Miftahul-Ikhsan-X7-Optika
Miftahul-Ikhsan-X7-Optika
Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis.
Kata optik berasal dari bahasa Latin ὀπτική, yang berarti tampilan.
Karena aplikasi yang luas dari ilmu "cahaya" untuk aplikasi dunia nyata, bidang ilmu
optika dan rekayasa optik cenderung sangat lintas disiplin. Ilmu optika merupakan
bagian dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran
(khususnya optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, penjelasan yang
paling lengkap tentang perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu
rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model
sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian gejala optis serta mengabaikan
perilaku yang tidak relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.
Optika klasik
Optika geometris, atau optika sinar, menjelaskan propagasi cahaya dalam bentuk
"sinar". Sinar dibelokkan di antarmuka antara dua medium yang berbeda, dan dapat
berbentuk kurva di dalam medium yang mana indeks-refraksinya merupakan fungsi
dari posisi. "Sinar" dalam optik geometris merupakan objek abstrak, atau
"instrumen", yang sejajar dengan muka gelombang dari gelombang optis sebenarnya.
Optik geometris menyediakan aturan untuk penyebaran sinar ini melalui sistem
optis, yang menunjukkan bagaimana sebenarnya muka gelombang akan menyebar. Ini
adalah penyederhanaan optik yang signifikan, dan gagal untuk memperhitungkan
banyak efek optis penting seperti difraksi dan polarisasi. Namun hal ini merupakan
pendekatan yang baik, jika panjang gelombang cahaya tersebut sangat kecil
dibandingkan dengan ukuran struktur yang berinteraksi dengannya. Optik geometris
dapat digunakan untuk menjelaskan aspek geometris dari penggambaran cahaya
(imaging), termasuk aberasi optis.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif F1
2. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan
Lensa cekung (lensa negatif)
Tiga sinar istimewa pada lensa cekung
Keterangan:
f = jarak fokus (m)
n1 = indeks bias medium disekitar lensa
n2 = indeks bias lensa
R1 = jari-jari kelengkungan permukaan 1
R2 = jari-jari kelengkungan permukaan 2
R1 dan R2 bertanda positif jika cembung
R1 dan R2 bertanda negatif jika cekung
b. Prisma
Prisma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas
sinar datang pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang
pembias I, akan dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II,
berkas sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Secara otomatis persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari besarnya i2 bila
besar sudut pembias prisma diketahui….
Persamaan sudut deviasi prisma :
Keterangan :
D = sudut deviasi ; i1 = sudut datang pada bidang batas pertama ; r2 = sudut bias
pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma ; β = sudut puncak atau
sudut pembias prisma
Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara sudut deviasi (D) dan sudut
datang pertama i1 :
Keterangan :
δ = deviasi minimum untuk b = 15° ; n2-1 = indeks bias relatif prisma terhadap
medium ; β = sudut pembias prisma
c. Pembiasan pada bidang lengkung
Keterangan :
Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga ada perjanjian tanda
berkaitan dengan persamaan-persamaan pada permukaan lengkung seperti
dijelaskan dalam tabel berikut ini :
Seekor ikan berada di dalam akuarium berbentuk bola dengan jari-jari 30 cm. Posisi
ikan itu 20 cm dari dinding akuarium dan diamati oleh seseorang dari luar akuarium
pada jarak 45 cm dari dinding akuarium. Bila indeks bias air akuarium 4/3
tentukanlah jarak orang terhadap ikan menurut
n1 = nair = 4/3 ; n2 = nu = 1
Ditanya : s’
Jawab :
Jadi, jarak bayangan ikan atau jarak ikan ke dinding akuarium menurut orang hanya
18 cm (bukan 20 cm!). Tanda negatif pada jarak s’ menyatakan bahwa bayangan ikan
yang dilihat orang bersifat maya. Sedangkan jarak orang ke ikan menurut orang
adalah 45 cm ditambah 18 cm, yaitu 63 cm (bukan 65 cm!).
b. Menurut Ikan (Ikan melihat orang, berarti Sinar datang dari orang ke mata
ikan)
Diketahui :
n1 = nu = 1 ; n2 = nair = 4/3
Ditanya : s’
Jawab :
Jadi, jarak bayangan orang atau jarak orang ke dinding akuarium menurut ikan
bukan 45 cm melainkan 120 cm. Tanda minus pada jarak bayangan menyatakan
bahwa bayangan bersifat maya. Jarak orang ke ikan menurut ikan sama dengan 20
cm ditambah 120 cm, yakni 140 cm. Disebabkan jarak benda dengan bayangan yang
dibentuk berbeda maka bayangan juga mengalami perbesaran (M) sebesar :
Refleksi [ Pemantulan Cahaya ]
Ada 3 buah bentuk cermin pemantul, yaitu : cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung. Pada ketiga cermin itu berlaku persamaan umum yang digunakan untuk
menghitung jarak bayangan (s`) dari suatu benda yang terletak pada jarak tertentu
(s) dari cermin itu.
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak titk api (fokus)
sedang pembesarannya :
Catatan :
o Pemakaian persamaan umum tersebut, harus tetap memperhatikan perjanjian tanda.
o Bila s` menghasilkan harga negatip, berarti bayangan maya, sebaliknya jika positip,
berarti bayangan nyata.
o Bila bayangan benda bersifat maya, berarti bayangan tegak terhadap bendanya.
a. Cermin Datar
Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada
bagian pemantulannya, biasanya terbuat dari kaca. Di belakang kaca dilapisi logam
tipis mengilap sehingga tidak tembus cahaya.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut:
a. Bayangannya maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.
Permukaan datar dapat dianggap permukaan sferis dengan R = ∞
Jadi, jarak titik api (focus) untuk permukaan datar ialah :
Sehingga pemakaian persamaan umum menjadi sebagai berikut :
sedang pembesarannya :
Banyaknya bayangan (n) yang dibentuk oleh dua buah cermin datar yang membentuk
sudut tertentu (a) adalah : n = (360°/a)-1
Contoh Soal
Dua cermin datar membentuk sudut 30° satu sama yang lain. Jika suatu benda
diletakkan diantara kedua cermin, tentukan jumlah bayangan yang terbentuk.
Diket : a = 300
Dit: n =…?
Jawab:
n=(3600/a)-1
n=(3600/300)-1
n=11
jadi bayangan yg terbentuk ada 11
Fisikawan Optik
Ibnu Haitham
Ia pun lalu memilih merantau ke Ahwaz dan pusat intelektual dunia saat itu, yakni
kota Baghdad. Di kedua kota itu ia menimba beragam ilmu. Ghirah keilmuannya yang
tinggi membawanya terdampar hingga ke Mesir. Di negeri piramida itu, Ibnu
Haitham meneliti aliran dan saluran sungai Nil serta menerjemahkan buku-buku
tentang matematika dan ilmu falak.
Penelitiannya tentang cahaya memberikan ilham kepada ahli sains Barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler yang menciptakan mikroskop serta teleskop. Dialah orang
pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya.
Konon, dia telah menulis tak kurang dari 200 judul buku.
Sayangnya, hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab Al-
Manadhir, tidak diketahui lagi rimbanya. Orang hanya bisa mempelajari
terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin. Kekurangpedulian umat Islam
terhadap karya-karya ilmuwan terdahulu, telah membuat Islam tertinggal.
Melalui Al-Manadhir, teori optik pertama kali dijelaskan. Hingga 500 tahun
kemudian, teori Ibnu Haitham ini dikutip banyak ilmuwan. Tak banyak orang yang
tahu bahwa orang pertama yang menjelaskan soal mekanisme penglihatan pada
manusia—yang menjadi dasar teori optik modern—adalah ilmuwan Muslim asal Irak.
Selama lebih dari 500 tahun, Al-Manadhir terus bertahan sebagai buku paling
penting dalam ilmu optik. Pada 1572, karya Ibnu Haitham ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dengan judul Opticae Thesaurus.
Bab tiga volume pertama buku ini mengupas ide-ide dia tentang cahaya. Dalam buku
itu, Haitham meyakini bahwa sinar cahaya keluar dari garis lurus dari setiap titik di
permukaan yang bercahaya. Ia membuat percobaan yang sangat teliti tentang
lintasan cahaya melalui berbagai media dan menemukan teori tentang pembiasan
cahaya. Ia jugalah yang melakukan eksperimen pertama tentang penyebaran cahaya
terhadap berbagai warna.
Dalam buku yang sama, ia menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat
matahari terbenam, dan juga teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti
bayangan, gerhana, dan juga pelangi. Ia juga melakukan percobaan untuk
menjelaskan penglihatan binokular dan memberikan penjelasan yang benar tentang
peningkatan ukuran matahari dan bulan ketika mendekati horison.
Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya yang
keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haitham
mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang
mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.
Dalam buku ini, ia menjelaskan bagaimana mata bisa melihat objek. Ia menjelaskan
sistem penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri.
Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris,
kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan
manusia.
Selain di bidang fisika, Ibnu Haitham juga memberikan kontribusi penting terhadap
ilmu matematika. Dalam ilmu ini, ia mengembangkan analisis geometri dengan
membangun hubungan antara aljabar dengan geometri.
Huygens
Huygens lahir pada 14 April 1629 di Hague, Belanda dari keluarga terpandang.
Ayahnya, Constantin Huygens adalah sarjana
fisika dan seorang diplomat. Ia berharap
anaknya menjadi ilmuwan hebat, sehingga
meminta Mersenne dan Descartes, dua
ilmuwan terkenal masa itu, untuk memberi
kursus pada Huygens muda.
Pada tahun 1649, Huygens pergi ke Denmark sebagai diplomat dan berharap
melanjutkan ke Stockholm untuk menjumpai Descartes. Sayangnya, cuaca tidak
mendukung.
Mengamati Titan
Karya ilmiah Huygens pertama kali diterbitkan tahun 1651 yaitu Cyclometriae yang
membahas tentang lingkaran. Lalu, tahun 1654 ia menghasilkan De Circuli
Magnitudine Inventa yang membahas berbagai macam hal persoalan ilmiah.
Ia juga menaruh minat pada pembuatan lensa dan teleskop. Tahun 1654, ia
menemukan metode baru pembuatan lensa. Setahun kemudian, ia berhasil mengamati
satelit Saturnus yaitu Titan. Lensa yang dikembangkannya di kemudian hari dipakai
pula untuk mengamati planet, satelit, dan nebula Orion. Pada tahun itu pula ia pergi
ke Paris dan menemui Boulliau yang menyarankannya belajar tentang probabilitas
pada Pascal dan Fermat.
Abbe Ernst
Mata
Lensa Mata sebagai Alat Optik
Mengapa mata dikatakan sebagai alat optik? Untuk menjawab pertanyaan itu,
perhatikan Gambar.
Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang
menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari .Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer.
Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi
ataupembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena
tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya
tidak perlu melalui proses
pencetakan melainkan dapat
dilihat atau diolah melalui
komputer.
3. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
4. Shutter pembuka/penutup ³dengan cepat´ jalan cahaya yang menuju ke pelat
film
Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih
besar dan jelas.Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang
diperbaikinyakelihatan lebih
besar dan jelas.Oleh siswa-siswi saat
praktikum biologi, lup dipakai untuk
meng amatibagian hewan atau
tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas.
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
berhingga.Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat
lelah,Kelemahannya dari segi perbesaran berkurang.
Mikroskop
11. Cermin reflektor Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang
pada panggungmikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini
memiliki permukaandatar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika
sumber cahaya cukupterang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang
terang.
Teropong/Telescope
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh takterhingga, berkas cahaya
datang berupa sinar-sinar yangsejajar.Lensa obyektif berupa lensa cembung
membentuk bayanganyang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada
titikfok us.Bayangan yang dibentuk lensa obyektif
menjadi benda bagilensa okuler yang jatuh tepat pada
titik fokus lensa okuler.
Macam-macam Teropong/Telescope
1.Teropong Bintang
Teropong bintang adalah alat yang digunakan untuk melihat ataumengamati benda-
benda di luar angkasa seperti bulan, bintang, komet,dan lain sebagainya.
2.Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamatibenda-
benda jauh yang ada di permukaan bumi. Bayangan yang terbentuksifatnya maya,
diperbesar dan tegak.
3.Teropong Prisma
Teropong prisma adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar
tampak lebih dekat dan terlihat jelas.
4. Periskop adalah teropong yang digunakan oleh kapal selam yang padaumumnya
digunakan untuk melihat keadaan sekitar di luar kapal selam.
5.Teropong Cermin
Tropong Cermin adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda langit
antariksa dengan sifat gambar tidak terbalik, diperbesar,maya.
6.Teropong Radio
Teropong radio adalah benda optik yang digunakan untuk melihat bendaangkasa di
luar angkasa yang jaraknya sangat jauh sekali.
8. Proyektor
SlideProyektor slide adalah alat yang memiliki fungsimenampilkan bayangan sebuah
gambar positif yangdapat ditembus cahaya.
Dengan ketentuan:
= Pembesaran
= Titik dekat (cm)
= Fokus lup (cm)
Dengan ketentuan:
= Pembesaran
= Titik dekat (cm)
= Fokus lup (cm)
Mikroskop
Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran
lensa okuler, sehingga dirumuskan:
M = fob x fok
M = Perbesaran Mikroskop
fob = fokus lensa obyektif
fok = fokus lensa okuler
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler
dirumuskan:
Dengan ketentuan:
= Pembesaran mikroskop
= Pembesaran oleh lensa objektif
= Titik dekat mata
= Jarak fokus lensa okuler
= jarak bayangan oleh lensa objektif
= jarak benda di depan lensa objektif
= jarak lensa objektif dan lensa okuler
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler
dirumuskan:
Dengan ketentuan:
= Pembesaran mikroskop
= Pembesaran oleh lensa objektif
= Titik dekat mata
= Jarak fokus lensa okuler
= jarak bayangan oleh lensa objektif
= jarak benda di depan lensa objektif
= jarak lensa objektif dan lensa okuler
Teropong Bintang
Dengan ketentuan:
Dengan ketentuan:
Teropong Bumi
Dengan ketentuan:
Dengan ketentuan:
= Jarak lensa objektif dan lensa okuler
= Jarak fokus lensa objektif
= Jarak fokus lensa pembalik
= Jarak fokus lensa okuler
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut
juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat).Penyebabterbiasa
melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal.
Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu
buku)dan lain-lain.Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan
akomodasi yang sesuai,sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa
mataterbiasa tebal.
Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca
normal.Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh danbenda-
benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurangakibat
lanjut usia (tua).Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser.