Anda di halaman 1dari 3

Hasil

Dari enampuluh empat peserta yang mengikuti. Lebih dari 20 peserta pada pertemuan pertama
dinilai gagal menurut kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini. Tidak ada perbedaan yang
ditemukan anatara kedua variable demografis, jenis ED, yang berarti durasi penyakit. Rata rata usia
peserta yang mengikuti penlitian ini adalah 19,7 +_ 0,6 tahun. Delapan puluh tiga persen (53/64)
lahir di Israel dan baru menyelesaikan pendidikan SMA. Tiga puluh dua peserta (50%) dirawat karena
ED sebelum mereka direkrut menjadi tentara. Yang artinya durasi penyakit yang mengikuti penelitian
ini adalah 3,6 +- 2,6 tahun. Enampuluh satu peserta (95%) dilakukan tes mental sebelum mengikuti
CBT.

Tiga puluh enam peserta (56,2%) didiagnosa dengan BN dan 28 (43,8%) dengan EDNOS-B/P jenis ED.
Tidak ada perbedaan antara 2 kelompok yang ditemukan untuk salah satu variable yang
ditunjukkan(tidak ada hasil). Delapan belas peserta (28 p%) memiliki DSM-IV Axix I gangguan
kejiwaan komorbid diawal. Delapan belas peserta (28%) didiagnosa memiliki gangguan depresi, dan
4(6,2%) mengalami tegang(termasuk gangguan pulsive com-obsesif), dan 6 (9,4%) menalami kedua
gangguan tersebut. Tidak ada perbedaan antara peserta yang menggunakan atau yang tidak
menggunakan diagnosa komorbiditas (tidak di tunjukkan). Terakhir tidak ada peserta yang diobati
dengan psikotropika pada bulan sebelumnya dan selama penelitian berlangsung.

Empat puluh dua peserta (65,6%) menyeselaikan 16 sesi pengobatan, sedangkan 22 (34,4%) peserta
tidak menyelesaikannya. Alasan tidak mengikuti diantaranya berhalangan hadir lebih dari 3 kali
karena adanya hubungan dengan kegiatan militer (n = 16;25%) dan yang lainnya tidak sesuai dengan
langakah persyaratan (seperti tidak mengisi lembar pemantauan makanan ; n = 3;4,7%). Dan yang
lainnya menolak untuk melanjutkan atau tidak menanggapi kuesioner (n = 3;44,,7%). Tidak ada
perbedaan antara pengobatan completers dan non kompleter. Kecuali non completers tenali
meningkatkan nilai pada EDI-2Drive untuk mengecilkan(t(df = 63) = 2.16;p =.034).

perubahan pengobatan dari awal sampai akhir

pada tabel 1 menunjukan perubahan yang ditemukan dalam dimensi psikometri yang berbeda dari
awal sampai akhir pengobatan. Peningkatan yang signifikan ditemukan untuk semua EDE-Q B/P
kecuali untuk EDE-Q yang digunakan, dengan hasil tersebut tetap mempertahankan signifikasi
menurut koreksi Bonferroni. Meskipun demikian hanya 9 dari 64 peserta yang komplain dan
sebagian besar tidak (berarti 1,4 sesi dalam 28 hari sebelum penelitian). Temuan tersebut digunakan
untuk perilaku B/P pada akhir pengobatan sesuai dengan EDE-Q: 1/42 persen (40,5%) tidak memiliki
binges objektif, 15/42 (35,7%) tidak memiliki binges subjektif dan 22/42(52,3 %) tidak memiliki self-
induced muntah dalam penelitian.

Peningkatan signifikan juga ditemuka dalam semua dimensi EDE-Q yang menilai perilaku membatasi
sesuai tabel 1. Temuan ini tetap signifikasi karena setelah dikoreksi Bonferroni, kecuali EDE-Q yang
mengkhawatirkan. Peningkatan signifikan ditemukan di bebrapa EDI 2 sub skala dari baseline untuk
memasuki pegobatan: EDI-2-Bulimia(27,3+-6,1 vs 20,3+-4,2;t
(df = 41) = 5,32,p = 0,0001) EDI-2-Interoceptive (37,4 +- 7,7 vs 32,8 +- 9,3;t (df=41)=2,93,p =
0,006),EDI-2-Ascetism(28,6 +- vs 24,7+- 52;t (df = 41) =3.78,p = 0,0001), dan EDI-2-Bulimia dan EDI-
Ascestism mempertahankan signifikasi setelah dikoreksi Bonferroni. Tidak ada perubahan yang
itemukan pada BMI dari awal sampai akhir pengobatan (228 +- 3,7 kg / m2 vs 29,9 +-3,9 kg/m2
masing masing; t{df = 41} = 0,06, p = 0,949).

Sebuah peningkatan yang signifikan dari awal sampai kahir pengobatan juga ditemukan untuk
depresi, kecemasan ganggguna keseluruhan yang terkait dengan ED, dan secara keseluruhan stres
yang berhubungan dengan kegiatan militer. Perunahan ini juga sesuai dengan koreksi Bonferroni,
kecuali stres yang berhubungan dengan kegiatan militer.(lihat tabel 1).

Ketika ditanya, melalui pertanyaan pertanyaan terbuka, mengenai pegaruh melayani tentara pad ED
mereka, sebagian besar tentara mereka kesulitan dalam berbagai aspek: (a) tidak mampu untuk
makan secara teratur karena bekerja dalam shift; (b) diperlukan pergeseran di dapur untuk
melakukan pesta dan berpuas pada hari sebelumnya; (c) menyediakan kalori tinggi , makanan yang
tinggi lemak, dan ketidak mampuan menyesuiakan diri dengan keadaan makan yang berbeda dan
kondisi makan di barak tentara, kadang menyebabkan tentara melakukan puasa dan ke B/p di barak.

Menariknya melayani tentara juga telah dikaitkan dengan beberapa keuntungan yang sehubungan
dngan ED peserta. Dengan demikian, peserta telah menekankan bahwa: (a) tugas yang mereka lebih
penting dari pada isu yang berkaitan dengan makanan dan berat badan, dan mereka tidak ingin ED
mereka mengganggi kariri militernya.; (b) mereka sering tidak memikirkan masalah ED karena sibuk
dengan tugas militer; (c) mereka tidak akan pesta ketika makan di barak tentara; (d) banyak tidak
menganggap pengaturan militer untuk mewakili budaya yang berorientasi thin-idela (termasuk
dalam hal inin memakai seragam).

TEMUAN PADA 1 TAHUN FOLLOW UP

Lima puluh delapan peserta setuju untuk berpartisipaso saat hubungan sekitar 12 bulan setelah
pengobatan. Enam peserta lainnya entah tidak ada(empat peserta)atau menolak untuk
berpartisipaso(dua peserta). Semua peserta sudah dibebaskan dari tentara. Tiga puluh sembilan dari
peserta menyelesaikan pengobatan dan 19 lainnya tidak. Tidak ada perbedaan yang ditemukan
anatara pengobatan completers dan non-completers di follow up disalah satu variable dasar yang
diperkenalkan (hasil tidak ditunjukan).

TABEL 2

Tabel 2 merangkum teman untuk 39 pengobatan completters. Perbaikan dicapai pada akhir
pengobatan dipertahankan pada tindak lanjut untuk semua gejala B/P terus meningakat sampai
akhir pengobatan untuk menindaklanjuti semua skala terbatas EDE-Q keculai aktivitas fisik dan tida
ada perbedaan yang ditemukan di BMI anatara 3 poin evaluasi EDE-Q.

Temuan tersebut dilaporkan untuk bahan pantang perilaku /P di follow up sesuai dengan 23/39
pengobatan completers (59,0%) tidak memiliki binges objective, 15/39 (38,5%)tidak memiliki binges
subjektif dan 28/39 (71,8%) tidak terlibat dengan muntah dalam 28 hari sebelumnya.

Tabel 3 merangkum temuan untuk 19 peserta yang tidak menyelesaikan pengobatan. Meskipun
peserta ini juga menunjukkan penurunan EDE-Q perilaku B/P di follow up dibandingkan dengan
temuan awal. Hanya perbaikan EDE-Q yang dipertahankan signifikasinya menyusul koreksi Bonferri.
Perbaikan dalam membatasi EDE-Q dari awal untuk menindak lanjuti dipertahankan maka dari itu
berikut koreksi Bonferroni kecuali untuk EDE-Q Restraint.

Temuan tersebut dilaporkan untuk patang lengkap B/P untul pengobatan non Completers di Follow
up:

9/19 % (47,4%) tidak memiliki binges objective, 5/19(26,3) tidak memiliki binges subjectif dan
10/19(52,7%) DILAPORKAN TIDAK TERLIBAT DALAM MUNTAH KEDUA.

Beberapa perbedaan yang ditemukan anatara kelompok yang di follow up(tidak ada perbedaan
anatar kelompok yang ditmpilkan untuk temuan awal) selain presentase lebih tinggi pantang lengkap
dalam pengobatan completers. Dengan demikian pengobatan completers menujukkan skor tindak
lanjut yang lebih rendah pada EDE-Q restraint (t[df =57] = -4,63; p =0,0001) dan EDE-Q_score total
(t[df = 57] = -2,54; p = 0,014) dan kecenderungan skor rendah pada kekhawatiran EDE-Q Eating
(t[df=57]=-4,92;p= 0,061) dibandingkan dengan pengobatan non completers

TABEL

Hal ini lebih lanjut dari catatan yang tidak ada pasien yang dinilai pada tindaklanjut dan diaihkan ke
anorexia nervosa setiap saat dari awal sampai meninjaklanjuti pengobatan. Selain itu, tidak ada
pasien yang berpuasa. Terakhir semua peserta memasuki pembelajaran

DISKUSI

Temuan ini sebagian besar telah dikonfirmasi dengan hipotesis kami. Dengan demikian, yang terlibat
dalam kelompok CBT memiliki efek menguntungkan yang cukup untuk tentara wanita yang
didagnosa dengan menggunakan BN dan EDNOS-B/tipe P dalam mengurangi perilaku B/p dari awal
sampai akhir pengobatan sesuai dengan EDE-Q dan EDI-2 skala Bulimia. Pada saat itu sekitar 40%
dari pengobatan completers yang berpuasa dari binging dan lebih dari 50% yang berpuasa muntah.

Kedua kelompok CBT mengakibatkan penurunan dari awal sampai akhir pengobatan di sebagian
EDE-item ketat dan depresi, kecemasan, dan pengaruh ED pada keseluruhan fungsi (lihat Tabel 1).

DISKUSINYA DILANJUTIN NANTI. SEKARANG KE CONCLUSION NYA DULU.. YAAAAAA....

Conclusion

Kita dapat menemukan bahwa pemberian semangat untuk efek yang bermanfaat bagi CBT pada
tentara wanita dengan B/P symptomatology tidak hanya dengan kepedulian untuk ED
symptomatology saja. Tetapi juga untuk meningkatkan comorbid symptoms dan semua fungsinya.
Ini kepentingan yang bagus karena pembelajaran merepresentasikan 1 dari dolongan kecil usah
untuk sesuatu untuk tentara dengan Eds, pada pengaturan miiter. Lebih dari itu improvement in ED
symptoms dengan pengobatan ini memperbolehkan follow up 12 bulan.

Anda mungkin juga menyukai