Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan Bank Sampah Berbasis Digital di Cilacap

Esai ini disusun untuk mengikuti lomba Dies Natalis Jurusan Teknik Elektronika
ke-14 dengan tema “Digital Creativity In Urban Area”
Disusun oleh :
Famela Devita Santiani (Universitas Al-Irsyad Cilacap)
Firdha Arum Haqqoh (Universitas Al-Irsyad Cilacap)
Puji Nastiti (SMA Negeri 2 Cilacap)
Pendahuluan
Edukasi masyarakat mengenai permasalahan lingkungan yang bersifat
kompleks akibat timbulan sampah diperlukan untuk membentuk kesadaran
masyarakat. Faktor penyebab kepedulian lingkungan didasari cara berpikir dan
perilaku manusia. Partisipasi aktif warga menjadi hal yang penting untuk
diidentifikasikan dalam aksi pengelolaan sampah. Upaya menjaga kelestarian
lingkungan harus bermula dari diri individu dengan mulai melakukan hal-hak kecil.
Perubahan yang dilakukan kemudian dapat ‘ditularkan’ menjadi kebiasaan dalam
keluarga atau pun masyarakat, sehingga terjadi perubahan besar.
Menurut Singhirunnusorn dkk. (2012), perubahan cara berpikir masyarakat
mengenai pengelolaan sampah rumah tangga untuk mengurangi sampah di sumber
melalui partisipasi warga harus diintegrasikan kedalam proyek bank sampah yang
berbasis masyarakat.
Sesuai dengan filosofi mendasar mengenai pengelolaan sampah sesuai
dengan ketetapan dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, kini perlu perubahan cara pandang masyarakat mengenai
sampah dan cara memperlakukan atau mengelola sampah. Cara pandang
masyarakat pada sampah seharusnya tidak lagi memandang sampah sebagai hasil
buangan yang tidak berguna. Sampah seharusnya dipandang sebagai sesuatu yang
mempunyai nilai guna dan manfaat. Dalam rangka melaksanakan Peraturan
Pemerintah No. 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga, maka praktek mengolah dan memanfaatkan
sampah harus menjadi langkah nyata dalam mengelola sampah. Masyarakat harus
meninggalkan cara lama yang hanya membuang sampah dengan mendidik dan
membiasakan masyarakat memilah, memilih, dan menghargai sampah sekaligus
mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan bank sampah (Tallei
dkk., 2013).
Pengetahuan, sikap, dan keterampilan warga mengelola sampah rumah
tangga untuk melakukan daur ulang juga menjadi hal penting dalam pengelolaan
sampah (Akhtar dan Soetjipto, 2014). Pemilahan sampah rumah tangga yang
termasuk kategori sampah organik dapat dijadikan kompos sedangkan sampah
rumah tangga anorganik ditabungkan ke bank sampah untuk didaur ulang kembali
dan dapat dijadikan bahan yang bernilai ekonomis (Jumar dkk. 2014).
Isi
Sampah rumah tangga menjadi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
terutama pada sampah anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit
membusuk dan perlu adanya daur ulang. Daur ulang yang dilakuan dengan
memisahkan setiap jenis bahan dari plastik, kertas, botol, dan lain-lain. Hal ini
dilakukan agar meminimalisir sampah rumah tangga dan pencemaran pada
lingkungan. Pemilahan sampah tersebut dilakukan oleh warga dengan membuat
bank sampah yang memiliki nilai jual dan bermanfaat bagi bersama.
Bank sampah mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah,
menumbuhkan kesadaran masyarakat mengolah sampah secara bijak agar dapat
mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Selain itu warga yang menyerahkan
sampah akan memperoleh tambahan penghasilan untuk kemandirian ekonomi
warga dapat digunakan untuk usaha simpan pinjam seperti koperasi, dengan bunga
rendah agar keuangan bank sampah dapat diputar dan dikembangkan, juga
terwujudnya kesehatan lingkungan.
Kami melakukan penelitian di RT 4 RW 16, Kelurahan Donan, Kecamatan
Cilacap Tengah, kepada Ibu Masniah yang membuka bank sampah berdiri sejak
bulan Juli 2021, dengan teknis setiap warga mengumpulkan sampah anorganik
dalam kurun waktu yang tidak tentu sampai pengumpulan banyak, kemudian
dilakukan penjualan kepada agen. Penjualan pertama didapatkan penghasilan Rp
1.000.000 dengan banyak nasabah kurang lebih 10 orang. Penjualan kedua
dilakukan pengumpulan selama 6 bulan kemudian dihasilkan Rp 50.000, harga
yang ditentukan oleh agen masih sangat rendah karena adanya penyaluran lagi ke
pusat agen. Penjualan sampah yang dilakukan bercampur dan harga tetap sama.
Menurutnya, minat masyarakat terhadap kepedulian lingkungan dan wawasan
masih kurang. Pengelolaan bank sampah belum terjadwal karena sedikitnya
masyarakat yang berpartisipasi.
Para warga masih perlu sosialisasi pentingnya memisahkan sampah yaitu
dengan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle, dan replace). Sosialisasi tersebut
diharapkan bisa memunculkan kesadaran masyarakat tentang limbah rumah tangga
yang bisa menjadi salah satu sumber penghasilan. Berkembangnya zaman
digitalisasi membuat kami memiliki inovasi untuk permasalahan bank sampah bagi
masyarakat maka dicetuskan inovasi dengan berbasis kreativitas digital yaitu
menyediakan pembuatan aplikasi “Si Gaspol”. Aplikasi ini akan berisi jenis bahan
sampah anorganik dengan harga yang berbeda dan terhubung langsung dengan
pusat agen. Hal ini akan memudahkan masyarakat dalam penjualan, mempersingkat
waktu, dan harga lebih tinggi.
Penutup
Dari proses penelitian yang dilakukan, ada beberapa hal dapat
disimpulkan yaitu pengembangan program bank sampah sebagai wadah
untuk memilah sampah 4R dan daur ulang yang sudah dijelaskan oleh
kelompok perempuan desa Donan sampai saat ini kurang diminati oleh
masyarakat, sehingga inovasi dengan berbasis kreativitas digital yaitu
menyediakan pembuatan aplikasi “Si Gaspol”. Pemerintah daerah dan
stakeholder setempat turut andil agar aplikasi ini dapat digunakan oleh
semua kalangan yang memberikan keuntungan kepada nasabah bank
sampah. Aplikasi ini sebagai wadah masyarakat Cilacap lebih peduli dan
bertanggungjawab terhadap sampah rumah tangga, sehingga terjadi
perubahan perilaku dan memberikan feedback baik pada aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Daftar Pustaka
Jumar, Fitriyah, N., dan Kalalinggie, R., 2014. Strategi Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai
Kunjang Kota Samarinda: Journal Administrative Reform, 2(1):771-782.
Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., dan Kaewhanin, W., 2012.
Household Recycling Behaviours and Attitudes toward Waste Bank Project:
Mahasarakham Municipality. Journal of Asia Behavioural Studies, 2(6):35-
47.
Trina, E., Tallei, T.E., Iskandar, J., Runtuwene, S., dan Filho, W.L.,
2013. Local Community based Initiatives of Waste Management Activities
on Bunaken Island in North Sulawesi, Indonesia: Research Journal of
Environmental and Earth Sciences, 5(12):737-743.

Anda mungkin juga menyukai