Anda di halaman 1dari 32

Bandung, Oktober 2018

PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT


KRONIS (P R O L A N I S)
DEFINISI PROLANIS
PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif
yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas
kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai
kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif
dan efisien.

Evaluasi hasil luaran klinis,


Didukung oleh hubungan Pencegahan komplikasi
ekonomi sebagai dasar
antara Dokter dan Pasien penyakit melalui penggunaan
penyusunan tujuan
serta rencana pengelolaan Panduan Klinis dan strategi
pencapaian kualitas
penyakit pengembangan pasien
kesehatan
Diagnosa PRB :

Diabetes mellitus

Prolanis
Hipertensi

Jantung

Asma

Penyakit Paru
Obstruktif Kronis
(PPOK)

PRB PROLANIS
Epilepsy

Gangguan kesehatan
jiwa

Stroke, dan

Sindroma Lupus
Eritematosus (SLE)

PRB + PROLANIS
Persyaratan Peserta Prolanis

Peserta JKN aktif (cek pada aplikasi P-Care)

Peserta harus terdaftar di FKTP tersebut

Peserta dengan penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 (DM Tipe


2) atau Hipertensi (HT) yang stabil
Jenis Peserta Prolanis

Prolanis • Dikelola dan ditangani di FKTP sesuai


kompetensi tanpa adanya Surat Rujuk
Primer Balik (SRB);

• Dirujuk balik oleh Dokter Spesialis di


Prolanis FKRTL (RS/ Klinik Utama) dan memiliki
Surat Rujuk Balik (SRB) serta sudah
PRB teregistrasi di BPJS Kesehatan sebagai
peserta PRB (Program Rujuk Balik)

Skrining riwayat kesehatan  sasaran peserta prolanis


• Edukasi/Konsultasi Medis
• Senam (Olah Raga)
• Pemantauan Kesehatan bulanan dan
per 6 bulan
Aktifitas • Aktifitas Klub
Prolanis • Home Visit
• Reminder
• Pelayanan Obat secara rutin
• Mentoring Faskes Primer oleh Faskes
Lanjutan
Pelaksanaan Prolanis
Pendaftara /Penambahan Peserta
1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit DM dan HT
untuk ditambahkan sebagai peserta Prolanis pada Klub yang sudah terbentuk
menggunakan Form Register
2. FKTP segera melaporkan Proposal Pelaksanaan Prolanis (bagi pembentukan klub
baru)
3. FKTP melaksanakan edukasi awal bagi calon peserta prolanis baru sekaligus
pengisian Form Kesediaan Peserta Prolanis baru dengan pembiayaan dari
Kapitasi FKTP.
4. FKTP melaporkan peserta baru dengan mengirimkan Form Register,Form
Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta
prolanis tambahan dan copy kartu BPJS Kesehatan peserta
5. Petugas BPJS Kesehatan melakukan input data peserta tambahan kedalam
aplikasi LUPIS
6. Tidak ada minimal peserta terdaftar, jumlah ideal peserta per klub maximal 30
orang.
Pelaksanaan Prolanis
Pengurangan Peserta
• FKTP mendata peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis, dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Tidak mengikuti kegiatan selama 6 (enam) bulan berturut-turut,
2. Peserta pindah domisili
3. Peserta keluar karena keinginan sendiri
4. Peserta meninggal dunia (dilampirkan surat kematiannya)

• FKTP menyampaikan Pengurangan Anggota Klub Prolanis melalui Form Register


(Lampiran 1) dilengkapi alasan dan tanggal efektif keluar Prolanis
Laporan penambahan dan pengurangan peserta dilakukan paling lambat
tanggal 20 bulan berjalan
Bantuan Biaya Kegiatan Prolanis
Biaya Kegiatan untuk /Klub
• Edukasi Risti : unit cost per orang Rp. 15.000 ; max Rp.970.000
(sesuai jumlah peserta, sudah termasuk konsumsi & honor penyuluh)
atau maksimal apabila sudah mencapai 60 peserta dapat dibentuk klub baru.

• Senam Prolanis : per kegiatan max Rp 350.000 (per orang terhitung


Rp. 7.000) sudah termasuk honor instruktur senam & konsumsi
dengan rincian : unit cost konsumsi max Rp. 5000, honor instruktur max Rp.
200.000 – diatur sesuai kebutuhan.
Kegiatan senam dapat dilaksanakan dengan frekuensi maksimal empat kali
dalam sebulan
Pengajuan klaim kegiatan N + 1 dan
max tanggal 10 bulan berikutnya
Bantuan Biaya Kegiatan Prolanis
Berkas pertanggungjawaban :
- Formulir Pengajuan Klaim Manual dan Luaran Pcare
- Form Kendali Aktifitas Klaim
- Kuitansi tanda terima honor pembicara dan atau instruktur senam (bermaterai) asli
- Kuitansi dan nota pembelian konsumsi (bermaterai sesuai ketentuan) dan disertai no
kontak took di TTD dan cap Toko asli.
Penulisan Kuitansi Sesuai Ketentuan Berlaku (bermaterai)
dan Penulisan Telah Terima dari :
“BPJS Kesehatan Cabang Bandung”
- Dokumentasi softcopy foto kegiatan
- Absensi Edukasi/Senam dengan tandatangan asli peserta
- Materi Penyuluhan
- Softcopy hasil pemantauan kesehatan
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (di TTD dan cap FKTP di atas materai 6000)
Pengajuan klaim kegiatan N + 1 dan
max tanggal 10 bulan berikutnya
Pelaporan Prolanis
1. Pengentrian kegiatan di kunjungan kelompok

2. Entri pemantauan kesehatan di Kunjungan Sakit Aplikasi Pcare

3. Softcopy hasil pemantauan kesehatan (via email)

Pengentrian kegiatan kelompok dan pemantauan kesehatan melalui aplikasi Pcare


Maksimal tanggal 3 bulan berikutnya. Misal :
Kegiatan bulan Februari 2018, dientrikan paling lambat pada tanggal 3 Maret 2018
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

14
Entri Kegiatan dan Penagihan Klaim Prolanis Via PCare
Entri Kegiatan dan Penagihan Klaim Prolanis Via PCare

16
Penagihan Klaim Prolanis Via PCare

Klik ‘’Cari” --- “Buat FPK” --- “Cetak”


Penagihan Klaim Prolanis Via PCare
Form Pengajuan Klaim Manual dan Form Kendali Aktivitas Klaim

19
PELAYANAN PENUNJANG PROLANIS &
OBAT PRB-PROLANIS
POLA KERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN

Perpres 12 Tahun 2013, Pasal 30 (2):


Fasilitas Kesehatan rawat jalan yang tidak memiliki sarana penunjang,
wajib membangun jejaring dengan Fasilitas Kesehatan penunjang
untuk menjamin ketersediaan obat, bahan medis habis pakai, dan
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan.

- Laboratorium
- Dokter gigi
- Apotik
Melakukan Perjanjian Kerjasama
- Bidan
1. FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA Jejaring Faskes
2. FASILITAS KESEHATAN
RUJUKAN TINGKAT
LANJUTAN Tidak ada

X Perjanjian
Kerja Sama

Faskes Penunjang Program

1. APOTEK
2. LABORATORIUM
Melakukan Perjanjian Kerjasama
3. OPTIK

BPJS KESEHATAN
Peserta Kapitasi

rujukan
Puskesmas/
Klinik, Dr/Drg INA-CBG’s
Penguatan pada pelayanan primer Praktik Mandiri
Fungsi preventif dan promotif
Obat Kronis
resep obat
Rumah Sakit
darurat
Rujuk balik

resep obat rujuk balik


Apotek
Obat PRB/Prolanis

UU SJSN pasal 22 dan 23


Pelayanan Laboratorium
PRB - Prolanis
1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk Peserta dengan diagnosa Diabetes
Mellitus dan/ atau Hipertensi yang telah teregistrasi sebagai peserta PRB dan /
atau Prolanis.
2. Ketentuan dan tarif pemeriksaan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 52
Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dan tertuang dalam PKS antara laboratorium dengan
BPJS Kesehatan
Pemeriksaan Rutin Bulanan
Ketentuan pemeriksaan bulanan gula darah :
1. Pemeriksaan dilakukan 1 x sebulan
2. Peserta yaitu, peserta prolanis yang sudah teregistrasi dengan diagnosa DM
3. Teknis pemeriksaan :
- Pemeriksaan oleh lab satu atap bila fasilitas dan SDM ada serta memenuhi syarat
- Pemeriksaan oleh laboratorium eksternal dengan melakukan PKS antara FKTP dan
laboratorium (masuk dalam lampiran PKS antara BPJS Kesehatan dengan FKTP)
4. Dilakukan klaim secara non kapitasi melalui aplikasi PCare

Pengecekan keaktifan dan registrasi peserta Prolanis pada pemeriksaan GDP dilakukan sebelum
pemeriksaan dilakukan.

24
PEMANTAUAN KESEHATAN LAIN

Jenis Pemeriksaan Periode

Sistole / Diastole 1 x per bulan

Body Mass Index (BMI) 1 x per bulan


PELAYANAN OBAT PRB - PROLANIS
Pelayanan Obat PRB

1. Obat PRB dilayani oleh ruang farmasi Puskesmas, apotek atau instalasi farmasi
klinik Pratama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
2. Daftar Obat Program Rujuk Balik ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
bersama Organisasi Profesi terkait

1. Obat utama adalah obat kronis yang diresepkan oleh Dokter Spesialis/Sub
Spesialis di Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan dan tercantum pada daftar obat
Formularium Nasional untuk obat Program Rujuk Balik.

2. Obat tambahan adalah obat yang mutlak diberikan bersama obat utama dan
diresepkan oleh dokter Spesialis/Sub Spesialis di Faskes Rujukan Tingkat
Lanjutan untuk mengatasi penyakit penyerta atau mengurangi efek samping
akibat obat utama
PENJAMINAN OBAT

Obat Kronis belum stabil


• mengacu pada fornas yang berlaku (KMK 523 th
2015)  sampai dengan 31 maret 2018

Obat kronis stabil (Obat PRB)


• mengacu pada fornas rujuk balik yang berlaku (KMK
524 tahun 2015)

Penyesuaian dengan KMK 659 Tahun 2017 per 1 April 2018


PENJAMINAN OBAT
• Contoh Perubahan :

Penyesuaian dengan KMK 659 Tahun 2017 per 1 April 2018


Obat PRB / Prolanis
Ketentuan Pemberian Obat PRB

Diberikan untuk kebutuhan maks 30 hari

Sesuai daftar Fornas untuk PRB

Penambahan/penggantian jenis obat PRB hanya dapat dilakukan oleh dr.SP


atau sub spesialis, bukan dokter di FKTP

Obat-obatan yang diresepkan dan diberikan kepada Peserta Prolanis Primer menjadi
tanggung jawab FKTP (bagian dari kapitasi)
Informasi dan PIC Prolanis

Registrasi dan Form Pembentukan Klub Risti ke alamat email :

prb.kcubandung@gmail.com
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI (Akun Resmi)
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

Anda mungkin juga menyukai