Convergency Stunting di Kecamatan Jayakerta DASAR HUKUM
1.PERATURAN MENTERI DESA Nomor 13 Tahun
2020 2.PERATURAN MENETRI DESA Nomor 7 Tahun 2021 Tentang SKALA PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA PRIORITAS • Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Desa diantaranya meliputi ; • a. peningkatan kualitas hidup; • b. peningkatan kesejahteraan; • c. penanggulangan kemiskinan; dan • d. peningkatan pelayanan publik. PASAL 6 Penanggulangan kemiskinan diutamakan untuk: a. membiayai program penanggulangan kemiskinan; b. melakukan pemutakhiran data kemiskinan; c. melakukan kegiatan akselerasi ekonomi keluarga dan padat karya tunai untuk menyediakan lapangan kerja; d.menyediakan modal usaha dan pelatihan bagi masyarakat Desa yang menganggur, setengah menganggur, keluarga miskin; dan e. melakukan pencegahan kekurangan gizi kronis (stunting). PENGANGGARAN DARI DANA DESA 2021 2022 No. Desa Pagu Anggaran Pagu Anggaran ( .000,- ) stanting % ( .000,- ) stanting %
Data Factual STATUS GIZI KELUARGA BB No. DESA RESIKO GIZI KURAN PENDEK STUNTING KURANG G 1. JAYAMAKMUR 258 41 21 17 2. KEMIRI 635 64 21 29 3. MAKMURJAYA 285 25 13 5 4. KERTAJAYA 410 20 5 9 5. JAYAKERTA 470 56 26 34 6. MEDANGASEM 745 0 3 1 7. CIPTAMARGA 489 2 6 0 8. KAMPUNGSAWA H 522 4 6 0 Sumber Data : JUMLAH BPB Bulan Februari 2022/ Up date 163.814 Juli 2022 212 101 95 Langkah kerja Formulasi : 1.Up dating dan analisa data ( sasaran dan anggaran desa ) 2.Merancang konsep dan kerangka kerja bersama lintas sector dan Kepala Desa 3.Konsultasi ke Tingkat Dinas ( Kesehatan dan DPM Desa Kab.Karawang ) 4.Pembentukan persepsi kepada seluruh komponen yang terlibat 5.Penguatan regulasi : a) Kep.Kades tentang Pos Gizi Desa dan b) Penyiapan Rencana Penganggaran untuk Tahun Berikutnya dalam APBDes 6. Up Date data sasaran dan kebutuhan 7. Pembentukan Pos Gizi di setiap desa dengan pelibatan TP.PKK, Kader Posyandu, Kader Pendamping Keluarga, Bidan Desa dan PKM Kelembagaan dan Cara Kerja 1.Pembentukan Pos Gizi Desa di seluruh desa dengan pelibatan TP.PKK , Bidan Desa, Kader Posyandu, Kader Pendamping Keluarga dan PKM, Satker KB 2.Menyusun metode kerja Pos Gizi Desa : a)Pengelolaan dana Konvergensi Stunting yang dialokasikan melalui Dana Desa:
1) Penetapan data awal sasaran berdasarkan hasil
pengukuran 2) Konsultasi Menu dan Kecukupan Gizi kepada Ahli Gizi 3) Formulasi kebutuhan penganggaran yang akan diusulkan kepada Desa melalui mekanisme Musren tk b) Konsultasi Gizi dan menu dengan tenaga/ahli gizi di PKM c) Penyusunan Metode dan Jadwal : 1) Makan Bersama 2) Distribusi Paket Makanan d) Penyediaan dan Pengolahan Bahan Makan e) Pengemasan dan pendistribusian ke seluruh sasaran oleh para Kader Posyandu/Pendamping Keluarga f) Gerakan Makan Bersama seluruh sasaran dibawah pantauan PKM g) Setiap 10 hari dilakukan pemantauan/monitoring terhadap data awal yang telah ditetapkan HARAPAN :
1.Desa dapat berkinerja secara optimal dalam percepatan penurunan
stunting bersinergi dan berkolaborasi dengan Lintas Sektor ( PKM & DPPKB ) 2.Desa mampu meningkatkan pengalokasian anggaran untuk Intervensi Gizi Spesifik dan sensitive melalui Dana Desa 3.Desa mengintegrasikan upaya pencegahan stunting dalam Perencanaan Desa ( RPJMDes dan RKPDes ) 1.Desa diberikan guidence/panduan dan fasiliasi melalui peningkatan Kapasitas yang terintegrasi multi sector dalam penanganan pencegahan stunting. 2.Dinas (Kesehatan/Pertanian) dapat menganggarkan supply Susu berprotein,kalsium dan lemak tinggi atau asupan Gizi pelengkap atau Beras Fortivit/ Fortizinc 3.Desa bebas stunting di 2024