Anda di halaman 1dari 15

Studi kasus akuntansi

perusahaan jasa
Rabu, 07 September 2016

studi kasus akuntansi perusahaan jasa

                                    STUDI KASUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Contoh Kasus Pada Salon Anggi

1. Jurna Umum Dan Contoh Kasus


1/1/2013 Ibu Anggi mendirikan usaha salon yang ia beri nama Salon Anggi. Ibu
Anggi   menginvestasikan uang sebesar Rp. 200.000.000 sebagai modal awal dalam usahanya
itu.
Kas 200.000.000
Modal 200.000.000
Penjelasan : Cukup jelas
2/1/2013 Ibu Anggi menyewa sebuah ruko untuk salon yang akan ia dirikan dengan masa
kontrak 5 tahun. Kontrak tersebut di tetapkan Rp. 5.000.000 setiap tahun dan dilakukan
pembayaran di muka selama 5 tahun.
Sewa Dibayar Dimuka 25.000.000
Kas 25.000.000
Penjelasan : Pembayaran pertahun 5.000.000 dibayar di muka selama 5 tahun ( 5.000.000 x 5
= 5.000.000 )

2/1/2013 Membeli sebuah meja dan komputer untuk perlatan kantor pribadi Rp. 7.500.000
Inventaris 7.500.000
Kas 7.500.000
Penjelasan : Kita tidak menyebut komputer sebagai peralatan karena tidak terkait langsung
dengan proses kerja dalam salon

3/1/2013 Ibu Anggi membeli peralatan salon dengan pembayaran tunai sebesar Rp.
30.000.000
Peralatan Salon 30.000.000
Kas 30.000.000
Penjelasan : Peralatan adalah semua yang terkait langsung dengan proses kerja salon
4/1/2013 Ibu Anggi membeli satu set tenda perjamuan lengkap dengan kursi dan panggung
pengantin senilai Rp. 50.000.000. Ibu anggi membayar sebesar 20.000.000 dan selebihnya
dilakukan perjanjian dibayarkan kapan saja dalam maksimal waktu 6 bulan tanpa bunga.
Peralatan Tenda 50.000.000
Kas 20.000.000
Utang Usaha 30.000.000
Penjelasan : Pembayaran tunai dilakukan hanya 20.000.000 saja sedang nilai 1 set tenda
adalah 50.000.000 maka salon anggi memiliki utang sebesar 30.000.000. Saya masukkan
dalam utang Usaha karena tidak ada proses waktu tetap dan tidak ada perjanjian bunga. Bisa
saja anda membuat akun utang usaha lainnya jika ingin memisahkan sehingga yang jadi utang
usaha utama hanya pada kegiatan salon saja tanpa melibatkan pengadaan tenda.

5/1/2013 Ibu Anggi mulai membuka secara resmi Salon yang di bukanya dan menghabiskan
biaya Rp. 5.000.000.
Biaya Lain-lain 5.000.000
Kas 5.000.000
Penjelasan : Saya menggunakan akun biaya lain-lain karena biaya ini kemungkinan akan
berulang sangat minim, artinya bisa saj berulang ketika terjadi pembukaan cabang. Namun
jika anda ingin menjadikan biaya reklame / promosi, juga bisa karena peresmian termasuk
bagian dari promosi

5/1/2013 Abu Anggi mengangkat 5 karyawan dengan gaji masing-masing Rp. 1.500.000


perbulan dengan kesepakatan gaji dibayarkan tiap tanggal 27. Ibu Anggi mengeluarkan
dana 2.500.000 untuk pakaian dan perlengkapan karyawan.
Perlengkapan 2.500.000
Kas 2.500.000
Penjelasan : Angka 1.500.000 hanyalah sebuah rekam jejak keputusan dan belum
mempengaruhi kondisi keuangan. Baru akan terpengaruh pada tanggal 27. Kemudian
perlengkapan karyawan saya gabungkan dengan perlengkapan rias, karena perlengkapan
karyawan sangat kecil kemungkinan akan memakan biaya tiap bulan. Hal ini juga untuk
meyederhanakan perlengkapan.

6/1/2013 Membebahi ruko dengan pengecatan dan menghabiskan dana sebesar Rp. 500.000
Beban Pemeliharaan Gedung 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Melihat jumlah biaya yang kecil maka saya jadilan biaya pemeliharaan gedung.
Namun seandainya biaya yang di gunakan dalam jumlah besar, maka kemungkinan akan saya
tambahkan dalam bagian sewa gedung dibayar dimuka. Misalnya sampai melakukan kegiatan
reparasi atas gedung sewa yang biayanya sampai senilai setahun (5.000.000)
7/1/2013 Salon Anggi menerima pelanggan dan membukukan pendapatan sebesar Rp.
1.500.000
Kas 1.500.000
Pendapatan Rias 1.500.000
Penjelasan : cukup Jelas

8/1/2013 Menerima order sewa tenda sebesar Rp. 6.000.000 selama 3 hari dan rias
pengantin sebesar 3.000.000 pada satu pelanggan yang sama. Pembayaran rias di terima
tunai. Dan tenda baru bayarkan setelah acara selesai dengan perjanjian ongkos angkut di
tanggung penyewa sebesar Rp. 500.000.
Kas 3.000.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Pendapatan Rias 3.000.000
Pendapatan Sewa Tenda 6.000.000
Penjelasan : Untuk pendatan rias cukup jelas. Pendapatan sewa tenda, Ada cara-cara
mengakui pendapatan. Disini saya mengakui pendapan walau belum di bayarkan dan sudah
bisa di jadikan klaim atas kas (Piutang). Karena kemungkinan pasti di terima sudah jelas.
Namum bisa juga pendapatan baru di akui setelah di terima dengan menghilangkan jurnal
putang dan pendapatan sewa tenda.

9/1/2013 salon Anggi membukukan kembali penghasilan sebesar Rp. 3.500.000


Kas 3.500.000
Pendapatan Rias 3.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas

10/1/2013 Salon anggi mendapat order besar dan berhasil membukukan kembali 10.350.000
pada hari tersebut
Kas 10.350.000
Pendapatan Rias 10.350.000
Penjelasan : Cukup Jelas

11/1/2013 Salon Anggi menerima pembayaran tenda sebesar Rp. 6.000.000, dan


membukukan penghasilan salon sebesar Rp. 6.500.000
Kas 12.500.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Pendatan Rias 6.500.000
Penjelasan : Pendapatan sewa tenda tidak lagi di catat karena telah di bukukan tanggal
8/1/2013 dan mendebet piutang. Dan saat pembayaran di terima maka pitung di kredit

12/1/2013 Salon anggi Kembali mendapatkan order sewa tenda selama sehari di bayar tunai
Sebesar Rp. 2.500.000. Kali ini ongkos angkut di bebankan ke salon sebesar Rp. 500.000.
Kas 2.500.000
Pendapatan Sewa Tenda 2.500.000
Beban Angkut Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Bisa saja membuat jurnal dengan junlajh penerimaan kas hanya Rp. 2.000.000
tanpa melakukan kredit, tapi transaksi beban tersebut tidak akan muncul pada buku
besar kas nantinya. Sebaiknya menggunakan jurnal seperti di atas

13/1/2013 Salon anggi melakukan pembelian beberapa alat-alat kecantikan seperti shampoo


dan lainnya sebesar Rp. 5.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Kas 5.000.000
Penjelasan : Jangan terkecoh pada kata alat-alat kecantikan di atas tapi perhatikan item yang
di beli. Shampo adalah perlengkapan, pengertian perlengkapan sendiri adalah barang habis
pakai

14/1/2013 Salon kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 8.500.000


Kas 8.500.000
Pendapatan Rias 8.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas15/1/2013 Kembali salon Anggi membukukan penghasilan sebesar
Rp. 9.500.000
Kas 9.500.000
Pendapatan Rias 9.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas

16/1/2013 Peralatan di tambahkan beberapa item dengan nilai pembelian sebesar Rp.


10.000.000
Peralatan 10.000.000
Kas 10.000.000
Penjelasan : Cukup Jelas

17/1/2013 Salon Anggi membayar pinjaman tenda sebesar Rp. 5.000.000


Utang Usaha 5.000.000
Kas 5.000.000
Ibu anggi membayar Sisa utang tenda yang belum di bayar sebanyak 5 juta rupiah18/1/2013
Kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.400.000
Kas 7.400.000
Pendapatan Rias 7.400.000
Penjelasan : Cukup Jelas

19/1/2013 Kali ini salon Anggi mendapat sewa tenda sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 hari,
diterima pembayaran Rp. 4.000.000 dan sisanya di bayar saat acara selesai. Beban angkut
di tanggung salon sebesar Rp. 500.000 dan di bayar tunai.
Kas 4.000.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Pendapatan Sewa Tenda 10.000.000
Beban Angkut Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Cukup Jelas20/1/2013 Salon kembali membukukan penghasilan sebesar Rp.
7.750.000
Kas 7.750.000
Pendapatan Rias 7.750.000
Penjelasan : Cukup Jelas

21/1/2013 Membayar tagihan Listrik sebesar Rp. 1.520.000 dan Tagihan air bersih sebesar
Rp. 650.000
Beban Listrik 1.520.000
Kas 1.520.000
Beban Air 650.000
Kas 650.000
Penjelasan : Cukup Jelas

22/1/2013 Salon kembali membukukan Rp. 9.700.000


Kas 9.700.000
Pendapatan Rias 9.700.000
Penjelasan : Cukup Jelas23/1/2013 Membeli perlengkapan rias sebesar Rp. 3.500.000
Perlengkapan 3.500.000
Kas 3.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas

24/1/2013 Menerima Pembayaran tenda sebesar Rp. 6.000.000 dan membukukan


penghasilan salon sebesar Rp. 7.750.000
Kas 6.000.000
Piutang Sewa Tenda 6.000.000
Kas 7.750.000
Pendapatan Rias 7.750.000
Penjelasan : Cukup Jelas

25/1/2013 Melakukan pemeliharaan atas tenda menghabiskan biaya Rp. 500.000


Beban Pemeliharaan Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Harus di bedakan antara pemeliharaan dan renovasi yang biasanya nilainya lebih
besar. Jika terjadi renovasi maka nilai tenda akan di tambahkan supaya beban yang timbul
tidak terlalu besar

26/1/2013 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 7.500.000 di bayar full.


Beban Gaji Karyawan 7.500.000
Kas 7.500.000
Penjelasan : Cukup Jelas

27/1/2013 Melakukan pemeliharaan atas peralatan salon sebesar Rp. 300.000


Biaya Pemeliharaan Peralatan 300.000
Kas 300.000
Penjelasan : Apabila biaya pemeliraan dalam jumlah yang terl alu besar bisa di amortisasikan
atau di gabungkan kedalam pendapatan seperti peremajaan atas peralatan yang biayanya
hamper seimbang dengan pembelian baru satu alat.

28/1/2013 Mendapat order tenda sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 hari. Sewa dibayarkan
setelah acara selesai dengan onkos angkut di tanggung salon sebesar Rp. 500.000
Piutang Sewa Tenda 10.000.000
Pendapatan Sewa Tenda 10.000.000
Beban Angkut Tenda 500.000
Kas 500.000
Penjelasan : Cukup Jelas

29/1/2013 kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 7.600.000


Kas 7.600.000
Pendapatan Rias 7.600.000
Penjelasan : Cukup Jelas

30/1/2013 membeli perlengkapan rias sebesar Rp. 5.000.000


Perlengkapan 5.000.000
Kas 5.000.000
Penjelasan : Cukup Jelas

31/1/2013 Kembali membukukan penghasilan sebesar Rp. 6.550.000


Pendapatan 6.550.000
Kas 6.550.000
Penjelasan : Cukup Jelas
2. Buku Besar Akuntansi Perusahaan Jasa
            selanjutnya adalah melakukan posting ke dalam buku besar. Dari kegiatan jurnal kita
mendapatakan bebrapa perkiraan antara lain :
1. Kas
2. Piutang sewa tenda
3. Perlengkapan
4. Inventaris kantor
5. Peralatan salon
6. Peralatan tenda
7. Sewa gedung dibayar dimuka
8. Utang usaha
9. Modal
10. Pendapatan rias
11. Pendapatan sewa tenda
12. Beban gaji karyawan
13. Beban listrik
14. Beban air
15. Beban pemeliharaan peralatan salon
16. Beban pemeliharaan peralatan tenda
17. Beban pemeliharaan gedung
18. Beban angkut tenda
19. Beban lain-lain
Maka kita akan membuatkan buku besar untuk Akun / Perkiraan di atas.

BUKU BESAR
S A L O N   A N G G I
PER 31 JANUARI 2013
Akun KAS  No. Akun
TG
NO L KETERANGAN REF  DEBET  KREDIT
1 Setor Modal JU 200,000,000
2 Bayar Ruko 5 Tahun dimuka JU   25,000,000
Beli Inventaris JU      7,500,000
3 Beli Peralatan Salon JU   30,000,000
4 Beli Cash Credit Peralatan Tenda JU   20,000,000
5 Biaya Peresmian JU      5,000,000
6 Biaya Pemeliharaan Gedung JU         500,000
7 Pendapatan Rias Perdana JU      1,500,000
8 Pendapatan Rias Dan Sewa Tenda JU      3,000,000
9 Pendapatan Rias JU      3,500,000
10 Pendapatan Rias JU   10,350,000
11 Terima Piutang Dan Pendapatan Rias JU   12,500,000
12 Terima Sewa Tenda JU      2,500,000
Bayar Ongkos Angkut Tenda JU         500,000
13 Beli Perlengkapan Karyawan JU      5,000,000
14 Pendapatan Rias JU      8,500,000
15 Pendapatan Rias JU      9,500,000
16 Beli Peralatan Salon JU   10,000,000
17 Bayar Sisa Utang Pembelian Tenda JU      5,000,000
18 Pendapatan Rias JU      7,400,000
19 Pendapatan Sewa Tenda JU      4,000,000
Bayar Ongkos Angkut Tenda JU         500,000
20 Pendapatan Rias JU      7,750,000
21 Bayar Air dan Listrik JU      2,170,000
23 Beli Perlengkapan Rias JU      3,500,000
24 Terima Pendapatan Rias dan Piutang JU   13,750,000
25 Bayar Pemeliharaan Tenda JU         500,000
26 Bayar Gaji Karyawan JU      7,500,000
27 Bayar Pemeliharaan Peralatan Salon JU         300,000
28 Bayar Sewa Angkut Tenda JU         500,000
29 Pendapatan Rias JU      7,600,000
30 Beli Perlengkapan JU      5,000,000
31 Pendapatan Rias JU      6,500,000
298,350,000 128,470,000
Saldo 169,880,000

3. Neraca Saldo / Percobaan
            Ini membuktikan bahwa cara posting dari jurnal umum ke buku besar tidak ada masalah
sama sekali. Maka dalam posisi inilah neraca tersebut di beri nama neraca saldo. Tetapi ketika
tidak seimbang maka neraca tersebut masih di katakan sebagai neraca percobaan..

NERACA SALDO
S A L O N   A N G G I
PER 31 JANUARI 2013
NO  SALDO
PERKIRAAN
AKUN  DEBET  KREDIT
KAS       169,880,000
PIUTANG SEWA TENDA         10,000,000
PERLENGKAPAN         13,500,000
INVENTARIS KANTOR           7,500,000
PERALATAN SALON         40,000,000
PERALATAN TENDA         50,000,000
SEWA GEDUNG DIBAYAR
DIMUKA         25,000,000
UTANG USAHA         25,000,000
MODAL      200,000,000
PENDAPATAN RIAS         79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA         28,500,000
BEBAN GAJI KARYAWAN           7,500,000
BEBAN LISTRIK           1,520,000
BEBAN AIR               650,000
BEBAN PEMELIHARAAN
PERALATAN SALON               300,000
BEBAN PEMELIHARAAN
PERALATAN TENDA               500,000
BEBAN PEMELIHARAAN
GEDUNG               500,000
BEBAN ANGKUT TENDA           1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN           5,000,000
Saldo       333,350,000      333,350,000

Kita melihat bahwa posisi saldo adalah sama-sama atau balance dengan nilai Rp. 333.350.000.
Menandakan bahwa pencatatan atau imput data ke buku besar dari jurnal umum sudah tepat.
Namun neraca ini belum bisa di jadikan dasar pembuatan laporan keuangan kecuali tidak ada
kegiatan penyesuaian pada akhir bulan.

4. Jurnal Penyesuaian
Soal Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa “Salon Anggi”
Ibu Anggi membuat sebuah keputusan dalam usahanya soal beberapa hal penting seperti
amortisasi peralatan, jatuh tempo sewa, dan beberapa hal penting lainnya.
Peralatan Tenda di tetapkan dengan system penyusutan tetap dengan ketentuan Tenda di
susutkan selama 5 tahun dengan nilai ekonomis akhir adalah Rp. 5.000.000. Penyusutan di
tetapkan tiap akhir bulan, dan bukan pada tanggal perolehan.
Peralatan Salon di tetapkan dengan system penyusutan tetap dengan ketentuan disusutkan selama
3 tahun dengan nilai akhir sebesar Rp. 4.000.000. Penyusutan di bebankan akhir bulan dan bukan
pada tanggal perolehan. Untuk bulan pertama terjadi 2 pembelian peralatan, dibijaksaia di hitung
pembelian pertama dalam satu kelompok yang sama dan tidak dipisahkan.
Sewa di tetapkan lebih awal dari tanggal pembayaran dan di bebankan pada akhir bulan termasuk
bulan pertama.
Keputusan manajemen keuangan Ibu Anggi ini di tindak lanjuti oleh bagian keuangan Salon
Anggi dengan melakukan penjurnalan sebagai berikut :
 31/1/2013 Perlengkapan di hitung sisa Rp. 6.350.000
 31/1/2013 Berdasarkan keputusan manajemen keuangan ibu anggi tenda di
susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 5.000.000
 31/1/2013 Peralatan Salon di susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 4.000.000
 31/1/2013 Sewa di bebankan lebih cepat sebesar Rp. 416.667
 31/1/2013 Inventaris di susutkan 2 tahun dengan nilai akhir Rp. 1.500.000

jurnal Penyesuaian untuk Salon Anggi.


31/1/2013 Perlengkapan di hitung sisa Rp. 6.350.000
Beban Perlengkapan 7.150.000
Perlengkapan 7.150.000
Penjelasan : Berdasarkan Neraca Saldo, perlengkapan sebesar Rp. 13.500.000. Setelah di
hitung sisa Rp. 6.350.000. Berarti perlengkapan terpakai adalah 13.500.000 – 6.350.000 =
7.150.000

31/1/2013 Berdasarkan keputusan manajemen keuangan ibu anggi tenda di susutkan 5 tahun


dengan nilai akhir Rp. 5.000.000
Beban Penyusutan Peralatan Tenda 750.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Tenda 750.000
Penjelasan : Nilai tenda adalah Rp. 50.000.000, sedang nilai ekonomisnya adalah Rp.
5.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun (60 Bulan). Maka nilai penyusutannya adalah :
50.000.000 – 5.000.000 / 60 = 750.000.

31/1/2013 Peralatan Salon di susutkan 5 tahun dengan nilai akhir Rp. 4.000.000


Beban Penyusutan Peralatan Salon 600.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Salon 600.000
Penjelasan : Nilai peralatan adalah sebesar Rp. 40.000.000 sedang nilai ekonomisnya adalah
Rp. 4.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun (60 Bulan). Maka nilai penyusutannya adalah :
40.000.000 – 4.000.000 / 60 = 600.000

31/1/2013 Sewa di bebankan lebih cepat sebesar Rp. 416.667


Beban Sewa Gedung 416.667
Sewa Dibayar dimuka 416.667
Penjelasan : Sewa selama 5 tahun dalah 25.000.000 berarti sewa perbulan adalah
25.000.000 / 60 = 416.667

31/1/2013 Inventaris di susutkan 2 tahun dengan nilai akhir Rp. 1.500.000


Beban Inventaris Kantor 250.000
Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor 250.000
Penjelasan : Nilai saldo Inventaris kantor adalah 7.500.000 sedang nilai akhir adalah Rp.
1.500.000 dengan jangka waktu 2 tahun (24 Bulan). Maka nilai beban perbulan adalah
7.500.000 – 1.500.000 / 24 = 250.000

5. Neraca Lajur
Contoh Neraca Lajur Perusahaan Jasa. 
Satelah melakukan penyesuaian pada sebuah kegiatan pembukuan, maka proses selanjutnya
adalah Membuat Neraca Lajur. Dan pada kali ini kita akan coba membuat sebuah Contoh Neraca
Lajur Perusahaan Jasa. Neraca Lajur atau biasa juga di sebut Worksheet adalah sebuah lembar
kerja yang terdiri atas beberapa neraca. Banyak orang yang sering mengatakan bahwa inilah
proses akhir dan sudah bisa di jadikan laporan keuangan. Sedangkan Neraca lajur mengandung 2
Jenis yaitu Neraca dan Rugi Laba yang belum jelas informasinya dan kurang simple atau kurang
bisa di mengerti.

Dari hasil kegiatan pembukuan Salon Anggi maka kita kan memperoleh sebuah neraca lajur
dengan informasi seperti pada gambar berikut :

Contoh Neraca Lajur Perusahaan Jasa


Dalam gambar tersebut ada 5 jenis kolom yaitu masing-masing :
1. Neraca Saldo
2. Neraca Penyesuaian
3. Neraca Setelah di sesuaikan
4. Neraca
5. Rugi Laba
Maka neraca dan rugi laba tersebut (Nomor 4 dan 5 ) adalah menjadi dasar pembuatan laporan
keuangan yang mana hanya sisa memasukkan saja nilai nominalnya kedalam laporan masing-
masing. Cuman bedanya pada Neraca nanti akan ada akun baru yaitu Rugi Laba usaha.
Akun Rugi Laba adalah akun yang bersifat seperti modal karena merupakan kewajiban
perusahaan atas pemilik modal usaha. Makanya posisi saldo rugi laba jika untung / bertambah
dalam posisi kredit dan jika rugi atau berkurang maka akan di debet (posisi debet).

6. Laporan Keuangan
Laporan keuangan dari perusahaan ibu Anggi ini berupa :
1. Laporan Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Modal.
laporan keuangan sebagai berikut :
Laporan Rugi Laba Perusahaan Jasa
Neraca Perusahaan Jasa

Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa


 

Gambar tersebut di atas memperlihatkan bahwa Keuntungan yang di peroleh oleh Salon Anggi
adalah sebesar Rp. 81.713.333. Dimana Laporan keuangan tersebut memberikan informasi yang
jelas tentang posisi saldo Kas dan perkiraan lainnya.
7. Jurral Penutup
Proses berikutnya adalah dengan melakukan penutupan (Jurnal Penutup) atas beberapa akun
yang mempengaruhi semua perkiraan dan akun dalam Laporan Rugi Laba dan Laporan
Perubahan Modal. Akun yang di tutup adalah Pendapatan, Biaya, Prive, Rugi Laba.

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Jasa perkiraan mana saja yang di tutup, maka

jawabannya adalah semua perkiraan yang mempengaruhi laporan Rugi Laba dan

Laporan Perubahan Modal.


Kita melihat bawah saldo dari Laporan Rugi Laba Salon Anggi adalah Pada Gambar berikut :
Dari Laporan Rugi Laba tersebut maka kita sudah bisa melihat yang nama saja yang ditutup. Dimulai dari
Pendapatan dan Biaya. Jadi jurnal penutup untuk perusahaan jasa salon anggi berdasarkan laporan rugi
laba di atas adalah  :
Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Jurnal Penutup yang mempengaruhi Rugi Laba
Pendapatan Rias 79.850.000
Pendapatan Sewa Tenda 28.500.000
Rugi Laba Usaha 108.350.000
Rugi Laba Usaha 26.636.667
Beban gaji karyawan 7.500.000
Beban perlengkapan 7.150.000
Beban penyusutan inventaris kantor 750.000
Beban penyusutan peralatan salon 600.000
Beban penyusutan peralatan tenda 250.000
Beban sewa 416.667
Beban listrik 1.520.000
Beban air 650.000
Beban pemeliharaan peralatan salon 300.000
Beban pemeliharaan peralatan tenda 500.000
Beban pemeliharaan gedung 500.000
Beban angkut tenda 1.500.000
Beban lain-lain 5.000.000
Melihat jurnal penutup di atas kita melihat bahwa yang dilakukan adalah melakukan pembalik atas
perkiraan yang ada di laporan rugi laba, misalnya pendapatan yang posisis awal adalah kredit dibalik
menjadi Debet dan biaya yang awalnya saldo debet di balik menjadi kredit. Dari transaksi ini kita melihat
bahwa Rugi Laba pada jurnal pertama berjumlah Rp. 108.350.000 (Kredit) dan pada jurnal Kedua maka
Rugi Laba Berjumlah Rp. 26.636.667. Hal ini adalah menujukkan bahwa semua saldo dari perkiraan di
atas akan menjadi Rp. 0,00 untuk pendapatan dan biaya. Sedangkan “Buku besar” Akun Rugi Laba”
akan ada di posisi Rp. 81.713.333 (kredit)
Jurnal Penutup Yang Mempengaruhi Laporan Perubahan Modal
Terus kita akan menutup perkiraan dari akun yang mempengaruhi Laporan Perubahan Modal yaitu Akun
Rugi Laba dan Prive.
Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa
Dilihat dari perkiraan di atas prive berisi kosong jadi tidak di jurnal. Sedangkan rugi laba menunjukkan
angka Rp. 817.713.000.
Maka Jurnal Penutup-nya adalah :
 Rugi Laba Usaha (Debet) Rp. 81.713.333
 Modal Usaha (Kredit) Rp. 81.713.000
Jurnal penutup ini akan menutup perkiraan dari rugi laba dan membuat akun Modal Usaha
pada neraca akan berubah menjadi Rp. 281.713.333
Jika melihat jurnal penutup tersebut maka kita akan melihat bahwa saldo Akun Rugi Laba juga akan
kembali menjadi Rp. 0,00.
Buku Besar Akun Rugi Laba
Sebenarnya sebagian orang ada yang tak ingin menutup rugi labanya pada satu bulan saja tapi biasanya
satu tahun. Kondisi seperti itu menciptakan dua akun Rugi Laba yaitu:
1. Rugi Laba Bulan Lalu
2. Rugi Laba Tahun Berjalan
Jika kondisi seperti ini maka dilakukan dengan jurnal  Penutup :
1. Rugi Laba Tahun Berjalan (debet) Rp. 81.713.333
2. Rugi Laba Bulan Lalu (Kredit) Rp. 81.713.333
Barulah pada akhir tahun atau akhir periode akuntansi, perkiraan ini (Rugi Laba Bulan Lalu) di tutup
sesuai jurnal pertama di atas yaitu di kredit oleh modal usaha.
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap kali melakukan penjurnalan, maka yang di lakukan pula
imput data kedalam buku besar. Hal ini nantinya akan membuat semua perkiraan yang di tutup
akan ber-saldo Rp. 0,00. Sehingga yang tersisa adalah perkiraan / akun yang mempengaruhi
neraca saja yang memiliki saldo.
8. Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik adalah proses terakhir. Biasanya jurnal ini di lakukan saat melakukan
pembalikan atas beberapa akun yang telah di tutup untuk mengembalikan saldonya. Biasanya
yang di balik adalah pembayaran yang di bayar dimuka yang belum jatuh tempo.
Dalam kasus ini kita tidak menemukan adanya sebuah pembalikan terhadap sebuah akun tapi
kita akan buat contohnya saja. Seandanya ketika melakukan, Ibu Anggi menetapkan bahwa sewa
dibayar di muka langsung di jadikan beban maka akan mendapatkan jurnal umum sebagai
berikut :
 Beban Sewa Gedung (Debet) Rp. 25.000.000
 Kas (Kredit) Rp. 25.000.000
Hal tersbut ditetapkan oleh ibu Anggi dengan alasan bahwa dana tersebut adalah dana tidak
efektif sehingga langsung di bebankan.
Kemudian Pada saat melakukan jurnal penyesuaian maka akan di lakukan penjurnalan sebagai
berikut :
 Sewa Dibayar Dimuka (Debet) Rp. 24.583.333
 Beban Sewa Gedung (Kredit) Rp. 24.583.333
Dengan demikian maka akan terdapat saldo untuk perkiraan sewa di bayar di muka sesuai
dengan neraca yang ada. Kemudian pada ayat jurnal penutup, saldo dari beban Sewa Gedung
sudah benar yaitu sebesar Rp. 416.667.
Dan Pada Jurnal Pembalik  ini adalah :
 Beban Sewa Gedung (debet ) Rp.  24.583.333
 Sewa Dibayar Dimuka (Kredit) Rp. 24.583.333
Namun pada contoh kasus Salon Anggi ini kita tidak menggunakan metode tersebut di atas
sehingga Jurnal Pembalik tidak di butuhkan karena tidak ada akun yang perlu utunk di balik.

9. Neraca Akhir / Awal


Pembuatan Neraca Akhir dan Awal. Disebut sebagai neraca akhir karena di hasilkan pada akhir
periode dan di sebut neraca awal karena akan di gunakan sebagai Neraca awal siklus periode
berikutnya.
Neraca Akhir / Awal Perusahaan Jasa
Sebagaimana yang kita sebutkan adalah bahwa neraca akhir adalah neraca dari akhir sebuah
siklus akuntansi dan berubah menjadi neraca awal (Hanya perubahan nama atau penyebutan saja
tanpa merubah isinya) pada siklus akuntansi berikutnya.
Dari kegiatan salon Anggi terlihat saldo sebelum penutupan (Jurnal Penutup) adalah sebagai
berikut :
Neraca Perusahaan Jasa
Kemudian ternyata tidak ada kasus pembalikan (Jurnal Pembalik) atas kegiatan dari salon Anggi
tersebut. Maka berdasarkan informasi dari jurnal penutup dan Buku besar setelah penutupan
maka akan di peroleh neraca sebagai berikut :
Neraca Akhir
Dari proses jurnal penutupan di dapatkanlah hasil neraca dari proses penutupan dan
menggunakan buku besar setelah penutupan sebagai data pencocokan atas neraca yang di
hasilkan.

Diposting oleh MJ di 00.48 3 komentar: 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih BaruBeranda
Langganan: Postingan (Atom)

MJ
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog

 ▼  2016 (1)
o ▼  September (1)
 studi kasus akuntansi perusahaan jasa
Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai