Anda di halaman 1dari 7

BUPATI JEMBER

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI JEMBER


NOMOR YE TAHUN 2021

TENTANG

JEMBER
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI
NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG
TATA CARA PEMUNGUTAN
DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH

ESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

BUPATI JEMBER,

Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daetah Kabæpaten


Jember Nomor 3 Tahun 201|1 tentang Pajak Daerah, khususnya
Tanah dan
Bagian Kesebelas temtang Bea Perolehan Hak Atas
Jember Nomor 38
Bangunautelah ditetapkarn PeraturanBupati
Bea Perolehan Hak
Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemungutantelah diubah
Atas Tanah dan Bangunan, sebagaimana dengarn
Peraturar BupátiJember Nomor 5 Tahun 2014;
kewenangan di bidang Pajak Daerah
bahwa sebaga pelaksanaan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Daerah dan Retribusi dalam
Daerah rangka
Pajak
penyempurnaan Peraturan Bupati Jember Nomor 38 Tahun 2011
tentang Tata Cara Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan, khususnya ketentuan mengenai Dasar
Pengenaan, Tarif dan Cara Penghitungan Bea Perolehan Hak
Atas
Tanah dan Bangunan dan Tata Cara Pemungutan, perlu ditinjau
kembali dan diadakan penyempurnaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Jember

tentang Perubahan Keduaatas Peraturan Bupati Jember Nomor


38 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemungutan Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturarn Dasar


Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740);
4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak
Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3686), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997
Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987);
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan
Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Normor
27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia
Nomor 4189);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahen 2003 temterig Keuangan
Negara (Lembaran Negara Repabik ndonesia Tahin 2003 Nomor
47, Tambahan Lembara Negaral Repablik ndohesía Nomor
4286); AV
7. Undang-Usdang Nomot 28 Tanun 2b63 tentang Bangunan
Gecang ermbaran Negara| Reprblik Indonesia Tahun 2003
Nombr134, Tambahan Lombaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247)U
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (tembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
Pambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
10.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4884);
Pembentukan
11.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
diubah
Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Negara Republik
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
Pemerintahan
12.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Indonesia Tahun 2014
Daerah (Lembaran Negara Republik Pem1hli Imdnnasin
Iemharan Neaara
Nomor 244. Tambahan
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembarar
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3644);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 247,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4049);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 136 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Penjualan Barang Sitaan Yang Dikecualikan Dari Penjualan
Secara Lelang Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat
Paksa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
248, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor
16. Peraturan Pemerintah Nomor 4050);
137 Tahun 2000 tentang Tempat
dan Tata Cara
Penyadaraan, Rehabilitasi Nama Baik
Penanggung
Pajak, dan Pemberian Ganti Rugi Dalam Rangka
Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Penagihan Pajak
Tahun 2000 Nomor Republik Andonesia
249, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4051);
17.Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2002 tentang Penetapan
Besarnya Nilai Jual Kena Pajah Untuk
dan Bangunan Pethitungan Pajak Bumi
2002 Nomor
(Lembaran| |Negara 'RepublikTrdonesía Tahun
50 Tambahan |Lemitarad Negata Republik Indonesia
Nomor 42K NLILIL
18.
Peraarân Pemerintah Npmon 58 Tahún 2005 tentang
Keuangan Dacrah (TembaranNegara Pengelolaan
2005 Nomot140ambahan Lembaran Republik Indonesia Tahun
Iridonesia Tahy 2005 Nomor 4578); Negara Republik
9.
Pertrad Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010
tentang Tata Cara
Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan
dan Retribusi Daerah Pajak Daerah
Tahun 2010 Nomor 119,
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tambahan Lembaran
Indonesia Nomor 5161); Negara Republik
20.Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016
Umum dan Tata Cara tentang Ketentuan
Pemungutan Pajak Daerah;
21.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
dan Pengawasan Pemerintah 2017 tentang Pembinaan
Daerah (Lembaran
Negara
73, Tambahan LembaranRepublik
Indonesia Tahun 2017 Nomor
Republik Indonesia Nomor 6041); Negara
22. Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
Keuangan Daerah (Lembaran Negara tentang Pengelolaan
2019 Nomor 42, Tambahan Republik Indonesia Tahun
Lembaran Negara Nomor 6322);
23.Peraturan Menteri Dalam
Pedoman Teknis Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang
24. Pengelolaan Keuangan Daerah;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999
Sistem dan Prosedur tentang
Daerah dan Penerimaan
Administrasi Pajak Daerah, Retribusi
Pendapatan Lain-lain;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 14
Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Pemerintah Kabupaten Jember Kewenangan
Jember Tahun 2008 Nomor (Lembaran
Daerah Kabupaten
14);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 3 Tahun 20111
tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah
Tahun 2011 Nomor Kabupaten Jember
3);
27.Peraturan Daerah
Kabupaten Jember Nomor 1 Tahun 2009
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Kabupaten Jember
Keuangan Pemerintah
2009 Nomor 1);
(Berita Daerah Kabupaten Jember Tahun
28. Peraturan Daerah
Kabupaten Jember Nomor 3 Tahun 2016
tentang Susunan dan Pembentukan
(Lembaran Daerah Kabupaten Jember Tahun Perangkat
2016 Nomor
Daerah
29.Peraturan Bupati Jember Nomor 38 Tahun 2011 3);
Cara tentang Tata
Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(Berita Daerah Kabupaten Jember Tahun 2011
Nomor 38)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Nomor 5 Tahun 2014 Bupati Jember
2014 Nomor 5);
(Berita Daerah Kabupaten Jembér Tahun

MEMUTUSKAE
Menetapkan: PERATURAN
PERATURAN
BUPATKTENTÁNG
PERUBAHANKEDUA ATAS
TATA CARA
BUHARI JEMBER NOMOR B8tAHUN 2011 TENTANG
PEMUNGUTAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN,|

UA Pasal I

Beberapa- ketentuan dalam Peraturan


Nomor 38 Tahun 2011 tentang Tata Cara Bupati Jember
Perolehan Hak Atas Tanah dan Pemungutan Bea
Jember Tahun 2011 Nomor Bangunan (Berita Daerah Kabupaten
38), sebagaimana telah diubah
Peraturan Bupati Jember Nomor 5 Tahun 2014 dengan
Kabupaten Jember Tahun 2014 Nomor (Berita Daerah
5), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 9 ditambahkan
(satu) 1
ayat yaitu ayat (9),
sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 9

(1) Dasar pengenaan


pajak adalah Nilai Perolehan
(NPOP). Objek Pajak
(2) NPOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal:
a. jual beli adalah harga transaksi,
b. tukar menukar adalah nilai pasar,
c. hibah adalah nilai pasar;
d. hibah wasiat adalah nilai
pasar;
. pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainn
adalah nilai pasar;
8. pemisahan hak yang
mengakibatkan peralihan adalk
nilai pasar;
h. peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yar
mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar;
i. pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan da
pelepasan hak adalah nilai pasar;
J. pemberian hak baru atas tanah di luar
adalah nilai pasar;
pelepasan ha

k.
penggabungan usaha adalah nilai pasar;
. peleburan usaha adalah nilai pasar;
m.
pemekaran usaha adalah nilai pasar;
n. hadiah adalah nilai
pasar; dan/atau
.
penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaks
yang tercantum dalam risalah lelang.
(3) Dalam hal Nilai Perolehan
Objek Pajak (NPOP) sebagaiman
dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf
diketahui atau lebih rendah
n tidal
daripada NJOPyang digunakar
dalam pengenaan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pade
tahun terjadinya perolehan, dasar
adalah NJOP Pajak Bumi dan
pengenaan pyang dipakai
(4) Dalam hal NJOP-PBB sebagairmaná
Bangunan (PBR)
belum ditetapkanpada
dimaksud pada ayat )
sadt terutangnya \pajakNIOP-PBB
dapat didasarkaí pda Sur-t KeterànganNJOP-PBB
(5) Surat keterangan NJOP-PBB sebagaiman dimaksud pada
ayat (4) adalah|bersifat sementara.
Srat Keterangan| NJOPPBB sebagaimana dimaksud padaa
ayat (4) dapat diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak atau
instansi yang berwenang.
Besaraya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena
Pajak
NPOPTKP) adalah ditetapkan sebesar Rp. 60.000.000,00
(enam puluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak.
(8) Dalam hal perolehan hak karena waris atau hibah
wasiat
yang diterima orang pribadi yang masih dalam
hubungan
keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derjat
ke atas atau satu derajat ke bawah
dengan pemberi hibah
wasiat termasuk suami/istri, NPOPTKP
ditetapkan sebesar
Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
(9) Besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NPOPTKP) sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat
(8) diberikan hanya satu kali untuk setiap Wajib Pajak
dalam 1 (satu) tahun kalender.

2. Ketentuan Pasal 1 ditambahkan 1 (satu) ayat yaitu ayat (2),


sehingga Pasal 11 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 11

(1) Besaran pokok Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
rana tamita~-
dikurangi Nilai Perolehan
Objek Pajak Tidak Kena P:
(NPOPTKP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7)
ayat (8) dengan formulasi sebagai berikut:

BPHTB= 5% x (NPOP - NPOPTKP)


(2)Besaran pokok Perolehan Hak Atas Tanah
Bea
Bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalil
tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1) sete
tidak dikurangi Nilai Perolehan
Objek Pajak Tidak Ke
Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
formulasi sebagai berikut: (9)deng

BPHTB 5% x NPOP

3. Ketentuan Pasal 20 ayat (3) huruf () dan huruf


i) diubahd
ditambahkan diubah huruf (1), huruf (m) dan huruf (n),
Pasal 20 berbunyi sehing
sebagai berikut:
Pasal 20

(3) Penyampaian permohonan penelitiann SSPD-BPH1


sebagaimana dimaksudpecda| la dilampiri dokum
pendukung yangterdir dari?||
a. Surat kuasa dari Wajit
Pajak (dalam hal
b. SSPD BPHT yang |telah ditandatanganiaíkuasakan);
oleh Bendaha:
Reneima/Bank yang dituniak
cKüitan_itransaksijualbeli (bermaterai cukup);
d.Fotokopi Surat Pémberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Paja
Bumi da Bangunan untuk tahun perolehan;
e/Dalam hal Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPP
U belum terbit dapat
dari instansi terkait;
digantikan dengan keterangan NJO
f. Fotokopi Surat setoran
Pajak Daerah
pembayaran Pajak Bumi (SSPD)/Struk
bukti ATi
dan Banguna
(PBB)/bukti pembayaran PBB lainnya atau Sura
Keterangan Lunas Pembayaran PBB dari
Pendapatan Daerah Kabupaten Jember; Bada
g. Fotokopi identitas kuasa Wajib
Pajak (dalam ha
dikuasakan);
h. Fotokopi identitas Wajib Pajak/pembeli (dapat berupa Kartu
Tanda Penduduk/Surat Izin Mengemudi/Pasport/ Akt
Kelahiran);
i. Fotokopi identitas Wajib Pajak/penjual (dapat berupa Kartu
Tanda
Penduduk/Surat zin
Mengemudi/Pasport/ Akte
Kelahiran);
j. Fotokopi Kartu Keluarga
dan/attau Surat Keterangan
Hubungan Keluarga, dalam hal waris dan hibah;
k. Fotokopi bukti
kepemilikan tanah/bangunan atau sertifikat
objek perolehan hak;
m.Lampiran Surat Keputusan Pengurangan dari Bade
Pendapatan Daerah Kabupaten Jember dan fotoko
perjanjian kredit bagi Wajib Pajak orang pribadi yar
memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan Ruma
Sederhana (RS) dan Rumah Susun Sederhana, sert
Rumah Sangat Sederhana (RSS) yang diperoleh langsun
dari pengembang dan dibayar secara angsuran di banl
dan
n. Lampiran Surat Keputusan Pengurangan dari Bada
Pendapatan Daerah Kabupaten Jember bagi Wajib Paja
pribadi yang menerima hibah dari orang pribadi yan
mempunyai hubungan keluarga sedarah dalam gari
keturunan lurus satu derajat keatas atau satu deraja
kebawah.

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahlkan pengundangar


Peraturan Bupati ini dengan penempgtannya dalam Berita DaeraB
Kabupaten Jember.

Ditetapkan
N T T TdiJeber
pata tanggal 2 Jni 202

BUPATI JEMBER,

ttd

HENDYS

Diundangkan di Jember
pada tanggal 2021

RINT4
AEKARIS DAERAH,

SEKRETARIAT

DAERAH

I RFANO
Utama Muda
NIP9630215 199202 1 001

BERITA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2021 NOMOR 4S

Anda mungkin juga menyukai