Anda di halaman 1dari 1

Nama: Lisa Kusuma Wardani

NIM: 19221781
Prodi: Ilmu Pemerintahan (Kelas A/Smt 6)
Struktur APBD terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah.
1. Pendapatan Daerah sendiri berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan
Transfer, serta Pendapatan lainnya yang sah. PAD berasal dari pajak, retribusi daerah,
dan pendapatan yang dihasilkan oleh daerah.
2. Belanja terdiri atas:
- Belanja operasi yang digunakan untuk keseharian Pemerintah Daerah atau kegiatan
yang bersifat jangka pendek. Contoh: Gaji pegawai ASN maupun Non ASN.
- Belanja Barang/Jasa digunakan untuk kebutuhan jangka pendek seperti konsumsi
rapat maupun ATK.
- Belanja Modal digunakan untuk belanja kebutuhan yang bersifat jangka panjang,
contoh: kendaraan dinas. Hal ini dikarenakan kendaraan dinas termasuk dalam
pencatatan aset Daerah.
- Belanja tidak terduga digunakan untuk belanja saat kejadian-kejadian yang terduga
misal saat bencana.
3. Pembiayaan Daerah yang digunakan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran dalam APBD. Contohnya adalah Sisa lebih perhitungan anggaran
disebut dengan istilah SiLPA. SiLPA tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam
penganggaran tahun kedepannya.
Di Pemerintah Kota Kediri, pendapatan paling besar berasal dari pajak restoran dan juga
sumbangsih dari PT. Gudang Garam yang termasuk dalam pendapatan dari cukai rokok.
Terdapat rules dalam melakukan penganggaran tata kelola keuangan daerah yang diatur
dalam PP No. 12 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah ini
berada di bawah wewenang Kementerian Dalam Negeri. Selain itu juga ada rules terkait batas
maksimal Belanja Daerah yang diatur dalam PERPRES No. 33 Tahun 2020.
Fokus dari mayoritas Pemerintah Daerah saat ini adalah tentang pemulihan ekonomi Daerah
pasca covid-19. Di Pemkot Kediri sendiri, pelayanan, penganggaran keuangan, serta
pertanggungjawaban keuangan pemerintahan by sistem. Yang mana, hal ini dapat digunakan
sebagai alat transparansi publik serta segala kegiatan pemerintahan dapat tersistem.
Contohnya adalah dengan adanya E-Katalog, yang isinya adalah kumpulan UMKM di Kota
Kediri. E-Katalog ini merupakan salah satu pelayanan yang dapat digunakan untuk
pemulihan ekonomi Daerah. Pemkot Kediri pun dalam melakukan transaksi belanja Daerah
menerapkan sistem non tunai atau melalui transfer.
Dalam hal pertanggungjawaban keuangan Pemerintah Kota Kediri, dilakukan secara by
sistem atau menggunakan SIPD. Akses SIPD ini bersifat terbatas, karena hanya bisa diakses
oleh Pemerintah Daerah Setempat atau OPD terkait. Sedangkan dalam hal transparansi
publik, dilakukan dengan penguploadan LKPJ di website resmi dari Pemerintah Daerah itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai