Anda di halaman 1dari 4

RETICULOENDOTHELIAL SYSTEM (RES)

RES merupakan jaringan serabut ikat yang dihuni ole sel-sel fagosit yang siap menyerang
dan menelan mikroba. RES juga merupakan komponen penting dari sistem kekebalan (immune
system).

RES terdiri dari :

 Monosit
 Makrofag
 Sel-sel endothelial (sum-sum tulang, limfa, dan kelenjar getah bening)
1. Monosit
 Leukosit yang terbesar
 Sel-sel yang belum matang hadir di dalam darah dengan kemampuan kecil untuk melawan
agen infeksi.
 Setelah 72 jam, msel-sel monosit memasuki jaringan untuk menjadi jaringan makrofag.
 Di jaringan mereka akan membengkak dan ukurannya menajdi besar, serta sioplasma
terisi dengan lysosome.

Monosit berperan dalam peradangan, infeksi, menelan dan mencerna bahan asing.
Berfungsi untuk menghancurkan pathogen yang ganas dengan proses fagositosis.

2. Makrofag
 Pembentukan makrofag :
1) Dimulai dengan sel induk di sumsum tulang, monoblast yang matang menjadi
promonosit dan monosit yang matang dilepaskan dalam darah.
2) Diam selama 10-20 jam di sirkulasinya.
3) Kemudian, meninggalkan darah ke jaringan berubah menjadi sel makrofag yang lebih
besar.
4) Rentang hidup makrofag lebih lama hingga beberapa bulan di jaringan.
 Makrofag seringkali tetap menempel pada organnya. Mereka menyaring dan
menghancurkan benda-benda yang asing bagi tubuh seperti bakteri dan virus. Beberapa
makrofag bergerak dan mereka dapat berkelompok menjadi satu sel fagositik besar untuk
mencerna partikel-partikel asing yang lebih besar.
 Jenis-jenis :
1) Sel kupffer (di hati) = mereka menghilangkan eritrosit yang rusak dari sirkulasi.
Mereka membentuk sebagian besar sel fagositik dalam tubuh.
2) Microglia (di otak) = sel fagositik di otak, terlibat dalam cedera jaringan yang
menyebabkan penyakit Alzheimer dan multiple scierosis.
3) Sel reticular (di Getah bening, sum-sum tulang, limfa) = sel stroma dari organ limfoid,
biasanya terkait dengan serat retikulin seperti kolagen.
4) Jaringan histiosit (di jaringan subcutaneous)
5) Sel alveolar (di paru-paru) = makrofag di alveolus
6) Osteoklas (di tulang) = sebuah makrofag multinukleat besar yang bertanggung jawab
menyerap dan membentuk tulang dan tulang rawan.
 Perubahan monosit ke makrofag
Ditandai dengan peningkatan :
a) Ukuran sel
b) Jumlah dan kompleksitas organel golgi intraseluler, mitokondria dan lisosom
c) Enzim pencernaan intraseluler.
 Phagocytosis
 Bagian dari proses kekebalan alami atau bawaan.
 Makrofag merupakan sel fagositik yang kuat, dapat menelan hingga 100 bakteri,
menelan partikel yang lebih besar, serta dapat menyingkirkan limbah.
 Lymphoid Organs
 Thymus : laju pertumbuhan dan aktivitas tinggi hingga pubertas, kemudian mulai
menyusut. Ini merupakan tempat pematangan sel T.
 Kelenjar getah bening : organ kecil, berkapsul, berbentuk kacang yang ditempatkan di
sepanjang saluran limfatik dan pembuluh darah besar dari rongga dada dan perut.
 Limpa : secara structural mirip kelenjar getah bening, ia menyaring darah yang
bersikulasi untuk menghilangkan eritrosit dan pathogen yang rusak.
 Limpa
 Limpa berwarna abu-abu ungu yang terletak di kuadran kiri atas perut.
 Ini merupakan organ limfoid yang sangat vascular
 Peran penting dalam integritas eritrosit dan imunitas.
 Menimpan cadangan darah jika terjadi syok hemoragik
 Salah satu pusat aktivitas RES
o Struktural
 Pulpa putih : Jaringan limfoid yang memberikan fungsi kekebalan limpa.
 Pulpa merah : mengelilingi pulpa putih, terdiri dari sinus vena yang berisi darah utuh
dan kabel limpa jaringa ikat retikuler yang kaya makrofag.

 Fungsi RES
 Fagositosis
 Pembentukan Antibodi
 Pembentukan RBC
 Pembentukan Leukosit
 Penghancuran Sel Merah dan Sel Putih
 Pemulung Debris Jaringan dan Bakteri dalam Proses Infeksi Pembentukan
 Pigmen Empedu
 Fungsi Penyimpanan
 Pembuatan Protein Plasma
 Pembentukan Sel Jaringan

Anda mungkin juga menyukai