Anda di halaman 1dari 4

1.

Agar dapat dikategorikan sebagai bahan baku maka harus memiliki karakteristik sebagi
berikut:

a. Dapat diidentifikasi secara jelas pada produk jadi

. Dapat secara mudah dilacak pada produk

c. Memiliki jumlah proporsi kos yang signifikan pada kos produksi

sebagai contoh pada perusahaan furniture, kayu dapat dikategorikan sebagai bahan baku karena
ketiga karakteristik diatas terpenuhi. Terlebih, kayu tetap terlihat pada produk jadi meskipun
sudah diproses. Namun, terdapat beberapa jenis perusahaan yang bahan bakunya tidak
teridentifikasi secara jelas pada produk jadi akibat perubahan wujud dari bahan baku tersebut.
Sebagai contoh, pada perusahaan pembuat roti, dimana tepung terigu, telur dan mentega
merupakan bahan baku meskipun tidak dapar diidentifikasi secara jelas pada produk jadi
sehingga ketiga karakteristik ini tidak harus seluruhnya terpenuhi agar dapat dikategorikan
sebagai bahan baku. Karakteristik utama yang membedakan bahan baku dan penolong adalah
proporsi kosnya terhadap kos produksi.

Sumber : BMP EKMA4315/ MODUL 2/ HAL 2.3

2. Bahan dapat dikategorikan sebagai bahan penolong jika bahan tersebut tidak memenuhi
karakteristik yang bahan baku, yaitu sebagai berikut:

a. Tidak dapat diidentifikasi secara jelas pada produk jadi.

b. Tidak dapat secara mudah dilacak pada produk.

c. Memiliki jumlah proporsi kos yang tidak signifikan pada kos produksi.

Contoh bahan penolong perusahaan pastry adalah ragi yang digunakan sebagai pengembang roti.
Roti diklasifikasi sebagai bahan penolong karena proporsi kos dari ragi ini pada kos produksi
adalah tidak signifikan.

Sumber : BMP EKMA4315/ MODUL 2/ HAL 2.4


3. MPKP
METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA ( MPKP )

Diterima Dikeluarkan Saldo


Tanggal
Kuantitas Kos Unit Jumlah Kuantitas Kos Unit Jumlah Kuantitas Kos Unit Jumlah
01-Okt 20.000 4.000 80.000.000
03-Okt 10.000 4.500 45.000.000 20.000 4.000 80.000.000
10.000 4.500 45.000.000
30.000 125.000.000
07-Okt 20.000 4.000 80.000.000 10.000 4.500 45.000.000
09-Okt 40.000 5.000 200.000.000 10.000 4.500 45.000.000
40.000 5.000 200.000.000
50.000 245.000.000
12-Okt 10.000 4.500 45.000.000 20.000 5.000 100.000.000
20.000 5.000 100.000.000
30.000 145.000.000
20-Okt 20.000 5.500 110.000.000 20.000 5.000 100.000.000
20.000 5.500 110.000.000
40.000 210.000.000
25-Okt 20.000 5.000 100.000.000
20.000 5.500 110.000.000
40.000 210.000.000

MTKP
METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA ( MTKP )

Diterima Dikeluarkan Saldo


Tanggal
Kuantitas Kos Unit Jumlah Kuantitas Kos Unit Jumlah Kuantitas Kos Unit Jumlah
01-Okt 20.000 4.000 80.000.000
03-Okt 10.000 4.500 45.000.000 20.000 4.000 80.000.000
10.000 4.500 45.000.000
30.000 125.000.000
07-Okt 10.000 4.500 45.000.000 10.000 4.000 40.000.000
10.000 4.000 40.000.000
20.000 85.000.000
09-Okt 40.000 5.000 200.000.000 10.000 4.000 40.000.000
40.000 5.000 200.000.000
50.000 240.000.000
12-Okt 30.000 5.000 150.000.000 10.000 4.000 40.000.000
10.000 5.000 50.000.000
20.000 90.000.000
20-Okt 20.000 5.500 110.000.000 10.000 4.000 40.000.000
10.000 5.000 50.000.000
20.000 5.500 110.000.000
40.000 200.000.000
25-Okt 10.000 4.000 40.000.000
10.000 5.000 50.000.000
20.000 5.500 110.000.000
40.000 200.000.000
RATA-RATA BERBOBOT
METODE RATA-RATA BERBOBOT

Diterima Dikeluarkan Saldo


Tanggal
Kuantitas Kos Unit Jumlah Kuantitas Kos Unit Jumlah Kuantitas Kos Unit Jumlah
01-Okt 20.000 4.000 80.000.000
03-Okt 10.000 4.500 45.000.000 20.000 4.000 80.000.000
10.000 4.500 45.000.000
30.000 4.166 125.000.000
07-Okt 20.000 4.166 83.320.000 10.000 4.166 41.660.000
09-Okt 40.000 5.000 200.000.000 10.000 4.166 41.660.000
40.000 5.000 200.000.000
50.000 4.833 241.660.000
12-Okt 30.000 4.833 144.990.000 20.000 4.833 96.660.000
20-Okt 20.000 5.500 110.000.000 20.000 4.833 96.660.000
20.000 5.500 110.000.000
40.000 5.167 206.660.000
25-Okt 40.000 5.167 206.660.000

4. Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang diberikan dalam proses produksi suatu
produk. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tenaga kerja langsung (direct labor)
dan tenaga kerja tak langsung (indirect labor).

Tenaga kerja langsung adalah:

a. Semua tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam produksi produk jadi

b. Dapat secara mudah dilacak atau diidentifikasi pada produk

c. merepresentasi elemen kos tenaga kerja yang signifikan pada produk jadi.

Sebagai contoh, tenaga penjahit pada perusahaan konveksi merupakan tenaga kerja langsung

Tenaga kerja tak langsung adalah semua tenaga kerja yang tidak dapat diklasifikasi sebagai
tenaga kerja langsung. Semua tenaga kerja yang tidak dapat dilacak secara langsung pada produk
dan jumlahnya tidak signifikan diklasifikasi atau dikategori sebagai tenaga kerja tak langsung
dan akan diakumulasi dalam kos overhead pabrik. Contoh tenaga kerja tak langsung adalah
pengawas atau supervisor dalam pabrik.

Sumber : BMP EKMA4315/ MODUL 2/ HAL 2.33

5. Upah Premium : umun dalam praktik beberapa waktu kerja memiliki upah yang lebih besar
(upah premium) dari upah reguler. Sebagai contoh, waktu kerja di pabrik dapat dibagi menjadi 3
kelompok waktu kerja, yaitu (a) jam 7:00-3:00, (b) jam 3:00-11:00, dan (c) jam 11:00-7:00.
Untuk memotivasi karyawan agar mau bekerja pada kelompok waktu 2 dan 3 uumnya
ditawarkan upah premium. Selisih antara upah premium dan reguler ini dibebankan pada
overhead pabrik kendali dan bukan pada produk dalam proses.

Upah Minimum : ketika gaji dan upah didasarkan ada jumlah unit yang dihasilkan oleh
karyawan maka sistem upah disebut tarif berbasis unit produk sehingga karyawan hanya akan
mendapat upah sebesar jumlah unit yang dapat dihasilkan olehnya. Akan tetapi, peraturan
ketenagakerjaan mewajibkan adanya upah minimum, baik upah minimum kabupaten/kota dan
upah minimum provinsi. Dengan adanya upah minimum ini paling tidak membantu karyawan
baru yang belum memiliki keahlian memadai untuk menghasilkan jumlah unit tertentu karena
sedang dalam tahap belajar. Disisi lain, sistem ini mampu memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih efisien..

Sumber : BMP EKMA4315/ MODUL 2/ HAL 2.38-2.41

Anda mungkin juga menyukai