Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

DAK FISIK TA. 2023


Kabupaten : Morowali

Jenis DAK Fisik : Reguler

BidangDAK Fisik : Kesehatan

Subbidang DAK : Pelayanan Kefarmasian dan Bahan Habis Pakai

Menu Kegiatan : Penyediaan Rapid HIV dan Reagen Syphilis

Instansi Pelaksana : Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana Daerah Kab. Morowali

A. LATAR BELAKANG

Mengingat Infeksi Menular Seksual (IMS) pada perempuan seringkali terjadi tanpa gejala,
setiap perempuan harus meningkatkan kewaspadaan terhadap organ reproduksinya. Meski IMS
menakutkan, nyatanya angka penyebaran IMS setiap tahunnya tak kunjung berkurang, bahkan
cenderung meningkat. Pada ibu hamil, semester berapapun infeksi dapat terjadi, begitu pula
infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual, misalnya HIV dan Sifilis.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang membunuh sel darah putih (CD4) di
dalam tubuh. Sel darah putih tersebut berfungsi membantu melawan infeksi dan penyakit yang
masuk ke dalam tubuh. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)  dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat
infeksi oleh virus HIV yang termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari
infeksi HIV. Sebagian besar virus HIV berada dalam darah, cairan vagina, sperma dan dalam
jumlah kecil terdapat dalam ASI, air liur, air mata, dan air kencing. Secara klinis, HIV terbukti
dapat menular melalui darah, cairan vagina, sperma dan ASI.
Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) atau biasa disebut raja singa
sebagai nama lainnya. Tanpa penanganan, maka sifilis bisa memberikan komplikasi yang
serius. Jika penanganan terhadap sifilis tepat, maka mengobati sifilis untuk sembuh total akan
mudah. Sifilis sendiri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan
dapat menular. Umumnya, penyebaran akan penyakit sifilis melalui hubungan seksual dengan
orang yang terinfeksi. Bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui cairan tubuh
pengidapnya, yaitu darah selain dari hubungan intim.
.Dalam rangka mengatasi penyebaran penyakit HIV / AIDS maupun penyakit Sifilis perlu
dilakukan langkah-langkah strategis guna menjaga kelangsungan penanggulangan dan
pencegahan serta menghindari dampak yang lebih besar terhadap kesehatan masyarakat.
Skrining IMS pada Ibu hamil penting dilakukan, terutama bila kehamilan terjadi tanpa
direncanakan dan dilakukan dengan tidak aman seperti Perempuan yang sudah aktif secara
seksual sebelum menikah, Kehamilan yang dialami remaja di luar pernikahan, Perempuan yang
melakukan monogami serial, yaitu ada ikatan pernikahan dengan satu pasangan pada satu
waktu tertentu namun sudah berganti pasangan sah beberapa kali dan Perempuan berganti-
ganti pasangan seksual.
Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS (SRAN) 2010-2014 yang
dikukuhkan dalam Permenkokesra Nomor 8 tahun 2010, menyebutkan makin memperkuat
upaya penanggulangan AIDS di Indonesia yang tebih terarah dan terkoordinasi. Berbagai
kebijakan untuk mendukung SRAN juga terus dikembangkan, misalnya pada kelompok remaja,
program LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki), dan juga bidang pendidikan dan
pelatihan (KPAN, 2010).
Di Kabupaten Morowali penyakit HIV / AIDS juga merupakan masalah kesehatan yang
tentunya perlu mendapat perhatian. Dari hasil capaian Skrining HIV / AIDS pada populasi
kunci sampai Tahun 2021 jumlah klien yang dikonseling dan testing sebanyak 3.497 orang dan
jumlah klien yang negatif 3.492 0rang, jumlah Positif 5 kasus, jumlah yang dilayani ARV 5
kasus sedangkan kasus penyakit IMS sebanyak 10 orang.
Angka tersebut jelas menunjukkan bahwa penyakit HIV/AIDS dan Sifilis di Kabupaten
Morowali perlu ditanggulangi dan diberantas dengan strategi yang tepat dan benar atau sesuai
dengan program pemerintah yaitu TOP (Temukan yang positif obati yang positif sampai
pertahankan yang diobati). Dalam upaya peningkatan program tersebut Pemerintah Kabupaten
Morowali yang dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana memandang perlu menganggarkan kegiatan Pengadaan BHP HIV/ AIDS dan Sypfilis
sebagai langkah strategi dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut.

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Penyediaan BHP HIV dan Syphilis

C. TUJUAN
Terselenggaranya pengadaan BHP HIV dan Syphilis
C. OUTPUT DAN OUTCOME

Menu Kegiatan: Pelayanan Farmasi dan Bahan Habis Pakai

Jumlah Target Target


No. Rincian Menu Kegiatan
Penerima Output Outcome
Meningkatkan
1. Penyediaan Rapid HIV dan Reagen 2 Paket P2 yang
11 Puskesmas
Syphilis berkualitas
dan aman

D. INDIKASI KEBUTUHAN DANA DAN LOKASI KEGIATAN

Rincian Usulan
Usulan Satuan
No. Menu Kebutuhan Lokus Kecamatan Desa
Output Biaya
Kegiatan Dana (Rp.)
Puskesmas Seluruh Seluruh
Penyediaan
Rp. Sekabupaten Kecamatan Desa
Rapid HIV
1. 52.000.000 Rp. Morowali Wilayah
dan Reagen 2 Paket
104.000.000 kerja
Syphilis
puskesmas
Kab.
Morowali
Total Rp.
Kebutuhan 104.000,000

E. ORGANISASI / INSTANSI PELAKSANA


Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten
Morowali

F. METODE PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan secara kontraktual dengan berpedoman pada Peraturan
Presiden RI (PERPRES RI) Nomor 70 Tahun 2012 tentang pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui pelelangan umum dengan menggunakan layanan pengadaan barang dan
jasa secara elektronik ( LPSE).

2. Tahapan Kegiatan

Matriks Tahapan dan Waktu Pelaksanaan :

Waktu Pelaksanaan
No Tahapan Ket
Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
a. Pembuatan Term Of
Reference (TOR/
Kerangka Acuan
Kegiatan)
b. . Pembuatan Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
c. . Penunjukan Pejabat
Pembuat Komitmen
d. . Pembentukan Panitia
pengadaan dan panitia
penerima barang
e. . Penunjukkan Penyedia
Barang/Jasa dan
Pembuatan SPPBBJ
f. Pembuatan Kontrak
g. Pengawasan
h. Evaluasi dan Pelaporan

Morowali, Agustus 2022

an. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah
Kabupaten Morowali
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit

MARICE, S.Sos.M.Kes
NIP. 19690325 198903 2 006

Anda mungkin juga menyukai