Email : pkuaisyiyahjepara@gmail.com
2019
RUMAH SAKITPKU AISYIYAH JEPARA
Jl. Kopral Sapari, No. 18A, Pengkol – Jepara 59415 Telp: (0291) 591276
Email : pkuaisyiyahjepara@gmail.com
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
PERATURAN DIREKTUR
RS PKU AISYIYAH JEPARA
Nomor : 014/PER-DIR/RSPKUAJ/XII/2019
TENTANG
PEDOMAN ASESMEN PASIEN
RUMAH SAKIT PKU AISYIYAH JEPARA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis maka perlu
adanya pedoman sebagai acuan dalam pemberian pelayanan di Rumah
Sakit PKU Aisyiyah Jepara;
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Memberlakukan Pedoman sebagaimana terlampir dalam lampiran Peraturan Direktur
Pasal 2
Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Peraturan ini dibebankan pada anggaran RS
Pasal 3
Peraturan direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan : di Jepara
Pada tanggal : 23 Desember 2019
BAB I
DEFINISI
A. Asesmen Pasien adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat atau profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya yang berkompeten dan ditetapkan oleh rumah sakit melalui
surat penugasan klinis (SPK), memiliki izin beserta lisensinya, sesuai dengan rincian
kewenangan klinis (RKK) dan tanggung jawabnya ditetapkan secara tertulis
mengidentifikasi masalah kesehatan pasien secara menyeluruh serta mengevaluasi data
pasien baik subyektif maupun obyektif untuk membuat keputusanterkait:
1. Status kesehatan pasien dengan mengumpulkan informasi dari data keadaan
fisik,psikologis, sosial, kultural,spiritual
2. Identifikasi kebutuhan perawatan melalui analisa informasi yang didapatkan
mencakup hasil laboratorium danradiologi.
3. Intervensi untuk memenuhi kebutuhan pasien
4. Evaluasi hasilintervensi
B. Asesmen Awal Pasien Rawat Inap adalah tahap awal dari proses dimana dokter, perawat,
dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama sejak pasien masuk rawat inap
atau bisa lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam rekammedis.
C. Asesmen Awal Pasien Rawat Jalan adalah tahap awal dari proses dimana dokter dan
perawat mengevaluasi data pasien baru rawat jalan, atau pasien akut/non kronis setelah 1
bulan pemeriksaan, atau pasien dengan penyakit kronis setelah 3 bulan pemeriksaan yang
harus diselesaikan dalam 2 jam sejak pemeriksaanpasien.
D. Asesmen Ulang adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter, perawat, dietisien maupun
profesional pemberi asuhan lain yang bersangkutan mengevaluasi ulang data pasien setiap
4
terjadi perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya, dilakukan oleh dokter minimal
satu kali/hari dan perawat satu kali/ shift atau sesuai kondisi pasien.
E. Asesmen Tambahan adalah asesmen yang dilakukan pada populasi tertentu yang
memiliki kebutuhan khusus sesuai kriteria rumahsakit
F. Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan oleh
profesional pemberi asuhan kepadapasien
G. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) adalah seorang dokter spesialis/dokter gigi yang
bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien secara komprehensif.
DPJP juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan, kejelasan dan kebenaran serta
ketepatan waktu pengembalian dari rekam medis pasien tersebut
H. Keperawatan adalah seluruh rangkaian proses asuhan keperawatan dan kebidanan yang
diberikan kepada pasien yang berkesinambungan yang di mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang
optimal.
I. Dietisien adalah seorang profesional pemberi asuehan yang bertugas melakukan kegiatan
fungsional dalam bidang pelayana gizi, makanan,dietetik.
J. Apoteker
K. CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi) adalah lembar yang digunakan untuk
mendokumentasikan perkembangan pasien serta tindakan dan kegiatan dalam konteks
pemberian asuhan pasien oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang terdiri atas dokter,
perawat, bidan, ahli gizi,/dietisien, apoteker, fisioterapi, dan pemberi asuhanlainnya.
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam pedoman ini merupakan batasan pantauan asesmen pasien di
lapangan. Ruang lingkup panduan akan membantu menilai efektifitas dan cakupan area
pelaksanaan asesmen sehingga dapat dilakukan skrining dan evaluasi.
Panduan ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi: emergensi,
rawat jalan, rawat inap, ruang tindakan, ruang perawatan khusus ( HCU) dan sebagainya.
Panduan ini digunakan untuk memberikan pelayanan kepada seluruh pasien dengan atau tanpa
jaminan kesehatan.
Semua lini pelayanan dan PPA yang bersangkutan harus memahami dan menjalankan
seluruh tugas sesuai pedoman dan spo yang berlaku yang kemudian dituangkan dalam form-
form yang telah divalidasi oleh pihak rumah sakit. PPA yang dimaksud adalah:
a. DPJP : Dokter spesialis penangung jawab pasien
b. Dokter spesialis lainnya
c. DokterUmum
d. DokterGigi
e. Perawat
f. Bidan
g. Fisioterapi
h. Dietisien : AhliGizi
i. Apoteker
j. Radiolog
k. Radiografer
l. BinaRohani
m. Laboran/Analis
6
BAB III
TATA LAKSANA
A. Kategori AsesmenPasien
Kategori asesmen pasien, mencakup:
1. AsesmenMedis
2. AsesmenKeperawatan
3. Asesmen Informasi
4. AsesmenTriase
5. AsesmenGizi
6. AsesmenNyeri
7. AsesmenUlang
8. Asesmen RisikoJatuh
9. AsesmenTambahan
a. Neonatus
b. Sakitterminal
c. Pasien dengan kebutuhan untuk P3
Komponen utama dari proses pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan adalah
asesmen awal pasien untuk memperoleh informasi terkait status medis pasien,
pemeriksaan fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, termasuk pemeriksaan fisik dan
riwayat kesehatannya serta diagnosanya. Khusus pasien rawat inap, asesmen pasien
terkait status kesehatan, intervensi, kebutuhan keperawatan, dan gizi serta lainnya.Untuk
dapat berhasil memberikan terapi/asuhan yang berorientasi kepada pasien, dalam
prakteknya para pemberi asesmen harus memiliki pengetahuan dan keahlian dalam
melakukan asesmen pasien.Asesmen pasien diperoleh dari pasien dan sumber-sumber
lainnya misal keluarga pasien berupa alloanamnesis, riwayat penyakit terdahulu danlain-
lain.
Asesmen pasien dibutuhkan dalam membuat keputusan-keputusan terkait:
1. status kesehatanpasien;
2. kebutuhan dan permasalahankeperawatan;
3. intervensi guna memecahkan permasalahan kesehatan yang sudah teridentifikasi
atau juga mencegah permasalahan yang bisa timbul dimasamendatang;
4. tindak lanjut untuk memastikan hasil-hasil yang diharapkan pasienterpenuhi.
7
Proses asuhan kepada pasien saling berhubungan/terjadi kolaborasi antara dokter,
perawat, gizi dan profesional pemberi asuhan lain. Sulit untuk dimengerti bahwa dokter
dapat menyembuhkan pasien tanpa bantuan asuhan keperawatan, terapi gizi maupun PPA
lainnya.
1. AsesmenMedis
DPJP dan dokter umum yang berkompeten dan ditetapkan oleh rumah sakit melalu surat
penugasan klinis, memiliki izin beserta lisensinya, sesuai dengan rincian kewenangan
klinis (RKK) dan tanggung jawabnya ditetapkan secara tertulis mengidentifikasi
masalah kesehatan pasien secara menyeluruh dan sistematis yang kemudian
didokumentasikan dalam lembar asesmen, dengan melakukan :
d. Anamnesis
1) Keluhanutama
2) Riwayat penyakitsekarang
3) Riwayat penyakit dahulu danterapinya
4) RiwayatAlergi
5) Riwayat penyakit dalamkeluarga
6) Riwayatpekerjaan
e. PemeriksaanFisik
1) Generalis
a) Kepala
b) Mata
c) THT Leher
d) Mulut
e) Jantung & pembuluhdarah
f) Thoraks, paru-paru,payudara
g) Abdomen
h) Kulit dan sistemlimfatik
i) Tulang belakang dan anggotatubuh
j) Sistemsaraf
k) Genitalia, anus danrebtum
2) Lokalis : Lakukan deskripsi terhadap statuslokalis
a) Inspeksi
b) Palpasi
8
c) Perkusi
d) Auskultasi
f. Tandavital
Semua pasien yang masuk ke rawat jalan maupun rawat inap harus dilakukan
skrining rasa sakit sebagai bagian dari tanda vital (vital sign) dari pasien dan apabila
ditemukan rasa nyeri, maka dilakukan asesmennyeri.
g. Diagnosa
Diagnosa utama dan diagnosa banding harus tertulis di rekam medis pasien dan
diinformasikan kepada pasien.
h. Perencanaanpelayanan
Perencanaan pelayanan berisi tentang rencana pengobatan selanjutnya yang akan
diberikan kepada pasien
i. Data informasi asesmen medis pasien yang didapatkan kemudian diintegrasi dan
dikoordinasikan olehDPJP
2. AsesmenKeperawatan
Asesmen awal keperawatan merupakan serangkaian proses yang dilaksanakan
oleh bagian keperawatan yang berkompeten dan ditetapkan oleh rumah sakit melalu
9
surat penugasan klinis (SPK), memiliki izin beserta lisensinya, sesuai dengan rincian
kewenangan klinis (RKK) dan tanggung jawabnya ditetapkan secara tertulis
mengidentifikasi masalah kesehatan pasien secara menyeluruh dan sistematis saat
pasien masuk baik rawat jalan maupun rawat inap untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan pada pasien gawat darurat maupun non gawat darurat melaluipemeriksaan:
a. Keluhanutama:
1) Riwayat penyakitsekarang
2) Riwayat penyakit dahulu: misal diabetes melitus, hipertensi, jantung, paru, dan
lain-lain
3) Riwayat alergi ya, tidak, penyebab danreaksi
b. Pemeriksaan fisik termasuk kenyamanannyeri:
1) Kesadaranumum
2) Kesadaran
3) Pemeriksaan tekanandarah
4) Suhubadan
5) Respirasi
6) Nadi
7) Skriningnyeri
a) Digunakan Skala1-10
b) Kualitasnyeri
c) Waktu hilang timbul, terus menerus,lamanya
d) Lokasi
c. Statusfungsional:
1) Penggunaan alat bantu seperti tongkat, kursiroda
2) Cacattubuh
Dilanjutkan dengan penilaian status fungsional Barthel Index
10
No Faktor Ketergantungan Skor No Faktor Ketergantungan Skor
1. Makan (Feeding) 6. Buang air besar
0 = Tidak mampu (Bladder)
1 = Butuh bantuan memotong, 0 = Inkontinensia (tidak
mengoles mentega dll. teratur atau perlu enema)
2 = Mandiri 1 = Kadang Inkontensia
(sekali seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
11
.4. Berpakaian (Dressing) 9. Mobilitas
0 = Tergantung orang lain 0 = Immobile (tidak
1 = Sebagian dibantu(misal mampu)
mengancingbaju) 1 = Menggunakan kursi
2 = Mandiri roda
2 = Berjalan dengan
bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun
menggunakan alat bantu
seperti, tongkat
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
d. Kekuatan otot
5) Bisa melawan tahanan dengan kekuatan penuh
4) Bisa lawan gravitasi tetapi tidak bisa melawan tahanan
3) Ada gerakan tetapi tidak bisa melawan gravitasi
2) Hanya ada pergeseran/gerakan sendi saja
1) Ada tonus tetapi tidak ada gerakan
12
0) Tidak ada tonus
e. Psikologi:
1) Status mental orientasi baik, disorentasi, gelisah, tidakrespon
2) Resiko jatuh : tidak resiko, rendah, tinggi
f. Nutrisi (antropometri)
1) Tinggi badan , berat badan, lingkar lengankiri
2) Status gizi kurang, normal, over weight,obesitas
3) Nafsu makan menurun, baik,meningkat
4) Kondisi berhubungan dengan makan mual, muntah, anoreksia, disfagia dan
lain- lain
g. Eliminasi:
1) BAB normal, konstipasi/obstipasi, diare, colostomy,iliostomi
2) BAK normal, retensi, hematuri, disuri, inkontinensia danlain-lain
h. Respon emosi: Takut, tegang, marah, sedih, menangis, senang,gelisah
Respon kognisi pasien/keluarga: Menginginkan informasi penyakit, pengobatan,
perawatan, diet, biaya, dan lain-lain
i. Sistem sosialspiritual:
1) Aspekkomunikasi
2) Hubungan dan dukungankeluarga
3) Kemampuan menerimapenjelasan
4) Kebiasaan
5) Bantuan yang diharapkan untuk menjalankanibadah
6) Keadaaanemosi
7) Cemas
8) Tingkatkecemasan
9) Pengetahuan pasien tentangpenyakitnya
10) Bila perlu Kondisi rumah lantai 1, lantai 2 danlain-lain
j. Rencana pemulangan (discharge planning):
1) Umur >65tahun
2) Keterbatasanmobilitas
3) Perawatan atau pengobatanlanjutan
4) Bantuan untuk melakukan aktivitassehari-hari
Bila salah satu dari kriteria tersebut “ya”, lanjutkan dengan perencanaan pulang
13
sebagai berikut :
a. Bantuan medis/perawatan dirumah
b. Pemantauandiet
c. Perawatanluka
d. Latihan fisiklanjutan
e. Pendamping tenaga khusus dirumah
f. Bantuan untuk melakukan aktivitas fisik (kursi roda, alat bantujalan)
3. Asesmen Informasi
Merupakan asesmen yang dilakukan sebelum adanya tindakan untuk
mengetahui keluhan pasien dan temuan kondisi pasien, serta dilakukan setelah adanya
tindakan untuk memberikan informasi kepada pasien ataupun keluarga pasien yang
dikehendaki tentang kondisi hingga tindakan yang dilakukan oleh dokter maupun
perawat. Asesemen ini dilakukan pada pasien rawat jalan dan rawat inap serta
didokumentasikan dalam rekam medis berupa form asesmen informasi dengan:
a. Melakukan penggalian informasi pasienmencakup
1) Asesmenmedis
2) Asesmenkeperawatan
3) Asesmen gizi dan pelayanan lainnya
b. Memberikan informasi serta mendokumentasikan dalam lembar edukasimencakup
1) Informasi dan pendaftaran admisi penetapanbiaya
2) Penjelasan oleh tentang kondisi pasien berdasarkan gejala hingga temuan fisik
oleh
3) Penjelasan tentang tindakan yang akan dan telahdilakukan
4) Penjelasan tentang prosedur tindakan yang akandilakukan
5) Informasi tentangobat
6) Informasi tentanggizi
7) Informasi tentang pemeriksaanpenunjang
8) Informasi tentang rehabilitasimedik
9) Informasikerohaniawan
14
ditetapkan. Kerangka waktu tergantung beberapa faktor antara lain kompleksitas
pelayanan yang dibutuhkan, dinamika lingkungan pelayanan, dan tipe pasien yang
dilayani di rumah sakit. Pelayanan gawat darurat (Triase) dilakukan berdasarkan
derajatkegawatannya.
Bila asesmen awal dilaksanakan di ruang praktek di luar rumah sakit, maka
asesmen tersebut hanya dapat dipakai sebelum 30 hari, dan dilakukan asesmen kembali
dan perubahan penting dari kondisi pasien harus dicatat pada waktu asesmen awal.
Seluruh tindakan dicatat dalam rekam medis.
16
4 – 5 = cukup nyeri
6 – 7 = lumayan nyeri
8 – 9 = sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri ( taktertahankan)
b. Asesmen UlangNyeri
Assesmen ulang dilakukan pada pasien yang didapatkan adanya nyeri saat
skrining awal.Asesmen dilakukan pertama kali saat mengisi asesmen awal medis dan
keperawatan.
1. Lakukan assesmen nyeri yang komprehensif setiap kali melakukan
kunjungan/visite ke pasien, atau lebih sering sesuai keluhan:
a. Skala nyeri 1─3 artinya nyeri ringan. Asesmen ulang dilakukan setiap 8jam
b. Skala nyeri 4─6 artinya nyeri sedang. Asesmen ulang dilakukan setiap 4jam
c. Skala nyeri 7─10 artinya nyeri berat. Asesmen ulang setiapjam
2. Dilakukan pada:
a. pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelah pemberian obat oral atau 30
menit setelah pemberian obat injeksi atau sesuai onset obat dilanjutkan
setiap empat jam (pada pasien yangsadar/bangun),
b. pasien yang menjalani prosedurmenyakitkan,
c. pasien yang akanditransfer,
d. pasien yang akan pulang dari rumahsakit.
3. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan asesmen ulang
setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obatintravena.
4. Derajat nyeri yang meningkat hebat secara tiba-tiba, terutama bila sampai
menimbulkan perubahan tanda vital, merupakan tanda adanya diagnosis medis
atau bedah yang baru (misalnya komplikasi pasca-pembedahan,
nyerineuropatik).
17
5. Bila setelah pemberian terapi, hasil asesmen ulang didapatkan nyeri berat, pasien
dikonsulkan kepada dokter spesialis penanggung jawabnyeri.
18
Jenis informasi dalam bagian ini meliputi:
a. Keluhan/gejala-gejala atau alasan utama pasien datang ke rumah sakit,
menggunakan kata-katanya sendiri (keluhan utama).
b. Riwayat penyakit saat ini yang berkenaan dengan gejala-gejala.
c. Riwayat penyakit dahulu (pada masalampau).
d. Riwayat pengobatan, termasuk kepatuhan dan efek samping (dari pasien, bukan
dari profil obat yangterkomputerisasi).
e. Alergi.
f. Riwayat sosial dan/ataukeluarga.
g. Tinjauan/ulasan sistemorgan
Bagian objektif (O) berisi informasi tentang pemeriksaan fisik, tes – tes diagnostik
dan laboratorium dan terapi obat
Bagian asesmen (A) menilai kondisi pasien untuk diterapi.
Bagian plan (P) berisi rencana pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan, rencana
terapi yang akan diberikan dan rencana pemantauan khusus yang akan dilakukan
untuk menilai perkembangan kondisi pasien.
Data informasi asesmen medis pasien yang didapatkan kemudian diintegrasi dan
dikoordinasikan oleh DPJP dengan format dokumentasi yang sistematik, konsisten
dan seragam maka lembar CPPT akan menjadikan rencana berbagai asuhan pasien
menjadi lebih efisien berdasarkan skala prioritas. Lembar CPPT adalah format yang
akan digunakan pada keseluruhan tindakan medik, keperawatan, gizi dan pemberi
asuhan yang lain yang bertanggung jawab atas pasien selama prosesnya serta dalam
rencana terapi/terapeutik maupun asuhan pasien .
7. AsesmenTambahan
Asesmen tambahan adalah asesmen terhadap pasien dengan memperhatikan kebutuhan
dan kondisi pasien dalam kerangka kultural pasien. Proses ini disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan dan standar profesional.
a. AsesmenNeonatus
Asesmen neonatus adalah asesmen yang dilakukan pada bayi baru lahir hingga
bayi berumur 30 hari.Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena
bayi tidak dapat mengungkapkan keluhannya secara verbal.Amati adanya
19
pergerakan spontan pasien terhadap area tertentu yang di lindungi. Tahapan
asesmen berupa:
Pengkajian status neonatus, tanggal dan jam kelahiran, jeniskelamin,
berat badan lahir, panjang badan lahir, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar
lengan atas, dan penilaian apgar score
Lakukan pengkajian status obstetric ibu meliputi riwayat persalinan, umur
kehamilan, dan komplikasi atau penyulit selamakehamilan
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tandavital
Kepala
Leher
Thorax
Abdomen
Genetalia
Anus/rectum
Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan penunjang biladiperlukan
Tentukan diagnosa dan rencana tindakanselanjutnya
20
B. AlurPelayanan
1. Tatalaksana AsesmenPasien
TATALAKSANA
ASESMEN PASIEN
MELAKUKAN EVALUASI
21
2. Alur RawatJalan
Pasien
Masuk Poliklinik
Keperawatan
Memeriksa kelengkapanadministrasi
Mengentri data px ke divisi yangdituju
Prosedur
DPJP Penunjang
Asesmen medis: Anamnesis &
Prosedur Pemeriksaan fisik
Tindakan/
One DayCare Ya DPJP
Perlu Penunjang? Membuar order
pemeriksaan dengan
Tidak form permintaan
Ya
Perlu Tindakan?
Tidak
Perlu MRS?
Tidak
Ya
DPJP DPJP
Kasus Bedah? Menulis surat permintaan
Menulis
resep/surat Ya
kontrol/rujuk DPJP Bedah Prosedur
- Mengasesmen pra bedah, bedah,dan Pendaftaran
pasca bedah di Sentral
- Menulis permintaanMRS
Selesai
22
3. Alur Rawat Inap
Mulai
Dietisien Keperawatan
Mengasesmen awal medis :
Status Gizi Anamnesis&pemeriksaanfisik Keluhanutama
Kenyamanan/aktivitas/proteksi
Diagnosiskerja
Polamakan&eliminasi
Pemeriksaanpenunjang Statusfungsional
Rencanaterapi Sosio-Biopsikospiritual
Statusgizi
Apoteker
Dietisien
Kolaborasi
Datakhusus/fokus
Masalah/dxkeperawatan
Tgl/jamevaluasi(SOAP)
DPJP &
KeperawatanMerencanakan
pemulangan pasien
DPJP/Keperawatan/Apoteker/Dietisienis/PPA
lainMemberikan edukasi kepada pasien /
keluarga
masuk
HCU
Prosedur
HCU
23
Mengisi Form resumemedis Prosedur
Membuatsuratrujukbalik kontrolpoli kamar jenazah
24
4. Alur Penggunaan Form
a. Triase
TRIASE
b. UGD
25
c. Poliklinik
d. RawatInap
26
27
BAB IV
DOKUMENTASI
3. AsesmenNeonatus
4. Asemen GawatDarurat
5. CPPT
28
BAB V
PENUTUP
Pedoman Asemen Pasien ini dibuat agar dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
asesmen dan memberikan pelayanan yang optimal di RS PKU Aisyiyah Jepara.
29