Anda di halaman 1dari 10

Nama: Raissa Sherry Oszaer

NIM: 202383002

FIBROBLAST

Fibroblast adalah sasaran banyak keluarga protein yang disebut penumbuh


(growth factor) yang mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi sel. Fibroblast
juga adalah sek kunci dari jaringan ikat sejati dan berasal dari sel mesenkim
setempat dan merupakan penghuni tetap pada jaringan ikat. sel ini paling umum
ditemukan pada jaringan ikat sejati, menghasilkan dan mempertahankan
kebanyakan komponen eskternal jaringan. Fibroblast membuat dan
menyekresikan kolagen (protein terbanyak dalam tubuh) dan elastin yang
membentuk serat besar.

Fungsi utama fibroblas adalah sintesis ECM untuk menciptakan jaringan ikat
dengan menyimpan kolagen pembentuk serat dan lembaran, proteoglikan, elastin,
fibronektin, protein mikrofibrilar dan laminin,

yang secara kolektif membentuk “matrisome ” . Fibroblas juga secara aktif


merombak struktur mikro ECM melalui ikatan silang kovalen, glikosilasi protein,
dan proteolisis terkontrol melalui sekresi enzim pengubah yang seimbang seperti
lisil oksidase, matriks metaloproteinase (MMPs), dan inhibitor MMP.

Pada organ dewasa, fibroblas relatif tidak aktif kecuali mekanisme perbaikan
jaringan atau perubahan struktural dinamis dimulai. Analisis sel tunggal baru-baru
ini menunjukkan bahwa
selama pengembangan dan
perbaikan jaringan, fibroblas
menampilkan perubahan
transkripsi yang mirip dengan
lintasan diferensiasi seluler,
menunjukkan kepatuhan
terhadap hierarki garis
keturunan
Gambar 1 : Fibroblas
Fibroblas Pada Kulit

Fibroblas di kulit menghasilkan fondasi struktural yang tangguh secara mekanis,


perekat namun elastis yang mendukung keratinosit epitel dari epidermis berlapis
yang menghadap ke luar dan banyak pelengkapnya, terutama folikel rambut dan
kelenjar keringat. Fibroblas dan garis keturunan mesenkim lainnya pada kulit
membentuk tiga lapisan yang berbeda secara anatomis: dermis papiler dan
retikuler serta jaringan adiposa putih dermal

Fibroblast Pada Paru-Paru

Meskipun paru-paru serupa dengan kulit karena merupakan jaringan yang kaya
epitel, paru-paru memiliki perkembangan, arsitektur, dan fungsi yang berbeda
sehingga berdampak pada sejauh mana populasi fibroblasnya berbeda satu sama
lain. Epitel kulit berasal dari ektodermal, dan jaringan ikatnya membentuk lapisan
berbeda dengan ECM tebal yang disiapkan untuk memberikan ketahanan
mekanis. Sebaliknya, epitel paru berasal dari endodermal dan membentuk pohon
bercabang tinggi yang berakhir di kantung yang dapat diperluas, yang disebut
alveoli. Fungsi pertukaran gas paru-paru sangat bergantung pada epitel alveolar
yang membentuk hubungan fisik yang erat dengan jaringan kapiler yang luas, dan
pada kemampuan paru-paru yang berulang dan cepat untuk mengembang dan
berkontraksi.

Fibroblast Pada Otot Rangka

Berbeda dari kulit dan paru-paru, otot lurik volunter tidak memiliki struktur epitel
dan malah terdiri dari susunan paralel serat otot besar, berdiferensiasi tinggi, dan
berinti banyak, yang fungsi utamanya adalah menghasilkan gaya melalui
kontraksi. Meskipun beberapa serabut otot berakhir pada sambungan tendon,
sebagian besar serabut otot berakhir di dalam jaringan ikat intramuskular dan
meneruskan kekuatan kontraktilnya ke lateral. Jaringan ikat intramuskular
memiliki organisasi yang kompleks dan hierarkis. Lapisan terdalamnya, disebut
endomysium, mengelilingi serat otot individu dan mengandung membran basal
khusus yang kaya akan laminin dan kolagen tipe IV. Bertindak melalui reseptor
transmembrannya, laminin membantu transduksi kekuatan mekanis dari aparatus
kontraktil intraseluler ke lapisan endomisium luar, kaya akan kolagen tipe I dan
III
Fibroblas Pada Jantung

Fibroblas jantung dewasa bersifat heterogen, dan kontribusi garis keturunannya


berbeda. Studi transkriptomik sel tunggal pada fibroblas jantung murine dewasa
secara konsisten mengungkapkan dua populasi utama

MAKROFAG

Makrofag berasal dari sel prekusor sumsum tulang, yang disebut monosit yang
beredar dalam darah. Sel – sel ini menerobos dinding epitel venul kecil untuk
memasuki jaringan ikat, tempat berdeferensiasi menjadi matang, dan menadapat
ciri morfologi sel fagositik. Makrofag berperan penting pada tahap awal reparasib
dan inflamasi setelah cedera jaringan. Dalam keadaan ini, sel-sel ini berakumulasi
dalam jaringan ikat melalui proliferasi setempat makrofag dan mendatangkan
lebih banyak monosit dari darah. Makrofag disebarkan ke seluruh tubuh dan
umumnya terdapat dalam stroma kebanyakan organ. Bersama dengan sel asal
monosit, mereka membentuk kelompok sel disebut system fagosit monokuler

Semua sel yang mirip dengan makrofag berasal dari monosit, tetapi memiliki
nama berbeda dalam berbagai organ. Sel ini berumur panjang dan dapat bertahan
dalam jaringan selama berbulan-bulan. Selin membersihkan debris, sel-sel ini
sangay penting bagi uptake,

pemrosesan, dan penyajian anti-gen untuk aktivitas limfosit. Transformasi dari


monosit menjadi makrofag dalam jaringan ikat mencakup membesarnya ukuran
sel, meningkatnya sintesis protein, dan meningkatnya jumlah kompleks golgi dan
lisosom.

Lokasi utama jaringan ikat, organ


limfoid, paru, sumsum tulang, rongga
pleura dan peritoneum dengan fungsi
utama memproduksi sitokin, faktor
kemotaksis, dan molekul lain yang
berpartisipasi dalam peradangan
(pertahanan, pembuatan dan penyajian
antigen
Gambar 2 : Struktur Ultra Makrofag
MESENKIM

Mesenchymal Stem Cells (MSCs)


merupakan sel punca yang memiliki
potensi lebih besar untuk
dikembangkan, hal ini didasarkan oleh
sumber daya yang melimpah, mudah
dikembangkan secara in vitro,
imunogenitas rendah, potensi
diferensiasi multipoten, memiliki
kemampuan untuk dimanipulasi atau
dimodifikasi secara genetik serta
menimbulkan lebih sedikit masalah etik
Gambar 3 : Mesenkim Embrional dibandingkan dengan jenis sel punca
lainnya. Selain itu MSCs memiliki
sifat regeneratif yang luas dan imunomodulator yang dapat digunakan dalam
perbaikan jaringan dan penyembuhan luka serta dapat berdiferensiasi menjadi
garis keturunan osteogenik, kondrogenik, adipogenik ketika dikultur dalam media
penginduksi tertentu. Karakteristik dasar yang dimiliki oleh MSCs salah satunya,
merupakan sel punca yang paling mudah diakses dan diisolasi dari berbagai
jaringan, seperti jaringan adiposa, tali pusat, tendon, kornea, timus, limpa, otak,
hati, cairan ketuban, plasenta, pulpa gigi, dan sumber lainnya." Selain potensinya
untuk berdiferensiasi menjadi adiposit, osteoblas, dan kondroplas.

MSCs juga dapat berdiferensiasi menjadi turunan mesodermal, endodermal dan


ektodermal lainnya seperti kardiomiosit, miosit skeletal, sel endotel, tenosit dan
hepatosit, sel saraf, sel fotoreseptor, penghasil insulin, sel duktus epidermal dan
sebasea, dan sel epitel tubulus ginjal. Hal inilah yang kemudian mendorong
MSCs sebagai suatu pilihan yang paling menarik perhatian dan memiliki potensi
yang besar untuk dikembangkan sebagai Sistem Penghantaran Obat (SPO)
berbasis sel.
SEL RETIKULAR

Jaringan sel retikuler yang melapisi jaring serat kolagen melintasi jaringan di
setiap kelenjar getah bening. Jaringan sel retikuler ini mendistribusikan molekul-
molekul kunci dan menyediakan struktur bagi sel-sel kekebalan untuk bergerak.

Jaringan sel retikuler dibentuk oleh


sel retikuler fibroblastik (FRC) yang
membran selnya melapisi inti serat
kolagen yang bertindak sebagai sistem
saluran untuk distribusi molekul kecil.
Di sebagian besar jaringan lain, serat
kolagen malah berada di luar
membran sel, tempat mereka
membentuk matriks
Gambar 4 : Sel Retikular
ekstraseluler. Inset: struktur grafik yang mewakili FRC dalam jaringan yang
digambarkan sebagai node (lingkaran) dan hubungan langsung di antara mereka
sebagai tepi (garis). Bentuk dan panjang serat tidak terwakili dalam grafik.

Jaringan sel retikuler tidak hanya mendukung struktur kelenjar getah


bening; mereka juga merupakan pemain penting dalam respon imun. Molekul
kecil dari lingkungan jaringan atau dari patogen, seperti fragmen protein virus,
dapat didistribusikan di dalam kelenjar getah bening melalui sistem saluran yang
dibentuk oleh serat retikuler. Beberapa sitokin dan kemokin yang penting untuk
migrasi sel T yang efektif—dan oksida nitrat yang menghambat proliferasi sel T
—bahkan diproduksi oleh FRC itu sendiri. Selain itu, jaringan dianggap sebagai
“sistem jalan” untuk migrasi limfosit

SEL ADIPOSOSE

Adiposit adlaah sel yang aktif secara metabolic, berespon terhadap stimulus saraf
dan hormonal. Dengan sifat fisiknya yang unik, jaringan adiposity sukar
mengonduksi panas dan merupakan isolator ternal bagi tubuh. Jaringan adipose
juga mengisi celah diantara jaringan lain, membantu menjaga organ tertentu
berada di tempatnya. Alpisan subkutan jaringan adiposa membantu membentuk
permukaan tubuh, dan menjadi bantalan bagi daerah yang sering mengalami stress
mekanik seperti telapak tangan, tuit dan bantalan jari kaki.

Adiposit atau sel lemak ditemukan dalam jaringan ikat banyak organ. Sel asal
mesenkimal besar ini dikhususkan untuk penyimpanan lipid dalam sitoplasma
berupa lemak netral, atau terkadang untuk produksi panas. Jaringan dengan
banyak adiposit, disebut jaringan ikat adipose berfungsi sebagai bantalan dengan
menginsulasi dan organ lain. Adiposit memiliki manfaat metabolik utama dengan
kepentingan klinis.

Jaringan ikat tempat sel penyimpanan lemak atau adiposit merupakan mayoritas
disebut jaringan adipose. Sel-sel ini ditemukan terisolasi atau dalam kelompok
kecil didalam jaringan ikat longgar atau jaringan ikat padat tidak teratur tetapi
dijumpai berupa agrerat besar dalam jaringan adipose atau lemak.

Jaringan ini berfungsi sebagai depot penyimpanan bagi lemak netral, khususnya
trigliserida. Selain itu, juga berfungsi sebagai regulator utama metabolism energi
seluruh tubuh.

Terdapat dua jenis utama jaringan utama adiposa dengan lokasi, struktur, warna
dan fungsi berbeda. Jaringan adiposa putih, jenis paling umum yang
dikhususkan untuk penyimpanan lemak, terdiri dari sel-sel yang masing-masing
mengandung satu tetes besar lemak kuning –keputihan. Jaringan adipose coklat,
mengandung banyak tetes lipid yang terebar diantara mitokondria, yang memberi
warna lebih gelap pada jaringan ini. Berfungsi untuk menghangatkan darah.
Kedua jaringan adiposa tersebut kaya akan pembuluh darah dan adiposity,
berbeda dengan sel dari jaringan ikat sejati lainnya.

 Jaringan Adiposa Putih

Jaringan ini ditemukan pada


banyak organ diseluruh
tubuh, biasanya membentuk
sekitar 20% berat badan pada
orang dewasa. Asiposit
lemak putih secara khas
berupa sel sangat besar. Sel
ini masing-masing
Gambar 5 : Jaringan Adiposa Putih mengandung satu tetes lipid
besar (unilokular), menyebabkan
inti dan sitoplasma terdesak pada plasmalema. Asam lemak yang dibebaskan dari
asiposit putih oleh aktivitas lipase saat nutiren dibutuhkan dan di edarkan
keseluruh oleh protein plasma seperti albumin. Leptin adalah hormone polipeptida
dengan sel sasaran di hipotalamus yang dibebaskan adiposity putih dan membantu
mengatur kebiasaan makan

 Jaringan Adiposa Coklat

Lemak coklat meupakan sampai 5% total berat


badan neonatus namun lebih sedikit pad aorang
dewasa. Adiposit jaringan ini umumnya lebih
kecil dari yang lemak putih dan mengandung
banyak tetes lipid kecil (multilokular) dalam
sitoplasma yang mengandung banyak
mitokondria dan inti dipusat
Gambar 6 : Jaringan Adiposa Coklat

SEL MAST

Sel Mast adalah sel


jaringan ikat berbentuk
lonjong atau tidak
beraturan. Karena
tingginya kandungan
radikal asal dalam
GAGs bersulfatnya,
granul sel mast
Gambar 7 : Sel Mast
menunjukan
metakromasi yang artinya sel
ini dapat mengubah warna beberapa pewarna dasar fari biru menjadi ungu atau
merah.

Sel mast berfungsi dalam pembebasan local banyak substansi bioaktif penting
pada respons peradangan setempat, imunitas innate, perbaikan jaringan.

Molekul – molekul yang dilepaskan granul sekresi sel ini, yaitu :

 Heparin, sebuah GAG bersulfat yang bekerja sebagai anrikoagulan local


 Histamin, membantu peningkatan permealibitas vascular dan konsentrasi
otot polos
 Protease serin, mengaktifkan berbagai mediator peradangan
 faktor kemotatik eosinophil atau neutrophil, yang menarik leukosit-
leukosit ini
 Sitokin, polipeptida yang mengarahkan aktivitas leukosit dan sel lain
system imun
 Prekusor fosfolipid, yang dikonversi menjadi prostaglandin, leukotrin, dan
mediator lipid penting lainnya dari respon peradangan.

Sel ini banyak ditemukan dalam jaringan ikat terutama dalam pembuluh darah
kecil dikulit dan mesentrium (sel mast perivascular) dan dalam jaringan yang
melapisi saluran pencernaan dan saluran pernapasan (sel mast mucosal). Sel mast
dapat menempatkan diri secara strategis sebagai penjaga untuk mendeteksi
masuknya mikroorganisme.

Pelepasan mediator kimia tertentu yang disimpan dalam sel mast memicu reaksi
alergi yang dikenal sebagai reaksi hipersensivitas cepat karena reaksi ini timbul
dalam beberapa menit setelah masuknya sebuah antigen pada seseorang. Seperti
halnya makrofag, sel mast berasal dari sel progenitor dalam sumsum tulang
belakang yang beredar dalam darah, menerobos dinding pembuluh darah kecil
yang disebut venul, dan masuk jaringan ikat, tempat untuk berdiferensiasi.
Meskipun sel mast memiliki banyak hal uang sama dengan leukosit basophil,
namun sel ini memiliki garis keturunan yang berbeda

SEL PLASMA

Sel plasma adalah sel asal-limfosit


penghasil antibody. Sel bulat yang relative
besar ini memiliki sitoplasma basofilik
yang kaya RER dan apparatus Golgi. Inti
sel plasma umumnya bulat tetapi terletak
eksentris. Banyak diantara intin ini
memiliki daerah-daerah padat
heterokromatin perifer diselingi daerah-
daerah eukromatin lebih pucat. Sel plasma Gambar 8 : Sel Plasma
ini kebanyakan ada dalam jaringan ikat.

LEUKOSIT

Leukosit ataub sel darah putih lain, selain makrofag dan sel plasma, biasanya
terdiri atas populasi sel pengembara dalam jaringan ikat. Berasal dari sel darah
yang bersirkulasi kemudian meninggalkan darah dengan merimigrasi diantara sel
endotel venul untuk masuk jaringan ikat. Proses ini sangat meningkat selama
peradangan sebagai bentuk respons pertahanan vascular dan seluler terhadap
cedera atau benda asing, termasuk bakteri pathogen atau substansi kimia yang
mengiritasi

Kebanyakan leukosit berfungsi didalam jaringan ikat hanya untuk beberapa jam
atau hari kemudian akan mengalami apoptosis. Tetapi, sejumlah limfosit dan sel
penyaji-antigen yang fagositik biasanya meninggalkan cairan interstisial jaringan
ikat, masuk kedalam darah atau limfe, dan bergerak menuju organ limfoid yang
terpilih

Leukosit terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : leukosit granulosit


polimorfonukleut (sel yang
mengandung dan memiliki dan
memiliki banyak bentuk nukleus) dan
agranulosit mononuklease (sel tanpa
granula dan satu nukleus). Jenis
granulosit yaitu neutrofil, basofil, dan
eosinofil, sedankan jenis leukosit
agranulosit yaitu limfosit dan monosit

Gambar 9 : Leukosit

MELANOSIT

Melanosit merupakan sel khusus yang terdapat pada epidermis, dijumpai di bawah
atau di antara sel-sel stratum basalis dan pada folikel rambut Asal embriologi dari
melanosit berasal dari sel krista neural. Meskipun melanosit tidak dilekatkan
dengan keratinosit yang berdekatan dengannya oleh desmosom, melanosit ini
diletakkan ke lamina basalis dengan hemidesmosom. 4 tahapan yang dapat
dibedakan pada pembentukan granul melanin yang matang.

Tahap 1 : Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses
dari aktivitas enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada
bagian perifernya. Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan
molekul tirosinase yang rapi pada sebuah matrik protein.

Tahap 2 : Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian


dalam filamen-filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak
sama. Melanin disimpan dalam matriks prot
Tahap 3 : Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak sulit
terlihat. Tahap 4 : Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya
dan melanin secara sempurna mengisi vesikel.

Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit


dan ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari
epidermis. Proses transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur
jaringan kulit. Granul melanin pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit.
Ketika di dalam keratinosit, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di
daerah atas inti (supranuklear), jadi melindungi nukleus dari efek merusak radiasi
matahari. Meskipun melanosit yang membentuk melanin, namun sel-sel
epitel/keratinositlah yang menjadi gudang dan berisi lebih banyak melanin,
dibandingkan melanosit sendiri

REFERENSI

Anthony L. Mescher. Jaringan Ikat. Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas
Ed.14. EGC. 2017:113-121; 144-7

Sumbayak EM. Tinjauan Pustaka Fibroblas : Struktur dan Peranannya dalam


Penyembuhan Luka. (6).
Fitrie AA. Histologi Dari Melanosit. 2004;1–6.
Farmasetika M, Review A. Generasi Berikutnya: Sel Punca Mesenkim Sebagai
Sistem Penghantaran Obat Berbasis Sel. 2022;7(2):121–40.
Nurhayati T. Karya Tulis Ilmiah Gambaran Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis
Leukosit pada Penderita Tuberkolosis. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang.2016.5-12
Textor J, Mandl JN, Boer RJ De. The Reticular Cell Network : A Robust
Backbone for Immune Responses. 2016;(Fig 1):1–6.

Anda mungkin juga menyukai