Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOLOGI

JARINGAN IKAT (JARINGAN PENYAMBUNG)

Pembimbing: Ustadzah Evi Susilawati S,pd1

Oleh: Kelompok 1
1. Hafidhatun Annisa
2. Ikramatil Masykurah
3. Lisa Mauliza S
4. Najwa Alya Putri
5. Nawa Alia Zahra
1
Struktur & Fungsi Jaringan Hewan

(Jaringan Ikat)

1. Pengertian jaringan ikat


Pada awal perkembangan embrio, lapisan mesoderm membentuk
jaringan mesenkim (mesos = tengah, enchyme = penyusutan). Selanjutnya,
mesenkim berkembang menjadi jaringan ikat (jaringan penyambung).
Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk mengikat
serta menyokong bagian jaringan yang lain. Penyusun jaringan ikat adalah
sel yang tersusun dalam suatu matriks ekstraseluler dan tersusun menyebar.
Matriks tersebut biasanya berupa cairan, benda kenyal seperti agar dan
padatan. Jaringan ikat ada beberapa macam yaitu jaringan ikat longgar,
jaringan adiposa, jaringan ikat berserat, tulang rawan, tulang sejati,
serta darah.
2. Fungsi jaringan ikat
 Pengikat dan penyambung antarjaringan, contohnya jaringan ikat tendon
yang menghubungkan jaringan tulang dengan jaringan otot.
 Penyokong dan pembentuk struktur tubuh, contohnya jaringan ikat tulang.
 Penyimpan energi, misalnya jaringan ikat lemak.
 Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit, misalnya jaringan ikat
darah yang mengandung antibodi dan sel-sel darah putih.
 Pelindung suatu organ, yaitu jaringan ikat yang berbentuk selaput, yang
membungkus organ-organ tubuh.
 Transpor cairan tubuh yang dilakukan oleh jaringan ikat darah dan limpa.
3. Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat
a. Fibroblas dan makrofag merupakan dua jenis sel yang terdapat paling
banyak di jaringan ikat longgar areolar. Ciri-cirinya berbentuk sel besar,
pipih, bercabang-cabang (cabang-cabangnya langsing), dari samping
berbentuk gelendong (fusiform), inti sel berbentuk lonjong, dan memiliki
satu atau dua anak inti serta sedikit granula kromatin yang halus.
b. Makrofag (histiosit) jumlahnya hampir sama dengan friboblas di dalam
jaringan ikat longgar dan terdapat di dekat pembuluh darah. Makrofag
memiliki ciri-ciri, antara lain tidak beraturan, bercabang-cabang pendek
dan lebur atau kecil dan panjang, membran palsma berlipat-lipat, jika
diransang, dapat melakukan gerakan ameboid, serta bersifat fagositosis
(memakan zat-zat buangan, sel mati, bakteri, benda asing, dan sel darah
yang keluar dari pembuluh darah). Makrofag berfungsi pada reaksi
imunologis tubuh dan sekresi enzim-enzim, misalnya lisozim, elastase,
kologenase, dan agen anti virus interperon.
c. Sel Lemak (sel adifosa) dapat ditemukan hanya satu sel saja atau
berkelompok di sepanjang pembuluh darah. Jika berkumpul dalam
jumlah yang besar, akan membentuk jaringan lemak. Setiap sel lemak
mengandung satu tetes minyak yang besar dan sedikit sitoplasma dengan
inti berbentuk pipih pada salah satu bentuknya. Sel lemak telah
berdiferensiasi sempurna dan tidak mampu membelah diri lagi. Sebelum
berisi lemak sel berbentuk seperti fibroblas. Jika lemak dipakai, sel akan
mengerut.
d. Mast Cell (sel tiang) tersebarluas dalam jaringan ikat atau membentuk
kelompok kecil di dekat pembuluh darah. Sel berbentuk lonjong, tidak
teratur, kadang-kandang memiliki pseudopodia yang pendek, serta berinti
kecil yang tertutup oleh granula-granula. Sel menghasilkan sejenis
antikoagulan heparin dan histamin. Heparin berfungsi dalam pembekuan
darah, sedangkan histamin berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah kecil.
e. Sel Plasma Mirip dengan limfosit, mengandung banyak sitoplasma,dan
memiliki jari jari roda di tepi inti sel yang terbentuk dari gumpalan
kromatin. Sel plasma berfungsi untuk menghasilkan anti bodi. Sel plasma
jarang di temukan pada jaringan ikat, tetapi sering di temukan pada
membran serosa, jaringan limofid, setra di bawah membran epitel yang
basah pada saluran pencernaan dan penarfasan.
f. Sel Pigmen Mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen terdapat pada
jaringan ikat pada kulit. lapisan koroidmata, daan piamate (membran
halus yang membungkus otak). Sel pigmen jenis melanosid mengandung
melanosom. Melanosom merupakan badan yang memiliki membran
berbentuk lonjong berisi pigmen melanin. Pigmen melanin berfungsi
untuk menyerap cahaya.
g. Leukosid (sel darah putih) diangkut oleh sirkulasi darah, tetapi
melakukan fungsinya di luar pembuluh darah sehingga dapat di temukan
pada jaringan ikat. Leukosid melakukan gerakan ameboid menerobos
dinding-dinding pembuluh darah dan menyusup ke jaringan ikat .
leukosid berfungsi sebagai pertahanan terhadap benda asing. Jenis
leukosid, yaitu limfosit, monosit, neutrofil, basofil, dan asidofil
(eosinofil).
h. Sel mesenkim merupakan embrional yang masih dapat di temukan pada
orang dewasa, berukuran lebih kecil daripada fibroblas , dan berbentuk
seperti bintang karena memiliki banyak tonjolan memanjang yang
mengecil di bagian ujungnya. Sel mesemkim akan berdiferensiasi
menjadi jenis sel penyusun jaringan ikat longgar atau menjadi sel otot
polos pada pembuluh darah yang cedera.
4. Jenis jaringan ikat
a. Jaringan ikat sejati
1) Jaringan ikat longgar
(a) Jaringan mukosa terdapat pada tali pusar bayi

(b) Jaringan areolar terdapat diantara kulit dengan otot serta

berfungsi sebagai pembungkus jaringan lain dan organ-organ,


termasuk pembuluh darah dan saraf.
(c) Jaringan lemak (adiposa) berfungsi sebagai bantalan yang

melindungi organ-organ, cadangan makanan, dan isolator penjaga


suhu tubuh. Terdapat di bawah kulit, di sekitar persendian,
sumsum tulang, omentum (selaput pada lambung), mesenterium
(selaput pada perut), di sekitar ginjal, dan di belakang bola mata.
(d) Jaringan retikular jaringan ini terdapat pada nodus limfa,
sumsum tulang belakang, dan hati.

2) Jaringan ikat padat


(a) Jaringan padat teratur contoh jaringan ikat padat adalah tendon
(jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot), ligamen
(jaringan yang menghubungkan tulang- dengan tulang), dan
aponeurosis ( otot yang berbentuk lebar dan pipih).
(b)Jaringan ikat padat tidak teratur terdapat pada sebagian besar
fasia (selaput pembungkus atau penyekat), dermis kulit,
periosteum (lapisan luar tulang), perikondrium (lapisan luar tulang
rawan), serta kapsul pembungkus beberapa organ termasuk hati
dan testis.
b. Jaringan ikat cair
Jaringan ikat cair tersusun dari sel-sel yang berada didalam suatu
matriks berupa larutan atau bentuk cairan yang mengandungn protein-
protein.
1) Jaringan darah. Darah terdiri atas plasma darah, trombosit (keping-
keping darah), dan sel-sel darah (leukosit dan eritrosit). Plasma
darah mengandung berbagai macam protein, asam amino, peptida,
enzim hormon, vitamin, dan mineral. Trombosit berfungsi dalam
pembekuan darah jika terjadi luka pada pembuluh darah. Eritrosit
(sel darah merah) mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen
dan karbon diosika. Leukosit (sel darah putih) berfungsi untuk
pertahanan tubuh dari infeksi.
2) Jaringan limfa (getah bening). Limfa merupakan cairan yang
dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah.

c. Jaringan ikat penyokong


Jaringan ikat penyokong merupakan jaringan kerangka yang berfungsi
sebagai penyokong tubuh.
1) Jaringan tulang rawan (kartilago)
Tersusun dari sel-sel tulang rawan kondrosit dan matriks yang
mengandung kondrotin sulfat.
(a) Tulang rawan hialin
Berasal dari bahasa yunani hyalos yang berarti kaca. Tulang
rawan hialin terdapat pada kerangka fetus (stadium embrio),
sedangkan pada orang dewasa terdapat pada permukaan sendi
tulang, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada, hidung,
laring, trakea, dan bronkiolus.
(b)Tulang rawan elastik
Terdapat pada dinding saluran telinga luar, daun telinga,
dinding saluran Eutachilus, Epiglotis, dan Laring.
(c) Tulang rawan fibroblas (fibrokartilago)
Terdapat di bagian-bagian yang sering mengalami tarikan,
misalnya antarruas tulang belakang,siimfisis pubis (tulang
kemaluan), persendian tulang bahu dan pada, serta tempat lekaat
tendon dan ligamen.

2) Jaringan tulang keras (osteon)


Tersusun dari komponenen nonseluler
 Osteoprogenitor merupakan sel induk dari osteblas dan
osteoklas yang berasal dari mesenkim. Terdapat pada
permukaan tulang di lapisan dalam periosteum (lapisan
pembugkus tulang), endosteum (lapisan yang membatasi ronga
sumsum tulang), dan saluran vaskuler tulang kompak.
 Osteoblas mengandung enzim fosfatase alkali yang berfungsi
dalam proses kalsifikasi (pengapuran) sehingga matrik menjadi
keras
 Osteosit (sel tulang) adalah osteoblas yang tertimbun di dalam
matriks fuungsinya untuk transportasi zat nutrisi dan zat sisa.
 Osteoklas terdapat di dekat permukaan tulangatau di dalam
lekukan dangkal lakuna Howship. Osteoklas mengeluarkan
kolagenase dan enzim proteolitic yang berfungsi dalam proses
resorpsi tulang atau osteolisis (penghancuran tulang).
Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi dua macam
yakni:

(1) Tulang spongiosa (tulang spons) terletak pada bagian dalam tulang
dan langsung berhubungan dengan sumsum tulang.
(2) Tulang kompak terdiri atas berjuta juta sistem Havers yang tersusun
menurut sumbu panjang tulang. Sistem Havers terdiri atas lamela
matriks tulang, lakuna, kanalikuli, dan saluran Havers. Saluran
Havers berisi pembulu darah, limfa, serabut saraf, dan jaringan ikat.
Antara saluran Havers yang satu dengan saluran yang lain di
hubungkan oleh saluran melintang yang di sebut salural volkmann.

Anda mungkin juga menyukai