Anda di halaman 1dari 10

METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

NO TAHUN JUDUL METODE KESIMPULAN


1 2010 Jaringan Syaraf Tiruan Pengolahan Data Dalam penelitian ini, dikembangkan
Learning Vector
1. Preprocessing aplikasi pengenalan tanda tangan
Quantization Untuk
2. Edge Detection Method menggunakan jaringan syaraf tiruan
Aplikasi Pengenalan Tanda Learning Vector Quantization yang
Tangan Jaringan Saraf Tiruan digunakan untuk melatih sejumlah citra
1. Learning Vector Quantization untuk tanda tangan. Pada pengujian, tingkat
pengenalan tanda tangan ketepatan pengenalan tanda tangan
Learning Vector Quantization (LVQ) adalah sebesar 98%. Terdapat satu citra tanda
suatu metode untuk melakukan tangan yang tidak dapat dikenali
pembelajaran pada lapisan kompetitif yang dengan benar. Kesalahan ini
terawasi. Suatu lapisan kompetitif akan disebabkan oleh perbedaan posisi tanda
secara otomatis belajar untuk tangan pada citra. Oleh karena itu,
mengklasifikasikan vektor-vektor input. disarankan untuk pengembangan
Kelas-kelas yang didapatkan sebagai hasil berikutnya, dapat ditambahkan proses
dari lapisan kompetitif ini hanya tergantung normalisasi (pemotongan sisi luar citra)
pada jarak antara vektor-vektor input. Jika pada citra sehingga kesalahan
dua vektor input mendekati sama, maka pengenalan akibat perbedaan posisi ini
lapisan kompetitif akan meletakkan kedua dapat dihindari.
vektor input tersebut ke dalam kelas yang
sama. (Kusumadewi, 2003). Pada Gambar
3, ditunjukkan arsitektur LVQ yang
digunakan pada penelitian ini. Terdapat 80
unit neuron input, dan sejumah n output.
Lapisan input diambil dari pengolahan citra
tandatangan, dan lapisan output
merepresentasikan target pemilik
tandatangan. Pada jaringan LVQ,
pembelajaran atau pelatihan jaringan harus
dilakukan terlebih dahulu. Pembelajaran
akan menyesuaikan bobot dengan pola-pola
yang dipelajari dari data. Setelah
pembelajaran selesai dijalankan, barulah
pengujian bias dilakukan. Pengujian
dilakukan dengan menghitung jarak antara
input pengujian (citra pengujian yang telah
diolah menjadi vektor input) dengan bobot
akhir dari masing-masing kelas (output)
pemilik tanda tangan. Kelas yang memiliki
jarak terdekat dengan vektor input akan
menjadi pemenang.
2 2010 Pengenalan Wajah Learning Vector Quantization (LVQ) adalah Dari penelitian yang telah dilakukan
Menggunakan Learning metoda klasifkasi pola yang terawasi diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1.
Vector Quantization (supervised). vektor input tersebut akan Sistem secara keseluruhan mulai dari
(LVQ) dikelompokkan dalam kelas yang sama [3]. instrumentasi yang coba dikembangkan
Jaringan Learning Vector Quantization melalui kamera digital, proses
(LVQ) ini memang mirip dengan jaringan segmentasi menggunakan metode
yang telah dikembangkan oleh Prof. Teuvo Sobel. 2. Dengan menggunakan
Kohonen pada tahun 1982. kecerdasan buatan Learning Vector
Quantization (LVQ), hasil deteksi
Suatu lapisan kompetitif akan secara wajah, dari 35 data citra wajah input,
otomatis belajar untuk mengklasifikasikan yang digunakan untuk learning
vektor-vektor input. Jika dua vektor input sebanyak 25 data citra wajah dan data
mendekati sama, maka lapisan kompetitif 35 data citra wajah digunakan untuk
akan meletakkan kedua vektor input mapping atau pengujian dan yang
tersebut ke dalam kelas yang sama. Setelah berhasil diidentifikasi ada 30 data citra
pembelajaran, lapisan Learning Vector ( 88,2%). 3. Algoritma kecerdasan
Quantization (LVQ) membagi vektor input buatan Pulse Coupled Neural Network
dengan penempatan lapisan Learning (PCNN) dan Learning Vector
Vector Quantization (LVQ) ke kelas yang Quantization (LVQ) mampu bekerja
sama sebagai unit ouput yang mempunyai secara baik dengan unjuk kerja yang
vektor bobot (vektor referensi) terdekat cukup baik, Tingkat ketepatan sistem
dengan vektor input.[3] Arsitektur jaringan LVQ setelah dilakukan beberapa kali
syaraf Learning Vector Quantization (LVQ) proses learning (setiap gambar
pada dasarnya sama dengan Kohonen Self dilakukan 2 kali proses learning) adalah
Organizing Map (tanpa suatu struktur yang 86,67%
diasumsikan untuk output). Jaringan syaraf
tiruan Learning Vector Quantization (LVQ)
terdiri dari layer input, layer kompetitif
(Layer tersembunyi, hidden layer) dan layer
output seperti yang terlihat pada Masing-
masing ouput mempunyai kelas yang telah
diketahui.
3 2011 Simulasi Pengenalan Learning Vector Quantization (LVQ) adalah Hasil percobaan untuk mengetahui
Tulisan Menggunakan metode untuk melakukan pembelajaran hasil keakuratan pelatihan jaringan
LVQ (Learning Vector pada lapisan kompetitif yang terawasi. terhadap nilai learning rate. Percobaan
Quantization) Suatu lapisan kompetitif akan secara ini dilakukan menggunakan maxepoch
otomatis belajar untuk mengklasifikasikan sebanyak 10000 dan target error
vektor-vektor input. Kelas yang dihasilkan sebesar 0,0001. Dari percobaan ini
berdasarkan jarak vektor tersebut. Jika ada diperoleh terjadi pada learning rate
dua vektor memiliki jarak yang cukup dekat 0,003 sebesar 9.12975816651136E-6.
atau mendekati sama maka kedua vektor Termination Error Rate terkecil.
tersebut dikelompokkan ke dalam kelas
yang sama.
4 2013 Implementasi Learning Jaringan saraf tiruan Learning Vector Dari hasil percobaan dapat diketahui
Vector Quantization Quantization (LVQ) telah banyak bahwa metode LVQ kurang bagus
Untukdiagnosa Penyakit dimanfaatkan untuk pengenalan pola baik apabila digunakan untuk data yang
Diabetes Mellitus berupa citra, suara, dan lain-lain. Jaringan range untuk tiap attribute datanya tidak
LVQ sering pula digunakan untuk ekstraksi sama, sehingga perubahan nilai yang
ciri (feature) pada proses awal pengenalan sama akan membawa pengaruh yang
pola. Metode Jaringan Syaraf LVQ berbeda untuk tiap attribut. Dalam
termasuk dengan Supervised Learning sistem pendukung keputusan penentuan
dalam penentuan bobot / model penyakit Diabetes Mellitus ini,
pembelajarannya, dimana pada metode dilakukan pergantian satuan untuk
LVQ ditentukan hasil seperti apa selama insulin menjadi 0 /00. Dan dengan
proses pembelajaran. Selama proses metode LVQ ini menghasilkan akurasi
pembelajaran nilai bobot disusun dalam sebesar 86% untuk learning rate 0,01 –
suatu range tertentu tergantung pada nilai 0,25 dari yang sebelumnya bila
input yang diberikan. Tujuan pembelajaran menggunakan satuan % hanya bisa
ini adalah pengelompokan unit-unit yang mengenali 69% data. Jadi range antar
hampir sama dalam satu area tertentu. data untuk tiap atribut sangat
Pembelajaran seperti ini sangat cocok untuk mempengaruhi hasil pengenalan
pengelompokan (klasifikasi) pola. metode LVQ. Dari berbagai macam
variasi uji coba dari jumlah data
Prinsip kerja dari algoritma LVQ adalah learning dan data ujicoba,
pengurangan node-node tetangganya menghasilkan akurasi yang berbeda
(neighbour)[8], sehingga pada akhirnya pula. Dan dalam penelitian ini, semakin
hanya ada satu node output yang terpilih banyak data learning, maka akan
(winner node). Pertama kali yang dilakukan semakin baik akurasinya. Hasil terbaik
adalah melakukan inisialisasi bobot untuk diperoleh dengan menggunakan 300
tiap-tiap class. Setelah diberikan bobot, data learning, dan dari 100 data
maka jaringan diberi input sejumlah ujicoba, metode LVQ berhasil
dimensi node/neuron input. Setelah input mengenali 86 data. Dengan rincian
diterima jaringan, maka jaringan mulai untuk DM Type 2, dari 33 data berhasil
melakukan perhitungan jarak vektor yang mengenali 31 (93,3%), DM Type 1,
didapatkan dengan menjumlah selisih/jarak dari 33 data berhasil mengenali 29
antara vektor input dengan vektor bobot (87,8%), Negative DM, dari 34 data
menggunakan Euclidean distance. berhasil mengenali 26 (76,4%).
Aplikasi untuk penentuan penyakit
Diabetes Mellitus ini sudah baik,
Dalam penelitian ini dilakukan namun ada baiknya dikembangkan
pengumpulan data-data pasien diabetes dengan menggunakan metode yang
mellitus yang diperoleh dari hasil data berbeda atau dikombinasi dengan
laboratorium dari pasien periode tahun 2010 metode lain. Dan untuk data learning
RSUD Sidoarjo. Untuk data learning, ada ditambah supaya bisa menghasilkan
100 data untuk masingmasing class, dan ada akurasi yang lebih baik
3 class, jadi total data learning 300. Untuk
data ujicoba ada 100 data, 40 untuk Negatif
Diabetes, dan masing-masing 30 untuk
Diabetes Type 1 dan Type 2.
Survey atau pengamatan di lakukan untuk
mendapatkan gambaran secara umum
tentang data pasien Diabetes dan
pengelompokan penyakit Diabetes Mellitus
di Rumah Sakit. Hal ini akan memudahkan
identifikasi permasalahan dalam
perancangan sistem . Pengamatan di
lakukan dengan survey dan wawancara
kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan melihat hasil rekam
medik dan hasil laboratorium pasien. Untuk
atribut – atribut dari hasil diagnosa yang
digunakan dalam penelitian ini didasarkan
atas data yang tersedia di rumah sakit,
beberapa penelitian sebelumya dan
wawancara dengan perawat dan pihak lab
5 2016 Identifikasi Telapak Gambaran umum proses identifikasi telapak Identifikasi telapak tangan dengan
Tangan Menggunakan tangan digambarkan seperti pada Gambar 1. menggunakan pengolahan citra digital
Jaringan Syaraf Tiruan Proses dimulai dengan memasukkan citra dan jaringan syaraf tiruan Learning
Learning Vector pelatihan. Pada citra pelatihan akan Vector Quantization (LVQ)
Quantization (LVQ) dilakukan proses pengolahan citra yang memberikan rata-rata tingkat akurasi
tujuannya untuk memudahkan dalam proses terbaik 74,66%. Hasil ini di capai
pelatihan jaringan syaraf tiruan. Hasil dari ketika menggunakan Learning Rate
pengolahan citra ini berupa citra biner yang 0,2, batas epoch 100 dan batas error
kemudian disimpan. Proses pelatihan 0,00001.
menggunakan citra biner pelatihan dan
bobot awal yang sudah diinisialisasi. Hasil
dari proses pelatihan berupa bobot baru
kemudian disimpan di basis data. Pada
proses pengenalan/identifikasi JST, citra
pengenalan diolah terlebih dahulu untuk
mendapatkan citra biner. Proses pengenalan
sendiri menggunakan bobot baru dan citra
biner pengenalan. Hasil dari pengenalan
yaitu apakah citra pengenalan teridentifikasi
benar atau salah.
6 2018 Identifikasi Pola Tanda Pengumpulan data diperoleh dengan Berdasarkan proses yang telah
Tangan Berbasis Jaringan pengambilan data yang dilakukan dengan dilakukan pada penelitian ini, maka
Syaraf Tiruan Dengan mengumpulkan tanda tangan untuk diperoleh kesimpulan, adalah sebagai
Metode Learning Vector pelatihan (training) dan pengujian (testing). berikut: Setelah dilakukan rata-rata
Quantization Untuk data pelatihan digunakan sebanyak terhadap kelima proses pelatihan pada
180 tanda tangan yang berasal dari 30 metode LVQ, maka diperoleh hasil
orang, dimana setiap orang diambil 6 tanda yaitu bahwa metode LVQ memperoleh
tangan. Sedangkan untuk kebutuhan data hasil yang baik dan memiliki tingkat
pengujian, digunakan sebanyak 120 tanda akurasi yang tinggi yaitu sebesar
tangan yang berasal dari 30 orang tersebut, 94.16% dan jumlah pengenalan tanda
dengan asumsi setiap orang diambil 4 tanda tangan lebih banyak yaitu 110 tanda
tangan. Pengambilan data tanda tangan 30 tangan.
orang tersebut dilakukan di atas kertas putih
ukuran A4. Kemudian data di scan dengan
resolusi 200 dpi full color dan disimpan
dalam format JPG. Tahap pengambilan
tanda tangan dilakukan di atas kertas yang
dibatasi dengan kotak berukuran 433 x 276
piksel dan kemudian dilakukan proses
scannning. Kriteria data dari 30 orang
tersebut sesuai dengan beberapa faktor,
seperti: jenis kelamin, usia, dan jenjang
pendidikan. Untuk jenis kelamin diambil 15
laki-laki dan 15 perempuan, dengan usia
berkisar antara 17 – 50 tahun. Sedangkan
pendidikan minimal SMA. Setelah proses
pengumpulan data tanda tangan, selanjutnya
adalah proses tahap scanning tanda tangan,
preprocessing, deteksi tepi, dan
pengelompokan data. Kemudian dilakukan
proses pelatihan dan pengujian dengan
menggunakan metode LVQ.
7 2019 Pengenalan Wajah dengan Data Metode yang diusulkan dalam Metode Learning Vector Quantization
Pose Unik menggunakan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan utama. dapat diimplementasikan untuk
Metode Learning Vector Pertama data yang berupa citra wajah pengenalan wajah. Foto atau citra yang
Quantization masuk menuju tahap ekstraksi ciri terlebih digunakan untuk data latih maupun
dahulu untuk mengubah data citra menjadi data uji merupakan foto atau citra
matriks citra kulit RGB. Di dalam ekstraksi wajah orang yang diambil dari berbagai
ciri terdapat beberapa proses yaitu resize, sudut kemiringan dan pose wajah yang
RGB ke HSV, dan citra kulit RGB. Hasil berbeda-beda. Dibutuhkan ekstraksi
dari citra kulit RGB akan digunakan untuk ciri yang baik untuk mendapatkan hasil
tahap klasifikasi. Tahap klasifikasi terdiri atau akurasi yang baik.
dari dua proses utama antara lain pelatihan
LVQ dan pengujian LVQ. Setelah Terdapat 10 skenario pengujian untuk
didapatkan hasil dari tahap klasifikasi, menghitung akurasi dari pengenalan
peneliti menggunakan evaluasi berupa wajah dengan pose unik menggunakan
akurasi untuk pengenalan wajah. metode LVQ. Hasil salah satu skenario
pengujian menunjukan akurasi terbaik
sebesar 100% untuk citra yang terdapat
sedikit noise. Kemudian ada salah satu
skenario pengujian yang menghasilkan
akurasi terburuk sebesar 0% untuk citra
yang terdapat banyak noise berupa
bayangan. Namun untuk gabungan atau
rata-rata hasil dari 10 skenario
pengujian memiliki akurasi sebesar
81,3%.

Walaupun metode LVQ merupakan


salah satu metode klasifikasi yang
dapat melakukan pembelajaran pada
lapisan kompetitif yang terawasi,
namun masih memerlukan data atau
ekstraksi ciri yang baik untuk dapat
digunakan sebagai metode utama
pengenalan wajah dengan pose unik.
Saat pengambilan citra atau gambar,
sebaiknya digunakan flash atau
pencahayaan tambahan dari arah
kamera menuju arah obyek (orang yang
akan diambil citranya) agar
meminimalisir noise berupa bayangan.

Jika ingin memaksimalkan metode


LVQ dalam pengenalan wajah dengan
pose unik, ekstraksi ciri yang lebih baik
atau data yang diolah LVQ terdiri dari
ciri-ciri atau bagian khusus dari pose
yang diinginkan untuk menghasilkan
pengenalan wajah dengan pose unik
yang lebih baik.
8 2021 Penerapan Jaringan Syaraf Learning Vector Quantization (LVQ) adalah Berdasarkan hasil analisis pelatihan
Tiruan dengan Metode metode klasifikasi pada pola untuk setiap dan pengujian pada system dapat
Learning Vector unit yang ada, dan output-nya akan disimpulkan sebagai berikut: (1)
Quantization (LVQ) untuk mempresentasikan kategori tertentu atau Menciptakan suatu aplikasi
Klasifikasi Penyakit kelas yang telah ditentukan sebelumnya. menggunakan jaringan syaraf tiruan
Infeksi Kelas-kelas yang diperoleh akan bergantung dengan metode Learning Vector
Saluran Pernapasan Akut pada jarak antar vektor input. LVQ juga Quantization (LVQ) berhasil dibuat
(ISPA) merupakan metode pelatihan yang dengan bantuan software Matlab, yaitu
dilakukan dalam supervised learning dengan tahapan-tahapan pengambilan
(pembelajaran yang terawasi) dan termasuk data gejala umum penyakit ISPA, data
dalam kategori single layer, artinya hanya yang terkumpul akan dibagi secara
memiliki layer input dan layer output yang acak menjadi bobot awal, data latih dan
saling terhubung dengan adanya suatu bobot data uji oleh keseluruhan data. Setelah
(weight) (Fausett, 1994). menguraikan seluruh dataset, dilakukan
proses pelatihan LVQ dengan
menghitung nilai jarak dari setiap data
latih dengan data bobot. Untuk setiap
perhitungan ini, data bobot akan
diperbarui sehingga mendapatkan
bobot akhir yang akan digunakan
dalam proses pengujian LVQ.
Kemudian bobot akhir tersebut akan
menjadi penunjang untuk pengujian
dan pengklasifikasian LVQ, (2) Pada
proses pengujian didapatkan
arsitektur jaringan yang optimal
dengan menggunakan parameter
meliputi nilai 0.02 untuk learning rate,
nilai 0.01untuk
error goal, nilai 20 Untuk iterasi
maksimum, dan perbandingan data
latih dan data uji yang digunakan
adalah 80:20, (3) Tingkat akurasi
terbaik dalam mendiagnosis suspect
atau tidaknya pasien mengidap
penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) berdasarkan data-data
yang ada diperoleh persentase rata-rata
akurasi mencapai 96.5% dan akurasi
tertinggi sebesar 100%.
REFRENSI
Afriandi E dan Sutikno. 2016. Identifikasi Telapak Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization
(LVQ). Jurnal Infotel. Vol.8(2):107-114.
Hariri FR. 2013. Implementasi Learning Vector Quantization untuk Diagnosa Penyakit Diabetes Mellitus. Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan Multimedia 2013. Vol.1(1): 31-38.
Heranurweni S. 2010. Pengenalan Wajah Menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ). Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi. Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Vol.1(1): 66-74.
Kurniawan F dan Hani N. 2011. Simulasi Pengenalan Tulisan Menggunakan LVQ (Learning Vectror Quantization). Jurnal Komputer
dan Teknologi Informasi. Vol.4(4): 186-190.
Setyowati E dan Scolastika M. 2021. Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan dengan Metode Learning Vector Quantization (LVQ) untuk
Klasifikasi Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Prisma. Prosiding Seminar Nasional Matematika. Vol.4: 524-
523.
Sipayung YR dan Suamanda IN. 2018. Identifikasi Pola Tanda Tangan Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan dengan Metode Learning
Vector Quantization (LVQ). Multimatrix. Vol.1(1): 13-17.
Sudirman ADB., Yuita AS dan Fitri U. 2019. Pengenalan Wajah dengan Pose Unik menggunakan Metode Learning Vector
Quantization. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol.3(1): 8473-8480
Qur’aini DY dan Safrina R. 2010. Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization Untuk Aplikasi Pengenalan Tanda Tangan.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010). Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai