Anda di halaman 1dari 10

Nama: Aurora Latupeirissa

NIM: 202383005

FIBROBLAS

Fibroblast adalah sasaran banyak keluarga protein yang disebut penumbuh


(growth factor) yang mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi sel. Fibroblast
juga adalah sek kunci dari jaringan ikat sejati dan berasal dari sel mesenki
setempat dan merupakan penghuni tetap pada jaringan ikat. Paling umum
ditemukan pada jaringan ikat sejati, menghasilkan dan mempertahankan
kebanyakan komponen eskternal jaringan. Fibroblast membuat dan
menyekresikan kolagen (protein terbanyak dalam tubuh) dan elastin yang
membentuk serat besar.

Fungsi utama fibroblas


adalah sintesis ECM untuk
menciptakan jaringan ikat
dengan menyimpan kolagen
pembentuk serat dan
lembaran, proteoglikan,
elastin, fibronektin, protein
mikrofibrilar dan laminin,

yang secara kolektif Gambar 1 : Fibroblas


membentuk “matrisome ” .
Fibroblas juga secara aktif merombak struktur mikro ECM melalui ikatan silang
kovalen, glikosilasi protein, dan proteolisis terkontrol melalui sekresi enzim
pengubah yang seimbang seperti lisil oksidase, matriks metaloproteinase (MMPs),
dan inhibitor MMP.

Pada organ dewasa, fibroblas relatif tidak aktif kecuali mekanisme perbaikan
jaringan atau perubahan struktural dinamis dimulai. Analisis sel tunggal baru-baru
ini menunjukkan bahwa selama pengembangan dan perbaikan jaringan, fibroblas
menampilkan perubahan transkripsi yang mirip dengan lintasan diferensiasi
seluler, menunjukkan kepatuhan terhadap hierarki garis keturunan
Fibroblas Pada Kulit Fibroblast Pada Paru-Paru

Fibroblas di kulit menghasilkan fondasi Meskipun paru-paru serupa dengan


struktural yang tangguh secara mekanis, kulit karena merupakan jaringan yang
perekat namun elastis yang mendukung kaya epitel, paru-paru memiliki
keratinosit epitel dari epidermis perkembangan, arsitektur, dan fungsi
berlapis yang menghadap ke luar dan yang berbeda sehingga berdampak pada
banyak pelengkapnya, terutama folikel sejauh mana populasi fibroblasnya
rambut dan kelenjar keringat. Fibroblas berbeda satu sama lain. Epitel paru
dan garis keturunan mesenkim lainnya berasal dari endodermal dan
pada kulit membentuk tiga lapisan yang membentuk pohon bercabang tinggi
berbeda secara anatomis: dermis papiler yang berakhir di kantung yang dapat
dan retikuler serta jaringan adiposa diperluas, yang disebut alveoli. Fungsi
putih dermal. Epitel kulit berasal dari pertukaran gas paru-paru sangat
ektodermal, dan jaringan ikatnya bergantung pada epitel alveolar yang
membentuk lapisan berbeda dengan membentuk hubungan fisik yang erat
ECM tebal yang disiapkan untuk dengan jaringan kapiler yang luas, dan
memberikan ketahanan mekanis. pada kemampuan paru-paru yang
berulang dan cepat untuk mengembang
dan berkontraksi.

Fibroblast Pada Otot Rangka Fibroblas Pada Jantung

Otot lurik volunter tidak memiliki Fibroblas jantung dewasa bersifat


struktur epitel dan malah terdiri dari heterogen, dan kontribusi garis
susunan paralel serat otot besar, keturunannya berbeda. Studi
berdiferensiasi tinggi, dan berinti transkriptomik sel tunggal pada
banyak, fungsi utamanya adalah fibroblas jantung murine dewasa secara
menghasilkan gaya melalui konsisten mengungkapkan dua populasi
kontraksi. Meskipun beberapa serabut utama
otot berakhir pada sambungan tendon,
sebagian besar serabut otot berakhir di
dalam jaringan ikat intramuskular dan
meneruskan kekuatan kontraktilnya ke
lateral. Jaringan ikat intramuskular
memiliki organisasi yang kompleks dan
hierarkis. Lapisan terdalamnya, disebut
endomysium, mengelilingi serat otot
individu dan mengandung membran
basal khusus yang kaya akan laminin
dan kolagen tipe IV. Bertindak melalui
reseptor transmembrannya, laminin
membantu transduksi kekuatan mekanis
dari aparatus kontraktil intraseluler ke
lapisan endomisium luar, kaya akan
kolagen tipe I dan III

MAKROFAG

Makrofag berasal dari sel prekusor sumsum tulang, yang disebut monosit yang
beredar dalam darah. Sel – sel ini menerobos dinding epitel venul kecil untuk
memasuki jaringan ikat, tempat berdeferensiasi menjadi matang, dan menadapat
ciri morfologi sel fagositik. Makrofag berperan penting pada tahap awal reparasib
dan inflamasi setelah cedera jaringan. Dalam keadaan ini, sel-sel ini berakumulasi
dalam jaringan ikat melalui proliferasi setempat makrofag dan mendatangkan
lebih banyak monosit dari darah. Makrofag disebarkan ke seluruh tubuh dan
umumnya terdapat dalam stroma kebanyakan organ. Bersama dengan sel asal
monosit, mereka membentuk kelompok sel disebut system fagosit monokuler

Semua sel yang mirip dengan


makrofag berasal dari monosit,
tetapi memiliki nama berbeda
dalam berbagai organ. Sel ini
berumur panjang dan dapat
bertahan dalam jaringan selama
berbulan-bulan. Selin
membersihkan debris, sel-sel ini
sangay penting bagi uptake,

Gambar 2 : Struktur Ultra Makrofag

pemrosesan, dan penyajian anti-gen untuk aktivitas limfosit. Transformasi dari


monosit menjadi makrofag dalam jaringan ikat mencakup membesarnya ukuran
sel, meningkatnya sintesis protein, dan meningkatnya jumlah kompleks golgi dan
lisosom. Lokasi utama jaringan ikat, organ limfoid, paru, sumsum tulang, rongga
pleura dan peritoneum dengan fungsi utama memproduksi sitokin, faktor
kemotaksis, dan molekul lain yang berpartisipasi dalam peradangan (pertahanan,
pembuatan dan penyajian antigen
MESENKIM

Mesenchymal Stem Cells (MSCs) merupakan sel punca yang memiliki potensi
lebih besar untuk dikembangkan, hal ini didasarkan oleh sumber daya yang
melimpah, mudah dikembangkan secara in vitro, imunogenitas rendah, potensi
diferensiasi multipoten, memiliki kemampuan untuk dimanipulasi atau
dimodifikasi secara genetik serta menimbulkan lebih sedikit masalah etik
dibandingkan dengan jenis sel punca lainnya. Selain itu MSCs memiliki sifat
regeneratif yang luas dan imunomodulator yang dapat digunakan dalam perbaikan
jaringan dan penyembuhan luka serta dapat berdiferensiasi menjadi garis
keturunan osteogenik, kondrogenik, adipogenik ketika dikultur dalam media
penginduksi tertentu. Karakteristik
dasar yang dimiliki oleh MSCs salah
satunya, merupakan sel punca yang
paling mudah diakses dan diisolasi
dari berbagai jaringan, seperti jaringan
adiposa, tali pusat, tendon, kornea,
timus, limpa, otak, hati, cairan
ketuban, plasenta, pulpa gigi, dan
sumber lainnya." Selain potensinya
untuk berdiferensiasi menjadi adiposit,
osteoblas, dan kondroplas.

Gambar 3 : Mesenkim Embrional

MSCs juga dapat berdiferensiasi menjadi turunan mesodermal, endodermal dan


ektodermal lainnya seperti kardiomiosit, miosit skeletal, sel endotel, tenosit dan
hepatosit, sel saraf, sel fotoreseptor, penghasil insulin, sel duktus epidermal dan
sebasea, dan sel epitel tubulus ginjal. Hal inilah yang kemudian mendorong
MSCs sebagai suatu pilihan yang paling menarik perhatian dan memiliki potensi
yang besar untuk dikembangkan sebagai Sistem Penghantaran Obat (SPO)
berbasis sel.
SEL RETIKULAR

Jaringan sel retikuler yang melapisi jaring serat kolagen melintasi jaringan di
setiap kelenjar getah bening. Jaringan sel retikuler ini mendistribusikan molekul-
molekul kunci dan menyediakan struktur bagi sel-sel kekebalan untuk bergerak.

Jaringan sel retikuler dibentuk oleh


sel retikuler fibroblastik (FRC)
yang membran selnya melapisi inti
serat kolagen yang bertindak
sebagai sistem saluran untuk
distribusi molekul kecil. Di
sebagian besar jaringan lain, serat
kolagen malah berada di luar
membran sel, tempat mereka
membentuk matriks Gambar 4 : Sel Retikular

ekstraseluler. Inset: struktur grafik


yang mewakili FRC dalam jaringan yang digambarkan sebagai node (lingkaran)
dan hubungan langsung di antara mereka sebagai tepi (garis). Bentuk dan panjang
serat tidak terwakili dalam grafik. Jaringan sel retikuler tidak hanya mendukung
struktur kelenjar getah bening; mereka juga merupakan pemain penting dalam
respon imun. Molekul kecil dari lingkungan jaringan atau dari patogen, seperti
fragmen protein virus, dapat didistribusikan di dalam kelenjar getah bening
melalui sistem saluran yang dibentuk oleh serat retikuler. Beberapa sitokin dan
kemokin yang penting untuk migrasi sel T yang efektif—dan oksida nitrat yang
menghambat proliferasi sel T —bahkan diproduksi oleh FRC itu sendiri. Selain
itu, jaringan dianggap sebagai “sistem jalan” untuk migrasi limfosit

ADIPOSIT

Adiposit adalah sel yang aktif secara metabolic, berespon terhadap stimulus saraf
dan hormonal. Dengan sifat fisiknya yang unik, jaringan adiposity sukar
mengonduksi panas dan merupakan isolator ternal bagi tubuh. Jaringan adipose
juga mengisi celah diantara jaringan lain, membantu menjaga organ tertentu
berada di tempatnya. Alpisan subkutan jaringan adiposa membantu membentuk
permukaan tubuh, dan menjadi bantalan bagi daerah yang sering mengalami stress
mekanik seperti telapak tangan, tuit dan bantalan jari kaki.
Adiposit atau sel lemak ditemukan dalam jaringan ikat banyak organ. Sel asal
mesenkimal besar ini dikhususkan untuk penyimpanan lipid dalam sitoplasma
berupa lemak netral, atau terkadang untuk produksi panas. Jaringan dengan
banyak adiposit, disebut jaringan ikat adipose berfungsi sebagai bantalan dengan
menginsulasi dan organ lain. Adiposit memiliki manfaat metabolik utama dengan
kepentingan klinis.

Jaringan ikat tempat sel penyimpanan lemak atau adiposit merupakan mayoritas
disebut jaringan adipose. Sel-sel ini ditemukan terisolasi atau dalam kelompok
kecil didalam jaringan ikat longgar atau jaringan ikat padat tidak teratur tetapi
dijumpai berupa agrerat besar dalam jaringan adipose atau lemak. Berfungsi
sebagai depot penyimpanan bagi lemak netral, khususnya trigliserida. Selain itu,
juga berfungsi sebagai regulator utama metabolism energi seluruh tubuh.

Terdapat dua jenis utama jaringan utama adiposa dengan lokasi, struktur, warna
dan fungsi berbeda. Jaringan adiposa putih, jenis paling umum yang
dikhususkan untuk penyimpanan lemak, terdiri dari sel-sel yang masing-masing
mengandung satu tetes besar lemak kuning –keputihan. Jaringan adipose coklat,
mengandung banyak tetes lipid yang terebar diantara mitokondria, yang memberi
warna lebih gelap pada jaringan ini. Berfungsi untuk menghangatkan darah.
Kedua jaringan adiposa tersebut kaya akan pembuluh darah dan adiposity,
berbeda dengan sel dari jaringan ikat sejati lainnya.

Jaringan Adiposa Putih

Jaringan ini ditemukan pada banyak organ diseluruh tubuh, biasanya membentuk
sekitar 20% berat badan pada orang dewasa, dan berupa sel yang sangat besar. Sel
ini masing-masing mengandung satu tetes lipid besar (unilokular), menyebabkan
inti dan sitoplasma terdesak pada plasmalema. Asam lemak yang dibebaskan dari
asiposit putih oleh aktivitas lipase saat nutiren dibutuhkan dan di edarkan
keseluruh oleh protein
plasma seperti albumin.
Leptin adalah hormone
polipeptida dengan sel
sasaran di hipotalamus yang
dibebaskan adiposity putih
dan membantu mengatur
kebiasaan makan

Gambar 5 : Jaringan Adiposa Putih


Jaringan Adiposa Coklat

Lemak coklat meupakan sampai 5% total berat


badan neonatus namun lebih sedikit pad aorang
dewasa. Adiposit jaringan ini umumnya lebih
kecil dari yang lemak putih dan mengandung
banyak tetes lipid kecil (multilokular) dalam
sitoplasma yang mengandung banyak
mitokondria dan inti dipusat
Gambar 6 : Jaringan Adiposa Coklat

SEL MAST

Sel Mast adalah sel jaringan ikat berbentuk lonjong atau tidak beraturan. Karena
tingginya kandungan radikal asal dalam GAGs bersulfatnya, granul sel mast
menunjukan metakromasi yang artinya sel ini dapat mengubah warna beberapa
pewarna dasar fari biru menjadi ungu atau merah.

Sel mast berfungsi


dalam pembebasan
local banyak
substansi bioaktif
penting pada respons
peradangan
setempat, imunitas
innate, perbaikan
Gambar 7 : Sel Mast jaringan.

Molekul – molekul yang dilepaskan granul sekresi sel ini, yaitu :

 Heparin, sebuah GAG bersulfat yang bekerja sebagai anrikoagulan local


 Histamin, membantu peningkatan permealibitas vascular dan konsentrasi
otot polos
 Protease serin, mengaktifkan berbagai mediator peradangan
 faktor kemotatik eosinophil atau neutrophil, yang menarik leukosit-
leukosit ini
 Sitokin, polipeptida yang mengarahkan aktivitas leukosit dan sel lain
system imun
 Prekusor fosfolipid, yang dikonversi menjadi prostaglandin, leukotrin, dan
mediator lipid penting lainnya dari respon peradangan.

Sel ini banyak ditemukan dalam jaringan ikat terutama dalam pembuluh darah
kecil dikulit dan mesentrium (sel mast perivascular) dan dalam jaringan yang
melapisi saluran pencernaan dan saluran pernapasan (sel mast mucosal). Sel mast
dapat menempatkan diri secara strategis sebagai penjaga untuk mendeteksi
masuknya mikroorganisme.

Pelepasan mediator kimia tertentu yang disimpan dalam sel mast memicu reaksi
alergi yang dikenal sebagai reaksi hipersensivitas cepat karena reaksi ini timbul
dalam beberapa menit setelah masuknya sebuah antigen pada seseorang. Sel mast
berasal dari sel progenitor dalam sumsum tulang belakang yang beredar dalam
darah, menerobos dinding pembuluh darah kecil yang disebut venul, dan masuk
jaringan ikat, tempat untuk berdiferensiasi. Meskipun sel mast memiliki banyak
hal uang sama dengan leukosit basophil, namun sel ini memiliki garis keturunan
yang berbeda

SEL PLASMA

Sel plasma adalah sel asal-limfosit


penghasil antibody. Sel bulat yang relative
besar ini memiliki sitoplasma basofilik
yang kaya RER dan apparatus Golgi. Inti
sel plasma umumnya bulat tetapi terletak
eksentris. Banyak diantara intin ini
memiliki daerah-daerah padat
heterokromatin perifer diselingi daerah-
daerah eukromatin lebih pucat. Sel plasma Gambar 8 : Sel Plasma
ini kebanyakan ada dalam jaringan ikat.

LEUKOSIT
Leukosit atau sel darah putih lain, selain makrofag dan sel plasma, biasanya terdiri
atas populasi sel pengembara dalam jaringan ikat. Berasal dari sel darah yang
bersirkulasi kemudian meninggalkan darah dengan merimigrasi diantara sel
endotel venul untuk masuk jaringan ikat. Proses ini sangat meningkat selama
peradangan sebagai bentuk respons pertahanan vascular dan seluler terhadap
cedera atau benda asing, termasuk bakteri pathogen atau substansi kimia yang
mengiritasi

Kebanyakan leukosit berfungsi didalam jaringan ikat hanya untuk beberapa jam
atau hari kemudian akan mengalami apoptosis. Tetapi, sejumlah limfosit dan sel
penyaji-antigen yang fagositik biasanya meninggalkan cairan interstisial jaringan
ikat, masuk kedalam darah atau limfe, dan bergerak menuju organ limfoid yang
terpilih

Leukosit terbagi menjadi dua


kelompok, yaitu : leukosit granulosit
polimorfonukleut (banyak bentuk
nukleus) enis granulosit yaitu
neutrofil, basofil, dan eosinofil. Dan
agranulosit mononuklease (sel tanpa
granula dan satu nukleus) jenis
leukosit agranulosit yaitu limfosit dan
monosit

MELANOSIT

Melanosit merupakan sel khusus yang terdapat pada epidermis, dijumpai di bawah
atau di antara sel-sel stratum basalis dan pada folikel rambut Asal embriologi dari
melanosit berasal dari sel krista neural. Meskipun melanosit tidak dilekatkan
dengan keratinosit yang berdekatan dengannya oleh desmosom, melanosit ini
diletakkan ke lamina basalis dengan hemidesmosom. 4 tahapan yang dapat
dibedakan pada pembentukan granul melanin yang matang.

Tahap 1 : Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses
dari aktivitas enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada
bagian perifernya. Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan
molekul tirosinase yang rapi pada sebuah matrik protein.

Tahap 2 : Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian


dalam filamen-filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak
sama. Melanin disimpan dalam matriks prot
Tahap 3 : Peningkatan pembentukan melanin struktur halus agak sulit terlihat.

Tahap 4 : Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan
melanin secara sempurna mengisi vesikel.

Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit


dan ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari
epidermis. Proses transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur
jaringan kulit. Granul melanin pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit.
Ketika di dalam keratinosit, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di
daerah atas inti (supranuklear), jadi melindungi nukleus dari efek merusak radiasi
matahari. Meskipun melanosit yang membentuk melanin, namun sel-sel
epitel/keratinositlah yang menjadi gudang dan berisi lebih banyak melanin,
dibandingkan melanosit sendiri

REFERENSI

Anthony L. Mescher. Jaringan Ikat. Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas
Ed.14. EGC. 2017:113-121; 144-7

Sumbayak EM. Tinjauan Pustaka Fibroblas : Struktur dan Peranannya dalam


Penyembuhan Luka. (6).
Fitrie AA. Histologi Dari Melanosit. 2004;1–6.
Farmasetika M, Review A. Generasi Berikutnya: Sel Punca Mesenkim Sebagai
Sistem Penghantaran Obat Berbasis Sel. 2022;7(2):121–40.
Nurhayati T. Karya Tulis Ilmiah Gambaran Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis
Leukosit pada Penderita Tuberkolosis. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang.2016.5-12
Textor J, Mandl JN, Boer RJ De. The Reticular Cell Network : A Robust
Backbone for Immune Responses. 2016;(Fig 1):1–6.

Anda mungkin juga menyukai