Anda di halaman 1dari 9

IKHA RUSTIAWATI

 Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.


 Konsep sel dibagi menjadi dua:
 Unit struktural terkecil karena semua tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel.
 Unit fungsional terkecil karena di dalam sel terjadi berbagai proses kehidupan.
 Komponen penyusun kimiawi sel adalah unsur makro dan mikro
 Makro :O,C,H,N dan K.
 Mikro: Fe,CU,CO,Mn,Zn,B,dan Si.
 Fungsi dari beberapa struktur sel hewan dan tumbuhan:
 Struktur Sel hewan
 Nukleus: (inti sel berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, Pengendali
Seluruh kegiatan sel dan pembawa informasi genetik).
 Mikrotubulus: (Berfungsi mempertahankan posisi sel dari tekanan,
menyediakan jalan atau ruang).
 Membran Plasma: (berfungsi melindungi isi sel, mengatur keluarmasuknya
berbagai zat dan sebagai reseptor rangsang di luar se).
 RE halus: (Berfungsi meinteris lemak dan kolesterol dan transportasi molekul-
molekul).
 Badan Golgi: (berfungsi untuk menyimpan hasil sekrest sel).
 Sepasang Sentriol: (berfungsi dalam proses pembelahan sel).
 Mikrofilamen: (berfungsi mempertahankan bentuk Sel).
 Mitokondria:(berfungsi sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan energi
karena di dalam mitokondria dapat enim enum yang diperlukan untuk reaksi
respirasi).
 Vesikel:( berfungsi sebagai tempat pencernaan intra seluler tempat penyimpanan
dan transportasi makanan ke bagian-bagian sel).
 RE kasar:(berfungsi mensintesis lemak dan kolesterol dan menampung protein
yang disinteris oleh ribosom).
 Lisosom: (berfungsi merlakukan pencarnaan intrasei, autofagi eksositosis atau
autolinis).
 Ribosom Bebas :(berfungsi sebagai tempat berlangsungnya Sintesis protein).
 Struktur Sel Tumbuhan .
 Dinding sel ( berfungsi melindungi dan menyokong atau memberi bentuk sel).
 Kloroplas : (berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis).
 Vakuola: (berfungsi tempat penyimpanan zat makanan, menyimpan pigmen,
rupmasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgiditas Sel bersama
dinding sel).
 Membran inti :(berfungsi sebagai pertukaran zat antara inti dengan sitoplasma).
 Difusi adalah perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke kosentrasi rendah.
 Contoh peristiwanya: Teh yang dimasukkan ke dalam minuman panas di dalam
gelas akan menyebar ke seluruh volume air gelas walaupun tanpa diaduk karena
berdifusi di dalam zat cair.
 Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) dari larutan
berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan berkosentrasi tinggi (hipertonik)
melalui membrane semipermeabel.
 Contoh peristiwa osmosis: siput dan ular yang mati karena ditaburi sejumlah
besar garam.
 Eksositosis:
 Proses pengeluaran zat dari dalam sel
 eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresis
 Endositosis
 proses pemasukan zat ke dalam
 terdapat tiga macam endositosis yaitu fagositosis, pinositosis, dan juga
endositosis yang diperantarai reseptor.
 Reproduksi sel:
 Mitosis:
 tipe pembelahan sel yang ditandai dengan suatu sel tumbuhan membelah untuk
menghasilkan dua sel anak yang identik secara genetik.
 terdiri atas empat tahap yaitu: profase, metafase, anafase dan telofase.
 Meiosis:
 tipe pembelahan sel yang banyak terjadi pada organ kelamin yang berfungsi
untuk menghasilkan sel gamet ( sel telur dan sel sperma).
 terdiri atas dua tahap yaitu meiosis 1 dan meiosis 2
 Amitosis:
 pembelahan sel yang berlangsung secara spontan tanpa melalui tahapan-
tahapan pembelahan.
 terjadi sel pada sel prokariotik.
 Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai asal,struktur dan fungsi yang
sama.
 Jaringan meristem (embriona):
 Jaringan muda yang sel-selnya selalu aktif melakukan pembelahan secara
metosis.
 Pertumbuhan pada tumbuhan merupakan hasil aktivitas sel-sel meristem.
 Jaringan dewasa (permanen):
 Jaringan yang tersusun oleh sel-sel yang tidak aktif membelah diri.
 Jaringan meristem berdasarkan asalnya:
 Meristem primer:
 Bersal langsung dari jaringan muda merupakan kelanjutan dari
perkembangan embrio pada saat perkecambahan.
 Terdapat pada tumbuhan yang masih tumbuh (pada pucuk batang
dan ujung akar).
 Meristem dewasa:
 Berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti
pertumbuhannya,tetapi menjadi jaringan muda kembali.
 Contohnya: Kambium gabus (felogen) dan cambium vaskuler.
 Jaringan meristem berdasarkan letaknya:
 Meristem apical:
 Terdapat pada pucuk batam dan yang akar.
 Meristem interkalar:
 Terdapat diantara ruas-ruas batang tumbuhan rumput-
rumputan,misalnya bambu.
 Terletak diantara jaringan meristem dewasa.
 Meristem lateral:
 Terdapat pada bagian tepi akar dan batang tanaman dikotil.
 Menghasilkan tumbuhan sekunder.
 Tugas yang menempel rumput di buku.
 Jaringan pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang
merugikan.
 Jaringan epidensis:berfungsi melindungi jaringan dalam tubuh tumbuhan
dari pengaruh buruk lingkungan atau potongan,menyerap air dan mineral
(khusus daerah akar),dan menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang bisa
mencegah evaporasi (pada batang dan daun).
 Jaringan gabus : berfungsi menggantikan epidermis sebagai
pelindung,mencegah penguapan,melindungi dari kerusakan mekanis dan
infeksi falogen.
 Jaringan penguat (mekanik) berfungsi sebagai penyokong atau penguat
tegaknya tumbuhan.
 Jaringan kolenkim: fungsi utama sebagai jaringan pemyokong bagi
batang yang muda dan sedang tumbuh.Kolenkim terdapat pada bagian tepi
batang dan daun.
 Jaringan sklerenkim : jaringan penyokong dan penguat bagian-bagian
tumbuhan yang tidak lama.Sklerenkim bersifat lebih kaku,kuat dank eras
daripada kolenkim.Ada dua tipe sel sklerenkim yaitu serat dan sklereid.
 Jaringan pengangkut berfungsi : mengangkut air dan zat-zat makanan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
 Jaringan Xilem : berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral
dari atas ke batang tumbuhan serta daun,dan memberi kekuatan mekanis
bagi tumbuhan.Terdiri beberapa kompenen yaitu,trakeit,trekea,serat
xilem,dan porenkim xilem.
 Jaringan floem : berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat
makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagaian tumbuhan.
Tersusun atas pembuluh tapis,parenkim floem,serat floem,dan sel
penggiring.
 Kultur jaringan adalah cara perbanyakan tumbuhan secara invitro dengan cara
mnegisolasi bagian-bagian tanaman seperti sel,jaringan atau organ tumbuhan.
 Kelebihan dan kekurangan kultur jaringan
 Kelebihan teknik kultur jaringan yaitu:
 Dapat menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak dalam
waktu singkat.
 Tidak memerlukan tempat luas.
 Tidak bergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan
sepanjang tahun.
 Bibit yang dihasilkan lebuh sehat dan seragam.
 Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa genetik.
 Kekurangan teknik kultur jaringan:
 Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam
laboratorium yang steril serta menggunakan bahan-bahan kimia.
 Memerlukan keahlian khusus.
 Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar karena tanaman hasil
kultur berukuran kecil dan bersifat aseptik.
 Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yang melapisi bagian luar
tubuh dengan jaringan ikat yang berada di bawahnya dan dihubungkan melalui
membran dasar. Jaringan epitel biasanya ditemukan pada kulit (eksotelium), rongga
tubuh (mesotelium), dan membatasi organ (endotelium).
 Tulang rawan merupakan jaringan tulang yang menghubungkan bagian-bagian
tubuh manusia. Namun seiring dengan tubuh yang semakin berkembang, tulang
rawan pun semakin kuat hingga menjadi tulang biasa.
 Rawan hialin: Ditemukan di dalam tubuh misalnya pada hidung, trakea,
bronkus, laring, ujung tulang rusuk dan persendian.Dan Memiliki
penampakan seperti kaca.
 Rawan elastin: Terdapat pada daun telinga, epiglotis, saluran Eustachio dan
laring. Dan Bersifat lentur karena matriksnya banyak mengandung serabut
elastin.
 Rawan fribosa: Mengandung banyak serabut kolagen yang padat dan kasar
sehingga kuat dan kaku. Dan Ditemukan pada persendian tulang belakang dan
pada simfisis pubis.
 Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta antar bagian sistem sarah
dengan lainnya. Saraf tulang belakang adalah pusat penghubung saraf yang
mengomunikasikan otak dengan bagian bagian tubuh. sebagai bagian dari sistem
saraf pusat, saraf tulang belakang juga berperan dalam memastikan keefektifan otak
dalam mengontrol organ dan anggota gerak.

 Tulang berdasarkan zat dan bentuknya serta contoh contohnya.

 Tulang pendek: Tulang pendek memiliki bentuk kompleks atau pendek dan
tidak beraturan. Contoh tulang pendek yaitu tulang-tulang pada pergelangan
kaki, pergelangan tangan, telapak tangan, telapak kaki, dan ruas-ruas tulang
belakang
 Tulang tak berbentuk (tak beraturan): Tulang tak beraturan merupakan
tulang yang tidak berpasangan dan terdapat pada bidang sumbu tubuh.Fungsi
tulang ini adalah sebagai pelindung, penyokong dan tempat perlekatan otot.
 Tulang pipa: Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa atau
silindris dengan kedua ujung tulang membulat, misalnya tulang lengan atas,
tulang paha, dan ruas-ruas tulang jari.
 Tulang pipih : Tulang pipih berbentuk pipih yang terdiri atas lempengen-
lempengan tulang kompak dan tulang spons, misalnya tulang rusuk, tulang
dada, dan tulang belikat.

 Rangka Aksial : Tersusun membujur sepanjang tulang belakang dan tersusun


atas sekitar 80 buah tulang.
 Tengkorak : Tulang dahi,Tulang hidung,Tulang pipi,Tulang rahang
atas,Tulang rahang bawah,Tulang baji,Tulang ubun-ubun,Tulang kepala
belakang dan Tulang pelipis.
 Tulang belakang (vertebrae) : Tulang leher (7),Tulang punggung
(12),Tulang pinggang (5),Tulang kelangkang (5) dan Tulang ekor (4).
 Tulang Dada: Hulu,Badan dan Taju pedang.
 Tulang Rusuk: Rusuk sejati (7),Rusuk palsu (3) dan Rusuk melayang (2).
 Persendian (artikulasi) adalah hubungan antara tulang satu denga tulang yang
lainnya.
 Sinartrosis (sendi mati): Persendian yang tidak memungkinkan
terjadinya pergerakan. Sinartrosis dibedakan menjadi sinostosis
(sinfibrosis) dan sinkondrosis.
 Amfiartrosis (sendi kaku): Persendian yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan.
 Diartrosis (sendi gerak): Persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan tulang secara leluasa. Dibedakan menjadi sendi luncur, sendi
putar, sendi pelana, sendi engsel, sendi kondiloid dan sendi peluru.

 Fungsi rangka : Memberi bentuk tubuh,Penopang tubuh,Melindungi organ penting


seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru.Alat gerak pasif,Tempat
melekatnya otot,Tempat pembentukan sel-sel darah dan sel-sel imunitas (sumsum
tulang) Dan Penyimpan kalsium.
 Pembentukan dan pertumbuhan tulang:
Urutan Proses pembentukan tulang (osifikasi) yaitu:
 Bagian dalam tulang rawan pada embrio berisi banyak osteoblas.
 Osteoblas membentuk osteosit. Osteosit tersusun melingkar membentuk
sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang
mengandung banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
 Osteosit menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang.
Selanjutnya, osteosit akan mendapat tambahan senyawa kalsium dan
fosfat yang akan membuat tulang mengeras.
 Selama terjadi penulangan (osifikasi) bagian di antara epifisis dan diafisis
membentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang
mengandung banyak osteoblas.
 Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan
tulang memanjang.
 Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang.
Akibatnya, tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum
tulang.
 Gangguan kedudukan tulang:
 Gangguan tulang belakang: Skoliosis (melengkung ke kanan/ke
kiri),Lordosis (melengkung ke depan) dan Kifosis (melengkung ke belakang).
 Gangguan persendian : Dislokasi,Terkilir,Ankilosis,Artritis dan
Polio.
 Gangguan fisiologis : Rakitis (bengkok pada tulang
kaki),Osteoporosis (tulang rapuh) dan Nekrosis (kematian sel karena
cedera/penyakit).
 Gangguan fisik/mekanis : Fraktura (patah tulang) dan Fisura (retak
tulang.
 Otot berdasarkan macam yang ditimbulkan: Otot Fleksor,Otot
Ekstensor,Otot Adduktor,Otot Abduktor,Otot Rotator,Otot Supinator,Otot
Pronator,Otot Depresor dan Otot Elevator.
 Sifat dan jenis gerak otot:
 Otot sinergi : Otot sinergis yaitu pasangan otot yang bekerja
bersama-sama dengan tujuan yang sama.
Contohnya gerak yang dihasilkan oleh otot-otot punggung, gerak otot
antar tulang rusuk ketika menarik napas atau gerak otot pronator yang
menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.
 Otot antagonis : Yaitu pasangan otot yang kerjanya berlawanan.
Contohnya gerak lurus dan menekuknya siku atau lutut.
Jenis-jenis gerak yang disebabkan oleh otot antagonis: abduksi-
adduksi (menjauhi- mendekati), depresi-elevasi (menurunkan-
mengangkat), supinasi-pronasi (menelentangkan-menelungkupkan),
dan ekstensi-fleksi (meluruskan-membengkokkan).
 Fungsi darah yaitu :
 Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh
sel tubuh
 Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
 Mengangkut sisa-sisa metabolisme
 Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
 Memelihara keseimbangan cairan tubuh
 Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing
lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih (leukosit)
 Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada
kondisi normal yaitu sekitar 37oC.
 Sel-sel Darah:
 Sel darah merah (eritrosit) :
 Berbentuk bikonkaf
 Tidak berinti
 Berwarna merah karena mengandung hemoglobin yang
berperan mengikat oksigen dan karbon dioksida
 Setiap mm3 darah pada seorang laki-laki mengandung ± 5 juta
eritrosit dan pada seorang perempuan terdapat ± 4 juta sel
eritrosit.
 Fungsi eritrosit yaitu mengangkut oksigen ke paru-paru untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
 Eritrosit dibuat di dalam sumsum merah pada tulang-tulang
tertentu (tulang belakang, tulang rusuk, tulang tengkorak dan
tulang pipa).
 Umur eritrosit manusia sekitar 120 hari.
 Sel darah putih (leukosit):
 Memiliki inti sel
 Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna
merah
 Memiliki ukuran lebih besar daripada eritrosit
 Dibentuk di dalam sumsum merah, limpa dan kelenjar getah
bening atau kelenjar limfa
 Dalam setiap mm darah terdapat leukosit sekitar 5.000-10.000
butir.
 Berfungsi untuk pertahanan tubuh dari serangan
mikroorganisme.
 Terbagi menjadi dua yaitu granulosit (sitoplasma
bergranula) dan agranulosit (sitoplasma tidak bergranula).
 Keping darah (trombosit):
 Merupakan fragmen-fragmen besar sel yang disebut
megakariosit.
 Berukuran kecil dan memiliki bentuk tidak beraturan
 Tidak berinti
 Masa hidup trombosit ± 10 – 12 hari
 Dalam setiap mm3 darah terdapat trombosit sekitar 200.000-
400.000 butir
 Berperan dalam proses pembekuan darah apabila terjadi luka
pada pembuluh darah
 Trombosit beredar di dalam darah dan dibentuk oleh sel-sel
besar yang ada di dalam sumsum tulang.
 Golongan darah :
 Golongan darah A : Apabila eritrosit seseorang mengandung
aglutinogen A, sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin β
(anti-B) maka orang tersebut bergolongan darah A.
 Golongan darah B : Apabila eritrosit seseorang mengandung aglutinogen
B, sedangkan plasma darahnya mengandung aglutinin α (anti-A) maka
orang tersebut bergolongan darah B.
 Golongan darah AB: Apabila eritrosit seseorang mengandung
aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan plasma darahnya tidak
mengandung aglutinin maka orang tersebut bergolongan darah AB.
 Golongan darah O : Apabila eritrosit seseorang tidak mengandung
aglutinogen, sedangkan plasma darah mengandung aglutinin α dan aglutinin
β maka orang tersebut bergolongan darah O.
 Golongan darah dan unsur pokok aglutinogen serta aglutinin:

 Uji serum golongan darah A,B,AB dan O

Anda mungkin juga menyukai