Anda di halaman 1dari 20
LAPORAN TUTORIAL 7 SKENARIO 1: Fungsi Mukosa Rongga Mulut sebagai Pertahanan Pertama terhadap Bakteri BLOK 6: Fungsi Sistem Stomatognati 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SW atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini, tentang Fungsi Mukosa Rongga Mulut sebagai Pertahanan Pertama terhadap Bakteri. Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itm penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada 1. drg. Nuzulul Hikmah, M.Biomed yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok tujuh Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Jember dan telah memberikan masukan yang membangun, bagi pengembangan imu yang telah didapatkan. 2. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusum makalah ini en ae ee: a a STEP 1 1. Ekologi a. Thmu yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya yang biotik dan abiotik b. Berasal dari oikos=habitat dan logos=ilmu 2. Komensal a. Hubungan antarmakbluk hidup yang tidak merugikan satu sama lain dan tidak ‘menguntungkan b. Mikroorganisme sel satu cc. Parasit yang mendapatkan keuntungan tapi inangnya tidak terpengaruh 2 Mikrooreanicme: b. Disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan imun ibu menurun dan ibu melakukan operasi di daerah rahim cc. Berat janin <2500g 9. Penyakit sistemik a, Peyakit yang mempengaruhi tubuh secara umum(komplikasi) b. Disebabkan oleh sistem metabolisme tubuh 10. Adaptive immune a. Pertahanan ke-2 b. Sistem pertahanan yang mengenali dulu Jalu disimpan dalam memori ¢. Jika diserang bakteri yang sama maka bisa difagosit LL. HSV-1 Herpes simplek viru ing menyerang sekitar bibir, yang ke-2 di genital Bagaimana mekanisme kerja mukosa rongga mulut dalam sistem pertahanan di rongga mulut? STEP 3 1, Fungsi mukosa rongga mulut: a. Strukut rongga mulut yang rapat_menghalangi bakteri masuk lebih dalam, dan mengalami keratinasi dan deskuam: sehinga perlekatan dengan bakteri susah. Terdapat saliva yang antibakteri, lamina propria yang terdapat sel-sel pertahanan yang memfagosit bakteri (sel langerhans) b. Oral epitelium sebagai barier mikroorganisme patogen dari sintesis, mukosa oral ada kelenjar saliva yang menghasilkan enzim untuk menyerang bakteri patogen. BE Eien iemewns tee: STEP 4 Mukosa Rongga Mul ~——'——__ Pertahanan lat anF-] Sensorik STEP 6 (Mandiri) STEP7 A. Fungsi Mukosa Rongga Mulut sebagai Pertahanan Pertama di Tubuh Fungsi mukosa rongga mulut secara umum a Jah sebagai berikut: 1, Pertahanan: melindungi jaringan yang lebih dalam pada rongga mulut dengan bertindak sebagai pelindung utama dari iritan. 2. Sensasi: memberikan informasi tentang hal-hal yang terjadi di rongga mulut dan menerima stimulus dari rongga mulut 3 Sekresi: mengeluarkan saliva yang dihasilkan oleh kelenjar saliva ( ag we am ee . scleral £ Bl} >-B-« -B-¢ Comolement g ee: (ee ; Tie tor teen > Gambarimun innate dan imun adaptif Sumber :http://majalah1 000guru net/2013/09/sistem-imun-lawan-infeksi/ . Seluler Sel yang berperan adalah mikrofag dan makrofaguntukmelakukanfagositosis, tipesel lain yang jugaberperanadalahsel NK (Natural Killer). a) Mikrofag Mikrofag merupakan polymorphonuclear neutrophil (PMN).PMN adalah sel darah putih, yang tidak mempunyai kemampuan untuk membelah disi (end cell), masa hidupnya sangat pendek, 6-7 jam bersirkulasi dalam jaringan, dan total masa hidupnya adalah 2 hari. Kurang lebih 8 x 10” PMN diproduksi permeni, mereka bermigrasi dari bloodstream untuk merespon adanya signal dan dalam inflamasi akut. b) Makrofag Makrofag berasal dati monosit dan menetap di jaringan berinfiltrasi di jaringan mempertinggi fagositosis. Karekteristik dari sistem imun ini adalah dapat membedakan berbagai macam benda asing dan responnya ketika dibutuhkan, dapat mengingat kembali antigen yang pernah masuk Kedalam tubuh sehingga pada serangan selanjutnya bisa Antigen adalah zat yang menyebabkan respon imun spesifik. Respon imun ini terdiri dari dua macam yaitu humoral dan selular. a. Humoral Pertahanan humoral merespon antigen dengan cara memproduksi adanya antibodi. Antibodi di hasilkan olch sel B. Antibodi adalah sekelompok protein plasma yang disebut imunoglobulin (Ig). Imunoglobulin terdiri dari lima kelas (isotipe) yaitu, IgG, IgA, IgM, TgD, IgE. IgG IgA (dimer) IgM (pentamer) IgD IgE > > Dp > @ > wm >_> mp - Melindungi tubuh dari patogen oleh karena dapat bereaksi dengan molekul adhes dari patogen potensial sehingga mencegah adherens dan kolonisasi patogen. - Menetralkan to jn atau virus dan mencegah terjadinya kontak antara toksin atau virus dengan sel sasaran c) IgM. Nama M berasal dari makro-globulin dengan berat moleku! 900.000 dalton. Merupakan antibodi yang pertama kali muncul terhadap antigen yang datang. d.) IgD IgD merupakan 1% dari total imunoglobulin dan ditemukan banyak pada membran sel B bersama IgM yang dapat berfungsi sebagai reseptor antigen pada aktivasi sel B. IgD tidak mengikat komplemen, mempunyai aktivitas antibodi terhadap antigen berbagai makanan dan autoantigen seperti komporien nukleus. IeD diduga juga dapat mencegah Sel yang lain adalah makrofag. Pertemuan pertama kali antigen dan sel imun adatif adalah sel monosit atau makrofag yang disebut sebagai Antigen Presenting Cell (APC). Ada beberapa sel APC yaitu sel dendritik dalam jaringan limfoid, sel langerhans dalam kulit dan mukosa. Makrofag secara fagositosik menelan zat asing dan melalui kerja enzimatik menguraikan materi yang tertelan untuk disekresikan atau pemakaian kembali. Sel ini mencema antigen untuk menghasilkan fragmen, fragmen ini menempel pada makrofag sebagai aktivasi sel T. B. Hubungan Struktur Mukosa dengan Fungsi Pertahanan ‘Stratum Granulosumn ‘Stratum Spinosum ‘Stratum Basis Gambar |. Strakturepitel rongza mult Epitel mukosa mulut terdiri dari : © basal layer (stratum germinativum or stratum basale) Ag. 14.3 Section of oral epithelium showing a mitotic gure (row) near the basal layer (H & E; x200) Courtesy of Dr R. 0'Sulivan b, Prickle Cell Layer Pada Prickle Cell Layer terdapat sel-sel yang berperan penting dalam imunitas langsung. ‘Terdapat desmosom yang merupakan tempat perlekatan mekanik oleh tonofilamen antara 2 sel yang berdekatan agar tidak ada ruang antar sel sehingga mikroorganisme sulit untuk masuk. 2. Lamina Propria Lamina Propria merupakan jaringan ikat yangteletak di bawah epitel (pendukung epitel).Dibedakan dalam 2 lapisan yaitu lapisan papilar dan reticular-Pada lapisan papilar, terdapat jaringan ikat yang menjorok ke arah epitel, fiber kolagen sedikit dan susunan renggang, banyak kapiler. Pada lapisan retikular, fiber Kolagen tersusun padat paralel dengan permukaan, Pada lamina propria ditemukan: a. Serat kolagen, merupakan serat yang tersusun dari protein kolagen, protein kolagen yang merupakan komponen serat utama dalam kulit, tulang, tendon, tulang rawan dan gigi; antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain b. Pembuluh darah yang berasal dari lapisan sub muko Suplai nutrisi epitel diperoleh Interleukin-6 (IL-6) adalah sitokin yang dihasilkan oleh sel lemak di mana peningkatan kadarnya dipengaruhi oleh peningkatan jumlah atau ukuran lemak. Mereka ingat berperan dalam respon imun, . Glandula Saliva, merupakan berperan dalam sekresi saliva. Saliva membentuk sistem imun yang sistemik dan lokal (local salivary), dihasilkan oleh kelenjar saliva yang mengandung secretory IgA (slgA), juga masih mengandung lisozim, laktoperoksidase, laktoferin. Sekretory Ig (slgA) bertindak sebagai pertahanan pertama terhadap infeksi local dan ditemukan terutama dalam saliva, air mata, air susu ibu, lisosim dalam keringat dan cairan secret tubuh lainnya pada manusia. Dalam saliva (sIgA) ditemukan beberapa hari setelah bayi lahir, kadarnya meningkat dengan bertambah umur dan mencapai kadar dewasa pada umur 6-8 tahun. Pada umur 1-2 tahun dan dewasa kadar sIgA dalam saliva berturut-turut adalah 2 Jaringan otot, adalah bagian dari sistem imun yang melindungi manusia dalam serangkaian proses yang dinamai respon imun, Karena ada respon imun, maka sistem imun kita dapat menyerang para pengganggu penyebab berbagai penyakit tersebut. DAFTAR PUSTAKA Baratawidjaja dan Rengganis. 2016. Jmunologi Dasar. Jakarta: Badan Penerbit FKUL Barid, Izzata, dk. 2013. Biologi Mulur 7. Jember: Universitas Jember Silverthon, Dee Unglaub. 2014. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC Sloane, Ethel. 2016. Anaromi dan Fisiologi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai