Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SOAL UKOM KMB PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1. Seorang laki-laki berusia 79 tahun dirawat di ruang paru dengan keluhan sesak napas. Batuk
dan dahak sulit dikeluarkan, ronkhi, dan wheezing di seluruh lapang paru, mual, lemas, dan
cemas. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, suhu 37,5
℃. SpO2 90%. Hasil X-ray : kesan PPOK.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
b. Ketidakefektifan pola napas
c. Risiko defisit nutrisi
d. Intoleransi aktivitas
e. Kecemasan

2. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang paru dengan keluhan sesak napas.
Batuk dan dahak sulit dikeluarkan, ronkhi, dan wheezing di seluruh lapang paru. Pasien
memiliki riwayat Tb paru dan putus obat. Frekuensi napas 28 x/menit. Pasien mendapatkan
terapi bronkodilator dan kortikosteroid dengan nebulizer dan mukolitik.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Anjurkan bedrest dan batasi aktifitas
b. Monitor pulse oximetry dan analisa gas darah
c. Kolaborasi dalam pemberikan suplemen oksigen
d. Catat adanya sianosis atau perubahan warna kulit
e. Beri posisi pasien semi fowler dan bantu latihan batuk efektif dan napas dalam

3. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang paru dengan keluhan sesak napas. Batuk,
terdengar suara wheezing di seluruh lapang paru, frekuensi napas 32 x/menit. Pasien
mendapatkan obat combivent 1 amp dan pulmocort 1 amp dengan nebulizer. Pada fase kerja
perawat sudah melakukan cuci tangan, menggunakan APD, meminta pasien berkumur-kumur.
Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pemberian obat dengan nebulizer pasien tersebut?
a. Melatih pasien dalam penggunaan masker atau mouthpiece
b. Menghubungkan mesin nebulizer dengan sumber tegangan (listrik)
c. Memasukan cairan obat ke dalam alat penguap sesuai dosis yang ditentukan
d. Menjelaskan kepada pasien agar menghirup uap yang keluar secara perlahan hingga obat
habis
e. Memberi posisi duduk atau semifowler atau berbaring menggunakan bantal senyaman
mungkin

4. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan nyeri dada kiri.
Nyeri menyebar ke lengan kiri dan punggung kiri. Nyeri dada dirasakan ± 10 menit, skala
nyeri 8/10. Mudah lelah, banyak keringat dingin, mual dan cemas. TD 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit.
Manakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Kecemasan
c. Intoleransi aktivitas
d. Risiko defisit nutrisi
e. Penurunan curah jantung

5. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan nyeri dada.
Sesak napas, berdebar-debar, mudah lelah, banyak keringat dingin, mual dan cemas. TD
140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37,5 ℃.
Manakah pengkajian data yang tepat pada pasien tersebut?
Pilihan jawaban
a. Pengkajian derajat edema
b. Pemeriksaan elektrokardiografi
c. Pengkajian aktifitas menurut NYHA
d. Pemeriksaan enzim jantung fase akut dan kronik
e. Pengkajian nyeri dada menyebar ke lengan kiri, leher, rahang, punggung, dan perut

6. Seorang laki-laki berusia 49 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan nyeri dada kiri.
Nyeri menyebar ke punggung kiri dan dirasakan ± 20 menit, skala nyeri 7/10. Palpitasi,
banyak keringat dingin, mual. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 104 x/menit, frekuensi napas
28 x/menit. Pasien mendapatkan terapi ISDN dan aspilet oral.
Manakah pemeriksaan selanjutnya yang tepat pada pasien tersebut?
a. Pengkajian derajat dispneu
b. Pemeriksaan enzim jantung
c. Pemeriksaan pulse oxymetri
d. Pemeriksaan elektrokardiografi
e. Pengkajian aktifitas menurut NYHA

7. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak napas.
Suara paru ronkhi, suara jantung S3, palpitasi, nyeri dada kiri, cepat lelah, ortopnea, edema
kedua tungkai, vena jugularis meningkat, nadi perifer teraba lemah, CRT 3 detik. TD 90/60
mmHg, frekuensi nadi 64 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Kecemasan
c. Intoleransi aktivitas
d. Penurunan curah jantung
e. Kelebihan volume cairan tubuh

8. Seorang laki-laki berusia 19 tahun di rawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri di paha kiri.
Ada fraktur femur tertutup 1/3 medial sinistra, ada perdarahan di lengan kiri, nadi teraba
lemah, akral dingin, kulit pucat. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi
napas 28 x/menit, suhu 37,7°C. Hb 6,5 gr/dl, leukosit 11.000 ribu/ul.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Risiko infeksi
c. Hambatan mobilisasi fisik
d. Defisit volume cairan tubuh
e. Gangguan integritas jaringan
9. Seorang laki-laki berusia 25 tahun di rawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri pada kaki
kiri bawah. Terdapat fraktur tibia-fibula terbuka 1/3 medial sinitra. Kondisi bidai kotor oleh
darah dan posisi bidai sudah tidak tepat lagi. Seorang perawat ruangan akan memperbaiki
bidai tersebut.
Manakah prinsip pemasangan bidai yang benar pada pasien tersebut?
a. Bidai di beri bantalan lunak dibagian bawah saja
b. Tidak perlu melakukan penarikan, jika terjadi deformitas (perubahan bentuk)
c. Boleh memindahkan/menggerakkan anggota gerak sebelum dilakukan pembidaian
d. Kaji pulsasi, sensorik dan motorik dibagian distal dari fraktur sebelum pemasangan bidai
e. Pemasangan bidai melewati 2 sendi di bagian proksimal dan distal dari fraktur tibia-fibula

10. Seorang laki-laki berusia 22 tahun di rawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri pada kaki
kanan bawah. Nyeri bertambah bila ditekan dan digerakkan, skala nyeri 7/10, bengkak dan
spasme otot, deformitas, pemendekan kaki kanan 2,5 cm, terdapat luka robek dan
perdarahan dengan dilakukan balut tekan di bagian punggung kaki kanan.
Apakah rencana tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotic
b. Lakukan latihan range of motion (ROM) aktif dan pasif
c. Berikan edukasi kesehatan tentang pengobatan dan perawatan di rumah
d. Immobilisasi area fraktur dengan pemasangan bidai dan elevasikan area fraktur
e. Kaji kondisi luka dan catat adanya tanda-tanda infeksi dan rawat luka secara aseptic

11. Seorang laki-laki usia 25 tahun di rawat bedah dengan keluhan luka tidak sembuh-sembuh.
Riwayat operasi pemasangan pelat sekrup pada femur kanan 2 tahun yang lalu, ditemukan
sinus, keluar drainase purulen dan berbau busuk, area sekitar luka tampak bengkak,
kemerahan, nyeri tekan dan nyeri bila digerakkan, suhu 38,5°C, leukosit 20.000 rb/ul.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Nyeri kronik
b. Hambatan mobilisasi fisik
c. Gangguan integritas jaringan
d. Gangguan konsep diri : gambaran diri
e. Risiko penyebaran infeksi (septicemia)

12. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Suara paru ronchi, pusing, anoreksia, mual, edema pada kedua tungkai, output urine
300 ml/hari. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 27 x/menit,
suhu 36,2 °C. Hb 9,2 g/dl, ureum 340 mg/dl , kreatinin 3,0 mg/dl.
Apakah rencana tindakan kerawatan yang pada pasien tersebut?
a. Kolaborasi dalam pemberian cairan perparenteral dan transfuse darah sesuai indikasi
b. Batasi cairan peroral, kolaborasi dalam pemberian diuretic dan monitor intake dan output
c. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan, makan sedikit tapi
sering.
d. Bantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari agar tidak menghabiskan tenaganya/hemat
energi
e. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskular. Perhatikan adanya kemerahan,
ekskoriasi, pruritus

13. Seorang laki-laki berusia 65 tahun di rawat di ruang bedah dengan keluhan sulit kencing.
Nyeri saat berkemih, berkemih terputus-putus, tidak lampias saat selesai berkemih,
mengedan saat berkemih, penurunan dorongan aliran urine, distensi kandung kemih, nyeri
tekan kandung kemih, anoreksia, dan mual.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
a. Membatasi cairan per oral
b. Mengajarkan latihan kagel’s
c. Memberikan makan sedikit tapi sering
d. Berkolaborasi dalam pemasangan folley kateter
e. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

14. Seorang laki-laki berusia 65 tahun menjalani perawatan post prostatektomi hari ke-1. Pasien
mengeluh nyeri pada luka operasi. Pasien terpasang folley kateter tree way untuk irigasi
kandung kemih. Urine keluar lancar dengan warna urine kuning kecoklatan, dan kadang
keluar bekuan darah dari dalam selang kateter.
Berapakah jumlah tetesan untuk irigasi kandung kemih pada pasien tersebut?
a. 20 tetes/menit
b. 30 tetes/menit
c. 40 tetes/menit
d. 60 tetes/menit
e. 80 tetes/menit

15. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
saat berkemih. Riwayat di rawat di RS dan dilakukan pemasangan folley kateter 1 bulan
yang lalu. Nyeri tekan pada area supra pubis, sering berkemih, urine yang keluar keruh atau
berbau, sering demam, anoreksia, suhu 38,5 °C.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
a. Cystoskopi
b. Ultrasonografi (USG)
c. Pemeriksaan kultur urine
d. Intravenous pyelogram (IVP)
e. Pemeriksaan darah rutin : Hb, Ht, leukosit, trombosit, eritrosit

16. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemas.
Riwayat hemodialisa 2 kali per minggu, pusing, kulit pucat, gelisah, kulit sering gatal-
gatal, anoreksia, mual. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi pernapasan
25 x/menit. Hb 5,5 g/dl, ureum 350 mg/dl , kreatinin 3,2 mg/dl.
Apakah rencana keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Kolaborasi dalam pemberian transfusi darah sesuai instruksi
b. Batasi cairan peroral, kolaborasi dalam pemberian diuretic dan monitor intake dan output
c. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan, makan sedikit tapi
sering.
d. Bantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari agar tidak menghabiskan tenaganya/hemat
energi
e. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskular. Perhatikan adanya kemerahan,
ekskoriasi, pruritus

17. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat di ruang bedah dengan keluhan luka tidak
sembuh-sembuh. Ada ulkus di telapak dan punggung kaki kanan, warna dasar luka 60%
nekrotik, 30% slough, 10% merah, ada rongga, drainase keluar purulent banyak dan berbau
busuk, lemas, anoreksia dan mual. TB/BB = 165 cm/50 kg, GDS 350 mg/dl, leukosit
18.000 /uL.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Risiko infeksi
b. Defisit nutrisi
c. Intoleransi aktifitas
d. Hambatan mobilisasi fisik
e. Kerusakan integritas jaringan

18. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri akibat
luka bakar. Ada luka bakar pada kaki kanan dan kaki kiri, dada dan perut, genitalia. Warna
dasar luka bakar merah, banyak ditemukan bullae pada luka bakar, sering haus. TB/BB =
165 cm/60 kg.
Berapakah jumlah kebutuhan cairan yang harus diberikan 8 jam pertama pada pasien
tersebut?
a. 3.300 ml
b. 4.950 ml
c. 6.600 ml
d. 9.000 ml
e. 13.200 ml

19. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat hari ke-4 di ruang saraf dengan keluhan tangan
dan kaki kanan sulit digerakan. Hemiplegia dextra, kekuatan otot pada ekstremitas atas dan
bawah bagian kanan nilainya 1, disphagia, aktifitas sehari-hari pasien di bantu oleh perawat
dan keluarga. Diagnosa medik stroke iskemik.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Risiko deficit nutrisi
b. Defisit perawatan diri
c. Hambatan mobilisasi fisik
d. Risiko kerusakan integritas kulit
e. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

20. Seorang laki – laki berusia 35 tahun di rawat di ruang saraf dengan keluhan nyeri. Pasien
merupakan salah satu komplotan begal yang tertangkap oleh warga. Pasien mengalami multi
trauma. Sebagian besar perawat tidak mau merawat pasien tersebut dengan berbagai alasan,
tidak ada satupun keluarga yang menunggu pasien.
Apakah masalah etik keperawatan yang dilanggar oleh sebagian besar perawat di atas?
a. Juctice
b. Fidelity
c. Veracity
d. Beneficience
e. Non maleficience

21.Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di ruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
tangan dan kaki kanannya sulit digerakan. Riwayat DM 10 tahun yang lalu, bicara pelo, sulit
menelan, sulit mengontrol urine. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi
napas 24 x/menit, suhu 36,5°C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Gangguan eliminasi urine
B. Hambatan mobilisasi fisik
C. Risiko gangguan integritas kulit
D. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
E. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

22.Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di ruang saraf. Hasil pengkajian, keluarga mengatakan
pasien belum sadar sampai saat ini, saat dirangsang dengan suara keras dan menggoyangkan
tubuhnya respon pasien membuka mata, jawaban tidak sesuai, dan melokalisir nyeri. TD
160/100 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,2°C.
Berapakah nilai GCS yang tepat pada pasien tersebut?
A. E4V1M5
B. E3V2M5
C. E3V3M5
D. E3V1M4
E. E3V1M5

23.Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sakit kepala, ada riwayat demam dan berobat minum obat warung akhirnya kejang, GCS
(E3M4V5), gelisah, kaku kuduk (+), tanda bruzinsky II (+). TD 140/90 mmHg, frekuensi napas
28 x/menit, frekuensi nadi 104 x/menit, suhu 38,9°C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Nyeri akut
B. Hipertermia
C. Risiko injury
D. Risiko ketidakefektifan jalan napas
E. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

24.Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengalami
penurunan kesadaran, GCS (E2M2V4), riwayat kejang, suara gurgling, gelisah, tanda bruzinsky
I dan II (+), tanda kernig (+). TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi
110 x/menit, suhu 40°C.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Memberikan kompres hangat
B. Melakukan penghisapan lendir
C. Memasang cairan infuse sesuai instruksi dokter
D. Memberikan antipiretik sesuai instruksi dokter
E. Memberikan pagar pengaman pada sisi tempat tidur

25.Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang saraf karena tumor otak. Hasil pengkajian,
pasien mengalami penurunan kesadaran, riwayat sering sakit kepala dan muntah. TD 140/90
mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit, suhu 37°C. Keluarga sering
menanyakan tentang penyakit pasien.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Menenangkan keluarga agar bersabar
B. Memberikan informasi kepada dokter
C. Memberikan obat antiemetic sesuai instruksi dokter
D. Menyampaikan informasi kepada teman sejawat saat post conferens
E. Memberikan penjelasan penyakit pasien kepada keluarga dengan jujur

26.Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengalami
penurunan kesadaran dengan nilai GCS (E2M2V4), terdengar suara gurgling, dan ngorok,
hemiplegia dextra, sulit menelan. TD 170/95 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi
nadi 110 x/menit, suhu 37,5°C.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Memasang nasogastrik tube
B. Melakukan latihan gerak sendi pasif
C. Melakukan suction dan pemasangan OPA
D. Melakukan reposisi miring kanan dan kiri
E. Memberian oksigen sesuai instruksi dokter

27.Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien tidak sadar,
nilai GCS (E2M3V4), riwayat kecelakaan sepeda motor, ada jejas di frontalis, muntah, ada
perdarahan hidung dan telinga, ada raccon eyes pada kedua kelopak mata. TD 130/80 mmHg,
frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 88 x/menit, suhu 37°C.
Manakah tanda fraktur basis kranii pada pasien tersebut?
A. Mual dan muntah
B. Ada jejas di kepala
C. Biomekanika mendukung
D. Cedera kepala dengan penurunan kesadaran
E. Perdarahan hidung, telinga dan raccon eyes

28.Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat diruang saraf. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sakit kepala. Nilai GCS (E3M4V5), riwayat kecelakaan tertabrak sepeda motor, ada hematom
di frontalis kanan, muntah, ada raccon eye pada kelopak mata kanan. TD 120/80 mmHg,
frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 74 x/menit, suhu 37,2°C.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
A. Nyeri akut
B. Risiko jatuh
C. Risiko cedera
D. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

29.Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sesak napas. Suara napas ronci, batuk, cepat lelah, berdebar-debar, nadi perifer lemah, vena
jugularis meningkat, ortopneu, anoreksia, nadi perifer teraba lemah, edema kedua tungkai. TD
90/60 mmHg, frekuensi nadi 56 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 36,1°C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Intoleransi aktifitas
B. Penurunan curah jantung
C. Ketidakefektifan pola napas
D. Kelebihan volume cairan tubuh
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

30. Seorang laki-laki usia 65 tahun dirawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
sesak napas. Suara napas ronci, suara jantung S3, denyut jantung irreguler, cepat lelah nadi
perifer, vena jugularis meningkat, paroxysmal nocturnal dyspneu, nadi perifer teraba lemah.
TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, suhu 37,1°C.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Membatasi aktifitas pasien
B. Memonitor tanda-tanda vital
C. Memberikan posisi semi fowler
D. Memonitoring intake dan output cairan
E. Memotivasi pasien untuk melakukan latihan rentang sendi secara aktif

31. Seorang laki-laki usia 46 tahun di rawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, Pasien mengeluh
rasa berat ditengkuk, pusing, jika berjalan limbung, mata kadang kabur, anoreksia, mual,
lemas, dadanya sering berdebar-debar. TD 180/100 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
frekuensi napas 27 x/menit, suhu 36,5°C.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Melakukan terapi kompelementer
B. Memberikan obat diuretik dan antihipertensi sesuai instruksi dokter
C. Memberikan obat antagonis reseptor α dan Inhibitor ACE sesuai instruksi dokter
D. Memberikan obat inhibitor ACE dan Antagonis reseptor α sesuai instruksi dokter
E. Memberikan modifikasi gaya hidup, diuretik dan antihipertensi sesuai instruksi dokter

32. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri dada kiri mejalar ke punggung kiri, durasi 30 menit, terasa sesak, berkeringat dingin,
lemas, mual. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 106 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit,
suhu 36,3°C. Hasil EKG : segmen ST depresi pada lead I, aVL, V5, V6.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Nyeri akut
B. Intolerasi aktifitas
C. Pola napas tidak efektif
D. Risiko penurunan curah jantung
E. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer

33. Seorang laki-laki usia 48 tahun berobat di poli jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri dada kiri, durasi nyeri 15 menit, berkeringat dingin, mual. TD 130/90 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit. Hasil EKG : segmen ST depresi
pada lead V1, V2, V3, V4. Terapi oksigen dan istirahat.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada pasien tersebut?
A. Melakukan napas dalam
B. Membatasi aktifitas sehari-hari
C. Memberikan posisi semi fowler
D. Memberikan cairan perparenteral
E. Memberikan nitrat dan aspirin sesuai instruksi dokter

34. Seorang laki-laki usia 48 tahun di rawat di ruang jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri dada kiri, nyeri menyebar ke punggung kiri, durasi 30 menit, nyeri timbul saat
aktivitas. Riwayat merokok, hipertensi. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
frekuensi napas 28 x/menit. Hasil EKG: segmen ST elevasi pada V3,V4,V5,V6.
Manakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada pasien tersebut?
A. Gula darah sewaktu
B. CK-MB, troponin T, mioglobin
C. Hemoglobin, leukosit dan LED
D. Kolesterol, trigliserida, HDL, LDL
E. Liver function test : SGOT, SGPT

35. Seorang laki-laki usia 50 tahun berobat di poli jantung. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri dada kiri. Nyeri timbul saat aktivitas, keringat banyak, palpitasi. TD 130/80 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,2 °C. Instruksi dokter agar
pasien dilakukan pemeriksaan EKG. Perawat telah memasang elektrode 12 lead.
Apakah tindakan yang tepat selanjutnya pada pasien tersebut ?
A. Kondisikan pasien rileks, diam sejenak selama perekaman EKG
B. Menekan langsung tombol start mesin EKG langsung
C. Melepas asesoris pasien yang berbahan logam
D. Memeriksa kembali elektroda yang terpasang
E. Sambungkan mesin EKG ke arus listrik

36. Seorang laki-laki usia 54 tahun dirawat di ruang jantung. Dokter spesialis jantung
mendiagnosis pasien tersebut gagal jantung kongestif dan menginstruksikan untuk
dilakukan pemeriksaan analisa gas darah. Seorang perawat di ruang jantung mengecek
catatan medic dan menyiapkan alat untuk pengambilan darah arteri.
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan pada pasien tersebut ?
A. Melakukan tes Allen
B. Meraba arteri radialis
C. Membasahi spuit dengan heparin
D. Melakukan palpasi untuk menentukan arteri radilais
E. Mengukur suhu, frekuensi napas dan mencatat jumlah oksigen yang diberikan
37. Seorang laki-laki usia 32 tahun di rawat ruang bedah. Pasien mengeluh lukanya tidak
sembuh-sembuh, riwayat operasi ORIF sejak 2 tahun yang lalu. Ada sinus drainase, keluar
cairan purulen, berbau busuk, kemerahan dan nyeri gerak sekitar luka. TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 39,5°C.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
A. Hipertermia
B. Nyeri (kronik)
C. Intoleransi aktivitas
D. Hambatan mobilisasi fisik
E. Risiko infeksi (septikemia)

38. Seorang laki-laki usia 25 tahun dirawat di ruang bedah post operasi ORIF femur sinistra 12
jam yang lalu. Pasien mengeluh nyeri, pusing, akral dingin, nadi teraba lemah, balutan basah
karena perdarahan ± 1.500 cc/hari. TD 100/70 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit,
frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 37,5°C, Hb 6,5 g%, IVFD RL 30 tetes/menit terpasang.
Manakah rencana intervensi keperawatan yang tepat pada pasien tersebut ?
A. Anjurkan minum banyak
B. Memantau intake dan output
C. Kolaborasi; berikan antikoagulan
D. Kolaborasi; berikan transfusi darah
E. Monitoring kecepatan tetesan infuse

39. Seorang laki-laki usia 27 tahun dirawat di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien mengeluh
nyeri. Ada bengkak, deformitas, pemendekan pada kaki kiri bawah ± 2 cm, krepitasi, nyeri
bila digerakan, ada luka robek di area cidera, bidai terpasang. TD 120/80 mmHg, frekuensi
napas 24 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit, suhu 36,5 °C.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
A. Nyeri (akut)
B. Risiko infeksi
C. Hambatan mobilisasi fisik
D. Disfungsi neurovascular perifer
E. Risiko deficit volume cairan tubuh

40. Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat hari ke-3 di ruang bedah. Hasil pengkajian, pasien
mengeluh nyeri pada luka operasi. Luka insisi operasi tutup balutan, drain luka terpasang
dan drainase ± 50 ml/hari, warna merah kecoklatan. TD 110/70 mmHg, frekuensi
pernapasan 24 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit, suhu 36,2°.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Memonitor tanda-tanda vital
B. Meninggikan kaki kiri dengan bantal
C. Memberikan analgesic sesuai instruksi
D. Memberi edukasi tentang kondisi klien saat ini
E. Melakukan perawatan luka dan drain secara aseptic

Anda mungkin juga menyukai