Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PUSKESMAS SIMAN
Jl. Raya Siman No. 48 Telp. ( 0352 ) 485198 Kode Pos 63471

PONOROGO
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGOBATAN TB PARU
Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai
tata laksana pengobatan TB Nasional.

Pengertian

Untuk
menyembuhkan
pasien,
mencegah
kematian,
mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis (OAT).

Tujuan

Uraian
a.

Persiapan alat

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Register rawat jalan


Register TB 05
Register TB 06
FORM TB 01
Form TB 02
Form TB 03
Obat OAT

b. Persiapan pasien
1. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan pada pasien

Prosedur

c.

Pelaksanaan

Pasien yang telah diperiksa dahaknya dipersilahkan masuk ke ruang BP.


Pasien diberi penjelasan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB 05.
Untuk pasien dengan hasil BTA positif diberikan pengobatan dengan OAT
kategori I, dan untuk pasien dengan BTA negative dan rongsent mendukung
diberikan pengobatan dengan kategori III sesuai berat badan pasien.

Dengan dosis pemberian sesuai tabel sebagai berikut :


Tabel 01. pemberian obat TB paru sesuai BB pasien
Berat Badan
Tahap intensif tiap hari selama
56 hari RHZE (150/75/400/275)

Tahap Lanjutan 3 k
seminggu selama 16 mi
RH (150 /150)

30-37 kg

2 tablet 4 KDT

2 tablet 2 KDT

38-54 kg

3 tablet 4 KDT

3 tablet 2 KDT

55-70 kg

4 tablet 4 KDT

4 tablet 2 KDT

>71 kg

5 tablet 4 KDT

5 tablet 2 KDT

Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan pemeriksaan


BTA, bila hasil negative dilanjutkan tahap lanjutan, dan bila hasil
pemeriksaan BTA positif diberikan sisipan dengan dosis sesuai berat badan
pasien.
Dengan dosis sesuai tabel sebagai berikut :
Tabel 02. Pemberian obat sisipan sesuai BB
Tahap intensif (150/75/400/275)
Berat Badan
30-37 kg

2 tablet 4 KDT

38-54 kg

3 tablet 4 KDT

55-70 kg

4 tablet 4 KDT

>71 kg

5 tablet 4 KDT

Dan bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan
tahap lanjutan, kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V, bila
hasil negative dilanjutkan pengobatannya, dan dilakukan pemeriksaan ulang
pada akhir bulan ke VI atau akhir pengobatan.
Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal pengobatan
positif pasien dinyatakan sembuh.
Dan bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada awal pengobatan
negative dengan rongsent positif pasien dikatakan pengobatan lengkap.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Siman

Dr. Zulfita Riyanti


NIP. 19721108 200212 2 004
1.
Referensi

Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan Pasien


Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai