Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI DANA ALOKASI


KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN
2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang - undang Nomor 12 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
b. Undang - undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
c. Undang-undang Nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
d. Undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
e. Undang – undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah Daerah;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
masyarakat;

2. Gambaran Umum
Obat di Pelayanan kesehatan Dasar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi baik
tidaknya suatu Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan di semua fasilitas kesehatan. Ketersediaan
Obat yang ada di Pelayanan Kesehatan merupakan suatu indikator pencapaian presentase yang
diharapkan untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang diharapkan.
Wilayah Kabupaten Morowali berada di daratan Pulau Sulawesi yang membentang dari arah
Tenggara ke Barat dan melebar ke Bagian Timur. Namun wilayah lainnya terdiri dari pulau- pulau
kecil yang tersebar di 2 (dua) kecamatan. Setelah pemekaran Morowali Utara menjadi daerah
otonom baru pada tahun 2013, sesuai UU No 12 tahun 2013 tentang Pembentukan
Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Morowali terdiri dari 9 Kecamatan, 126 Desa dan 7 kelurahan.
Pembangunan bidang Kesehatan di Kabupaten Morowali selain mengacu pada RPJMD
Kabupaten Morowali 2013-2018 juga mengacu pada RPJM-N yaitu Pelayanan Akses Masyarakat
terhadap layanan Kesehatan yang berkualitas. Melalui sistem desentralisasi diharapkan dapat
memperhatikan kebutuhan kesehatan dan potensi masyarakat stempat, serta memberikan ruang
yang cukup besar terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
Morowali. Dengan cara ini masyarakat tidak lagi sebagai objek pembangunan tetapi akan berperan
sebagai subjek pembangunan khususnya bidang kesehatan. Upaya ini dilakukan sesuai dengan
paradigma sehat yang ditetapkan sebagai model pembangunan kesehatan di indonesia, yaitu
pembangunan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif.
Kabupaten Morowali sebagai kabupaten yang tergolong daerah tertinggal, perbatasan,
terpencil dan kepulauan, sangat membutuhkan Obat sebagai faktor penunjang peningkatan
pelayanan kesehatan. Oleh karena ketersediaan Obat yang masih sangat terbatas dan belum
memadai karena alokasi dana APBD yang tersedia sangat terbatas untuk membiayai kebutuhan obat
yang dibutuhkan, maka hal tersebut sering menjadi kendala yang sangat mempengaruhi pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Khususnya di Puskesmas se
Kabupaten Morowali.
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan KB Daerah Kabupaten Morowali dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa
gedung kantor, kendaraan dinas, inventaris kantor, aset dan fasilitas lainnya. Sarana dan prasarana
tersebut sebagian besar dalam kondisi baik dan beberapa dalam kondisi kurang baik, namun
diharapkan semuanya dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada tahun 2018 jumlah Puskesmas
sebanyak 9 unit dan Pustu 35 unit. Selain karena wilayah kerja Puskesmas banyak yang sulit
terjangkau, peningkatan Pustu menjadi Puskesmas juga karena adanya tuntutan masyarakat seiring
dengan adanya pemekaran kecamatan dan Desa.
No. Rincian menu/komponen Uraian
Kefarmasian dan BMHP
Kegiatan untuk memperoleh obat dengan jenis, jumlah dan
1 Penyediaan Obat Puskesmas spesifikasi sesuai dengan kebutuhan, terjaminnya mutu
obat dan dapat diperoleh pada saat dibutuhkan
Kegiatan untuk memperoleh BMHP dengan jenis, jumlah
2 Penyediaan BMHP Puskesmas dan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan, terjaminnya mutu
BMHP dan dapat diperoleh pada saat dibutuhkan
Suatu Rangkaian kegiatan dalam rangka mendistribusikan
obat, BMHP dan Vaksin kepada 11 Puskesmas dalam jenis
Distribusi obat, BMHP dan vaksin dan jumlah yang tepat dengan menggunakan kendaraan
3
dari kab/kota ke puskesmas operasional distribusi serta peralatan penunjang
penyimpanan dan distribusi yang dapat memastikan mutu
sepanjang jalur distribusi

Merupakan motor penggerak siklus manajemen logistik


Penguatan sistem informasi logistik
4 untuk Mempermudah pencatatan dan pelaporan logistik
obat dan BMHP (DIN)
obat dan BMHP berbasis elektronik

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima
No Nama Kegiatan Jumlah
Manfaat
Masyarakat
1 Penyediaan Obat Puskesmas 11 Puskesmas
Kab. Morowali

Masyarakat
2 Penyediaan BMHP Puskesmas 11 Puskesmas
Kab. Morowali

Distribusi obat, BMHP dan vaksin


3 11 Puskesmas 11 Puskesmas
dari kab/kota ke puskesmas

Penguatan sistem informasi Pengelolah


4 Gudang Farmasi
logistik obat dan BMHP (DIN) Logistik

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

Output Metode Tahapan


No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Kefarmasian dan BMHP
a. Penyediaan Obat Puskesmas Paket 1 Kontraktual 1. Perencanaan
Pengajuan Usulan
Pelaksanaan
Kegiatan
2. Penyuapan SIRUP
LPSE Kab. Morowali
3. Proses E-Purchasing/
E- Catalog
4. Proses Kontrak
5. Penerimaan Dan
Pemeriksaan Barang
DI GFK DKPPKBD
6. Berita Acara
Penerimaan Oleh
Bendahara Barang
DKPPKBD
b. Penyediaan BMHP Paket 1 Kontraktual 1. Perencanaan
Puskesmas Pengajuan Usulan
Pelaksanaan
Kegiatan
2. Penyuapan SIRUP
LPSE Kab. Morowali
3. Proses E-Purchasing/
E- Catalog
4. Proses Kontrak
5. Penerimaan Dan
Pemeriksaan Barang
DI GFK DKPPKBD
6. Berita Acara
Penerimaan Oleh
Bendahara Barang
DKPPKBD
c. Distribusi obat, BMHP dan Tahun 1 Swakelola 1. Permintaan
vaksin dari kab/kota ke Puskesmas
puskesmas 2. Pengepakan
3. Distribusi
4. Pelaporan
d. Penguatan sistem informasi Paket 1 Swakelola Pelaporan e-logistic
logistik obat dan BMHP (DIN) Obat dan BMHP

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan Kegiatan dimulai pada bulan Januari 2023 s/d Desember 2023
- Penyediaan Obat dan BMHP
No Tahapan Waktu Pelaksanaan Ket
Jan- Mrt- Jul- Sep-
Jun-
2022 Feb Feb Agst Des
2023 2023 2023 2023
a. Perencanaan
Pengajuan Usulan
b. Penyuapan SIRUP
LPSE Kab. Morowali
c. Proses E-Purchasing/
E- Catalog
d. Proses Kontrak
e. Penerimaan Dan
Pemeriksaan Barang
DI GFK DKPPKBD
f. Berita Acara
Penerimaan Oleh
Bendahara Barang
DKPPKBD

- Distribusi obat, BMHP dan vaksin dari kab/kota ke puskesmas


Waktu Pelaksanaan
No Tahapan Januari - April - Juni Juli - September Oktober -
Maret 2023 2023 2023 Desember 2023 Ket
1 Permintaan Puskesmas
2 Pengepakan
3 Distribusi
4 Pelaporan

- Penguatan sistem informasi logistik obat dan BMHP (DIN)

Waktu Pelaksanaan
No Tahapan Januari s/d Desember
2023
Pelaporan e-logistic
1 √
Obat dan BMHP

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi sebesar
Rp4.296.305.600,- (Empat Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Tiga Ratus Lima Ribu Enam
Ratus) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

N
Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
o

1 Penyediaan Obat Puskesmas 1.370.932.050

2 Penyediaan BMHP Puskesmas 2.657.249.950

Distribusi obat, BMHP dan vaksin dari kab/kota


3 251.123.600
ke puskesmas

Penguatan sistem informasi logistik obat dan


4 17.000.000
BMHP (DIN)

Total 4.296.305.600

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Morowali, 04 Agustus 2022


Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah
Kabupaten Morowali

ASHAR M. MA’RUF,SE.,M.Si
NIP. 19720112 199403 1 008

Anda mungkin juga menyukai