BAB II Proposal
BAB II Proposal
Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai dan mewujudkan suatu tujuan
yang diingikan .Manajemen tidak hanya diterapkan dalam suatu perusahaan ,tetapi
juga dalam kehidupan sehari hari seperti mengatur diri sendiri , keluarga ,kelompok
atau organisasi lainnya . Dengan manajemen yang baik maka setiap usaha dalam
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2011 : 2) manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber –sumber lainnya
“Manajemen suatu proses yang ikhlas yang terdiri dari tindakan tindakan
perencanaan , pengorganisasian ,pengarahan ,dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentuan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.”
15
16
manajemen adalah sebuah ilmu yang mengatur sumber daya manusia dan sumber
orang lain secara efisien dan efektif. Dalam Malayu S.P. Hasibuan (2011 : 40 ) setiap
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
Menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang akan
mengerjakannya.
3. Pengarahan (Actuating)
Mengarahkan semua bawahan,agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk
mencapai tujuan.
4. Pengendalian (controlling)
sesuai rencana.
manusia membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian
kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerja sama dan keterkaitan
formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi ini maka pekerjaan yang berat dan sulit
akan dapat diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan tercapai.
dengan baik.
3. Manajemen yang baik akan mengakibatkan daya guna dan hasil guna semua
1. Manyaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pemimpin maupun tenaga
kerja operasional/pelaksana.
6. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.
pada unsur manusia pekerja. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan
2. Manajemen Permodalan
19
memenfaatkan modal (uang) supaya lebih berdaya guna dan berhasil guna
caranya, supaya harga pokok barang atau jasayang dihasilakan relatif randah
4. Manajemen Produksi
Hal-hal pokok yang dibahas dalam manajemen produksi ini meliputi masalah
5. Manajemen Pemasaran
pemasaran.
manajemen yang ternama, telah meneliti dari dekat pekerjaan aktual para manajer.
secara paling baik dengan bertolak dari peran-peran yang mereka mainkan dalam
manajemen Mintzberg:
melibatkan hubungan dengan orang lain (para bawahan dan orang-orang di luar
organisasi) dan aktivitas-aktivitas lainnya yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga
peran yang tergabung dalam kelompok ini adalah panutan (figurehead), pimpinan
dalam kelompok ini adalah pengawas (monitor), penyebar berita (disseminating) dan
pengambilan keputusan dan penentuan pilihan. Empat peran di dalam kelompok ini
sasaran dan menganalisis pasar sehingga produk dan jasa yang dihasil bisa mencapai
targetnya .
memelihara ,keuntungan ,dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008 :10 ) Manajemen pemasaran
adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang
definisi para ahli diatas dapat disimpulkan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan
pelanggan baik berupa barang atau jasa yang konsumen inginkan sehingga
produk.
Menurut Lupiyodi dalam Achmad Lutfi (2017 :12 ) pemasaran jasa adalah setiap
tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip
sedangkan menurut Umar dalam Achmad Lutfi (2017 :12 ) Pemasaran jasa
adalah pemasaran yang bersifat intangible dan immaterial dan dilakukan pada saat
Zeithaml dan bitner dalam Ahcmad Lutfi (2017 :12) menyatakan bahwa
pemasaran jasa adalah mengenai janji –janji ,yang dibuat kepada pelaggan dan harus
dijaga.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang
perpindahan .
modern. Bauran pemasaran terdiri dari apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mix).
dipakai sebagai struktur oleh para pemasar. Bauran pemasaran terdiri dari berbagai
Berikut pengertian bauran pemasaran menurut para ahli pemasaran di bawah ini:
sebagai berikut:
serangkaian dari variable pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan
bahwa:
Marketing mix is the set of tactical marketing tools - product, price, place, and
promotion that the firm blends produce the response it wants in the target
keinginan kosumen.
1. Product( Produk )
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan pada suatu pasar
2. Price( Harga )
3. Place ( Tempat )
4. Promotion( Promosi )
Unsur – unsur bauran pemasaran di atas disingkat menjadi 4P. Adapun untuk
5. People( Orang )
6. Proccess( Proses )
tersebut.
2.1.9 Promosi
mengenai produk yang ditawarkan. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran
pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan. Berikut
berikut:
persuade target customers to buy it. Yang artinya adalah promosi mengacu
sesuaidengan kebutuhan.
mengatakan bahwa:
promosi adalah latihan dalam informasi, persuasi dan sebaliknya, oleh orang
untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada tujuan dengan menarik
27
2.1.9.1Tujuan Promosi
perusahaan tersebut mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan diadakan
promosi terebut. Adapun tujuan dari kegiatan promosi menurut Rangkuti (2009:51)
sebagai berikut:
2. Memberitahu
ini juga penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam pengambilan
3. Membujuk
Promosi yang bersifat inovasi ini akan menjadi dominan jika produk yang
4. Mengingatnya
promosi yang digunakan oleh perusahaan yang apabila mendapat tanggapan positif
pemasaranlangsung.
bauran promosi merupakan kombinasi dari advertising, public relations, personal selling,
sales promotion, dan direct marketing yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka
persuasif.
29
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:432), bauran promosi terdiri atas lima
1. Advertising
bentuk lainnya.
2. Sales promotion
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi
3. Personal selling
4. Public relations
atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk
dan webpages.
5. Direct marketing
barang atau jasa yaitu pemasaran melaui komunikasiword of mouth( mulut ke mulut )
biasanya terjadi ketika konsumen memberikan informasi tentang produk atau jasa
kepada temannya dan jika temannya mengikuti saran informasi tersebutmaka secara
komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan
memberikan informasi kepada konsumen lain dari sesorang kepada orang lain
lisan ,tertulis, daniah dan tidak didesain oleh perusahaan juga pemasar. Jadi word of
mouth tersebut timbul karena keunggulan produk atau jasa. Alasan penggunaan Word
keseluruhan, kebenaran yang tidak diubah dari pihak ketiga yang mandiri.
Penyampaian pengalaman.
2. Penyampaian pengalaman adalah alasan kedua mengapa word of mouth begitu kuat.
Ketika seseorang ingin membeli produk, maka orang tersebut akan mencapai suatu
titik dimana ia ingin mencoba produk tersebut. Secara idealnya, dia ingin mendapat
1. Orang menyukai produk yang dikonsumsinya. Karena mereka suka, para konsumen
akan tertarik untuk membahas produk tersebut. Hal ini menjadi alasan untuk diri
mengenai Word of Mouth tidak hanya sebatas fitur dari produk namun lebih ke
32
masalah emosi. Saat melakukan Word of Mouth, orang bisa terlihat lebih pintar,
membuat orang merasa dalam suatu kelompok yang sama. Keinginan untuk menjadi
bagian dari kelompok ini yang mendorong orang melakukan Word of Mouth.
sumber sampai tujuan. Menurut pendapat Sutisna (2012 :21 ) Dalam pandangan
tradisional, proses komunikasi word of mouth dimulai dari informasi yang sampaikan
secara luas model itu juga memasukan penjaga informasi gatekeeper sebagai pihak
yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Model komunikasi word of mouth secara
Gatekeeper
Gambar 2.1
Model Komunikasi Word Of Mouth
Sumber : Sutisna (2002 : 192 )
Word of mouth dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu word of mouth
mouthkedalam sembilan tingkatan yaitu bilangan empat minus dan bilang empat
mouth positif dan word of mouth negatif. Pada level empat minus apa yang dikatakan
orang atau konsumen semuanya negatif dan sebaliknya level empat plus yang
-1 -2 -3 -4 Word of 1 2 3 4
Gambar 2.2
Tingkatan Word of Mouth
Sumber : Silverman (2012)
Word Of Mouth akan tercipta ketika produk yang kita deliver memberi kepuasan
kepada penggunanya. Menurut Saptaningsih dalam Paragita Mitha Ratna dalam Nur Ima
(2017 : 32 ) menyatakan bahwa enam unsur yang harus dimiliki suatu produk untuk bisa
b) Produk atau merek tersebut harus mampu memberikan efek sesuatu yang delight
& Technology Consoltant dalam Mix , Terdapat beberapa bentuk metode penciptan
1. Buzz marketing , menggunakan kegiatan hiburan atau berita yang bagus supaya orang
yang menjadi pemimpin dalam aktivitas penyebaran secara aktif atas nama anda
tersebut.
4. Conversation creation ,iklan yang menarik atau lucu ,email ,hiburan, untuk memulai
dana untuk mendapatkan respek dan dukungan dari orang –orang yang memiliki
7. Viral Marketing, menciptakan pesan yang menghibur dan informative yang didesain
9. Brand blogging , menciptakan blog dan berpartipasi dalam blog osphere , dalam
10. Product seeding , menempatkan produk yang tepat ditangan yang tepat .
11.Referral progamnya , menciptakan alat bagi pelanggan yang puas agar mereka
Rekomendasi dari orang lain berpengaruh sangat besar, apalagi bila rekomendasi itu
Berikut ini merupakan manfaat Word of Mouth sebagai sumber informasi yang
1. Word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika informasi
datang dari seorang teman itu lebih kredibel karena tidak ada association dari orang
2. Word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya
kerabat.
tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali mereka tertarik pada topik diskusi.
5. Word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan
influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada
orang lain.
6. Word of mouth tidak dibatasi ruang atau kendala lainnya seperti ikatan sosial, waktu ,
Menurut Sernovitz (2009:31), terdapat lima dimensi atau elemen dasar word of
1. Talkers (pembicara), ini adalah kumpulan target dimana mereka yang akan
membicarakan suatu merek biasa disebut juga influencer. Talkers ini bisa siapa saja
mulai dari teman, tetangga, keluarga, dll. Selalu ada orang yang antusias untuk
2. Topics (topik), ini berkaitan dengan apa yang dibicarakan oleh talker. Topik ini
berhubungan dengan apa yang ditawarkan oleh suatu merek. Seperti tawaran
spesial, diskon, produk baru, atau pelayanan yang memuaskan. Topik yang baik ialah
37
topik yang simpel, mudah dibawa, dan natural. Seluruh word of mouth memang
3. Tools (alat), ini merupakan alat penyebaran dari topic dan talker. Topik yang telah ada
juga membutuhkan suatu alat yang membantu agar topik atau pesan dapat berjalan.
Alat ini membuat orang mudah membicarakan atau menularkan produk atau jasa
4. Talking part (partisipasi), suatu pembicaraan akan hilang jika hanya ada satu orang
yang berbicara mengenai suatu produk. Maka perlu adanya orang lain yang ikut serta
memantau respon konsumen. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mempelajari
masukan positif atau negatif konsumen, sehingga dengan begitu perusahaan dapat
pelanggan yang diberikan kepada masyarakat mengenai produk atau jasa yang telah
Menurut Buchari Alma dalam Hidayatul Kamilah (2016 : 22) Kualitas Pelayanan
adalah suatu jasa atau pelayanan yang diberikan kepada konsumen dalam produk
tertentu.
38
pelayanan adalah tingkat yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan atau
konsumen.
konsumen .
karena tanpa adanya kualitas pelayanan volume pejualan akan menurun . Kualitas
pelayanan yang bagus akan mendatangkan volume penjualan yang meningkat, karena
konsumen tidak cukup hanya membeli barang yang bagus saja.Namun kualitas
menyebabkan kualitas suatu pelayanan mejadi buruk. Faktor –faktor tersebut meliputi :
Salah satu karakteristik jasa yang terpenting adalah inseparability artinya jasa
diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Dengan kata lain dalam memberikan
Keterlibatan tenaga kerja yang intensif dalam penyampaian jasa pelayanan dapat
pula menimbulkan masalah pada kualitas ,yaitu tingkat variabilitas yang tinggi . Hal-
hal yang bisa mempengaruhi adalah upah rendah,pelatihan yang kruang memadai
Karyawan front-line merupakan ujung tombak dari sistem pemberian jasa . Salah
satu unsur pemberdayaan baik terhadap karyawan front-line atau para manajer.
4. Kesenjangan-kesenjangan komunikasi
Bila terjadi gap atau kesenjangan dalam komunikasi ,maka akan timbul penilaian
atau persepsi negatif terhadap kualitas pelayanan . Ada beberapa jenis kesenjangan
memenuhinya.
pelanggan.
pelanggan.
Visi yang pendek bisa merusak kualitas pelayanan yang sedang dibentuk untuk
jangka panjang.
Menurut David Garvin (2013 : 10) dimensi kualitas dibagi kedalam delapan
e. Durability (daya tahan ) ,yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan
h. Perceived ,yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab
perusahaan terhadapnya.
Menurut Zulian Yamit (2013 :11 ) telah melakukan penelitian khusus terhadap
beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi yang menentukan
kualitas jasa.
1. Bukti Fisik ( Tangibles) ,yaitu meliputi fasilitas fisik ,perlengkapan, pegawai dan
sarana komunikasi.
3. Daya Tangkap (Responsiveness ),yaitu keinginan para staf untuk membantu para
dipercaya yang dimiliki para staf,bebas dari bahaya , resiko ,ataupun keragu-
raguan.
hubungan ,komunikasi yag baik dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Istilah perilaku erat
dengan berbagai pendekatan karena konsumen memiliki keragaman bagi setiap individu
seperti dari berbagai usia, sifat, sikap, latar belakang budaya, dan keadaan sosial
ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pemasar mempelajari perilaku
Berikut adalah definisi perilaku konsumen menurut beberapa ahli. Beberapa pendapat
perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli
obtaining, consuming, and disposing of product and services, including the decision
processes that precede and follow these action. Perilaku konsumen adalah tindakan yang
konsumen bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses
psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika
adalah studi tentang semua tindakan konsumen yang mempengaruhi pada saat sebelum
memuaskan kebutuhan.
berbagai aspek yang berada pada diri konsumen dalam memutuskan pembelian. Model
perilaku konsumen ini berkaitan dengan keputusan pembelian, model ini memberitahu
43
akan perilaku-perilaku konsumen. Berikut ini adalah gambar model perilaku konsumen
Psikologi Keputusan
konsumen Pembelian
Proses
Keputusan
Pembelian Pilihan
Motivasi produk,
Rangsangan Rangsangan persepsi pilihan merek,
penelitian Lain pembelajaran Pengenalan
pilihan
memori masalah,
penyalur,
Pencarian
jumlah
Informasi,
pembelian,
Produk dan Pemilihan
waktu
Ekonomi Karakteristik alternative,
Jasa Harga pembelian,
Teknologi Konsumen Keputusan
Distribusi metode
Politik Budaya pembelian,
Komunikasi pembayaran
Perilaku pasca
Gambar 2.1 pembelian.
Budaya Sosial
Personal
Gambar 2.3
Model Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler dan Keller (2016:187)
produk atau jasa adalah dengan menggunakan pemasaran yang menarik dimana
44
keputusan membeli produk atau jasa merupakan sesuatu yang sangat didambakan
proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang
akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya.
dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang
pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau
pembelian.
keputusan pembelian adalah suatu proses seseorang dalam menentukan suatu pilihan
produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang
pembelian.
pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsenya
setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati
bahwa produk dan jasa tersebut meberi nilai tambah. Dimensi terdiri dari empat, yaitu:
45
1. Nilai emosional
Yaitu nilai yang berasal dari perasaan atau efektif atau emosi posituf yang di
perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu
merk, maka merk tersebut memberikan nilai emosional, Pada intinya nilai
emosional berhubungan dengan perasaan positif apa yang akan dialami konsumen
2. Nilai sosial
Yaitu nilai yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep
diri sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang di anut oleh suatu konsumen,
3. Nilai kualitas
Yaitu nilai yang di dapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan
4. Nilai fungsional
Yaitu nilai yang di peroleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan
(Utillity) fungsional kepada konsumen nilai ini berkaitang langsung dengan produk.
Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku konsumen di pengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
a) Sub budaya
Setiap budaya terdiri dari beberapa sub budaya yang lebih kecil yang
b) Kelas sosial
2. Faktor sosial
a) Kelompok refrensi
atau tidak langsung terhadap sikap perilaku orang tersebut. Kelompok yang
b) Keluarga
3. Faktor pribadi
Pekerjaan kerah biru akan memberi baju kerja, sepatu kerja, dan kotak
pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Menurut Kotler dan Keller
(2009), gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang
temannya.
3. Patronage buying motive , ini adalah selective buying motive yang ditujukan
kepada tempat atau toko tertentu .Pemilihan ini bisa timbul karena layanan
Menurut Kotler dan Keller (2009:184) yang menyatakan proses psikologis dasar
proses berikut:
Gambar 2.4
Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Proses Keputusan Pembelian (2009)
dan perilaku pasca pembelian. Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum
pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Dibawah ini
1. Pengenalan Masalah
49
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal, salah satu kebutuhan normal
2. Pencarian Informasi
konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu
merek peralatan. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam.
Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang
3. Evaluasi Alternatif
Ternyata tidak ada proses sevaluasi yang sederhana dan tunggal yang
digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh suatu konsumen pada seluruh situasi
membeli.
merek yang paling disukai. Menurut Kotler (2009) terdapat dua faktor umum yang
sebuah alternatif tergantung pada dua hal: (1) intensitas sikap negatif orang
lain terhadap alternatif yang disukai seseorang dan (2) motivasi seseorang
Gambar 2.5
Langkah-langkah Antara Evaluasi
Sumber : Kotler dan Keller (2009;189)
merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Karena
51
itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Beberapa perilaku setelah
memenuhi harapan konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas.
Jika konsumen puas, ia mungkin membeli produk itu kembali. Di pihak lain,
kumpulan pilihan dan dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai
1. Pemilihan Produk
52
Proses memilih Produk sesuai Kebutuhan dan kategori minat yang di sesuaikan
dengan standar
2. Pemilihan Merek
3. Saluran Pemesanan
5. Metode Pembayaran
dengan penelitian ini . maka peniliti membandingkan persamaan atau perbedaan dari
beberapa penelitiaan terdahulu dengan kajian dari masing masing variebel yaitu word of
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang
disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang
dependen . Variabel independen dalam penelitian ini yaitu word of mouth dan kualitas
Rika Estika Putri (2015: 5) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh kualitas
pelayanan ,word of mouth dan brand image terhadap keputusan penggunaan jne
koefisien regresi sebesar 0,167, dan 0,097 Korelasi sebesar 0,784 artinya hubungan
adalah kuat.
dapat menjadi peluang untuk strategi pemasaran terutama dalam konteks menembus
sangat efektif dalam membentuk penetrasi pasar dari suatu produk atau merek. Word of
mouth menjadi sangat penting ketika produk dirasakan memiliki risiko besar dalam hal
Richins and Shaffer dalam Nugrahani Shanti Dewi (2009) menyatakan bahwa
keputusan, baik positif maupun negatif. Hal ini mungkin karena sumber-sumber pribadi
dipandang lebih dapat dipercaya (Murray, 1991). Dalam penulisannya, Henricks dan
Silverman dalam Mulyadi, (2007) mengatakan bahwa Word of Mouth telah terbukti
55
menjadi metode yang efektif dalam upaya memperoleh informasi yang berguna bagi
keputusan pembelian.
pembelian atau tidaknya seorang pegguna jasa , karena melalui kualitas layanan akan
dapat menilai kinerja dan merasakan puas atau tidaknya mereka dengan layanan yang
diberikan oleh penyedia jasa. Nasution dalam Izzati Choirini Mardhotillah (2004 : 50)
suatu layanan . Bila penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif , maka
Manajemen
Teori Acuan :
1. Melayu S.P. Hasibuan, 2011
2. Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, 2010
Manajemen Pemasaran
Teori Acuan :
1. Sofjan Assauri (2014:12)
2. Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008 :10 )
Kinerja (Y)
1. Pemilihan Produk
2. Pemilihan merek
3 Pemilihan Saluran waktu
4. pemilihan saluran pembelian
5. Metode pembayaran
Sumber : Kotler dan Keller
( 2012 : 170)
Gambar 2.6
Kerangka Pemikiran
Sumber : Data olahan peneliti 2018
Word of Mouth(X1)
1.Pembicara
2. Topik
3. Alat
Richins and Shaffer
4. Partisipasi.
dalam Nugrahani Shanti
5. Pengawasan Dewi (2009)
Sumber : Sernovitz
(2009:31) Keputusan Pembelian (Y)
1. Pemilihan Produk
2. Pemilihan Merek
Rika Estika Putri 3. Saluran Pemesanan
(2015: 5)
4. Pemilihan Waktu
Pembelian
5. Metode Pembayaran
Sumber : ZulianYamit
(2013 :11 )
Gambar 2.7
Paradigma Penelitian
Sumber : Dikaji dari berbagai sumber ,2018
1. Terdapat hubungan word of mouth dan kualitas pelayanan pada Jasa TIKI di cabang
Karawang
2. Terdapat pengaruh parsial antara word of mouth dan kualitas layanan terhadap
3. Terdapat pengaruh simultan antara word of mouth dan kualitas layanan terhadap