Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ

Muhammad Imron Rosadi1, Lukman Hakim2


Prodi Teknik Informatika, Universitas Yudharta Pasuruan Purwosari
67162 Pasuruan Jawa Timur
Email : imron_uyp@yahoo.com, lukman@yudharta.ac.id

diketahui melalui hasil komputasi gradien dari


ABSTRAK : citra yang dideteksi.

Deteksi plat nomor pada kendaraan sangat 2. Kajian Pustaka


dibutuhkan untuk proses identifikasi kendaraan 2.1 Histogram of Oriented Gradient (HOG)
secara otomatis. Pada penelitian ini diusulkan Dalam Computer Vision khususnya untuk
teknik pengolahan citra dengan metode kasus deteksi obyek, seringkali perlu untuk
Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan melihat nilai dari masing-masing piksel dari
Learning Vector Quantization (LVQ) sebagai sebuah gambar, baik itu nilai intesitas cahaya
metode untuk mendeteksi obyek plat kendaraan. dalam piksel, nilai komposisi warna tertentu dalam
Ada beberapa tahapan dalam metode ini yaitu : piksel maupun informasi lain yang terkandung
input fitur dan praproses, selanjutnya dilakukan dalam piksel. Nilai dari tiap piksel akan dibagi ke
proses segmentasi, kemudian ekstraksi fitur dalam kelompok Channel tertentu dan
menggunakan HOG dan identifikasi karakter. direpresentasikan dengan diagram batang atau
Proses pengenalan karakter akan dilakukan Histogram.
proses klasifikasi dengan metode LVQ. Pada Histogram of Oriented Gradient (HOG)
proses pengujian, didapatkan akurasi sebesar 90 adalah metode yang digunakan untuk deteksi
%. obyek, histogram berisi channel-channel
Kata Kunci : Deteksi Plat Kendaraan, HOG, arah/orientasi gradient dari piksel-piksel pada
LVQ gambar, dimana penampilan serta bentuk obyek
dapat diketahui melalui hasil komputasi gradient
1. PENDAHULUAN dari citra. Tahap awal dari metode ini adalah
Pengenalan pola merupakan dengan melakukan normalisasi gamma pada citra.
pengelompokkan data yang dilakukan oleh Kemudian menghitung gradient dari setiap piksel
komputer secara otomatis. Pengenala pola citra, pembagian citra ke dalam cell, membentuk
merupakan tahapan lanjutan dari pengolahan citra histogram dari masing-masing cell, membentuk
yang dapat diterapkan pada sistem identifikasi plat blok dari setiap histogram dan terakhir melakukan
kendaraan secara otomatis. Deteksi plat kendaraan normalisasi dari setiap block.
ini sangat berguna jika diterapkan dalam Pada metode ini, fitur HOG dapat
kehidupan sehari-hari, seperti mengatur tempat diperoleh dari membagi gambar ke dalam sel-sel
parkir, mengawasi lalu lintas, pengaturan tiket, berukuran n x n, lalu dikelompokkan ke dalam
dan pembayaran jalan tol. blok-blok berukuran 2n x 2n yang saling beririsan
Pada penelitian sejenis, Hou, et al. [1] satu sama lain. Dari tiap sel masingmasing blok, di
mengusulkan metode Tophat-bothat changing hitung magnitude dan orientasi gradient-nya. Nilai
dan Line scanning, serta morfologi matematika. orientasi ini dihitung dengan menghitung
Pada penelitian Nagare [2] mengusulkan Back konvolusi dengan matriks 𝐷𝑥= [-1 0 1] dan 𝐷y=
Propagation dan Learning Vector Quantization [-1 0 1]T terlebih dahulu. Kemudian nilai orientasi
untuk mendeteksi plat kendaraan. tiap pikselnya dikuantisasi kedalam 9 kanal, yaitu
Pada penelitian, diusulkan metode 10°, 30°, 50°, 70°, 90°, 110°, 130°,150°, dan 170°
Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan menggunakan histogram. Kontribusi piksel
Learning Vector Quantization (LVQ) untuk terhadap tiap kanal bergantung pada nilai gradient
deteksi obyek plat kendaraan. Dasar dari metode magnitude-nya. Nilai-nilai dari seluruh kanal dari
ini adalah penampilan serta bentuk obyek dapat tiap sel dimasukkan kedalam vektor. Vektor inilah
yang menggambarkan fitur HOG dari suatu
gambar.[5]
3. METODE PENELITIAN
Proses deteksi obyek plat kendaraan
yang diimplementasikan menggunakan metode
HOG Pada metode ini juga dilakukan proses
learning dengan LVQ. Alur proses deteksi
digambarkan pada gambar 2.

Input Praproses Segmentasi


Gambar

Hasil dan Proses Ektraksi ciri


evaluasi deteksi (LVQ) (HOG)

Gambar 1. Contoh fitur HOG yang dihasilkan Gambar 2. Proses deteksi obyek dengan metode
HOG-LVQ
2.2 Learning Vector Quantization
Learning Vector Quantization (LVQ) merupakan 1. Mulai Input gambar
salah satu jenis metode Jaringan Syarat Tiruan. 2. Praproses : Normalisasi dan perbaikan citra
Proses pembelajaran dilakukan pada lapisan 3. Segmentasi : Pada tahap ini citra akan
kompetitif. Untuk mengklasifikasi vektor input, disegmentasi menggunakan Otsu tresholding
proses pembelajaran dilakukan secara otomatis 4. Ekstraksi Fitur : Setelah ukuran gambar
oleh layer kompetitif. Hasil klasifikasi tergantung dirubah menjadi satu ukuran, proses
dari jarak antara vektor input. Vektor input akan selanjutnya adalah ekstraksi fitur. Nilai pixel
diklasifikasikan ke dalam satu kelas jika memiliki ditampung ke dalam sebuah vektor atau array
jarak yang dekat [6]. 1 dimensi untuk dilakukan ekstraksi fitur.
Tahapan dari LVQ sebagai berikut. Sebelum dimasukkan ke dalam array, pixel
1. Tentukan kelas output, tentukan bobot, diubah terlebih dahulu menjadi nilai 1 dan -1
dan learning rate . dimana 1 mewakili warna hitam sedangkan -1
2. Bandingkan masing-masing input mewakili warna putih pada gambar.
dengan masing-masing bobot yang telah 5. Pengenalan Karakter: klasifikasi karakter
ditetapkan dengan melakukan menggunakan algoritma LVQ.
pengukuran jarak antara masing-masing Proses ini berfungsi untuk mengidentifikasi
bobot W0 dan input Xp. persamaannya karakter pada plat kendaraan. LVQ harus
adalah sebagai berikut :‖Xp - W0‖ dilatih terlebih dahulu agar dapat mengenali
3. Nilai minimum dari perbandingan itu karakter. Pada proses ini, tiap karakter akan
akan menentukan kelas dari vektor input didapatkan bobot, kemudian akan dilakukan
dan perubahan bobot dari kelas tersebut. pengujian pada input karakter berdasarkan
Perubahan untuk bobot baru (W0’) bobot tersebut.
dihitung :
a. Untuk input dan bobot yang memiliki 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas yang sama: W0’ = W0 + ( X -
W 0) Pada tahap ini dipaparkan hasil percobaan dan
b. Untuk input dan bobot yang memiliki evaluasi yang telah selesai dilakukan. Tujuan
kelas yang berbeda: W0’ = W0 - ( X evaluasi atau pengujian ini adalah untuk
– mengetahui tingkat akurasi dari program aplikasi
W0) identifikasi nomor kendaraan ini. Berikut sample
hasil pengujian program :

44
Tabel 1 hasil akurasi uji coba 5. KESIMPULAN
Plat Nomor Hasil Akurasi
identifikasi Dari hasil ujicoba dan pembahasan tentang
B1021UJB 100% pengenalan plat kendaraan menggunakan
B1021UJB algoritma HOG dan LVQ ini, dapat disimpulkan
B6349TAP B6349TAP 100% sebagai berikut:
1. Metode HOG mampu mengekstraksi fitur
DD368FG DD368FI 70% pada karakter dengan baik.
2. Metode LVQ mampu mengidentifikasi plat
B9933OF B9933OF 100% nomor kendaraan dengan tingkat akurasi
program mencapai 90%.
B989WAW B989WAW 100%
KAJIAN PUSTAKA
B3860NOB B3860NOB 100%
[1]. Hou, P. G., Zhao, J. dan Liu, M., “A License
Plate Locating Method Based on
B8822QO B8822QO 100%
Tophatbothat Changing and Line Scanning”,
B7557KM B7557KM 100% In Proc. of International Symposium on
Instrumentation Science and Technology,
BP1309GD BP1309GD 100% 2006, pp.431–436.
[2]. Nagare, A., P., 2011. License Plate Character
B6501SDG B6501SDG 100% Recognition System using Neural Network.
IJCA, 25 (10), pp.36-39.
[3]. Perkap, 2012. Peraturan Kepala Kepolisian
Berdasarkan hasil pengujian terhadap 10 Negara Republik Indonesia No 5 Tahun 2015
citra plat kendaraan, akurasi dari tiap gambar Tentang Registrasi dan Identifikasi
telah diperoleh. Dari pengujian tersebut, akurasi Kendaraan Bermotor.
keseluruhan sebagai berikut : [4]. Wikipedia, 2015. Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor.Availableat:https://id.wikipedia.or
g/wiki/Tanda_nomor_kendaraan_bermotor.
[5]. Dalal, N., & Triggs, B. (2005). Histograms of
Oriented Gradients for Human Detection.
Computer Vision and Pattern Recognition.
=90% [6]. Putra, D., 2010. Pengolahan Citra Digital.
Yogyakarta: Andi Offset.
Tingkat akurasi dari metode yang diusulkan ini
adalah 90%, sedangkan tingkat kegagalannya
mencapai 10%.
Berdasarkan pengujian, kegagalan deteksi
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Kondisi plat kurang bagus.
2. Pencahayaan pada plat kurang merata.
3. Beberapa karakter memiliki kemiripan
bentuk.
4. Kondisi jarak antar karakter terlalu dekat.
5. Posisi plat nomor terlalu miring atau terlalu
jauh.

45

Anda mungkin juga menyukai