Anda di halaman 1dari 42

Nama : Karlina

Jabatan : Kepala Unit MPKP KC Sukabumi

Garut, 23 November 2015


PELAYANAN FASKES PRIMER
DI ERA JKN
Pelayanan Kesehatan di FKTP
• 1. Administrasi pelayanan;
• 2. Pelayanan promotif dan preventif;
• 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
Pelayanan medis;
kesehatan tingkat • 4. Tindakan medis non spesialistik, baik
pertama, meliputi operatif maupun non operatif;
• 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis
pelayanan pakai;
kesehatan non • 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
spesialistik yang medis;
mencakup: • 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan
• 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan
indikasi
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
Pasal 3

70% SEHAT 30% SAKIT

UKM UKP

 Sehat tetap sehat  Sakit menjadi sehat


 Sehat tidak menjadi sakit  Sakit tidak tetap sakit

PENGUATAN UPAYA PROMOTIF &


PREVENTIF

SEHAT ADALAH HARTAKU


YANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA
FKTP Non Pemerintah
Sebelum Era JKN ERA JKN

Promotif,Preventif,
Kuratif, rehabilitatif Kuratif, rehabilitatif
Fee for service Kapitasi

Perorangan Komunitas

Jumlah kunjungan Angka kesakitan ↓


Pasal 7, PMK 75/2014, Kewenangan Puskesmas
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
PERAN PUSKESMAS DLM PROGRAM
PROMPREV
PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
BERDASARKAN KONSEP WILAYAH

Dinkes
Kab/Kota

FASKES Puskesmas
RUJUKAN

Klinik Utama

FASKES
PRIMER
Lab

Klinik Pratama
Apotik
Dr Mandiri

Pustu

Pustu

POSBINDU
POSYANDU POSBINDU POSKESDES POSYANDU
Dampak Yg di harapkan
• FKTP  :
– Mempunyai daerah binaan
– Penambahan jumlah peserta/masy terdaftar
– Pemenuhan perjanjian  Protuner/QI-9
• Masyarakat :
– Mempunyai pilihan FKTP terdekat
– Memiliki panutan dalam menerapkan perilaku
sehat
– Meningkatkan status /derajat kesehatan
Dampak Yg di harapkan
• Puskesmas/Dinas
– Kordinasi program Vaksin, KB
– Share tanggung jawab wilayah binaan untuk promotif
preventif
– Rasio dokter terhadap penduduk terpenuhi
– Komunikasi, pembinaan FKTP
Jejaring FKTP dgn FKTRL
SpPD
SpOG MPKR
SpEnd

FKRTL

MPKP

FKTP FKTP FKTP FKTP


Contoh Implementasi Jejaring FKTP dan FKRTL di KCU
Bandung
• RS AL Islam  7 FKTP
• RS Bungsu  6 FKTP
• RS Ujung Berung  11 FKTP
(Puskesmas)
PROGRAM RUJUK BALIK
Program Rujuk Balik (PRB)
Layanan spesialistik yang dilanjutkan di fasilitas
pelayanan dasar (Puskesmas/Dokter Keluarga)

bagi peserta BPJS-K penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil


tapi masih butuh asuhan perawatan/pengobatan jangka panjang

atas rekomendasi (rujukan) dari spesialis yang merawat


Manfaat PRB
Bagi PPK Tingkat I (Puskesmas & Faskes Primer) :
Meningkatkan fungsi PPK selaku gate keeper dari
aspek pelayanan komprehensif dlm pembiayaan
yg rasional
Meningkatkan kompetensi penanganan medik
berbasis evidence base melalui bimbingan
organisasi/dokter spesialis
Meningkatkan fungsi pengawasan pengobatan
Manfaat bagi peserta :
Mudah mengakses pelayanan kesehatan
Mudah untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan
Mendapatkan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Meningkatkan hubungan dokter dengan pasien 
pelayanan holistik
PERMENKES 59/2014
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan pada JKN

1. BPJS Kesehatan menjamin kebutuhan obat program


rujuk balik melalui Apotek atau depo farmasi Fasilitas
Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
2. Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar BPJS
Kesehatan di luar biaya kapitasi.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur pelayanan
obat program rujuk balik diatur dengan Peraturan BPJS
Kesehatan.
KONSEP PELAYANAN OBAT PRB DI ERA JKN
NO. URAIAN ASKES BPJS KESEHATAN

1. Landasan Hukum SE Direksi PT Askes (Persero) Permenkes No.59/ 2014


No. 24 Tahun 2012 Peraturan BPJS

2. Pemberi Layanan Apotek yang bekerja sama Apotek yang bekerja sama
dengan PT Askes (Persero) dengan BPJS Kesehatan untuk
Program Rujuk Balik
3. Cakupan PRB DM, HT, TB Paru, Asma DM, HT, Jantung, Stroke,
Asma, PPOK, Schizoprenia,
Epilepsy, sistemik lupus
eritematosus (SLE)
4. Acuan Daftar Obat DPHO PT Askes (Persero) Daftar Obat Fornas untuk
Program PRB

5. Sistem pembiayaan Fee For Service langsung Fee For Service langsung
Obat PRB kepada Apotek kepada Apotek
6. Acuan Harga Obat DPHO PT Askes (Persero) + E-Catalog (HNA + Ppn) + Faktor
Faktor Pelayananan + Pelayanan + Embalage
Embalage
KONSEP PELAYANAN OBAT PRB
NO. URAIAN ASKES BPJS KESEHATAN

7. Proses legalisasi Menggunakan Aplikasi Menggunakan Legalisasi Aplikasi


Legalisasi Online Luar INA CBG’s (LUPIS)

9. Inovasi Inovasi dapat berupa sistem Tidak dianjurkan, karena :


deliveri obat langsung 1. Sesuai dengan tujuan PRB,
kepada pasien agar terjalin intensitas
komunikasi antara pasien
dan dokter
2. Untuk memantau kepatuhan
pasien
Identifikasi Peserta PRB

Peserta
Peserta Peserta
Peserta diperiksa
berobat ke mendaftarkan
mendaftar di Dokter RS 
FKTP dirujuk ke diri di BPJS
BPJS Center Dokter mengisi
FKRTL Center
SRB
Registrasi Oleh Petugas BPJS
Verifikasi Keabsahan peserta

Mencatat jenis obat pada :


formulir PRB & Buku Kontrol Peserta PRB

Legalisasi & dokumentasi formulir PRB

Legalisasi obat kronis


(SEP & lembar resep dikembalikan ke peserta)

Menyerahkan SRB & buku kontrol kepada peserta


(sbg bukti untuk pelayanan di RJTP)

Mencatat identitas peserta PRB  buku register manual


Alur Pelayanan Obat Rujuk Balik
Obat Habis  Peserta datang ke Dokkel/PKM tempat
terdaftar

Dilayani di Dokkel/PKM :
- Monitoring perkembangan penyakit  pemeriksaan fisik &
penunjang diagnostik : dicatat dalam buku kontrol
- Diberikan resep sesuai yang tertera pada SRB

Obat dilayani di Faskes Primer/PKM atau diambil di Apotek


yang ditunjuk  menunjukkan SRB & Buku Kontrol

Di Apotek :
Resep dilegalisasi via aplikasi legalisasi online oleh petugas
BPJS
MEKANISME PELAYANAN PRB
Mekanisme Pelayanan Rujuk Balik

PUSKESMAS/DOKKEL

Peserta mendapat Peserta menunjukkan Kartu BPJSK, KKRB


Peserta BPJSK surat rujukan dan SRB untuk mendapat pelayanan rujuk
balik

Pelayanan di BPJS Center


Menujukkan kartu BPJSK dan Peserta mendapat resep obat
surat rujukan dari PKM/dokkel sesuai dengan jenis obat pada
KKRB

Cek riwayat pelayanan  Peserta mendapat


Kronis  Petugas BPJS Surat Eligibilitas
Peserta (SEP)
Center membubuhkan
Stempel “POTENSI PRB” Pembebanan Obat pada
biaya Rawat Jalan Non
Pelayanan di RS INA CBG’s

Penderita Penyakit
Kronis??
Kolom SRB akan diisi
diagnosis penyakit
kronis (PIHAK RS)

KC/BPJSK Peserta mendaftar


sebagai penderita penyakit kronis
sesuai diagnosis yang ditetapkan Apotek :
dan memperoleh : Legalisasi (SEP, Resep Obat diambil di
Copy Resep Obat Kronis, SRB) dan Apotek yang ditunjuk
KKRB yang dilegalisasi (Petugas
dan Ka BPJSK Cab/Kab/Kota)
Obat Habis
UPAYA YANG DILAKUKAN
TITIK KRITIS ALUR PELAYANAN PRB
NO. TITIK KRITIS UPAYA YANG TELAH USULAN SOLUSI
DILAKUKAN
1. Pasien setelah Edukasi oleh petugas BPJS 1. Sosialisasi ke perawat poli di
mendapatkan SRB tidak Center untuk pasien kronis yang RS agar mengarahkan pasien
melakukan registrasi ke dibubuhi stempel “POTENSI yang telah mendapatkan SRB
BPJS Center/Kantor BPJS PRB”  Jika dirujuk balik dokter ke BPJS Center
spesialis harap kembali ke BPJS 2. Apotik pro aktif menanyakan
Center untuk registrasi kepada pasien kronis dengan
SEP yang dibubuhi stempel
“POTENSI PRB”
2. Pasien kronis masih 1. Membuat Poster Prolanis & 1. FKTP menambahkan catatan
belum dirujuk balik oleh PRB untuk di FKTP, FKRTL & khusus pada surat rujukan
FKRTL BPJS Center pasien kronis (Potensi PRB)
2. Menyatukan form surat
kontrol dan rujuk balik
dalam 1 form untuk
memudahkan dokter
spesialis
3. Petugas BPJS Center
membubuhkan stempel
“POTENSI PRB” di SEP
TITIK KRITIS ALUR PELAYANAN PRB
NO. TITIK KRITIS UPAYA YANG TELAH USULAN SOLUSI
DILAKUKAN
3. Delivery obat PRB Apotik melakukan delivery obat 1. Menyepakati kembali alur
terlambat dari Apotik ke ke FKTP pelayanan obat bagi peserta
FKTP PRB
2. Apotik menunjuk 1 orang PIC /
Contact Person  konfirmasi
obat PRB oleh BPJSK dan FKTP
3. Membuat forum komunikasi
khusus teknis pelayanan PRB
 Grup W.A atau telegram, dll
Pelayanan Obat Rujuk Balik
• PPK RJTP  penulisan resep obat rujuk balik &
monitoring perkembangan penyakit peserta PRB
• Perubahan obat  hanya oleh dokter
spesialis/sub-spesialis di PPK RJTL
• Legalisasi obat  melalui aplikasi legalisasi online
oleh petugas Askes
• Jumlah obat : max 30 hari pemakaian/peresepan
• Setelah 3 bulan  peserta dapat dirujuk ke RS
Jenis Obat Rujuk Balik
• Obat Utama
 Diberikan oleh Dokter Spesialis di Faskes Rujukan
 Max 30 hari tiap kali peresepan, sesuai Fornas
• Obat Tambahan
Mutlak diberikan bersama obat Utama
Diberikan oleh Faskes Primer/ PKM termasuk
dalam kapitasi
Lama pemakaian 3-5 hari
Untuk mengatasi gejala penyakit yg diderita
PROLANIS
Pilar PROLANIS

Health Evidence
Integration based

PROLANIS

Primary Patient
care based Centric
PROLANIS
Penyelenggaraan sistem pelayanan kesehatan bagi
peserta Prolanis

1. Pemantauan status kesehatan peserta


2. Edukasi dan pembinaan peserta
a. Pembentukan Kelompok Peserta (Klub)
b. Pertemuan Kelompok Peserta (Workshop
edukasi Kelompok Risiko Tinggi)
PROLANIS
Kegiatan Penunjang
1. Reminder (sms gateway)
2. Home visit
3. Olahraga sehat bagi Peserta Program
LANGKAH PELAKSANAAN
PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS

BPJS Kesehatan
Cabang Utama Bandung
Jln. Pelajar Pejuang 45 No. 66
www.bpjs-kesehatan.go.id
Persiapan Pelaksanaan Prolanis
1. Melakukan identifikasi data peserta sasaran
berdasarkan hasil diagnosa DM dan HT.
2. Melakukan rekapitulasi data peserta terdaftar.
3. Menyusun pembentukkan klub risti berdasarkan
kelompok diagnosa (1 klub : min : 10 orang & maks :
50 orang).
4. Menentukan Duta Prolanis yang bertindak sebagai
motivator dalam klub, membantu faskes melakukan
proses edukasi.
5. Menyusun jadwal dan rencana aktifitas klub
minimal 3 bulan pertama.
Identifikasi data peserta dan rekapitulasi

Obat
Nama No Jenis No
No. Alamat Nama
Peserta Kartu Kelamin Telp/HP Signa Jumlah
Obat

1. Nama Peserta
2. No Kartu
3. Jenis Kelamin
4. Alamat
5. No Telepon / HP
6. Obat (Jumlah dan Signa)
Pembentukan Klub Risti
1. Nama Klub :
2. Ketua Klub :
3. Duta Prolanis :
4. Alamat :
5. No Telepon / HP :
Obat
Nama No Jenis No
No. Alamat Nama
Peserta Kartu Kelamin Telp/HP Signa Jumlah
Obat

Jumlah minimal per klub : 20 peserta


maksimal per klub : 50 peserta
Penentuan Jadwal Prolanis
Nama Klub : …………………….
Bulan Kegiatan: …………………….
Kegiatan Prolanis Jadwal
Pemeriksaan Lab; Minggu ke-…, hari …..
GDP dan GDPP bagi peserta DM
– Pemeriksaan oleh FKTP
Pemeriksaan Kesehatan; Minggu ke-…, hari …..
Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah
Edukasi Risti/Penyuluhan; Minggu ke-…, hari …..
Materi terkait dengan DM/HT
Senam Prolanis Minggu ke-…, hari …..
Biaya Kegiatan Prolanis
Biaya Kegiatan per Klub
Edukasi Risti dan Senam Prolanis
Narasumber Rp 200.000
Instruktur senam Rp 100.000
Snack Rp 200.000
TOTAL Rp 500.000

Berkas pertanggungjawaban;
- Kuitansi tanda terima honor pembicara/instruktur senam (bermaterai)
- Kuitansi dan nota pembelian konsumsi dan ATK (bermaterai)
-Dokumentasi/foto kegiatan
-Absensi Edukasi/Senam
-Laporan pemantauan kesehatan peserta : IMT, Tensi, GDP dan GDPP
-Materi Penyuluhan
-Notulen/Laporan kegiatan edukasi/penyuluhan
Pelayanan Peserta Prolanis
Peserta diidentifikasi di FKTP Peserta diidentifikasi di FKRTL
1. Peserta mendapatkan obat dari 1. Peserta dirujuk balik dari FKRTL
FKTP  sudah termasuk kapitasi 2. Resep obat berdasarkan SRB dari
2. Pemeriksaan gula darah dokter spesialis
termasuk kapitasi 3. Obat rujuk balik disediakan oleh
Apotek PRB  diluar kapitasi
4. Pemeriksaan gula darah  diluar
kapitasi (Rp. 10.000/tindakan)
Pelayanan Obat Prolanis – Obat Utama
DM HT
Anti Diabetes Oral Anti Hipertensi
1. Glibenklamid – 2,5 mg, 5 mg 1. Amlodipin – 5 mg, 10 mg
2. Glikazid – 30 mg, 60 mg, 80 mg 2. Atenolol – 50 mg, 100 mg
3. Glimepirid – 1 mg , 2 mg , 3 mg, 4 mg 3. Bisoprolol – 5 mg
4. Glipizid – 5 mg, 10 mg 4. Diltiazem – 30 mg, 100 mg, 200 mg
5. Metformin – 500 mg 5. Doksazosin – 1 mg, 2 mg
6. Hidroklorotiazid – 25 mg
Anti Diabetes Parenteral 7. Imidapril – 5 mg, 10 mg
6. Human Insulin; short acting, intermediate 8. Irbesartan – 150 mg, 300 mg
acting, mix insulin 9. Kandesartan – 8 mg, 16 mg
7. Analog Insulin; rapid acting, long acting, mix 10. Kaptopril – 12,5 mg, 25 mg, 30 mg
insulin 11. Klonidin – 0,15 mg
12. Lisinopril – 5 mg, 10 mg, 20 mg
13. Metildopa – 250 mg
14. Nifedipin – 10 mg, 20 mg, 30 mg
15. Perindoprilarginin – 5 mg
16. Propanolol – 10 mg
17. Ramipril – 2,5 mg, 5 mg, 10 mg
18. Telmisartan – 40 mg
19. Valsartan – 80 mg, 160 mg
20. Verapamil – 80 mg, 240 mg
PERMASALAHAN
NO. PERMASALAHAN UPAYA YANG DILAKUKAN

1. Kegiatan Prolanis vakum di Kab. 1. Pertemuan optimalisasi kegiatan Prolanis


Cianjur dan PRB melibatkan stakeholder terkait :
Dinkes, FKTP, FKRTL, Persadia
2. Dokter spesialis sebagai pembina/mentor
kegiatan Prolanis
3. Kegiatan Prolanis sinergi dengan Program
PTM di Puskesmas

2. SPJ kegiatan prolanis belum sesuai 1. BPJSK telah membuat surat mengenai
ketentuan kelengkapan penagihan biaya kegiatan
prolanis melalui surat nomor ……… perihal
optimalisasi kegiatan prolanis (yang
disampaikan pada saat seminar prolanis di
Hotel Pangrango, 2 September 2015)
2. Melakukan sosialisasi kembali kelengkapan
SPJ kegiatan Prolanis
PERMASALAHAN
NO TITIK KRITIS SOLUSI
2. Masih ditemukan adanya SPJ 1. FKTP menunjuk 1 orang penanggungjawab
kegiatan Prolanis yang belum kegiatan Prolanis
sesuai  Temuan Auditor, 2. Optimalisasi alur kegiatan prolanis :
diantaranya : a. Peserta datang  tanda tangan daftar
a. Tanda tangan peserta pada hadir
daftar hadir bukan dittd oleh b. Pemeriksaan BB  Catat
peserta (tarikan tanda tangan c. Pemeriksaan Tensi  Catat
sama/tanda tangan peserta d. Pemeriksaan GDP  Catat
yang sama berbeda setiap e. Selanjutnya, peserta mengikuti kegiatan
bulan) edukasi/senam
b. Melampirkan foto kegiatan f. Pemeriksaan GDPP
yang sama berulang g. Konsultasi dan penyerahan obat (jika
c. Melampirkan notulen/laporan dilakukan pada saat yang sama dg edukasi)
kegiatan edukasi yang sama
d. Laporan pemantauan kesehatan Dokumentasikan (Foto)
peserta tidak lengkap  tidak
tercatat/terdokumentasi
dengan baik

Tidak ada lagi peserta yang lupa ttd daftar


hadir / tidak tercatat pemantauan
kesehatannya / Lupa untuk
didokumentasikan/foto
POA
Plan Of Action (POA) Optimalisasi
BPJS KESEHATAN
Kantor Cabang : Sukabumi
TAHUN 2015

2015 2016
Target Jml Pst/
No Program Desember Januari Februari
Frek Kegiatan
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5
1 2 3 5
A OPTIMALISASI PRB DAN PROLANIS
1 Pertemuan Optimalisasi PRB dan Prolanis
2 Pemilihan Best Role Model FKTP Prolanis
3 Pendampingan langsung dokter spesialis ke
FKTP
4 Mentoring Spesialis pembahasan studi kasus
penanganan pasien penderita penyakit DM dan
Hipertensi
B PERLUASAN KLUB PROLANIS BARU
- FKTP melakukan edukasi dan pendaftaran
peserta dg diagnosa DM dan HT
- FKTP menyerahkan rekapitulasi pendaftaran
peserta dg dilampiri form pendaftaran peserta

- Pembentukan klub prolanis dan penetapan


duta prolanis
- Pelaksanaan senam 1x seminggu
- Pelaksanaan edukasi 1x sebulan
Hatur Nuhun..
..Terima Kasih

BPJS Kesehatan .., Wujudkan Gotong Royong untuk

Anda mungkin juga menyukai