Anda di halaman 1dari 14

PENYEDIAAN OBAT JKN

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


Kamis, 30 Juni 2022
Manajemen Tata Kelola Obat Publik

Monitoring dan Pemilihan/Seleksi


 FORNAS
Evaluasi
06 01
 Standar
 NIE atau EUA

Penggunaan : Pelayanan
Kefarmasian Perencanaan
 Good Prescribing Practice
05
0 dan Pembiayaan
 Good Pharmacy Practice
RKO
 FORNAS
 Pedoman Teknis Analisis Farmakoekonomi

04 03 Pengadaan
Distribusi  E-Purchasing (e-Katalog)
 E-Logistik  Cara lain sesuai Perpres

Sesuai dengan  LP-LPO Pengadaan B/J Pemerintah


kebutuhan masing-  Good Distribution Practice
masing daerah  Good Storage Practice PBF
 E-Monev Katalog

Penyimpanan Penyaluran Impor


atau Logistik Produksi Bahan Baku Bahan Baku
Dasar Hukum

UU Kesehatan No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
• Pemerintah menjamin ketersediaan dan pemerataan dan Kesehatan
keterjangkauan perbekalan kesehatan • Fasilitas Kesehatan wajib menjamin Peserta mendapatkan obat,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan
sesuai dengan indikasi medis.

Permenkes Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Perencanaan dan Permenkes Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penggunaan Jasa
Pengadaan Obat Secara Elektronik Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Opersional
• Pengaturan perencanaan dan pengadaan obat berdasarkan Katalog Pelayanan Kesehatan Dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi
Elektronik bertujuan untuk menjamin transparansi, efektifitas, dan Jaminan Kesehatan Nasional Pada FKTP Milik Pemerintah
efisiensi proses perencanaan dan pengadaan obat melalui E- • Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis pakai, dan terkait
purchasing berdasarkan Katalog Elektronik yang dilaksanakan pengadaan barang/jasa yang terkait dengan dukungan biaya
oleh institusi pemerintah dan institusi swasta. operasional pelayanan oleh FKTP sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pelayanan Obat dalam Perpres No. 82 Th 2018
tentang Jaminan Kesehatan

• Kewajiban Faskes
• Menjamin peserta mendapatkan obat, alat kesehatan,dan BMHP yang dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis.
Pasal 56

• Tanggungjawab Ketersediaan Obat


• Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Fasilitas Kesehatan bertanggung jawab atas ketersediaan obat, alat kesehatan, dan BMHP dalam penyelenggaraan
JKN sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 58

• Pengadaan Obat
• Pengadaan obat, alat kesehatan, dan/ atau bahan medis habis pakai oleh Fasilitas Kesehatan milik pemerintah maupun swasta untuk program Jaminan
Kesehatan dilakukan melalui e-purchasing berdasarkan katalog elektronik.
Pasal 60 • Pengadaan dapat dilakukan secara manual berdasarkan katalog elektronik apabila belum dilakukan secara e-Purchasing.

• Potensi Kekosongan Obat


• Dalam hal terjadi permasalahan pengadaan obat, alat kesehatan, dan/atau bahan medis habis pakai yang dapat berpotensi terjadinya kekosongan obat maka
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Fasilitas Kesehatan melakukan upaya penyelesaian sesuai dengan permasalahan dan kewenangannya.
Pasal 61
Permenkes Nomor 5 Tahun 2019(1)
(Perencanaan dan Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik)

Menjamin transparansi, efektifitas, dan efisiensi proses perencanaan dan pengadaan obat
Tujuan: melalui e-Purchasing berdasarkan katalog elektronik yang dilaksanakan oleh institusi
pemerintah dan institusi swasta
Perencanaan Pengadaan Obat Pemantauan dan Pembinaan dan
Obat Evaluasi Pengawasan

1. Pengadaan obat oleh 1. Dilakukan melalui e- Menteri, Gubernur dan


Institusi pemerintah institusi pemerintah Monev obat . Bupati/Wali kota
dan swasta wajib dan swasta dilakukan 2.Pada pengadaan obat melakukan pembinaan
melalui e- dilakukan terhadap data: dan pengawasan sesuai
menyampaikan RKO
menggunakan Purchasing. a.Realisasi pemenuhan dengan tugas dan
2. FKTP milik swasta pesanan obat.
e-Monev Obat kewenangan masing-
dan Apotek yang b.Realisasi masing
bekerjasama dgn pendistribusian obat.
BPJS hanya dapat c.Realisasi penerimaan
melakukan pengadaan obat.
obat PRB d.Realisasi
pembayaran obat.

Institusi pemerintah dan swasta yang tidak menyampaikan RKO dikenakan sanksi penghentian sementara transaksi
e-Purchasing. Diaktifkan kembali setelah menyampaikan RKO tahun berjalan.
Permenkes Nomor 5 Tahun 2019(2)
(Perencanaan dan Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik)

Industri Farmasi wajib memenuhi pesanan obat dari institusi pemerintah dan institusi swasta
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

Pengadaan obat berdasarkan e-Katalog secara Manual


- Dalam hal:
a. Pengadaan obat melalui e-Purchasing mengalami kendala operasional dalam aplikasi;
dan/atau
b. Institusi swasta yang telah menyampaikan RKO melalui e-Monev obat belum
mendapatkan akun e-Purchasing.
- Dilakukan secara langsung kepada industri farmasi yang tercantum dalam
Katalog
elektronik.
Kegagalan Pengadaan (Pasal 7)
- Dalam hal terjadi kegagalan pengadaan obat dengan Katalog Elektronik sehingga berpotensi
terjadinya kekosongan obat maka institusi pemerintah dan institusi swasta dapat mengadakan
obat dengan zat aktif yang sama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Kegagalan pengadaan obat dapat disebabkan karena industri farmasi tidak dapat memenuhi
surat pesanan dari institusi pemerintah dan institusi swasta.
- Kegagalan pengadaan obat harus dibuktikan dengan pernyataan dari industri farmasi.
PERMENKES NOMOR 6 TAHUN 2022
(Penggunaan Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Opersional Pelayanan
Kesehatan Dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada FKTP
Milik Pemerintah)

 Pengadaan obat dimanfaatkan untuk pelayanan Kesehatan di FKTP dan diperbolehkan


untuk penyediaan awal obat pelayanan program Rujuk balik di FKTP dengan memenuhi
persaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Penyelenggaraan pengadaan barang/jasa oleh FKTP dilakukan secara elektronik


menggunakan system informasi yang terdiri atas system pengadaan secara elektronik
(Katalog elektronik).
Rencana Kebutuhan Obat (RKO)

Penetapan
• Fornas Sebagai Acuan RKO • Proses Tayang di E-
• Sesuai penggunaan pada katalog
tingkat pelayanan • JKN • Perencanaan obat program
doFaskes • RKO FKTP
• RKO FKRTL
• RKO program Kesehatan
Nasional

Item Manfaat RKO

Pengajuan RKO melalui http://monevkatalogobat.kemkes.go.id/


E-MONEV KATALOG OBAT

Aplikasi e-Monev Obat (Monitoring dan Evaluasi Obat Publik) ini dibangun
untuk memfasilitasi seluruh Fasilitas Kesehatan (Apotek, FKTP dan FKRTL),
PBF, Industri Farmasi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas
Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia.

Satker
Pemerint
ah Pusat
dan
Daerah

Industri
FKTP dan
Farmasi
dengan
FKTRL Pusat Proses dalam aplikasi E-Monev Katalog Obat :
&
PBF
Institusi 1. Registrasi
2. Pelaporan RKO
3. Realisasi RKO
Apotek PRB FKTP dan FKTRL
yang bekerja Swasta yang
sama dengan bekerja sama
BPJS dengan BPJS
Pelaksanaan Penyusunan RKO melalui E-Monev

Faskes Dinkes Kab/Kota Dinkes Prov

• Registrasi E- • Perencanaan obat • Verifikasi data


Monev mendekati RKO Kab/Kota
• Perencanan kebutuhan dan Faskes
obat • Verifikasi RKO
mendekati yang sudah
kebutuhan dibuat
• Verifikasi RKO • Verifikasi RKO
yang sudah Faskes di
dibuat wilayahnya
• Pelaporan • Pelaporan tepat
tepat waktu waktu
11 DATA FASKES APOTEK PRB YANG
MENYAMPAIKAN RKO TAHUN 2023
 Total sarana Apotek PRB yang terdaftar dalam aplikasi E-Monev katalog obat sebanyak 40
sarana

 Yang sudah menyampaikan RKO tahun 2023 sebanyak 21 Sarana (terkirim di Kementerian
Kesehatan), 1 sarana (terkirim di kab/kota) dan 1 sarana masih draft.

 Yang belum mengunduh dan menyampaikan RKO sebanyak 7 sarana.


12 Kendala dalam Penyampaian RKO Tahun
2023 oleh FKTP, FKRTL dan Apotek PRB
 Pelaporan RKO yang tidak tepat waktu
 Faskes belum mengunduh dan melampirkan RKO tahun 2023
 Penyusun RKO merupakan petugas baru, sehingga cara penyusunan RKO belum
disosialisasikan oleh petugas sebelumnya.
 Faskes lupa username dan password dalam aplikasi e-monev katalog obat.
13 Penutup

 Penyedian Obat JKN untuk FKTP dan FKTRL baik pemerintah dan
swasta yang bekerja sama dengan BPJS dilaksanakan secara
elektronik melalui E-monev Katalog Obat.
 Penyediaan Obat JKN untuk Apotek PRB yang bekerjasama dengan
BPJS juga dilaksanakan secara elektronik melalui E-Monev Katalog
obat.
 Pelaporan RKO agar tepat waktu.
 Perencanaan kebutuhan obat dibuat mendekati kebutuhan.
 Instansi pemerintah dan swasta yang tidak menyampaikan RKO
dikenakan sanksi penghentian sementara transaksi e-Purchasing
dan diaktifkan kembali setelah menyampaikan RKO tahun berjalan.
14
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai