraffin bath tool with the addition of detection of the number of dips. This
tool uses a push button as a temperature selection and is equipped with an infrared sensor to detect the number of
dips. With the addition of an infrared sensor, it can prevent the excess or lack of the process of immersing hands or
feet into the paraffin bath considering that if there is a lack of dipping, it will result in less than optimal therapy,
otherwise if the excess will cause redness to sting.

This study was an exploratory descriptive study. This research method was a Research and Development,
which is a research method to produce certain products, and test the effectiveness of these products. The research
consisted of studies on paraffin bath tool products on the market and at home. Paraffin baths usually used in
hospitals and in the market will be developed to conduct trials. Arduino-based paraffin bath tool with the addition of
detection of the number of dips in order to prevent human error during the process of using the tool. Commands on
the tool are given through push button, LCD as communication between the device and the user that displays
temperature information and a large number of dips.

Keyword: Paraffin Bath, Arduino, Hydrotherapy


CONTOH ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa, (2) mendeskripsikan penyebab
miskonsepsi siswa, (3) mendeskripsikan penanggulangan miskonsepsi siswa, dan (4) menganalisis retensi
miskonsepsi siswa. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukasada dengan subjek penelitian seluruh siswa
kelas X tahun pelajaran 2015/2016. Desain penelitian ini adalah pra eksperimen dengan tipe one shot case
study. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan (1) miskonsepsi yang dialami siswa bervariasi yaitu 75% miskonsepsi, (2) penyebab
timbulnya miskonsepsi adalah siswa, guru, buku teks, dan cara mengajar, (3) penanggulangan miskonsepsi
siswa dilakukan dengan menerangkan model pembelajaran perubahan konseptual, perubahan miskonsepsi pre-
test (60,54%) dan post-test (28,36%) mengalami penurunan. Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung 6,539
sehingga kesimpulannya terdapat perubahan miskonsepsi siswa sebelum dan sesudah diberikan
penanggulangan, dan (4) retensi miskonsepsi siswa mengindikasikan pemahaman konsep siswa pada post-test
sebesar 92,73%.

Kata Kunci : kalor, miskonsepsi, model pembelajaran, penyebab, retensi

Anda mungkin juga menyukai