Agar dapat dikategorikan sebagai bahan baku maka harus memiliki karakteristik sebagi
berikut:
sebagai contoh pada perusahaan furniture, kayu dapat dikategorikan sebagai bahan baku karena
ketiga karakteristik diatas terpenuhi. Terlebih, kayu tetap terlihat pada produk jadi meskipun
sudah diproses. Namun, terdapat beberapa jenis perusahaan yang bahan bakunya tidak
teridentifikasi secara jelas pada produk jadi akibat perubahan wujud dari bahan baku tersebut.
Sebagai contoh, pada perusahaan pembuat roti, dimana tepung terigu, telur dan mentega
merupakan bahan baku meskipun tidak dapar diidentifikasi secara jelas pada produk jadi
sehingga ketiga karakteristik ini tidak harus seluruhnya terpenuhi agar dapat dikategorikan
sebagai bahan baku. Karakteristik utama yang membedakan bahan baku dan penolong adalah
proporsi kosnya terhadap kos produksi.
2. Bahan dapat dikategorikan sebagai bahan penolong jika bahan tersebut tidak memenuhi
karakteristik yang bahan baku, yaitu sebagai berikut:
c. Memiliki jumlah proporsi kos yang tidak signifikan pada kos produksi.
Contoh bahan penolong perusahaan pastry adalah ragi yang digunakan sebagai pengembang roti.
Roti diklasifikasi sebagai bahan penolong karena proporsi kos dari ragi ini pada kos produksi
adalah tidak signifikan.
MTKP
METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA ( MTKP )
4. Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang diberikan dalam proses produksi suatu
produk. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tenaga kerja langsung (direct labor)
dan tenaga kerja tak langsung (indirect labor).
a. Semua tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam produksi produk jadi
c. merepresentasi elemen kos tenaga kerja yang signifikan pada produk jadi.
Sebagai contoh, tenaga penjahit pada perusahaan konveksi merupakan tenaga kerja langsung
Tenaga kerja tak langsung adalah semua tenaga kerja yang tidak dapat diklasifikasi sebagai
tenaga kerja langsung. Semua tenaga kerja yang tidak dapat dilacak secara langsung pada produk
dan jumlahnya tidak signifikan diklasifikasi atau dikategori sebagai tenaga kerja tak langsung
dan akan diakumulasi dalam kos overhead pabrik. Contoh tenaga kerja tak langsung adalah
pengawas atau supervisor dalam pabrik.
5. Upah Premium : umun dalam praktik beberapa waktu kerja memiliki upah yang lebih besar
(upah premium) dari upah reguler. Sebagai contoh, waktu kerja di pabrik dapat dibagi menjadi 3
kelompok waktu kerja, yaitu (a) jam 7:00-3:00, (b) jam 3:00-11:00, dan (c) jam 11:00-7:00.
Untuk memotivasi karyawan agar mau bekerja pada kelompok waktu 2 dan 3 uumnya
ditawarkan upah premium. Selisih antara upah premium dan reguler ini dibebankan pada
overhead pabrik kendali dan bukan pada produk dalam proses.
Upah Minimum : ketika gaji dan upah didasarkan ada jumlah unit yang dihasilkan oleh
karyawan maka sistem upah disebut tarif berbasis unit produk sehingga karyawan hanya akan
mendapat upah sebesar jumlah unit yang dapat dihasilkan olehnya. Akan tetapi, peraturan
ketenagakerjaan mewajibkan adanya upah minimum, baik upah minimum kabupaten/kota dan
upah minimum provinsi. Dengan adanya upah minimum ini paling tidak membantu karyawan
baru yang belum memiliki keahlian memadai untuk menghasilkan jumlah unit tertentu karena
sedang dalam tahap belajar. Disisi lain, sistem ini mampu memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih efisien..