Kebijakan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dalam penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2018 terkait dengan pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah adalah
sebagai berikut:
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2018 merupakan
perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya.
Pendapatan bunga atau jasa giro dari dana cadangan, dianggarkan pada akun
pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-lain PAD Yang Sah, obyek Bunga atau Jasa Giro
Dana Cadangan, rincian obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan sesuai
peruntukannya.
Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) milik Pemerintah Daerah yang belum menerapkan PPK-BLUD
Pendapatan atas denda pajak daerah dan retribusi daerah dianggarkan pada akun
Pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-lain PAD Yang Sah dan diuraikan ke dalam
obyek dan rincian obyek sesuai kode rekening berkenaan.
b. Dana Perimbangan
Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pendapatan dari DBH-Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumi dan Bangunan (DBH-
PBB) selain PBB Perkotaan dan Perdesaan, dan DBH-Pajak Penghasilan (DBH-PPh)
yang terdiri dari DBH-PPh Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Negeri (WPOPDN) dan PPh Pasal 21 dianggarkan sesuai Peraturan Presiden mengenai
Rincian APBN Tahun Anggaran 2018 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran 2018.
Pendapatan Pemerintah Aceh yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus, Pendapatan
provinsi papua dan papua barat, serta pendapatan lain yang dianggap sah.
2. Belanja Daerah