Anda di halaman 1dari 37

REKAP DATA ABSENSI KARYAWAN DI PUSKESMAS KECAMATAN

TEGAL BARAT KOTA TEGAL

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir Program

Studi DIII Teknik Komputer

Oleh:

Nama : RIZKY ALFIAN SYAH

NIM : 18041105

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

ii
HALAMAN MOTTO

MOTTO :

1. Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan

cara berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin.

2. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain.

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN:
1. Allah SWT Tuhan Semesta Alam.

2. Ketua Program Studi D III Teknik Komputer.

3. Pembimbing dan Dosen prodi D III Teknik Komputer Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

4. Orang tua dan keluarga yang telah mendo’akan, mendukung dan

memberikan semangat sampai selesainya Kerja Praktek (KP).

5. Pembimbing Instansi dan semua karyawan Puskesmas Tegal Barat.

6. Teman-teman seperjuangan.

iv
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah
dan inayah-Nya hingga terselesaikannya Kerja Praktek yang disusun sebagai
laporan Kerja Praktek dengan judul “REKAP DATA ABSENSI KARYAWAN
PUSKESMAS TEGAL BARAT”
Kerja Praktek merupakan satu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk
memenuhi sebagian persyaratan salam mengambil mata kuliah Tugas Akhir pada
Program Studi DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan Bersama Tegal. Selama
melaksanakan Kerja Praktek dan kemudian disusun dalam laporan Kerja Praktek
ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan dan bimbingannya.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Moch. Chambali, M. Kom selaku Direktur Politeknik Harapan Bersama.
2. Bapak Rais, S.Pd., M.Kom selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Komputer
Politeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak Mohammad Humam, M.Kom selaku dosen pembimbing Kerja Praktek.
4. Bapak Dr. Bambang Kuswanto selaku kepala di Puskesmas Tegal Barat.
5. Alip Fajar Mulyawan, Amd.Kom selaku Pembimbing Lapangan di Puskesmas
Tegal Barat.
6. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan penyelesaian
penelitian ini.
Semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan sumbangan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tegal, Maret 2020

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii


HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 3
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................ 6
2.1 Sejarah Instansi ............................................................................... 6
2.2 Visi Misi dan Tujuan ....................................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Barat ..................................... 7
BAB III RINCIAN KEGIATAN ........................................................................ 19
3.1 Bidang Kerja atau Bagian Tempat Kerja Praktek ........................... 19
3.2 Tugas Umum ................................................................................. 19
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 22
4.1 Kesimpulan ................................................................................... 22
4.2 Saran ............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 23
LAMPIRAN ...................................................................................................... 24

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Barat...............…………..…...9

Gambar 3.1 Tampilan Awal Sistem Absensi.........................................................21

Gambar 3.2 Tampilan pada pengisian jam kerja....................................................21

Gambar 3.3 Tampilan pengeditan waktu/jam........................................................22

Gambar 3.4 Tampilan hasil rekapan absensi..........................................................22

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesediaan Membimbing KP.............................................. A-1

Lampiran 2 Surat Balasan Instansi ................................................................ B-1

Lampiran 3 Form Absensi dan Kegiatan Kerja Praktek ................................. C-1

Lampiran 4 Lembar Penilaian Mahasiswa Kerja Praktek ............................... D-1

Lampiran 5 Foto Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktek ................................. E-1

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Politeknik berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun

2003 diselenggarakan dengan tujuan mempersiapkan peserta didik untuk

memiliki keahlian madya. Untuk itu dalam proses pembelajaran perlu

dirancang program-program yang dapat mendekatkan para peserta didik

dengan dunia kerja yang kelak akan dihadapi. Implementasi dari upaya

tersebut pada kurikulum D III Teknik Komputer Politeknik Harapan

Bersama Tegal terdapat mata kuliah Kerja Praktek (KP).

KP merupakan salah satu matakuliah yang wajib diikuti bagi

mahasiswa Program Studi D III Teknik Komputer Politeknik Harapan

Bersama Tegal. KP bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada

mahasiswa mengenai dunia kerja yang akan dihadapi ketika sudah

menyelesaikan Pendidikan dan sebagai sarana agar dapat mengembangkan

dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.

Selain itu, dengan adanya KP, mahasiswa akan memperoleh gambaran yang

jelas mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan dunia kerja bagi

professional Information Technologi (IT) khususnya penerapan teknologi

informasi di perusahaan/instansi tempat mahasiswa melaksanakan KP.

KP memiliki berbagai manfaat dan tujuan yang berguna bagi

mahasiswa. Melalui KP, mahasiswa menrapkan teori-teori yang diperoleh

dibangku perkuliahan dengan praktek nyata di dunia nyata. Hal ini dianggap

1
2

sangat penting bagi mahasiswa Karena dapat memperkuat keahlian dalam

berorganisasi, beradaptasi dalam teamwork serta beraspirasi terhadap

perkembangan teknologi baru.


3

1.2 Tujuan dan Manfaat

Dari beberapa uraian di atas saya mempunyai beberapa tujuan

antara lain:

1.2.1 Tujuan

1. Salah satu syarat menyelesaikan studi D-III Teknik Komputer

Politeknik Harapan Bersama.

2. Meningkatkan dan memperluas wawasan mahasiswa dalam

menghadapi dunia kerja.

3. Dapat mempraktekan ilmu yang dipelajari saat kuliah di dunia

kerja.

4. Dapat membandingkan antara ilmu yang didapatkan saat kuliah

dengan praktek di lapangan.

1.2.2 Manfaat

Manfaat KP dibagi menjadi tiga bagian, yaitu manfaat bagi

mahasiswa, tempat KP, dan Politeknik Harapan Bersama Tegal

adalah sebagai berikut

A. Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Menambah pengetahuan dalam menghadapi

permasalahan dalam pengolahan serta penggunaan

teknologi informasi secara cepat dan tepat.

2. Mendapatkan pengalaman nyata tentang persaingan di

dunia kerja.
4

3. Menggunakan hasil atau data-data KP sebagai

pengembangan menjadi Tugas Akhir (TA).

B. Manfaat Bagi Puskesmas Tegal Barat

1. Dapat menjalin kerjasama antara pihak Politeknik

Harapan Bersama Tegal dengan pihak Puskesmas

Tegal Barat.

2. Memperkenalkan Puskesmas Tegal Barat kepada

masyarakat.

C. Manfaat Bagi Politeknik Harapan Bersama

1. Dapat menjalin kerjasama antara pihak Politeknik

Harapan Bersama Tegal dengan pihak Puskesmas

Tegal Barat.

2. Menambah relasi bagi Politeknik Harapan Bersama

Tegal dengan salah satu pelaku industry teknologi yaitu

Puskesmas Tegal Barat.


5

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1.3.1 Waktu Pelaksanaan

Mulai : 27 Januari 2020 – 29 Februari 2020

Hari : Senin – Sabtu

Pukul : 07.30 – 14.30 WIB

1.3.2 Tempat Pelaksanaan

Instansi : Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal

Alamat : Jl. Hang Tuah no.19 Tegalsari, Tegal Barat, Tegal


BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Instansi

SEJARAH PUSKESMAS TEGAL BARAT

Puskesmas Tegal Barat pertama diresmikan pada bulan juli tahun 1975 di

Jl. Hangtuah no 19. Bangunan Puskesmas, Rumah dinas Dokter, Rumah

Dinas Perawat kecamatan terpisah pada tahun 1986-2008.

Bangunan Puskesmas di gabung pada tahun 2008 Pada tanggal 5 -

Desember - 2012 Puskesmas terkena musibah yaitu bangunan runtuh pada

tahun 2013.

Puskesmas mengontrak bangunan di depan Puskesmas Tegal Barat pada

tahun 2014, Puskesmas pindah di kraton Jl. Sawo Barat pada tanggal 24 –

April – 2016, Puskesmas Tegal Barat kembali terkena musibah yakni

kebakaran,

Pada bulan April 2016 Puskesmas kembali mengontrak di Rumah Susun

warga Kota Tegal, pada Tanggal 24 – Desember – 2016 Puskesmas pindah

kembali ke gedung awal yang berdiri di Jl. Hangtuah no. 19 Kel. Tegalsari

2.2 Visi Misi dan Tujuan

2.2.1 Visi

Menjadi Institusi terdepan dalam mewujudkan masyarakat

Tegal Barat yang sehat dan mandiri berbasis layanan prima.

2.2.2 Misi

6
7

1. Melaksanakan penggerakan pembangunan yang

berwawasan kesehatan.

2. Meningkatkan perdayaan masyarakat dan keluarga.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat I.

4. Meningkatkan tata kelola administrasi dan sumber daya

kesehatan yang baik.

2.2.3 Tujuan

1. Meningkatkan SDM Puskesmas secara kualitas dan kuantitas

2. Mengoptimalkan dan melengkapi sarana dan prasarana upaya

Puskesmas

3. Mengupayakan peningkatan pencapaian cakupan upaya

Puskesmas sesuai standar minimal yang ditentukan

4. Mengoptimalkan dan meningkatkan peran serta masyarakat

melalui upaya promotif dan preventif dalam rangka

mewujudkan keluarga sehat

5. Mengadakan inovasi pengembangan upaya Puskesmas

2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Barat

Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Barat berdasarkan yang

dijabarkan dalam Peraturan Bupati Nomor 028 Tahun 2009 Tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural

Puskesmas Tegal Barat adalah sebagai berikut:


8

1. Kepala Puskesmas;

2. Bagian Tata Usaha;

3. Bagian IGD;

4. Bagian Persalinan;

5. Bagian Obat;

6. Kelompok bagian Kesehatan Masyarakat dan Gizi;


9

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TEGAL BARAT

KEPALA PUSKESMAS
Dr. BAMBANG KUSWANTO

WAKIL PJ. UKP


MANAJEMEN KA. SUBAG TU KEFARMASIAN
MUTU LABORAT

Dr. WIKANTI NANA INDAH Dr. HIKMAH


DEVIANTARI WIDIANA FARIDAH

PJ. UKM PJ. JARINGAN


PJ.
ESSENSIAL DAN DAN JEJARING
KEFARMASIAN
PERKESMAS YAN, KES

PURWANTO, YANUAR, S.Farm


S.Kep,Ners Apt
NUR FADHILAH,SKM

PJ. JARINGAN PJ.


PJ. PERKESMAS PUSK LABORATORIUM

NUR HIDAYAT, DIAN FITRIANA, AINAINI


S.Kep,Ners Amd ISTIQOMAH, Amd

PJ. UKM
PENGEMBANGAN
WIWIK ARISANTI,
AMK

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Barat


10

2.4 KEADAAN GEOGRAFI

1. Letak Geografi

UPTD Puskesmas Tegal Barat terletak di Jalan Hang Tuah No. 19

Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Telp. (0283) 351752. Batas-

batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Barat meliputi :

- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

- Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Tegal Selatan

- Sebelah timur berbatasan dengan wilayah kecamatan Tegal Timur

- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamtaan Margadana dan

Kabupaten Brebes

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Barat meliputi 3 (tiga)

kelurahan yang ada di Kecamatan Tegal Barat, yaitu Kelurahan Kraton,

Kelurahan Tegalsari, dan Kelurahan Muarareja.

2. Topografi

UPTD Puskesmas Tegal Barat yang terletak di Kecamatan Tegal

Barat merupakan dataran rendah daerah pantai dengan ketinggian antara

1-5 meter di atas permukaan laut dan berada di bagian barat wilayah Kota

Tegal.

2.5 KEADAAN PENDUDUK

Sebanyak 22.832 jiwa ( 50 Berdasarkan data statistik Kecamatan

Tegal Barat, jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal


11

Barat Tahun 2019 adalah sebanyak 45.569 jiwa. Untuk wilayah dengan

penduduk tertingi ada di Kelurahan Tegalsari,30% ) dari total penduduk di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Barat diurutan kedua ada di

Kelurahan Kraton dengan jumlah 15.578 juwa ( 34.12% ) dan terendah di

Kelurahan Muarareja sebanyak 7.159 jiwa ( 15,58% ) dari total penduduk

di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Barat). Luas wilayah kerja

UPTD Puskesmas Tegal Barat adalah 12,3 km2 sehingga kepadatan

penduduk per km2 adalah 3705 penduduk per km2.

2.6 ANGKA KEMATIAN

Angka kematian di suatu daerah dari waktu ke waktu

menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi

permasalahan kesehatan dan kondisi lingkungan. Selain itu Angka

Kematian juga dapat digunakan sebagai indikator penilaian keberhasilan

pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.

a. Angka Kematian Neonatal

Angka kematian neonatal merupakan kematian yang terjadi pada

bayi usia sampai dengan 28 hari. Angka kematian neonatal

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat berkaitan

dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status

gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi

lingkungan dan sosial ekonomi. Angka kematian neonatal di UPTD


12

Puskesmas Tegal Barat tahun 2019 sebesar 7,49 per 1.000 kelahiran hidup.

Tabel 5 menunjukkan total kematian neonatal sebanyak 5 neonatus.

b. Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per 1.000 kelahiran hidup

dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat

permasalahan kesehatan masyarakat berkaitan dengan faktor penyebab

kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat

keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial

ekonomi. Angka Kematian Bayi di Puskesmas Tegal barat tahun 2018

sebesar 29, 9 per 1.000 kelahiran hidup . Bila ditilik dari target kinerja

Kota Tegal tahun 2019 sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup maka capaian

ini sudah memenuhi target kinerja kota Tegal tahun 2019, yaitu 12 per

1000 kelahiran hidup. Dari lampiran Tabel 5 menunjukkan total kematian

bayi sebanyak 5 bayi yang terdiri dari 5 neonatus dan 0 bayi > 1 bulan.

c. Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian

balita (0-5 Tahun) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu

tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita,

tingkat pelayanan KIA/Posyandu, tingkat keberhasilan program

KIA/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. Angka Kematian Balita di

tahun 2018 sebesar 14,99 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan
13

dari target kinerja Kota Tegal tahun 2019 sebesar 13 per 1.000 kelahiran

hidup maka AKABA Puskesmas Tegal Barat belum mencapai target yang

ditetapkan. Dari lampiran Tabel 5 terlihat jumlah kematian balita sebanyak

2 balita yang terdiri dari 0 bayi dan 2 anak balita.

d. Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka kematian Ibu Maternal

(AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan

melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi,

keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian

berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan

pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal

dan obstetri. Kejadian meninggalnya ibu maternal biasanya disebabkan

oleh ketidakmampuan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang

berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang mana

dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil

keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat

mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab

kematian ibu maternal juga tidak lepas dari kondisi ibu itu sendiri, yaitu

terlalu tua (>35 tahun) dan terlalu muda (< 20 tahun) pada saat melahirkan,

terlalu banyak anak (>4 anak) dan terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2

tahun). Angka Kematian Ibu Maternal di UPTD Puskesmas Tegal Barat

2019 sebesar 149,9 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dari

standar pelayanan minimal Kota Tegal sebesar 102 per 100.000 kelahiran
14

hidup maka AKI UPTD Puskesmas Tegal Barat melebihi dari target yang

ditetapkan. Dari lampiran Tabel 6 menunjukkan jumlah kematian ibu

maternal sebanyak 2 orang, jumlah kematian pada ibu hamil 1 dan ibu

bersalin tidak ada.

2.7 ANGKA KESAKITAN

1. Penyakit Tuberkulosis

Suspek TB adalah orang yang memiliki gejala utama yaitu batuk

berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala

tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas,

badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,

berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari

satu bulan. TB Paru BTA + adalah penemuan pasien TB melalui

pemeriksaan dahak sewaktu- pagi- sewaktu (SPS) yang hasil pemeriksaan

mikroskopis yaitu sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS

hasilnya BTA positif, terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA

positif dan foto toraks dada menunjukan gambaran tuberkulosis atau

terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen

dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA negatif dan

tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT. Angka

notifikasi kasus (Case Notification Rate/CNR) penderita TB Paru kasus

baru dengan BTA (+) di UPTD Puskesmas Tegal Barat tahun 2019

sebesar 30,69 per 100.000 penduduk yaitu 14 kasus bru BTA (+) dari

jumlah penduduk sebanyak 45.569. Sedangkan CNR seluruh kasus TB


15

32,88 per 100.000 yaitu 15 kasus TB pada tahun 2019. Proporsi TB anak

tidak ada.

2. Penyakit Pneumonia Balita

Pada Balita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan

penyebab kematian anak yang paling umum di negara berkembang.

Hampir semua kematian akibat ISPA pada anak adalah ISPA bagian

bawah terutama Pneumonia. Walaupun demikian tidak semua ISPA

bagian bawah serius, Bronkhitis relatif sering terjadi pada anak, akan tetapi

jarang yang menyebabkan fatal. Cakupan penemuan penderita Pneumonia

Balita adalah penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia balita yang

mendapat antibiotik sesuai standar atau pneumonia berat yang dirujuk ke

rumah sakit di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan

penderita pneumonia balita yang ditemukan dan ditangani di UPTD

Puskesmas Tegal Barat tahun 2019 sebanyak 65 kasus atau 14,97% dari

434 perkiraan kasus pneumonia. Dari lampiran Tabel 10 terlihat, jumlah

penemuan dan penanganan kasus pneumonia pada balita masih sangat

rendah. Perlu evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit

ISPA terutama untuk kasus pneumonia untuk mengetahui penyebab

rendahnya angka cakupan penemuan pneumonia pada balita.

3. Penyakit HIV dan AIDS

Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, artinya kasus

yang dilaporkan hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat. Selama


16

tahun 2019 di Puskesmas Tegal ada 2 penemuan kasus kasus HIV . tetapi

jumlah kematian akibat penyakit AIDS 1 orang.

4. Penyakit Diare

Jumlah kasus diare di Puskesmas Tegal Barat tahun 2019

terlaporkan sebanyak 4.047 kasus. Pada lampiran Tabel 13 terlihat

perkiraan kasus diare di Puskesmas Tegal Barat tahun 2019 sebanyak

4.047 kasus dan yang terobati 1.401 kasus.

5. Penyakit Kusta

Penderita kusta adalah seseorang yang mempunyai satu dari tanda

utama kusta, yaitu kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak putih atau

kemerahan yang mati rasa, penebalan saraf tepi yang disertai dengan

gangguan fungsi saraf atau adanya basil tahan asam (BTA) di dalam

kerokan jaringan kulit (slit skin smear). NCDR (New Case Detection Rate)

adalah kasus kusta baru yang ditemukan pada periode tertentu per 100.000

penduduk. NCDR penyakit kusta UPTD Puskesmas Tegal Barat adalah

4,39 per 100.000 penduduk, dengan kondisi cacat tingkat 2 sebanyak 2

penderita atau 25% dari kasus baru. Dari lampiran Tabel 17 menunjukkan,

angka Kesembuhan (RFT Rate) penderita kusta tipe MB tahun 2019

adalah 100%.

6. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

Yang termasuk dalam Penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I) yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorium,


17

Campak, Polio dan Hepatitis B. Berdasarkan lampiran Tabel 19 dan 20

terlihat, jumlah kasus PD3I yang tercatat dan terlaporkan adalah Campak

sebanyak 1 kasus.

7. Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus AFP di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Tegal Barat.

8. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Berdasarkan lampiran

Tabel 21 terlihat Kasus DBD di Puskesmas Tegal Barat tahun 2019

berjumlah 0 kasus. Bila ditilik dari target kinerja kota Tegal tahun 2019,

angka tersebut melebihi target yaitu 33 per 100.000 penduduk. Untuk

Angka kematian (CFR) DBD targetnya kurang dari 2 %, sedangkan di

UPTD Puskesmas Tegal Barat Tahun 2018 tidak ada kasus kematian

akibat DBD.

9. Penyakit Malaria

Penyakit Malaria Pada Tahun 2019, di Puskesmas Tegal Barat tidak

ada catatan dan laporan terkait kasus Malaria.

10. Penyakit Filariasis

Penyakit Filariasis Untuk tahun 2019 di Puskesmas tegal Barat

tidak ditemukan kasus baru penderita filariasis, Jumlah seluruh kasus


18

filariasis (kasus lama dan kasus baru) yang telah dilaporkan sebanyak 0

kasus filariasis dengan IR sebesar 0 per 100.000 penduduk.

11. Penyakit Tidak Menular (PTM)

Penyakit Tidak Menular Sekarang ini penyakit tidak menular (PTM)

atau degeneratif semakin bertambah, kecenderungan ini dipengaruhi oleh

faktor gaya hidup/perilaku (kebiasaan merokok, pola makan tidak

seimbang, makanan yang mengandung zat aditif dan kurang berolah raga),

faktor lingkungan yang tidak kondusif terhadap kesehatan dan faktor

genetik. Penyakit tidak menular mempunyai dampak negatif sangat besar

karena merupakan penyakit kronis yang menyebabkan aktivitas dan

produktivitas penderita menjadi terbatas dan terganggu. Penyakit tidak

menular bersifat menahun (berlangsung dalam waktu yang relatif lama)

dan tidak diketahui kapan sembuhnya karena memang secara medis tidak

bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikendalikan. Yang harus

mendapatkan perhatian lebih dari penyakit ini sekarang telah menjadi

penyebab kematian tertinggi dibanding dengan penyakit menular.

Lampiran tabel 82 meggambarkan kasus penyakit tidak menular yang

terdapat di UPTD Puskesmas Tegal Barat tahun 2019.

12. Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Selama Tahun 2019 di Puskesmas Tegal Barat tidak ada catatan dan

laporan terkait Kejadian Luar Biasa.


BAB III
RINCIAN KEGIATAN

3.1 Bidang Kerja atau Bagian Tempat Kerja Praktek

Rekam medis Puskesmas Tegal Barat merupakan bagian pada

bidang penyimpanan data atau riwayat pasien yang berobat atau rawat jalan

yang di simpan dalam bentuk map dalam satu kepala keluarga.

3.2 Tugas Umum

1. Mengambilkan nomor antrian.

2. Mencari nomor RM di lemari RM.

3. Mengerjakan pelayanan.

4. Merekap dan menghitung barang ATK.

5. Melakukan persiapan apel.

6. Membantu pelayanan di obat.

7. Mempersiapkan kursi, proyektor, sound dll pada acara rapat.

20
20

3.3 Tugas Khusus

1. Tampilan awal system ini untuk mengoneksikan finger print agar

pengguna dapat mengetahui waktu berangkat dan pulang pada saat

bekerja.

Gambar 3.1 Tampilan awal sistem .

2. Tampilan ini berguna untuk memasukkan jadwal sesuai dengan waktu

jadwal di buat dari tiap-tiap unit.

Gambar 3.2 Tampilan pada pengisian waktu jam kerja.

3. Tampilan ini berfungsi untuk mencocokan finger print dan manual saat

mengedit apabila ada kesalahan pada absen waktu.


21

Gambar 3.3 Tampilan pengeditan waktu/jam.

4. Tampilan ini adalah hasil dari laporan finger print yang akan di

laporkan ke Dinas Kesehatan Kota Tegal.

Gambar 3.4 Tampilan hasil rekapan absensi.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan proses kerja praktek yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan adanya aplikasi simpus maka petugas lebih mudah untuk

mencari data pasien.

2. Memudahkan petugas atau anggota atau mahasiswa untuk mencari

nomor RM di lemari RM.

3. Dapat meminimalisir kesalahan data atau riwayat pasien.

4.2 Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang telah dikemukakan, untuk

kedepanya agar lebih bermanfaat maka disarankan adanya penambahan

fitur agar tidak sering eror atau lemot serta menyempurnakan fitur yang

masih belum berfungsi sebagai mestinya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. “Pedoman Kerja Puskesmas” Dinas Kesehatan Kota Tegal

Departemen Kesehatan Kota Tegal. 2019. “Pedoman Pelayanan Puskesmas”

Pemerintahan Kota Tegal

Perpustakaan Politeknik Harapan Bersama Tegal. 2018. “Contoh Buku Laporan

Kerja Praktek (KP)”. Tegal: Politeknik Harapan Bersama.

Tim Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal. 2018. “Buku Bimbingan Kerja

Praktek (KP)”. Tegal: Politeknik Harapan Bersama.

Tim Puskesmas Tegal Barat. 2019. “Contoh file laporan profil Puskesmas Tegal

Barat”. Tegal: Puskesmas Tegal Barat.

23
LAMPIRAN
SURAT KESEDIAAN MEMBIMBING KP

A-1
Lampiran 2 Surat Keterangan Instansi.

B-1
Lampiran 3 Form Absensi dan Kegiatan Kerja Praktek

C-1
Lampiran 4 Lembar Penilaian Mahasiswa Kerja Praktek

D-1
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.1 proses pengeditan absensi karyawan

Gambar 4.2 penginputan data pasien

E-1

Anda mungkin juga menyukai