Hikmat Permana
Consultant in Internal medicine,
Consultant in Endocrinology and Metabolism,
Consultant of Health Ministry
Hasan Sadikin Hospital, Universitas Padjadjaran
Bandung
DASAR HUKUM
HARUS
Bayar biaya tidak langsung BAYAR
Transport, makan, akomodasi, biaya
opportunity cost langsung
PASIEN
PERUBAHAN YANG DIRASAKAN DOKTER
SAAT SEBELUM THN 2014 ERA JKN
Pelayanan kesehatan Komoditas Hak
Pembiayaan Out of pocket & Prepayment
Fee for services Kapitasi & INA-CBG
Ketersediaan dana Seolah-olah tidak terbatas Terbatas dan pasti
Pola pelayanan Bebas, episodik, kuratif Berjenjang, sinambung &
komprehensif
Sistem pelayanan Tidak terstruktur Terstruktur
kesehatan
Tarif jasa medik Price maker Price taker, diwakili asosiasi
Ada. INA-CBG & Kapitasi
Risiko finansial Tidak ada mengalihkan risiko ke
provider/dokter
Banyak tindakan, Pengobatan & tindakan
“Good Doctor”
banyak obat sesuai kebutuhan
“Gap” pendapatan Sangat besar Dipersempit
antara DLP dan DSP 8-244 kali (survei IDI) 2-3 kali
ASKES
JAMKESMAS
JAMSOSTEK
YANKES UMUMNYA
2014
COST COST
MENINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIF
NIRLABA
Efisiensi ??
Sistem kesehatan
Mutu pelayanan
rshs
PPK 2
PPK 1
rshs
ALUR PELAYANAN PESERTA JKN
Peserta Kapitasi
Puskesmas/ rujukan
Klinik, Dr/Drg INA-CBG’s
Penguatan pada pelayanan primer Praktik
Fungsi preventif dan promotif Mandiri
resep obat
Rumah Sakit
darurat
Rujuk balik
resep obat
rujuk balik Apotek
Efisiensi Biaya
Perencanaan Mutu Pelayanan &
Keselamatan Pasien
Akreditasi
Pasal 51: Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban :
memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis
pasien;
.
Yang dimaksud dengan “standar profesi” adalah batasan kemampuan
(knowledge, skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh
seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi
155 JENIS PENYAKIT
Tuberkulosis (TB) Paru
Masalah Kesehatan
Tuberkulosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
MASALAH KESEHATAN
yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.Indonesia merupakan negara yang termasuk
sebagai 5 besar dari 22 negara di dunia dengan beban TB. Kontribusi TB di Indonesia
sebesar 5,8%. Saat ini timbul kedaruratan baru dalam penanggulangan TB, yaitu TB
Resistan Obat (Multi Drug Resistance/ MDR).
ANAMNESIS
Batuk disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk darah. Keluhan
dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic chest pain (bila disertai
peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam
meriang lebih dari 1 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi sekali), respirasi
meningkat, berat badan menurun (BMI pada umumnya <18,5).
Kriteria Diagnosis
KRITERIA DIAGNOSTIK
Berdasarkan International Standards for Tuberculosis Care (ISTC)
Standar Diagnosis
1. Semua pasien dengan batuk produktif yang yang berlangsung selama ≥ 2
minggu yang tidak jelas penyebabnya, harus dievaluasi untuk TB.
2. Semua pasien (dewasa, dewasa muda, dan anak yang mampu mengeluarkan
dahak) yang diduga menderita TB, harus diperiksa mikroskopis spesimen
sputum/ dahak 3 kali salah satu diantaranya adalah spesimen pagi.
3. Semua pasien dengan gambaran foto toraks tersangka TB, harus diperiksa
mikrobiologi dahak.
4. Diagnosis dapat ditegakkan walaupun apus dahak negatif berdasarkan kriteria
berikut:
STANDARD DIAGNOSIS
Minimal 3 kali hasil pemeriksaan dahak negatif (termasuk pemeriksaan
sputum pagi hari), sementara gambaran foto toraks sesuai TB.
Kurangnya respon terhadap terapi antibiotik spektrum luas (periksa kultur
sputum jika memungkinkan), atau pasien diduga terinfeksi HIV (evaluasi
Diagnosis tuberkulosis harus dipercepat).
KRITERIA RUJUKAN
Kriteria Rujukan
2. AGE
•Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan
meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi penyakit lebih
berat
•Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.
Pasien anak, berumur kurang dari 6 bulan, indikasi
dirujuk ke layanan sekunder.
3. COMPLICATION
• Jika komplikasi yg ditemui dapat memperberat kondisi pasien
• Contoh pada penyakit influenza dengan tanda-tanda
pneumonia.
Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas
tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak nafas).
4. COMORBIDITY
•Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.
•Contoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, TB dengan
penyakit metabolik perlu dirujuk ke layanan sekunder.
Setelah mendapat advis di layanan sekunder dapat
melanjutkan pengobatan kembali di fasilitas pelayanan
primer.
5. CONDITION
Peserta Kapitasi
Puskesmas/ rujukan
Klinik, Dr/Drg INA-CBG’s
Penguatan pada pelayanan primer Praktik
Fungsi preventif dan promotif Mandiri
resep obat
Rumah Sakit
darurat
Rujuk balik
resep obat
rujuk balik Apotek
DOEN BPJS
• EFISIENSI
• MUTU PELAYANAN MEDIK
• MUTU PELAYANAN ADMINISTRASI
tarif
DATA PASIEN INA-CBG
E-4-10-III
CMG SEVERITY
LEVEL
SIFAT FASYANKES
CAKUPAN
NASIONAL
Legalisasi PANDUAN
PNPK SPO PRAKTIK KLINIS
KEMENKES
ALUR KLINIS
organisasi pimpinan = clinical pathway
PEMBUAT profesi fasilitas Sesuai standar profesi
YANKES ALGORITME
PROTOKOL
PROSEDUR
Sesuai = standar profesi STANDING ORDER
TEMPLATE PEMBUATAN
Di FASILITAS KESEHATAN
DIAGNOSIS
TINDAKAN TERUKUR
PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTEK KLINIK TINGKAT
LANJUTAN (SEKUNDER DAN TERSIER)