Soal Akuntansi Perusahaan Jasa Salon Anggi
Soal Akuntansi Perusahaan Jasa Salon Anggi
com/478-siklus-akuntansi-perusahaan-jasa
1. 1/1/2013 Ibu Anggi mendirikan usaha salon yang ia beri nama Salon Anggi. Ibu Anggi
menginvestasikan uang sebesar Rp. 200.000.000 sebagai modal awal dalam usahanya itu.
2. 2/1/2013 Ibu Anggi menyewa sebuah ruko untuk salon yang akan ia dirikan dengan masa kontrak 5
tahun. Kontrak tersebut di tetapkan Rp. 5.000.000 setiap tahun dan dilakukan pembayaran di
muka selama 5 tahun.
3. 2/1/2013 Membeli sebuah meja dan komputer untuk peralatan kantor pribadi Rp. 7.500.000
4. 3/1/2013 Ibu Anggi membeli peralatan salon dengan pembayaran tunai sebesar Rp. 30.000.000
5. 4/1/2013 Ibu Anggi membeli satu set tenda perjamuan lengkap dengan kursi dan panggung
pengantin senilai Rp. 50.000.000. Ibu anggi membayar sebesar 20.000.000 dan selebihnya
dilakukan perjanjian dibayarkan kapan saja dalam maksimal waktu 6 bulan tanpa bunga.
6. 5/1/2013 Ibu Anggi mulai membuka secara resmi Salon yang di bukanya dan menghabiskan biaya
Rp. 5.000.000.
7. 5/1/2013 Abu Anggi mengangkat 5 karyawan dengan gaji masing-masing Rp. 1.500.000 perbulan
dengan kesepakatan gaji dibayarkan tiap tanggal 27. Ibu Anggi mengeluarkan dana 2.500.000
untuk pakaian dan perlengkapan karyawan.
8. 6/1/2013 Membenahi ruko dengan pengecatan dan menghabiskan dana sebesar Rp. 500.000
9. 7/1/2013 Salon Anggi menerima pelanggan dan membukukan pendapatan sebesar Rp. 1.500.000
10. 8/1/2013 Menerima order sewa tenda sebesar Rp. 6.000.000 selama 3 hari dan rias pengantin
sebesar 3.000.000 pada satu pelanggan yang sama. Pembayaran rias di terima tunai. Dan tenda
baru bayarkan setelah acara selesai dengan perjanjian ongkos angkut di tanggung penyewa
sebesar Rp. 500.000.
11. 9/1/2013 salon Anggi membukukan kembali penghasilan sebesar Rp. 3.500.000
12. 10/1/2013 Salon anggi mendapat order besar dan berhasil membukukan kembali 10.350.000 pada
hari tersebut.
13. 11/1/2013 Salon Anggi menerima pembayaran tenda sebesar Rp. 6.000.000, dan membukukan
penghasilan salon sebesar Rp. 6.500.000
14. 12/1/2013 Salon anggi Kembali mendapatkan order sewa tenda selama sehari di bayar tunai
Sebesar Rp. 2.500.000. Kali ini ongkos angkut di bebankan ke salon sebesar Rp. 500.000.
15. 13/1/2013 Salon anggi melakukan pembelian beberapa alat-alat kecantikan seperti shampoo dan
lainnya sebesar Rp. 5.000.000
16. 14/1/2013 Salon kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 8.500.000
17. 15/1/2013 Kembali salon Anggi membukukan penghasilan sebesar Rp. 9.500.000
18. 16/1/2013 Peralatan di tambahkan beberapa item dengan nilai pembelian sebesar Rp. 10.000.000
19. 17/1/2013 Salon Anggi membayar pinjaman tenda sebesar Rp. 5.000.000
20. 18/1/2013 Kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.400.000
21. 19/1/2013 Kali ini salon Anggi mendapat sewa tenda sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 hari,
diterima pembayaran Rp. 4.000.000 dan sisanya di bayar saat acara selesai. Beban angkut di
tanggung salon sebesar Rp. 500.000 dan di bayar tunai.
22. 20/1/2013 Salon kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.750.000
23. 21/1/2013 Membayar tagihan Listrik sebesar Rp. 1.520.000 dan Tagihan air bersih sebesar Rp.
650.000
24. 22/1/2013 Salon kembali membukukan Rp. 9.700.000
25. 23/1/2013 Membeli perlengkapan rias sebesar Rp. 3.500.000
26. 24/1/2013 Menerima Pembayaran tenda sebesar Rp. 6.000.000 dan membukukan penghasilan
salon sebesar Rp. 7.750.000
27. 25/1/2013 Melakukan pemeliharaan atas tenda menghabiskan biaya Rp. 500.000
28. 26/1/2013 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 7.500.000 di bayar full.
29. 27/1/2013 Melakukan pemeliharaan atas peralatan salon sebesar Rp. 300.000
30. 28/1/2013 Mendapat order tenda sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 hari. Sewa dibayarkan setelah
acara selesai dengan onkos angkut di tanggung salon sebesar Rp. 5.000.000
31. 29/1/2013 kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.600.000
32. 30/1/2013 membeli perlengkapan rias sebesar Rp. 500.000
33. 31/1/2013 Kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 6.550.000
Jawaban :
Satu
1/1/2013 Ibu Anggi mendirikan usaha salon yang ia beri nama Salon Anggi. Ibu Anggi
menginvestasikan uang sebesar Rp. 200.000.000 sebagai modal awal dalam usahanya itu.
Kas 200.000.000
Modal 200.000.000
Penjelasan : Cukup jelas
2/1/2013 Ibu Anggi menyewa sebuah ruko untuk salon yang akan ia dirikan dengan masa kontrak
5 tahun. Kontrak tersebut di tetapkan Rp. 5.000.000 setiap tahun dan dilakukan pembayaran di
muka selama 5 tahun.
Sewa Dibayar Dimuka 25.000.000
Kas 25.000.000
Penjelasan : Pembayaran pertahun 5.000.000 dibayar di muka selama 5 tahun ( 5.000.000 x 5 =
5.000.000 )
2/1/2013 Membeli sebuah meja dan komputer untuk perlatan kantor pribadi Rp. 7.500.000
Inventaris 7.500.000
Kas 7.500.000
Penjelasan : Kita tidak menyebut komputer sebagai peralatan karena tidak terkait langsung dengan
proses kerja dalam salon
3/1/2013 Ibu Anggi membeli peralatan salon dengan pembayaran tunai sebesar Rp. 30.000.000
Peralatan Salon 30.000.000
Kas 30.000.000
Penjelasan : Peralatan adalah semua yang terkait langsung dengan proses kerja salon
4/1/2013 Ibu Anggi membeli satu set tenda perjamuan lengkap dengan kursi dan panggung
pengantin senilai Rp. 50.000.000. Ibu anggi membayar sebesar 20.000.000 dan selebihnya
dilakukan perjanjian dibayarkan kapan saja dalam maksimal waktu 6 bulan tanpa bunga.
Peralatan Tenda 50.000.000
Kas 20.000.000
Utang Usaha 30.000.000
Penjelasan : Pembayaran tunai dilakukan hanya 20.000.000 saja sedang nilai 1 set tenda adalah
50.000.000 maka salon anggi memiliki utang sebesar 30.000.000. Saya masukkan dalam utang
Usaha karena tidak ada proses waktu tetap dan tidak ada perjanjian bunga. Bisa saja anda membuat
akun utang usaha lainnya jika ingin memisahkan sehingga yang jadi utang usaha utama hanya pada
kegiatan salon saja tanpa melibatkan pengadaan tenda.
5/1/2013 Ibu Anggi mulai membuka secara resmi Salon yang di bukanya dan menghabiskan biaya
Rp. 5.000.000.
Biaya Lain-lain 5.000.000
Kas 5.000.000
Penjelasan : Saya menggunakan akun biaya lain-lain karena biaya ini kemungkinan akan berulang
sangat minim, artinya bisa saj berulang ketika terjadi pembukaan cabang. Namun jika anda ingin
menjadikan biaya reklame / promosi, juga bisa karena peresmian termasuk bagian dari promosi
5/5/2013 Abu Anggi mengangkat 5 karyawan dengan gaji masing-masing Rp. 1.500.000 perbulan
dengan kesepakatan gaji dibayarkan tiap tanggal 27. Ibu Anggi mengeluarkan dana 2.500.000
untuk pakaian dan perlengkapan karyawan.
Perlengkapan 2.500.000
Kas 2.500.000
Penjelasan : Angka 1.500.000 hanyalah sebuah rekam jejak keputusan dan belum mempengaruhi
kondisi keuangan. Baru akan terpengaruh pada tanggal 27. Kemudian perlengkapan karyawan saya
gabungkan dengan perlengkapan rias, karena perlengkapan karyawan sangat kecil kemungkinan
akan memakan biaya tiap bulan. Hal ini juga untuk meyederhanakan perlengkapan.
6/1/2013 Membebahi ruko dengan pengecatan dan menghabiskan dana sebesar Rp. 500.000
Beban Pemeliharaan Gedung 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Melihat jumlah biaya yang kecil maka saya jadilan biaya pemeliharaan gedung.
Namun seandainya biaya yang di gunakan dalam jumlah besar, maka kemungkinan akan saya
tambahkan dalam bagian sewa gedung dibayar dimuka. Misalnya sampai melakukan kegiatan
reparasi atas gedung sewa yang biayanya sampai senilai setahun (5.000.000)
7/1/2013 Salon Anggi menerima pelanggan dan membukukan pendapatan sebesar Rp. 1.500.000
Kas 1.500.000
Pendapatan Rias 1.500.000
Penjelasan : cukup Jelas
8/1/2013 Menerima order sewa tenda sebesar Rp. 6.000.000 selama 3 hari dan rias pengantin
sebesar 3.000.000 pada satu pelanggan yang sama. Pembayaran rias di terima tunai. Dan tenda
baru bayarkan setelah acara selesai dengan perjanjian ongkos angkut di tanggung penyewa
sebesar Rp. 500.000.
Kas 3.000.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Pendapatan Rias 3.000.000
Pendapatan Sewa Tenda 6.000.000
Penjelasan : Untuk pendatan rias cukup jelas. Pendapatan sewa tenda, Ada cara-cara mengakui
pendapatan (Baca artikel : Prinsip Pendapatan). Disini saya mengakui pendapan walau belum di
bayarkan dan sudah bisa di jadikan klaim atas kas (Piutang). Karena kemungkinan pasti di terima
sudah jelas. Namum bisa juga pendapatan baru di akui setelah di terima dengan menghilangkan
jurnal putang dan pendapatan sewa tenda.
9/1/2013 salon Anggi membukukan kembali penghasilan sebesar Rp. 3.500.000
Kas 3.500.000
Pendapatan Rias 3.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas
10/1/2013 Salon anggi mendapat order besar dan berhasil membukukan kembali 10.350.000 pada
hari tersebut
Kas 10.350.000
Pendapatan Rias 10.350.000
Penjelasan : Cukup Jelas
11/1/2013 Salon Anggi menerima pembayaran tenda sebesar Rp. 6.000.000, dan membukukan
penghasilan salon sebesar Rp. 6.500.000
Kas 12.500.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Pendatan Rias 6.500.000
Penjelasan : Pendapatan sewa tenda tidak lagi di catat karena telah di bukukan tanggal 8/1/2013
dan mendebet piutang. Dan saat pembayaran di terima maka pitung di kredit
12/1/2013 Salon anggi Kembali mendapatkan order sewa tenda selama sehari di bayar tunai
Sebesar Rp. 2.500.000. Kali ini ongkos angkut di bebankan ke salon sebesar Rp. 500.000.
Kas 2.500.000
Pendapatan Sewa Tenda 2.500.000
Beban Angkut Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Bisa saja membuat jurnal dengan junlajh penerimaan kas hanya Rp. 2.000.000 tanpa
melakukan kredit, tapi transaksi beban tersebut tidak akan muncul pada buku besar kas nantinya.
Sebaiknya menggunakan jurnal seperti di atas
13/1/2013 Salon anggi melakukan pembelian beberapa alat-alat kecantikan seperti shampoo dan
lainnya sebesar Rp. 5.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Kas 5.000.000
Penjelasan : Jangan terkecoh pada kata alat-alat kecantikan di atas tapi perhatikan item yang di beli.
Shampo adalah perlengkapan, pengertian perlengkapan sendiri adalah barang habis pakai
14/1/2013 Salon kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 8.500.000
Kas 8.500.000
Pendapatan Rias 8.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas15/1/2013 Kembali salon Anggi membukukan penghasilan sebesar Rp.
9.500.000
Kas 9.500.000
Pendapatan Rias 9.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas
16/1/2013 Peralatan di tambahkan beberapa item dengan nilai pembelian sebesar Rp. 10.000.000
Peralatan 10.000.000
Kas 10.000.000
Penjelasan : Cukup Jelas
17/1/2013 Salon Anggi membayar pinjaman tenda sebesar Rp. 5.000.000
Utang Usaha 5.000.000
Kas 5.000.000
Ibu anggi membayar Sisa utang tenda yang belum di bayar sebanyak 5 juta rupiah18/1/2013
Kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.400.000
Kas 7.400.000
Pendapatan Rias 7.400.000
Penjelasan : Cukup Jelas
19/1/2013 Kali ini salon Anggi mendapat sewa tenda sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 hari,
diterima pembayaran Rp. 4.000.000 dan sisanya di bayar saat acara selesai. Beban angkut di
tanggung salon sebesar Rp. 500.000 dan di bayar tunai.
Kas 4.000.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Pendapatan Sewa Tenda 10.000.000
Beban Angkut Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Cukup Jelas20/1/2013 Salon kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.750.000
Kas 7.750.000
Pendapatan Rias 7.750.000
Penjelasan : Cukup Jelas
21/1/2013 Membayar tagihan Listrik sebesar Rp. 1.520.000 dan Tagihan air bersih sebesar Rp.
650.000
Beban Listrik 1.520.000
Kas 1.520.000
Beban Air 650.000
Kas 650.000
Penjelasan : Cukup Jelas
22/1/2013 Salon kembali membukukan Rp. 9.700.000
Kas 9.700.000
Pendapatan Rias 9.700.000
Penjelasan : Cukup Jelas23/1/2013 Membeli perlengkapan rias sebesar Rp. 3.500.000
Perlengkapan 3.500.000
Kas 3.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas
24/1/2013 Menerima Pembayaran tenda sebesar Rp. 6.000.000 dan membukukan penghasilan
salon sebesar Rp. 7.750.000
Kas 6.000.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Kas 7.750.000
Pendapatan Rias 7.750.000
Penjelasan : Cukup Jelas
25/1/2013 Melakukan pemeliharaan atas tenda menghabiskan biaya Rp. 500.000
Beban Pemeliharaan Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Harus di bedakan antara pemeliharaan dan renovasi yang biasanya nilainya lebih besar.
Jika terjadi renovasi maka nilai tenda akan di tambahkan supaya beban yang timbul tidak terlalu
besar
26/1/2013 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 7.500.000 di bayar full.
Beban Gaji Karyawan 7.500.000
Kas 7.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas
27/1/2013 Melakukan pemeliharaan atas peralatan salon sebesar Rp. 300.000
Biaya Pemeliharaan Peralatan 300.000
Kas 300.000
Penjelasan : Apabila biaya pemeliraan dalam jumlah yang terl alu besar bisa di amortisasikan atau
di gabungkan kedalam pendapatan seperti peremajaan atas peralatan yang biayanya hamper
seimbang dengan pembelian baru satu alat.
28/1/2013 Mendapat order tenda sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 hari. Sewa dibayarkan setelah
acara selesai dengan onkos angkut di tanggung salon sebesar Rp. 500.000
Piutang Sewa Tenda 10.000.000
Pendapatan Sewa Tenda 10.000.000
Beban Angkut Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Cukup Jelas
29/1/2013 kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.600.000
Kas 7.600.000
Pendapatan Rias 7.600.000
Penjelasan : Cukup Jelas
30/1/2013 membeli perlengkapan rias sebesar Rp. 5.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Kas 5.000.000
Penjelasan : Cukup Jelas
31/1/2013 Kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 6.550.000
Pendapatan 6.550.000
Kas 6.550.000
Dua
BUKU BESAR
S ALO N AN G G I
PER 31 JANUARI 2013
298,350,000 128,470,000
Saldo 169,880,000
Tiga
NERACA SALDO
S ALO N AN G G I
PER 31 JANUARI 2013
NO SALDO
PERKIRAAN
AKUN DEBET KREDIT
KAS 169,880,000
PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000
PERLENGKAPAN 13,500,000
INVENTARIS KANTOR 7,500,000
PERALATAN SALON 40,000,000
PERALATAN TENDA 50,000,000
SEWA GEDUNG DIBAYAR
DIMUKA 25,000,000
MODAL 200,000,000
Kita melihat bahwa posisi saldo adalah sama-sama atau balance dengan nilai Rp. 333.350.000. Menandakan
bahwa pencatatan atau imput data ke buku besar dari jurnal umum sudah tepat. Namun neraca ini belum bisa
di jadikan dasar pembuatan laporan keuangan kecuali tidak ada kegiatan penyesuaian pada akhir bulan.
Ibu Anggi membuat sebuah keputusan dalam usahanya soal beberapa hal penting seperti amortisasi
peralatan, jatuh tempo sewa, dan beberapa hal penting lainnya.
Peralatan Tenda di tetapkan dengan system penyusutan tetap dengan ketentuan Tenda di susutkan selama 5
tahun dengan nilai ekonomis akhir adalah Rp. 5.000.000. Penyusutan di tetapkan tiap akhir bulan, dan bukan
pada tanggal perolehan.
Peralatan Salon di tetapkan dengan system penyusutan tetap dengan ketentuan disusutkan selama 3 tahun
dengan nilai akhir sebesar Rp. 4.000.000. Penyusutan di bebankan akhir bulan dan bukan pada tanggal
perolehan. Untuk bulan pertama terjadi 2 pembelian peralatan, dibijaksaia di hitung pembelian pertama
dalam satu kelompok yang sama dan tidak dipisahkan.
Sewa di tetapkan lebih awal dari tanggal pembayaran dan di bebankan pada akhir bulan termasuk bulan
pertama.
Keputusan manajemen keuangan Ibu Anggi ini di tindak lanjuti oleh bagian keuangan Salon Anggi dengan
melakukan penjurnalan sebagai berikut :
Jawaban :
1. Neraca Saldo
2. Neraca Penyesuaian
3. Neraca Setelah di sesuaikan
4. Neraca
5. Rugi Laba
Maka neraca dan rugi laba tersebut (Nomor 4 dan 5 ) adalah menjadi dasar pembuatan laporan keuangan
yang mana hanya sisa memasukkan saja nilai nominalnya kedalam laporan masing-masing. Cuman bedanya
pada Neraca nanti akan ada akun baru yaitu Rugi Laba usaha.
Akun Rugi Laba adalah akun yang bersifat seperti modal karena merupakan kewajiban perusahaan atas
pemilik modal usaha. Makanya posisi saldo rugi laba jika untung / bertambah dalam posisi kredit dan jika
rugi atau berkurang maka akan di debet (posisi debet).
Mudah-mudahan Contoh Neraca Lajur Perusahaan Jasa ini bisa di mengerti dengan mempelajari siklus
Akuntansi sebelumnya. Dan perlu untuk di ingat bahwa saldo buku besar setelah di sesuaikan harus sesuai
dengan kolom neraca setelah disesuaikan pada neraca lajur.
1. Laporan Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Modal
Makanya untuk mengetahui bagaimana laporan ini di buat, atau dari mana datanya di peroleh bisa membaca
artikel-artikel sebelumnya tentang Salon Anggi. Dari transaksi salon anggi kami telah membuat beberapa
artikel di mulai dari :
1. Jurnal Umum
2. Imput Buku Besar
3. Pembuatan Neraca Saldo
4. Jurnal Penyesuaian
5. Neraca Lajur
Dan tentunya pase berikutnya adalah artikel yang and abaca sekarang yaitu tentang Contoh Laporan
Keuangan Perusahaan Jasa Salon Anggi.
Gambar tersebut di atas memperlihatkan bahwa Keuntungan yang di peroleh oleh Salon Anggi adalah
sebesar Rp. 81.713.333. Dimana Laporan keuangan tersebut memberikan informasi yang jelas tentang posisi
saldo Kas dan perkiraan lainnya.
Jika kita tidak mempelajari dari awal, bagaimana laporan keuangan ini bisa di dapatkan maka tentu akan
sangat sulit. Tapi Insya Allah dalam artikel terakhir kami akan mencoba membuatkan sebuah rangkuman
bagi anda mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa step by step-nya.
Mudah-mudahan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa ini bisa membuat kita sedikit mengerti tentang
bentuk laporan keuangan yang sederhana.
Baiklajh, pada kali ini kita kan membuat sebuah jurnal untuk menutup perkiraan. Dan jika anda bertanya
perkiraan mana saja yang di tutup, maka jawabannya adalah semua perkiraan yang mempengaruhi laporan
Rugi Laba dan Laporan Perubahan Modal. Mari kita lanjutkan proses siklus akuntansi dari salon Anggi.
Kita melihat bawah saldo dari Laporan Rugi Laba Salon Anggi adalah Pada Gambar berikut :
Dari Laporan Rugi Laba tersebut maka kita sudah bisa melihat yang nama saja yang ditutup. Dimulai dari
Pendapatan dan Biaya. Jadi jurnal penutup untuk perusahaan jasa salon anggi berdasarkan laporan rugi laba
di atas adalah :
Lima
Melihat jurnal penutup di atas kita melihat bahwa yang dilakukan adalah melakukan pembalik atas perkiraan
yang ada di laporan rugi laba, misalnya pendapatan yang posisis awal adalah kredit dibalik menjadi Debet
dan biaya yang awalnya saldo debet di balik menjadi kredit.
Dari transaksi ini kita melihat bahwa Rugi Laba pada jurnal pertama berjumlah Rp. 108.350.000 (Kredit)
dan pada jurnal Kedua maka Rugi Laba Berjumlah Rp. 26.636.667. Hal ini adalah menujukkan bahwa
semua saldo dari perkiraan di atas akan menjadi Rp. 0,00 untuk pendapatan dan biaya. Sedangkan “Buku
besar Akun Rugi Laba” akan ada di posisi Rp. 81.713.333 (kredit)
Terus kita akan menutup perkiraan dari akun yang mempengaruhi Laporan Perubahan Modal yaitu Akun
Rugi Laba dan Prive.
Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Dilihat dari perkiraan di atas prive berisi kosong jadi tidak di jurnal. Sedangkan rugi laba menunjukkan
angka Rp. 817.713.000.
Jurnal penutup ini akan menutup perkiraan dari rugi laba dan membuat akun Modal Usaha pada neraca akan
berubah menjadi Rp. 281.713.333
Jika melihat jurnal penutup tersebut maka kita akan melihat bahwa saldo Akun Rugi Laba juga akan kembali
menjadi Rp. 0,00.
Sebenarnya sebagian orang ada yang tak ingin menutup rugi labanya pada satu bulan saja tapi biasanya satu
tahun. Kondisi seperti itu menciptakan dua akun Rugi Laba yaitu:
Barulah pada akhir tahun atau akhir periode akuntansi, perkiraan ini (Rugi Laba Bulan Lalu) di tutup sesuai
jurnal pertama di atas yaitu di kredit oleh modal usaha.
Posisi Buku Besar Setelah Jurnal Penutupan Perusahaan Jasa. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
dalam akuntansi, setiap melakukan jurnal maka akan terjadi perubahan atau mempengaruhi buku besar.
Termasuk setelah melakukan penutupan (Jurnal Penutup).
Sebagaimana saya sebutkan dalam artikel sebelumnya bahwa Jurnal Penutup hanya mempengaruhi akun
yang ada pada laporan rugi laba dan perubahan modal. Dan berikut beberapa akun yang terpengaruh oleh
Jurnal Penutup.
1. Pendapatan Rias
2. Pendapatan Sewa Tenda
3. Beban gaji karyawan
4. Beban perlengkapan
5. Beban penyusutan inventaris kantor
6. Beban penyusutan peralatan salon
7. Beban penyusutan peralatan tenda
8. Beban sewa
9. Beban listrik
10. Beban air
11. Beban pemeliharaan peralatan salon
12. Beban pemeliharaan peralatan tenda
13. Beban pemeliharaan gedung
14. Beban angkut tenda
15. Beban lain-lain
Sedangkan yang di pengaruhi oleh jurnal penutup pada laporan perubahan modal yaitu Rugi Laba dan
Modal Usaha.
Dari keterangan gambar di atas, saya menandai 2 akun yaitu rugi laba (kuning) dan Modal usaha (biru) kita
menemukan informasi bahwa semua perkiraan yang saya sebutkan di atas kini bersaldo nol termasuk akun
rugi laba kecuali akun modal usaha akan meningkat nilainya seperti berikut ini :
Jadi sebenarnya mudah saja jika kita mau memahami kasus ini yaitu, bahwa jurnal penutup adalah menutup
semua perkiraan dengan cara membalik saldonya. Saya menandai Referensi (ref) JPN untuk setiap transaksi
yang di pengaruhi jurnal penutup.