NIM :20160520089
Basyar menurut pemahaman saya adalah sifat-sifat manusia yang identic dengan sifat
kebutuhan biologis yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia harus memenuhi kebutuhannya seperti makan, minum, kebutuha seksual,
serta kebutuhan lain yang menjadi fitrah manusia secara alamiah. Allah sudah memberikan
aturan yang menjelaskan tentang aspek kebutuhan tersebut agara manusia selalu mendapatkan
ridha Allah.
Sebutan untuk manusia yang kedua adalah al-Insan yang berarti manusia adalah makhluk
yang istimewa baik secara moral maupun spiritual. Menurut saya, manusia dianggap sebagai
makhluk yang istimewa, karena manusia diciptakan sebagai makhluk yang lebih unggul
dibandingkan makhluk yang lain. Selain itu, manusia juga mengemban tugas yang diberikan oleh
Allah sebagai seorang khalifah di Bumi. Untuk menunjang tugas tersebut, maka Allah SWT
memberi manusia akal pikiran dan nafsu untuk mengamati, merenungkan, dan memikirkan
seluruh kejadian yang ada di sekitarnya. Sehingga manusia bisa menunjukkan kualitasnya
sebagai makhluk yang berhak menjadi khalifah di bumi.
Yang ketiga, manusia disebut dengan kata an-nass yang mengacu pada aspek manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki jiwa social. Menurut saya, manusia merupakan
makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, dengan kata lain manusia membutuhkan manusia yang
lain dalam proses kehidupannya. Al-quran telah mengatur tata cara manusia untuk menjalankan
tugasnya sebagai makhluk social. Misalnya, dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari
manusia membutuhkan manusia yang lain untuk mengerjakan hal yang tidak mungkin dikerjakan
oleh dirinya sendiri.
Dari beberapa penjelasan diatas, saya melihat bahwa manusia memiliki sifat yang positif dan
memiliki sifat yang negative pula secara bersamaan. Maksudnya, sebaik-baiknya seorang
manusia dalam hidupnya tentu memiliki sifat yang buruk juga. Berikut ini beberapa sifat
manusia yang saya temukan dalam kehidupan sehari-hari:
Dari tiga sifat diatas, maka solusi yang saya berikana yaitu manusia harus selalu berpegan
teguh terhadap perintah Allah dan menjalankan sesuatu (beribadah) hanya untuk mengharap
ridho dari Allah SWT. Manusia harus menyadari nikmat yang telah diberikan oleh Allah
kepadanya dan mensyukuri nikmat tersebut agar tidak menjadi seorang manusia yang kufur akan
nikmat. Dalam keadaan sesulit apapun manusia diharapkan untuk terus berpegang teguh kepada
Allah SWT agar tetap mendapatkan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya.